1. JUDUL PENGABDIAN
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index Rumpun
Tinggi/ Institusi Bagian Ilmu
NANIK ASTUTI Institut Teknik Kimia Merancang, 257112 2 ILMU
RAHMAN Teknologi melaksanakan KETEKNIK
Nasional program kerja, AN
Ketua Pengusul Malang menganalisa INDUSTRI
data hasil.
Bekerjasama
dengan mitra
masyarat
menyusun
program-
program yang
dilaksanakan
sebagai wujud
partisipasi dan
kerjasama tim
pelaksanan dan
masyarakat.
DWI ANA Institut Teknik Kimia Merancang 6014683 1 ILMU
ANGGOROWATI Teknologi pelaksanaan KESEHAT
Nasional pemberdayaan AN
Anggota Malang masyarakat UMUM
Pengusul dalam
menghasilkan
produk
minuman
sepanjang
waktu tanpa
tergantung
musim
MOHAMMAD Institut Teknik Kimia Melaksanakan 6027693 1 ILMU
ISTNAENY Teknologi klasirifikasi KETEKNIK
HUDHA Nasional komoditas AN
Malang lokal yang akan INDUSTRI
Anggota digunakan
Pengusul sebagai
material dalam
kegiatan ini.
Menjadi PIC
kegiatan pada
tahapan
persiapan
bahan dan
peralatan
kegiatan.
3. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas
Institusi Bagian
DIAH KUSUMA 2114015 Institut Teknologi Teknik Kimia Membantu
WARDHANI Nasional Malang pelaksaan kegiatan
dalam proses
Mahasiswa pembuatan produk
berbasis komoditas
pertanian lokal
menjadi bahan
sediaan farmasi.
Mahasiswa ini
mempunyai
pengalaman dalam
kewirausahaan
dalam bidang
makanan
ULAYYAA ZULFAA 2114018 Institut Teknologi Teknik Kimia Membantu
Nasional Malang mengkoordinasikan
Mahasiswa masyarakat yang
akan melaksanakan
program pembuatan
produk berbasis
pertanian lokal.
Membantu
pelaksaan kegiatan
dan memabntu
pendampingan.
Mahasiswa ini
mempunyai
pengalaman
menjalan penjualan
online.
4. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi
5. LUARAN DIJANJIKAN
6. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya Pengabdian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.
JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
RINGKASAN
Ringkasan tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.
Dusun Santrean yang berada di Desa Sumberejo Kec. Batu Kota Batu, memproduksi minuman
instan fungsional dari tanaman rosela dan menjadikan minuman ini sebagai salah satu produk
unggulan. Khasiat yang terkandung dalam tanaman rosela banyak dimanfaatkan dan diyakini
memberikan efek positif pada kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan khasiat
menyembuhkan penyakit [1-3]. Rosela juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan pengawet
alami dalam bidang pangan [14]. Kandungan antosianin yang berperan sebagai disebut-sebut
sebagai senyawa yang dapat mencegah dan menyembuhkan penyakit karena ikatan rangkap
antosianin terkonjugasi menangkap radikal bebas [5].
Tanaman rosela tumbuh subur di Dusun Santrean, karena iklim dan kondisi alam yang sesuai
dengan kebutuhan tumbuhnya. Rosela dapat tumbuh dengan mudah dan memberikan hasil yang
panen yang cukup. Warga desa selama ini memanfaatkan tanaman rosela sebagai teh dan sebagaian
diproduksi sebagai minuman instan dan uniknya minuman siap saji muncul hanya pada saat
menjelang hari raya. Rumah-rumah yang memproduksi minuman siap saji rosela, yang selanjutnya
dikenal sebagai minuman Santero (Santrean Rosela) menyediakan bahan baku berupa rosela dan
bahan pembantu lainnya juga pada saat yang berdekatan dengan proses produksi, selain waktu ini
tidak berkegiatan.
Kendala terbesar mitra gapoktan saat ini adalah bagaimana penyediaan bahan baku dan proses
produksi, Mitra sangat membutuhkan bagaimana membudidayakan tanaman rosela sehingga
menghasilkan buah yang berkualitas bagus, lebat dan berbuah sepanjang tahun. Selain itu,
penanganan pasca panen juga dibutuhkan supaya bahan-baku selalu tersedia. Mitra juga
memerlukan pendampingan dalam penciptaan bisnis baru dan pemasaran yang dapat menjadikan
sumber peningkatan perekonomian secara berkelanjutan
Dampak positif kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga
dalam mengolah rosela dan menjadikan sebagai rintisan bisnis baru yang berkelanjutan. Selain itu
dengan kegiatan ini diharapkan menambah kompetensi mahasiswa dalam menganalisis masalah di
masyarakat hingga memberikan solusi dan bekerja dalam tim. Hasil kegiatan dikemas dalam
bentuk video kegiatan dan media massa supaya bisa tersampaikan teknologi dan solusi ke
masyarakat luas.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Produksi nya yang hanya dilakukan pada saat menjelang hari raya menjadi tantangan dan kendala
besar mitra, butuh penanganan yang melibatkan teknologi sederhana dan aplikatif, dengan rekayasa
budidaya dari hulu ke hilir. Dimulai dari penanaman rosela hingga pasca panen.
Mengingat produk santero adalah produk unggulan yang berpotensi dikembangkan lebih besar lagi,
maka dalam kegiatan pengabdian ini juga diberikan pelatihan dan pendampingan dalam
memanajemen bisnisnya.
Analisis Situasi
Tanaman rosela yang jumlah melimpah di daerah dusun Santrean sebetulnya sudah lama
dimanfaatkan oleh warga sekitar, tetapi terbatas pada konsumsi secara langsung dan sebagaian
dikeringkan untuk konsumsi sendiri, dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hal ini karena curah
hujan yang cukup tinggi didaerah ini menyebabkan proses pengeringan sedikit terhambat. Untuk
alas an itulah warga desa enggan untuk menyimpan dan mengolah rosela lebih lanjut.
Beberapa kali telah dicoba mengolah rosela menjadi produk turunannya. Pelatihan dan
pendampingan dilaksanakan atas inisiasi warga dengan Kementerian Pertanian, tetapi sayangnya
pendampingan dan kegiatan tersebut tidak berlanjut. Pendampingan ini berlaku juga untuk hasil
komoditas pertanian lainnya di daerah dusun Santrean seperti tomat dan cabe yang diolah menjadi
bubuk tomat dan bubuk cabe.
Keberhasil mengolah santero sampai sekarang belum mampu menggugah kader-kader karang taruna
dan ibu-ibu PKK juga para kelompok tani untuk bangit dan mengangkat produk santero
menjadikannya produk sepanjang tahun, masih secara konvesional dan semusim.
Aset peralatan yang dimiliki oleh warga dusun Santrean meliputi Green House dan peralatan
produksi pembubukan tidak dimanfaatkan secara maksimal karena pengetahuan dan ketrampilan
yang tidak asah dan tidak berlanjut.
Selain itu produk minuman santero tidak bertahan lama, karena diproduksi dengan ketrampilan
minimal dan hanya berdasarkan kebiasaan, sehingga dipandang perlu untuk memperbaiki kebiasaan
dan meningkatkan ketrampilan serta kompetensi warga desa Santrean dalam memproduksi produk
unggulannya.
Kegiatan pengabdian ini dirancang untuk memecahkan permasalahn yang dialami warga Santrean
dalam mengolah dan mengembangkan bisnis minuma siap saji berbahan rosela. Penyediaan bahan
baku utama, rosela dan bahan pembantunya menjadi fokus dalam pendampingan budidaya tanaman
rosela, dari awal pembibitan, panen sampai pada teknologi pasca panen.
Peluang bisnis juga menjadi fokus pelatihan dan pendampingan dalam kegiatan pengabdian kali
ini. Pemasaran dan manajemen bisnis yang selama ini hanya dilakukan secara konvensional perlu
ditingkatkan sehingga dapat menjadi sumber peningkatan ekonomi warga.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa yang akan mendampingi warga baik
dalam pengembangan pengolahan produksi minuman berbasis rosela maupun dalam sisi
manajemen bisnisnya. Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini mengembangkan intuisi bisnis
kewirausahaan dan mengaplikasikan teori pengolahan dengan teknologi bahan makanan.
Mahasiswa dapat menganalisa dan memberikan solusi terhadap permasalahn yang ada di
masyarakat. Mahasiswa juga dapat mengembangkan kompetensi dalam hal berkerja berdasarkan
study kasus dan menyelesaikannya dalam kerja tim.
Permasalahan
Berdasarkan uraian pada tahap-tahap sebelumnya, permasalahan waga desa Santrean adalah
budidaya tanaman rosela sehingga tidak dapat menyediaan bahan baku minuman santero yang
menjadi produk unggulan. Potensi bisnis yang sudah berjalan selama ini tidak berkembang karena
tidak lakukan secara professional, untuk itu perlu pelatihan dan pendampingan dalam
mengembangkan bisnisnya sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan baru bagi warga
desa Santrean , tidak hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
Solusi permasalahan terhadap budidaya tanaman rosela, akan diberikan pelatihan dan Pendampigan
dalam budidaya tanaman rosela, dari hulu ke hilir. Proses produksi akan direkayasa dengan
menyedian peralatan otomatis wadah proses spesifik untuk pengolahan bahan makanan yang
dilengkapi dengan instrument dan sensor sehingga proses berjalan lebih higienis. Selain itu
kandungan vitamin, gizi dan mineral dalam rosela tetap terjaga karena perlakuan operasi yang
optimal dan spesifik.
Untuk manajemen bisnis, diberikan pendampingan melakukan kegiatan bisnis dengan baik sehingga
bisnis berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan.
C.2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra
dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan
sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
Pada pengabdian ini solusi yang ditawarkan adalah: melakukan pembimbingan, pelatihan dan
pendampingan teknik budidaya, yang meliputi varietas yang digunakan, pola tanam, pemupukan,
pemeliharaan dan perawatan, serta penanganan pasca panen.
Lebih khususnya dalam proses pengolahan buah dengan pembuatan suatu proses dengan
instrumentasi dan sensor sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk dengan cara
membunuh mikroorganisme pembusuk serta bakteri yang terdapat dalam produk tetapi tidak
merusak produk. Perlakuan panas merupakan proses yang efektif untuk memperpanjang masa
simpan. Selain itu dalam bidang aspek bisnis seperti pembimbingan dan pendampingan
manajemen bisnis agar layak jual.
Target luaran dari kegiatan ini adalah: 1) Mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif
secara individu atau bersama-sama (kerja bakti warga sekitar) dalam kegiatan budidaya tanaman
rosela ; 2) Memanfaatkan lahan tidur yang selama ini dibiarkan saja untuk budidaya tanaman
rosela ; 3) Melakukan penataan tanaman, menjaga kebersihan rumah dan jalan sehingga tercipta
lingkungan yang bersih sehat dan hijau serta indah dan asri; 4) Mengolah hasil budidaya tanaman
buah menjadi produk unggulan; 5) Berkembangnya usaha budidaya tanaman buah yang dapat
meningkatkan kesejahteraan warga (aspek ekonomi dan sosial budaya); 6) Masyarakat memiliki
kegemaran bercocok tanam dan meningkatnya kesadaran untuk mencintai lingkungan yang
bersih, indah dan hijau (aspek rekreatif dan edukatif); 7) Lingkungan setempat menjadi sejuk,
nyaman dan segar, karena tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan
oksigen yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan.
Pada pengabdian masyarakat ini tim ingin merancang dan membuat alat proses semi otomatis yang
dapat memperpanjang umur simpan produk olahan mitra, selain itu tim juga merencanakan
pendekatan aspek bisnis seperti pembimbingan dan pendampingan manajemen bisnis agar layak
jual.
D. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1500 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-
langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra.
Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan
berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2 (dua)
bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 2 (dua) bidang
permasalahan, nyatakan tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang
ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang dihadapi oleh mitra.
Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan kesehatan,
pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara
dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan
penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.
Ketidaktahuan mitra terhadap potensi rosela yang bisa dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan
diatasi melalui metode penyuluhan, pembimbingan, pelatihan dan pendampingan mulai dari
menginformasikan tentang keunggulan tanaman rosela dan potensi tanaman rosela untuk menjadi
usaha yang menjanjikan, teknik budidaya meliputi cara penanaman, serta pemeliharaan,
perawatan tanaman dan pasca panen agar kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan bagus dan
lebat. Pelatihan pembuatan minuman siap saji rosela dimulai dari pemilihan bahan baku yang
akan digunakan sampai dengan pengemasan dan pelabelan.
Proses produksi khususnya pada pengawetan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
pengolahan dengan panas, pengurangan kandungan air bebas, penambahan pengawet,
pengawetan dengan pendinginan dan iradiasi bahan pangan [6]. Proses termal yang diterapkan
dalam pengolahan dan pengawetan bahan pangan dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan aktivitas biologis yang tidak diinginkan yang terjadi dalam bahan pangan, seperti
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak, dan menguraikan komponen-komponen
nutrisi produk pangan. Selain itu, pemanasan juga bertujuan untuk memperbaiki cita rasa, aroma,
tekstur dan penampakan yang lebih baik, serta sedapat mungkin proses termal ini masih dapat
mempertahankan zat nutrisi serta mutu bahan pangan semaksimal mungkin [7-8]. Semakin lama
waktu pemanasan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kematian mikroba, tetapi pengaruh
yang lebih besar dan nyata adalah faktor suhu pemanasan. Pada pemanasan yang lebih tinggi dari
100o C akan menurunkan waktu pemanasan secara nyata untuk membunuh mikroba [8]. Proses
termal yang berupa pasteurisasi dan sterilisasi komersial bertujuan untuk menginaktif atau
mematikan mikroba yang terdapat dalam bahan pangan. Pasteurisasi merupakan proses termal
yang dilakukan pada suhu kurang dari 100o C, dengan waktu yang bervariasi mulai dari beberapa
detik hingga beberapa menit. Hal ini bergantung dari suhu yang digunakan. Pasteurisasi
bertujuan untuk menginaktif sel vegetatif dari mikroba patogen, mikroba pembusuk dan mikroba
pembentuk toksin. Penggunaan panas yang relatif rendah menyebabkan sedikit perubahan pada
karakteristik sensori dan nilai gizinya [9].
Prinsip sterilisasi adalah pemanasan produk dalam waktu yang singkat sampai mencapai
kombinasi suhu dan waktu tertentu yang cukup untuk membunuh semua mikroorganisme
patogen, tetapi hanya menyebabkan kerusakan sekecil mungkin terhadap produk akibat panas
[10]. Pasteurisasi biasanya dilakukan pada produk yang mudah rusak apabila dipanaskan atau
tidak dapat disterilisasi secara komersil [6]. Sterilisasi dengan metode ini adalah dengan
membunuh semua mikroorganisme psikrofilik, mesofilik, dan sebagian yang bersifat termofilik.
Proses sterislisasi ini dimaksudkan menggunakan suatu alat pemanas menggunakan teknologi
yaitu dengan suhu tinggi dan waktu singkat (High Temperature Short Time/HTST), proses
pemanasan selama 15-16 detik pada suhu 71,7 – 75oC. Metode ini diharapkan mampu
mengawetkan dan membunuh semua bakteri yang umum dijumpai pada bahan pangan atau
bakteri-bakteri yang berbahaya ditinjau dari kesehatan masyarakat serta menonaktifkan enzim-
enzim bahan pangan sehinnga menghasilkan produk yang berkualitas dan produktivitas minuman
rosela yang tinggi dan layak jual.
Pembimbingan dalam hal manajemen dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang analisa
kelayakan usaha dan pembimbingan dalam hal pemasaran dilakukan melalui diskusi kelompok
dengan tim untuk mengetahui peluang-peluang yang ada dan informasi pasar.
Rencana pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, dirancangan sebagai berikut:
a. Mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif secara individu atau bersama-sama (kerja
bakti warga sekitar) dalam kegiatan budidaya tanaman buah;
b. Memanfaatkan lahan perkotaan untuk budidaya tanaman buah;
c. Melakukan penataan tanaman, menjaga kebersihan rumah dan jalan sehingga tercipta
lingkungan yang bersih sehat dan hijau serta indah dan asri;
d. Mengolah hasil budidaya tanaman buah menjadi produk unggulan;
e. Berkembangnya usaha budidaya tanaman buah yang dapat meningkatkan kesejahteraan
warga (aspek ekonomi dan sosial budaya);
f. Masyarakat memiliki kegemaran bercocok tanam dan meningkatnya kesadaran untuk
mencintai lingkungan yang bersih, indah dan hijau (aspek rekreatif dan edukatif);
Partisipasi mitra dalam kegiatan pengabdian ini: di mulai dari menginformasikan tentang
keunggulan tanaman rosela dan potensinya untuk menjadi usaha yang menjanjikan, teknik
budidaya meliputi cara penanaman, serta pemeliharaan, perawatan tanaman dan pasca panen agar
kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan bagus dan lebat. Lebih lanjut proses produksi
kususnya dalam hal pengawetan dilakukan dengan pengolahan dengan panas, pemanasan produk
dalam waktu yang singkat sampai mencapai kombinasi suhu dan waktu tertentu yang cukup
untuk membunuh semua mikroorganisme patogen, tetapi hanya menyebabkan kerusakan sekecil
mungkin terhadap produk akibat panas. Penjelasan tentang analisa kelayakan usaha dan
pembimbingan dalam hal pemasaran dilakukan melalui diskusi kelompok dengan tim untuk
mengetahui peluang-peluang yang ada dan informasi pasar.
Evaluasi dan Keberlanjutan dari kegiatan pengabdian ini direncanakan dengan rancangan
sebagai berikut:
✓ Mesin proses dengan rekayasa kondisi operasi dapat berjalan dan berfungsi sehingga dapat
membantu mitra dalam hal memproduksi produk olahan unggulan mitra;
✓ Masyarakat sudah berhasil dengan cara yang sama dapat mengajarkan dan menerapkan
kepada masyarakat di sekitar;
✓ Masyarakat dapat mengambil manfaat mengolah hasil budidaya tanaman buah menjadi
produk unggulan;
✓ Masyarakat memiliki kegemaran bercocok tanam dan meningkatnya kesadaran untuk
mencintai lingkungan yang bersih, indah dan hijau;
MBKM sebagai dasar keikutsertaan mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang dialami
warga desa Santrean, dilaksanakan menggunakan konsep case study dan tim based learning.
Untuk kegiatan mahasiswa akan direcognisi 4 - 6 sks untuk makata kuliah yang sesuai dengan
capaian pembelajaran mata kuliah, dalam hal ini adalah MK Perancangan Produk dan
Kewirausahaan.
E. Jadwal Pelaksanaan
JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Survey dan study
1 lapangan
Pelatihan dan
2 Pendampingan
3 Produksi
Diskusi dan Analisis
4 Hasil
5 Publikasi
6 Monev
7 Laporan
I. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKS yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran. Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi dengan
Gambar/Foto dan narasi
Gambaran IPTEK
Teknik Budidaya Tanaman Rosela
Kegiatan penyuluhan pembibitan rosela diberikan pengetahuan bahwa perbanyakan dengan cara
ini akan menghasilkan tanaman rosela yang kuat dan memiliki perakaran cukup kuat. Tanaman
rosela
Aspek Produksi dan teknik pembuatan produk unggulan dengan proses pemanasan
optimal
Pelatihan yang diberikan untuk mitra dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus
demontrasi bagaimana cara membuat minuman siap saji rosela. Proses pengolahan ini dilakukan
dengan tahap yang benar dengan rekayasa kondisi operasi yang sesuai sehingga dihasilkan
minuman siap saji yang higinis dengan kandungan vitamin dan mineral yang tetap terjaga.
Perlakukan termal optimal diberikan untuk menjaga proses steril sehingga aman dan produk
minuman bisa bertahan lebih lama. Untuk keperluan ini dibutuhkan peralatan khusus berupa
wadah sterilisasi yang dilengkapi dengan instrument dan sensor sehingga proses yang terjadi
didalamnya dapat dikontrol dengan otomatis
Aspek Produksi dan teknik pembuatan produk unggulan dengan proses pemanasan
optimal
Pelatihan yang diberikan untuk mitra dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus
demontrasi bagaimana cara membuat minuman siap saji rosela. Proses pengolahan ini
dilakukan dengan tahap yang benar dengan rekayasa kondisi operasi yang sesuai sehingga
dihasilkan minuman siap saji yang higinis dengan kandungan vitamin dan mineral yang
tetap terjaga. Perlakukan termal optimal diberikan untuk menjaga proses steril sehingga
aman dan produk minuman bisa bertahan lebih lama. Untuk keperluan ini dibutuhkan
peralatan khusus berupa wadah sterilisasi yang dilengkapi dengan instrument dan sensor
sehingga proses yang terjadi didalamnya dapat dikontrol dengan otomatis
Komentar : Disetujui