Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA LANSIA DAN


KELUARGA

SANTI PUSPITASARI,S.KEP.,NERS.,M.KEP
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

ciri hubungan atau komunikasi terapeutik


adalah berpusat pada lansia dengan
menghargai lansia sebagai individu yang bebas
dan unik serta meningkatkan kemampuan
lansia untuk berpartisipasi dengan aktif dalam
mengambil keputusan mengenai pengobatan
dan perawatannya dengan menghargai
keluarga, kebudayaan, kepercayaan, nilai-nilai
hidup dan hak asasi lansia
ASPEK YANG DIPERHATIKAN SAAT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KETERBUKAAN (OPENESS) EMPATI (EMPATHY) PERILAKU POSITIF
(POSITIVINESS)

berkomunikasi secara mampu merasakan apa memiliki perasan dan


rutin dengan membuka yangs sedang dialami pikiran positif dengan
diri serta mendengarkan lansia dengan menahan ditunjukkan dengan
pendapat dan mengajak diri untuk perilaku menghargai
lansia bercerita mengevaluasi, menilai, orang lain, memberi
tentang kondisi menafsir dan mengkritik pujian dan penghargaan
kesehatannnya berlebih dan komitmen menjalin
kerjasama

SIKAP MENDUKUNG KESETARAAN (EQUALITY)


(SUPPORTIVENESS)
perawat memberikan
nasihat untuk tetap membuat suasana
kuat dan tegar dalam kekeluargaan dengan
menjalani hidup lansia sehingga akan
terutama masalah menumbuhkan rasa
kesehatan dan kesetaraan dan perasaan
memberikan dukungan sama antara perawat
melalui kegiatan dengan lansia
bimbingan sosial
PRINSIP KOMUNIKASI PADA LANSIA
DAN KELUARGA

1. Membutuhkan pendekatan yang unik


2. Gunakan perasaan dan pikiran lansia dalam memecahkan masalah dan
ciptakan peluang lansia dalam mengungkapkan pengalaman dan
memberikan tanggapannya sendiri terhadap pengalaman tersebut
3. Berkomunikasi membutuhkan rasa saling percaya, saling terbuka dan
menghargai
4. Menyampaikan secara langsung tanpa perantara sehingga terjadi hubungan
timbal balik yang selalu dinamis dan saling mempengaruhi
5. Keterampilan komunikasi perawat harus agresif, tanggap, fokus, mendukung,
jelas, sabar dan tulus
6. Memperhatikan perubahan fisik, psikologis dan sosial lansia
7. Ciptakan suasana saling menghormati, saling percaya, keterbukaan dan
PRAINTERAKSI

PENGENALAN

TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK


PADA LANSIA

KERJA

TERMINASI
METODE KOMUNIKASI PADA
LANSIA

DUDUK TEGAK, RILEKS DAN MENGHADAP


LANSIA

MEMPERTAHANKAN KONTAK MATA

TUBUH SEDIKIT MEMBUNGKUK ATAU SIKAP


MENGHORMATI KE ARAH LANSIA

MEMPERTAHANKAN SIKAP TUBUH YANG


TERBUKA

MEMPERTAHANKAN POSISI TUBUH RILEKS


KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA KELUARGA

Timbulnya persepsi dan keyakinan merawat lansia adalah tugas dan tanggung jawab
seorang anak, meskipun terkadang merasa lelah fisik dan psikis. Perawatan lansia di rumah
dapat menimbulkan beban tersendiri untuk care giver baik dari ekternal maupun internal.
Beban eksternal dapat muncul dari pekerjaan lain yang harus dilakukan oleh care giver dan
tingkah laku lansia yang dirawat. Beban internal salah satunya adalah beban secara fisik dan
psikologis atau perasaan emosional (Muazzam Nasrullah, 2016). Keluarga dapat juga berperan
ganda dan tidak menutup kemungkinan saat itu juga memiliki anggota keluarga lain yang
memerlukan perawatan lainnya atau mungkin juga memiliki pasangan yang kurang
memberikan dukungan kepada care giver dalam merawat lansia. Caregiver merasa sangat
terbantu jika ada pembagian beban dalam keluarga dalam merawat lansia. lansia dapat
mendapatkan kualitas hidup yang baik jika keluarga dapat berperan ecara optimal dalam
perawatan lansia. Keluarga secara bersama-sama harus dapat saling bekerjasama agar saat
muncul masalah yang dihadapi oleh caregiver dapat ditangani dan dikelola dengan baik,
sehingga berdampak baik secara fisik dan psikis (Prabasari et al., 2017).
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA
PENURUNAN FUNGSI
Berdiri dekat menghadap klien
Bertanya diarahkan pada telinga yang lebih baik
Berikan perhatian dan tunjukkan wajah
Gunakan pembicaraan yang keras, jelas,, pelan dan diarahkan langsung pada klien
Hindari pergerakan bibir yang berlebih
Hindari memalingkan kepala atau berjalan saat berbicara
Ketika belum dipahami ulangi dengan menggunakan kata-kata yang berbeda
Membatasi kegaduhan lingkungan
Berikan instruksi sederhana untuk mengevaluasi pembicaraan
Hindari pertanyaan tertutup, gunakan kalimat pendek saat bertanya
Gunakan bahasa tubuh yang sesuai dengan isi komunikasi

KOMTER PADA LANSIA GANGGUAN


PENDENGARAN
Menulis pesan jika klien bisa membaca
Gunakan media gambar untuk membantu
komunikasi
Gunakan pernyataan dan pertanyaan singkat
Gunakan berbagai macam metode untuk
menyampaikan pesan (body language)
Sempatkan waktu bersama klien

KOMTER PADA LANSIA TIDAK


DAPAT PENDENGARAN
KOMTER PADA LANSIA GANGGUAN
PENGELIHATAN

Perkenalkan diri, dekati pasien dari depan


Jelaskan kondisi tempat dan orang yang ada
Bicarakan pada klien saat akan meninggalkan tempat
Pada saat berbicara pastikan klien mengetahui tempat
kita
Katakan pada klien apa yang dapat membantunya
Biarkan klien memegang tangan sebagai petunjuk dan jelaskan apa
yang sedang dikerjakan
Jelaskan jalan - jalan yang biasa dilalui klien
Berikan pujian atas kemampuan klien dalam beradaptasi dan
kemandirian
Selalu berkomunikasi dari depan lansia
Bicaralah dengan cara dan nada yang normal
Bertatap muka
Minimalkan gerakan tangan
Menghargai dab pertahankan jarak
Cegah seting ruangan yang memberikan stimulasi
yang banyak
Pertahankan Kontak mata dan senyum
Ikuti langkah klien dan bicaralah padanya
Bertanta hanya dengan satu pertanyaan
Mengangguk dan tersenyum ketika memahami
perkataannya

KOMTER PADA LANSIA DENGAN


ALZHEIMER
KOMTER PADA LANSIA DENGAN
MENUNJUKKAN KEMARAHAN

Klarifikasi penyebab mara yang terjadi


Bantu dan dorong klien mengungkapkan
marah secara konstruktif
Gunakan pertanyaan terbuka
Luangkan waktu bersama klien
Puji dan dukung setiap usaha yang klien
lakukan
KOMTER PADA LANSIA DENGAN
KECEMASAN

Dengarkan apa yang dibicarakan klien


Berikan penjelasan secara ringkas dan jelas
apa yang terjadi
Identifikasi bersama klien sumber-sumber
yang menyebabkan ketegangan dan
kecemasan
Libatkan keluarga dalam penyelesaian
masalah pada klien
KOMTER PADA LANSIA DENGAN
MENUNJUKKAN PENOLAKAN

Kemukakan kenyataan perlahan - lahan


Jangan menyokong penolakan klien
Bantu klien mengungkapkan keresahan atau
perasaan sedihnya
Libatkan Keluarga dalam penyelesaian
masalah pada klien
KOMTER PADA LANSIA DENGAN
DEPRESI

Lakukan kontak sesering mungkin


Beri perhatian terus menerus
Libatkan klien dalam menolong dirinya
sendiri
Gunakan pertanyaan terbuka
Libatkan keluaga dalam memberikan
perhatian terhadap klien
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai