Anda di halaman 1dari 6

Buah Maja Mampu Membersihkan Air dari Limbah Timbal

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karbon aktif dari limbah tempurung buah
maja memiliki kemampuan adsorpsi terhadap logam timbal (Pb) dalam air limbah
sebesar 97,53% – 99,58%.

Tahukah Anda bahwa buah maja yang rasanya pahit itu memiliki banyak kegunaan?
Salah satunya adalah sebagai ‘penakluk’ limbah berat seperti timbal pada air yang
tercemar. Kadar air dan kadar abu karbon aktif pada kulit atau tempurung buah maja
memenuhi persyaratan untuk mengadsorpsi polutan.

Membersihkan air yang tercemar timbal atau logam berat (Pb) dengan buah dengan
nama latin aegle marmelos itu ternyata cukup efektif. Inilah hasil riset yang dilakukan
Mirat'ul Munirah Darman, Suci Ramadhani dan Suci Maghfirah, tiga pelajar SMA 3
Bulukumba, Sulawesi Selatan. Buah maja, dalam hal ini tempurungnya, ternyata
mengandung karbon aktif yang mampu mengadorpsi logam timbal (Pb) hingga 99,58
persen. Mengadorpsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
mengonsentrasikan gas, cairan, atau zat terlarut pada permukaannya secara adhesif.

Para pelajar tersebut meneliti kemampuan adsorpsi karbon aktif tempurung buah maja
terhadap timbal menggunakan sistem kontinu. Ini berbeda dibanding penelitian-
penelitan sebelumnya yang pada umumnya masih dilakukan secara batch sehingga
kurang efisien diterapkan dalam pengolahan air limbah berskala besar.

Penelitian yang dilakukan sejak Desember 2022 hingga Februari 2023 di Laboratorium
MIPA SMA Negeri 3 Bulukumba, ini berangkat dari kesadaran ketiga pelajar tentang
bahaya timbal bagi kesehatan manusia maupun biota air. Seseorang yang terpapar
polutan ini dalam waktu yang cukup lama dapat mengalami masalah kesehatan yang
serius.
“Masyarakat dan pihak terkait dapat memanfaatkan limbah kulit buah maja menjadi
adsorben untuk mengadsorpsi logam timbal (Pb) dalam air dengan menerapkan dan
memahami metode sistem adsorpsi secara kontinu,” tulis para peneliti dalam laporan
yang berjudul “Uji Adsorpsi Karbon Aktif Limbah Tempurung Buah Maja Terhadap
Logam Timbal (Pb) Air”, ini.

Buah Maja sebagai Adsorpen


Seperti telah disinggung di muka, pemanfaatan buah maja dalam penelitian ini adalah
karena memiliki kulit yang keras atau tempurungnya yang dijadikan sebagai bahan
utama. Langkah pertama adalah membersihkan tempurung dengan menggunakan air
sebelum dipotong kecil- kecil lalu dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2 hari.
Setelah itu tempurung dimasukkan ke dalam oven pada suhu 120⁰C selama 2 jam.

Setelah dikeringkan, tempurung buah maja ditaruh di atas cawan porselin untuk
dikarbonisasi pada suhu 350⁰C dalam furnace selama 1 jam yang akan mengubah
tempurung menjadi arang. Setelah dingin, arang dihaluskan dengan cara digerus, lalu
dilakukan pengayakan. Kemudian arang ini direndam dengan larutan NaOH 2% selama
1 jam agar bersifat aktif. Setelah itu arang hasil rendaman dikeringkan dalam oven pada
suhu 105⁰C selama 24 jam.

Modifikasi kimia ini dilakukan untuk meningkatkan adsorpsi logam. Karbon aktif yang
telah terbentuk dari bahan utama tempurung buah maja diuji kadar air dan kadar
abunya karena mempengaruhi kemampuan karbon aktif untuk mengadsorpsi polutan.

Hasil pengujian kadar air sampel karbon aktif rata-rata sebesar 5%. Hasil ini sesuai
dengan syarat mutu karbon aktif yang memiliki kadar air maksimal 10%. Hasil pengujian
kadar abu rata-rata pada sampel karbon aktif juga sesuai dengan standar, yakni
sebesar 6,18% dari maksimal di angka 10%.

Percobaan pada penelitian ini menggunakan variasi laju alir adsorpsi melewati kolom
yang dioperasikan 15 mL/menit dan 5 mL/menit. Perbedaan laju alir ini diuji dengan
parameter tetap berupa bed depth yang sama setinggi 15 cm dengan konsentrasi awal
limbah yang sama sebesar 0,283 mg/L.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karbon aktif dari limbah tempurung buah maja
memiliki kemampuan adsorpsi terhadap logam timbal (Pb) dalam air limbah sebesar
97,53% – 99,58 %. Kesimpulan berikutnya, rata-rata efisiensi penyerapan logam timbal
(Pb) pada bed depth 15 cm dan laju alir 15 mL/menit) sebesar 99,41% dengan standar
deviasi sebesar 0,40. Sementara rata-rata efisiensi penyerapan logam timbal (Pb) pada
bed depth 15 cm dan laju alir 5 mL/menit) sebesar 99,32% dengan standar deviasi
sebesar 0,38.

“Kemampuan adsorpsi timbal oleh karbon aktif pada variasi laju alir adsorpsi tidak
berbeda secara signifikan. Kemampuan adsorpsi timbal oleh karbon aktif pada variasi
bed depth adsorpen tidak berbeda secara signifikan,” kata Mira'tul.

Ia menyarankan agar penelitian berikutnya dilakukan percobaan dengan polutan limbah


yang berbeda seperti krom, cadmium, nikel dan logam berat lainnya untuk mengetahui
potensi serapan logam berat lainnya. “Jika tetap menggunakan olutan timbal, sebaiknya
dilakukan variasi terhadap konsentrasi limbah,” . ujar Mira'tul

dan menggunakan bahan Aktivasi karbon aktif dengan bahan kimia lain seperti asam
kloria (HCl), asam nitrat (HNO3), asam phosphate (H3PO4), kalsium phosphat
(Ca(PO4)2), kalsium hidroksida (Ca(OH)2), kalsium klorida (CaCl2), kalium hidroksida
(KOH), natrium sulfat (Na2SO4), zink klorida (ZnCl2) atau natrium karbonat (Na2CO3) "
jika meng gunakan bahan aktivasi lain maka akn m mendapatkan aktivator yang lebih
baik" . ujar suci Ramadhani

Bahaya Timbal atau Logam Berat


Logam berat bisa berasal dari kegiatan industri seperti pembuatan lempengan baterai,
aki, bahan peledak, pateri, pembungkus kabel, pigmen, cat anti karat, pelapisan logam,
kegiatan pertambangan serta penggunaan pupuk fosfat dalam bidang pertanian.
Penggunaan bahan bakar yang mengandung timbal juga menyebabkan pencemaran
logam berat. Sementara pada aktivitas rumah tangga, limbah timbal dapat berasal dari
sampah metabolik, korosi pipa dan aneka perangkat elektronik bekas atau yang sudah
tidak terpakai.

Selain dari aktivitas manusia, logam berat juga berasal dari sumber alami, seperti di
wilayah pantai berupa abrasi oleh aktivitas gelombang. Aktivitas gunung berapi juga
dapat menghasilkan Pb.logam yang terbawa oleh ikan dari atmosfer berupa partikel .
debu . Zat kimia ini dapat mengganggu kesehatan manusia dan dapat meracuni tubuh
baik secara akut maupun kronis. Ia masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan,
saluran pencernaan makanan maupun kontak langsung dengan kulit.
Pb yang ada di perairan suatu saat akan mengendap ke dasar perairan dan mengalami
proses sedimentasi bersama lumpur. Proses sedimentasi terjadi karena Pb tersebut
tidak dapat terurai. Distribusi Pb di dalam air dan sedimen akan mempengaruhi biota di
sekitar lingkungan tersebut, misalnya pada udang, kerang, dan ikan. Logam berat
menjadi terakumulasi ke dalam tubuh biota.

Ketika arus air sangat kuat, misalnya di sebuah sungai, sedimen dapat kembali teraduk
di dalam air sehingga logam berat kembali larut. Ini akan menjadi sumber pencemar di
wilayah-wilayah yang dialiri sungai tersebut. Sifat logam berat dapat membahayakan
lingkungan dan manusia karena sulit terdegradasi dan mudah terakumulasi.
Dampaknya pada manusia antara lain terjadinya gangguan sistem saraf, yakni
menurunkan kecepatan responsi saraf. Seseorang yang kerap terpapar kandungan
logam tersebut dapat mengalami kehilangan nafsu makan dan depresi, Pada anak-
anak, hal ini dapat menurunkan IQ secara berkesinambungan.

Seseorang yang terpapar timbal juga dapat mengalami gangguan sistemik, seperti
kelainan gastro intestinal. Ini dapat menyebabkan sakit perut, konstipasi, anoreksia,
hingga berat badan yang turun drastis. Selain itu, kandungan logam juga dapat
meningkatkan tekanan darah. Timbal juga dapat menyerang manusia dengan
bersarang pada tulang menggantikan kalsium. Cara mengatasi hal ini adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi kalsium agar timbal yang bertumpuk pada tulang akan
berkurang.

Tubuh memerlukan waktu 35 hari untuk mengeluarkan timbal. Tetapi, orang yang
terpapar timbal setiap hari dan dalam jangka waktu yang lama, maka zat berbahaya
tersebut akan sulit keluar dari tubuh. Walhasil, timbal akan bertumpuk pada darah dan
menyebabkan banyak gangguan berbahaya.

Si Buah Pahit Kaya Manfaat


Maja merupakan tanaman perdu dengan kulit buah berwarna hijau dan mempunyai kulit
tempurung yang sangat keras. Pohon maja dapat tumbuh sampai 20 meter menjulang
ke atas dan kayunya sangat keras. Tanaman ini bisa berkembang secara generatif (biji)
maupun vegetatif (cangkok). Batangnya berkayu, bulat, bercabang, berduri dan
berwarna putih kekuningan.

Buah maja merupakan tanaman dari famili rutaceae yang tumbuh di dataran rendah
hingga ketinggian ±500 mdpl. Tumbuhan ini tersebar secara luas di wilayah Asia
Selatan dan Asia Tenggara antara lain Bangladesh, Burma, India, Malaysia, Pakistan,
Srilanka, Thailand dan Indonesia. Pohon maja mampu tumbuh di lahan kering maupun
pada suhu ekstrem 49⁰C di musim kemarau. Pohon aegle marmelos ini dapat pula
tumbuh di lahan basah seperti rawa-rawa pada suhu hingga -70⁰C.

Tanaman maja memiliki nama berbeda-beda dalam berbagai bahasa. Bila di Indonesia
dikenal dengan nama maja, modjo, majapahit ataupun bilak, di Asia Selatan tanaman
ini dikenal dengan nama bael, beli, bergiri dan sirphal.

Daun dan dahan pohon maja memiliki banyak duri dengan panjang 1-3 cm. Daunnya
berseling dan beranak, bertangkai panjang dan beringgit (bergerigi) serta mempunyai
titik tembus cahaya. Bunga maja berbentuk tandan keluar dari ketiak daun,
bergerombol dan kelopak berbentuk segitiga, berwarna kehijau- hijauan hingga putih
dan wangi. Sementara buahnya berbentuk agak bulat dan berwarna hijau, dengan
diameter 5-12,5 cm, kulit buah keras. Pada buah ini terdapat 6-10 biji di dalam daging
buah yang jernih.

Blow up:
- “Masyarakat dan pihak terkait dapat memanfaatkan limbah kulit buah maja
menjadi adsorben untuk mengadsorpsi logam timbal (Pb) dalam air dengan
menerapkan dan memahami metode sistem adsorpsi secara kontinyu.”

- Hasil penelitian menyimpulkan bahwa karbon aktif dari limbah tempurung buah
maja memiliki kemampuan adsorpsi terhadap logam timbal (Pb) dalam air limbah
sebesar 97,53 – 99,58 %.

- Distribusi Pb di dalam air dan sedimen akan mempengaruhi biota di sekitar


lingkungan tersebut, misalnya pada udang, kerang, dan ikan. Logam berat
menjadi terakumulasi ke dalam tubuh biota.

Anda mungkin juga menyukai