Anda di halaman 1dari 4

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No.

2
Juni 2015

Analisis Cemaran Logam Berat Simplia Terstandar dari Kulit Buah Kandis
(Garcinia cowa Roxb.) Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
1 2 3
Yuliawati , Dachriyanus , Meri Susanti
1
Program Studi Farmasi, STIKES Harapan Ibu, Jambi, Indonesia
2,3
Fakultas Farmasi, Universitas Andalas, Padang, Indonesia

ABSTRAK

Latar Belakang: Pembuatan simplisia terstandar harus dapat menjamin keamanan, mutu dan manfat
simplisia. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menjamin hal tersebut adalah melakukan evaluasi
cemaran logam berat. Simplisia yang aman tidak mengandung logam berat tertentu melebihi nilai yang
ditetapkan. Logam berat merupakan istilah yang digunakan untuk unsur-unsur transisi yang mempunyai
massa jenis atom lebih besar dari 6 g/cm3.Jika kadarnya melebihi batas, hal ini akan menimbulkan efek
berbahaya (toksik) bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat yang
terkandung dalam pembuatan simplisia terstandar dari kulit buah kandis (Garcinia cowa Roxb.).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode destruksi basah. Penetapan
kadar simplisia menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Logam berat yang dianalisa yaitu
Arsen, Timbal, dan Kadmium.
Hasil: Pemeriksaan cemaran logam berat didapatkan kadar Arsen (As), Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)
berturut-turut yaitu negatif, 186,3 ppb dan 1,9 ppb.
Kesimpulan: Simplisia telah memenuhi standar mutu dan keamanan sesuai dengan syarat yang
ditetapkan.

Kata Kunci : Simplisia, Kulit buah, Garcinia cowa Roxb, Cemaran logam berat, Destruksi
basah.

PENDAHULUAN penyimpanan tidak berjamur, maka


Salah satu tanaman berkhasiat obat diharapkan akan didapatkan simplisia yang
yang telah lama digunakan masyarakat awet serta dapat disimpan dalam jangka
adalah kulit buah kandis. Kulit buah kandis waktu relatif lama4.
yang dikeringkan digunakan sebagai Salah satu parameter yang penting
rempah-rempah untuk melengkapi bumbu untuk dipantau dalam pembuatan simplisia
masak. Kulit buah kandis juga dapat terstandar adalah angka cemaran logam
digunakan untuk mengobati penyakit. Kulit berat. Kontaminasi logam berat melebihi
buah kandis mempunyai aktivitas konsentrasi aman yang telah ditentukan
antibakteri1. Masyarakat Malaysia dapat menimbulkan efek buruk terhadap
menggunakan air seduhan kulit buah kering kesehatan. Toksisitas logam tersebut
sebagai tonikum 2. Selain itu, kulit buah menimbulkan gangguan saluran cerna,
kandis juga mempunyai aktivitas sebagai seperti perut kaku, mual, muntah dan diare,
antiaflatoksigenik dan antioksidan 3. terutama pada anak-anak5.
Kandungan antioksidan inilah yang dapat Paparan kronis timbal pada orang
mengurangi risiko timbulnya kanker pada dewasa mengakibatkan hipertensi, nefropati,
manusia. anemia, neuropati periffer, dan enselopati,
Kulit buah kandis diolah menjadi sedangkan toksisitas kronis kadmium
simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah menimbulkan penyakit paru obstruktif,
yang dipergunakan sebagai obat yang belum emfisema, kerusakan tubular ginjal, dan
mengalami pengolahan apapun juga dan deformasi tulang5. Keracunan Arsen telah
kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang terdeteksi pertama kali di di Bangladesh
telah dikeringkan. Pengeringan merupakan tahun 1993 pada air sumur yang digunakan
proses yang sangat penting dalam warga untuk minum. Keracunan tersebut
pembuatan simplisia. Pengeringan berfungsi telah membunuh 3000 jiwa dan 125000
untuk menghentikan reaksi enzimatik dimana korban terkena kanker kulit6.
enzim tidak aktif sehingga tidak terjadi Sebagai upaya menjamin keamanan,
penguraian kandungan kimia dan selama mutu dan manfat simplisia, maka dilakukan

120
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015

evaluasi cemaran logam berat. Hal ini terbentuk asap putih tebal, diinginkan,
dilakukan agar dapat memberikan jaminan ditambahkan hati-hati 5 ml air, dan diamati
bahwa simplisia tidak mengandung logam warna larutan. Larutan berwarna kuning
berat tertentu melebihi nilai yang ditetapkan. pekat sehingga harus ditambahkan dengan
hati-hati 1 ml hidrogen peroksida 30% dan
METODE PENELITIAN diuapkan lagi hingga terbentuk asap putih
tebal dan volume menjadi 2 hingga 3 ml,
Alat dan Bahan diencerkan hati-hati dengan beberapa ml air,
Buah kandis, air suling, asam sulfat pekat, lalu dipindahkan ke dalam tabung volume 50
asam nitrat pekat, hidrogen peroksida 30%, ml, dibilas, dijaga agar kumpulan volume
air. Pisau, Labu Kjehdahl, penjepit, botol, bilasan tidak lebih dari 25 ml.
spektrofotometer serapan atom
Pengukuran Absorban
Pembuatan simplisia terstandar. Sampel yang telah didestruksi diukur
Kulit buah kandis dipisahkan dari serapan logam Arsen (As), Kadmium (Cd)
kotoran yang menempel seperti tanah dan dan Timbal (Pb) menggunakan
kerikil, rumput-rumputan dan dari organ atau Spektrofotometer Serapan Atom.
bagian tanaman yang tidak diinginkan
(sortasi basah). Setelah itu dilakukan Langkah pengerjaan
pencucian dengan menggunakan air yang Lampu katoda dipasang dan diatur
mengalir, dipisahkan kulit buah dan daging panjang gelombang sesuai dengan logam
buah serta bijinya. Kulit buah diambil dan yang akan diukur (As 193,7 nm, Cd 228,8
kemudian diperkecil ukurannya dengan nm dan Pb 283,3 nm).
merajangnya dengan luas 2 cm x 2 cm. Kulit Lampu katoda diseimbangkan dengan
buah tersebut dikeringkan selama 7-10 hari lampu deuterium, program temperatur diatur
di dalam rumah kaca dan dibolak balik sesuai dengan logam yang akan diukur.
secara teratur sehingga sampel benar-benar Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan
kering. larutan standar (asam nitrat 1%).Sampel
diinjeksikan sebanyak 20 µl ke dalam tungku
Destruksi basah grafit. Konsentrasi larutan sampel ditentukan
Sebanyak 5 gram serbuk kulit buah dengan kurva kalibrasi larutan standar.
kandis ditimbang lalu dimasukkan ke dalam
labu Kjehdahl 100 ml yang bersih dan kering. HASIL
Labu dijepit dengan sudut 450 dan Sampel berat basah 2,5 kg dan
ditambahkan campuran 8 ml asam sulfat dilakukan pengeringan didapatkan berat
pekat dan 10 ml asam nitrat pekat 0,463 kg. Dari hasil perbandingan sampel
secukupnya untuk membasahi zat. basah dan serbuk, didapatkan rendemen
Kemudian dihangatkan perlahan-lahan sebanyak 18,52%
hingga terjadi reaksi dan dibiarkan sedikit Destruksi basah menghasilkan larutan
mereda. Selanjutnya ditambahkan sejumlah yang bening. Setelah destruksi dilakukan
sama campuran asam, dilakukan pengujian logam berat dengan
pemanasan pada setiap penambahan menggunakan spektrofotometer serapan
sampai jumlah campuran asam yang atom. Pada pengujian tersebut diperoleh
ditambahkan 18 ml. Suhu dinaikkan suhu, kadar timbal 186,3 ppb, arsen negatif,
dan didihkan perlahan-lahan hingga larutan kadmium kadar 1,9 ppb. Berikut
menjadi gelap lalu didinginkan, ditambahkan perhitungannya
2 ml asam nitrat pekat dan dipanaskan lagi
hingga larutan menjadi gelap. Setelah itu,
pemanasan dilanjutkan dan diikuti dengan
penambahan asam nitrat P sampai tidak lagi
gelap, kemudian dipanaskan kuat sampai

121
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015

Absorban dan konsentrasi logam arsen ⁄


masing-masing 0,0118 dan -5,1234 ug/L
pada simplisia kulit buah kandis dengan = 0,0019 ppm
spektrofotometer serapan atom = 1,9 ppb
= 1,9 ug/Kg

Dimana : PEMBAHASAN
A : konsentrasi sampel (ug/L) Buah yang digunakan untuk
B : Volume sampel (mL) pembuatan simplisia terstandar adalah buah
C : berat sampel (gram) yang telah masak dan berwarna kuning.
Pada pengerjaan simplisia dilakukan sortasi
⁄ basah lalu dicuci, diambil kulit buahnya
(pisahkan dari daging buah dan bijinya). Kulit

buah dirajang untuk memperluas permukaan
sehingga mempercepat pengeringan.
Setelah proses perajangan, dilakukan
= -0,0512 ppm
= - 51,2 ppb pengeringan di dalam rumah kaca.
= - 51,2 ug/Kg Pengeringan berfungsi untuk menghentikan
reaksi enzimatik dimana enzim tidak aktif
Absorban dan konsentrasi logam timbal sehingga tidak terjadi penguraian kandungan
masing masing 0,2297 dan 18,6841 ug/L kimia dan selama penyimpanan tidak
pada simplisia kulit buah kandis dengan berjamur, maka diharapkan akan didapatkan
spektrofotometer serapan atom simplisia yang awet serta dapat disimpan
dalam jangka waktu relatif lama4. Setelah
kering, sampel dihaluskan dan ditimbang.
Penghalusan sampel agar luas
Dimana : permukaannya makin besar sehingga proses
A : konsentrasi sampel (ug/L) ekstraksi semakin efektif dan efisien. Selain
B : Volume sampel (mL) itu, penghalusan ini bertujuan untuk merubah
C : berat sampel (gram) bentuk simplisia kering menjadi bentuk yang
lebih baik dengan kualitas yang sama untuk

dijadikan produk obat.
Sampel yang telah halus kemudian
⁄ dilakukan destruksi basah. Destruksi
dilakukan hingga sampel bening lalu disaring
= 0,1863 ppm dan siap dianalisis dengan Spektrofotometer
= 186,3 ppb Serapan Atom. Larutan asam nitrat pekat
= 186,3 ug/Kg
digunakan karena asam yang paling efektif
memecah sampel menjadi senyawa yang
Absorban dan konsentrasi logam kadmium mudah terurai dan sukar menguap7.
masing-masing 0,226 dan 0,1914 ug/L pada Keuntungan metode ini adalah waktu
simplisia kulit buah kandis dengan dan proses pengerjaannya lebih cepat,
spektrofotometer serapan atom kehilangan mineral akibat penguapan dapat
dihindari. Hanya saja dengan metode
destruksi basah ini kemungkinan kesalahan
Dimana : lebih besar akibat penggunaan reagen yang
A : konsentrasi sampel (ug/L) lebih banyak dan dalam pengerjaannya
B : Volume sampel (mL) membutuhkan perhatian yang ekstra karena
C : berat sampel (gram) reaksi berlangsung kuat dan dapat membuat
residu keluar, maka selama pemanasan

harus lebih berhati-hati8.

122
Riset Informasi Kesehatan, Vol. 5, No. 2
Juni 2015

Sampel hasil destruksi diukur cemaran from the fruit rinds of Garcinia cowa and
logam berat dengan menggunakan Garcinia pedunculata against food borne
Spektrofotometer serapan atom (SSA). Alat pathogens and spoilage bacteria. Food
ini digunakan untuk menentukan Sciense and Technology. 2008; 41:
konsentrasi suatu unsur dalam suatu sampel 1857-1861
yang didasarkan pada proses penyerapan 2. Murakami AY, Nakamura K, & Ohigoshi.
radiasi oleh atom-atom yang berada pada Screening for in vitro anti tumour
tingkat energi dasar (ground state). Proses promoting activities of edible plants from
penyerapan energi terjadi pada panjang Thailand. Cancer Lett. 1995;
gelombang yang spesifik dan karakteristik 95(1/2):137-146.
untuk tiap unsur9. 3. Joseph GS, Jayaprakasha GK, Selvi AT,
Proses penyerapan tersebutJena BS, & Sakariah KK.
menyebabkan atom penyerap tereksitasi, Antiaflatoxigenic and antioxidant
dimana elektron dari kulit atom meloncat ke activities of garcinia extracts.
tingkat energi yang lebih tinggi. Banyaknya international journal of food
intensitas radiasi yang diserap sebanding microbiology. 2005; 101:153-160.
dengan jumlah atom yang berada pada 4. Gunawan D & Mulyani S. Ilmu obat alam
tingkat energi dasar yang menyerap energi farmakognosi, (Jilid 1). Jakarta: Penebar
radiasi tersebut. Dengan mengukur tingkat Swadaya; 2004.
penyerapan radiasi (absorbansi) atau 5. Darmono. Logam Dalam Sistim Biologi
mengukur radiasi yang diteruskan Mahluk Hidup. Jakarta: Universitas
(transmitansi), maka konsentrasi unsur di Indonesia Press; 1995
dalam sampel dapat ditentukan9. 6. Paul BK. Arsenic Contamination
Pada pengujian logam berat dengan Awareness among the Rural Resident in
SSA didapatkan hasil untuk kandungan Bangladesh. Social Science & Medicine.
timbal didapatkan kadar 186,3 ppb, 2004; 59:1741-1755
kandungan arsen didapatkan hasil yang 7. Dewi. Analisa Cemaran Logam Timbal
negatif, kandungan kadmium didapatkan (Pb), Tembaga (Cu), dan Kadmium (Cd)
kadar 1,9 ppb. dalam Tepung Gandum Secara
Menurut peraturan Kepala Badan Spektofotometri Serapan Atom. Skripsi.
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Fakultas Matematika dan Ilmu
Indonesia Nomor HK.00.06.1.52.4011 Pengetahuan Alam, Program Studi
tentang penetapan batas maksimum Farmasi. Universitas Indonesia; 2011 .
cemaran mikroba dan kimia dalam makanan, 8. Gandjar GH & Rohman A. 2007. Kimia
batas maksimum logam berat dalam herba Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
dan rempah-rempah yaitu untuk logam Pelajar; 2007.
timbal sebanyak 7 mg/Kg atau 7 ppm, logam 9. Boybul dan Iis H. 2009. Analisis Unsur
arsen sebanyak 0,1 mg/Kg atau 0,1 ppm, Pengotor Fe, Cr, Dan Ni Dalam Larutan
dan logam kadmium sebanyak 0,2 mg/kg Uranil Nitrat Menggunakan
atau 0,2 ppm10. Jadi berdasarkan standar Spektrofotometer Serapan Atom. Sdm
diatas maka simplisia yang didapatkan dapat Teknologi Nuklir. 2009; ISSN 1978-0176
dikatakan telah memenuhi standar. 10. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Petunjuk pemeriksaan
KESIMPULAN mikrobiologi makanan dan minuman.
Simplisia telah memenuhi standar mutu dan Jakarta: Departemen Kesehatan
keamanan sesuai dengan syarat yang Republik Indonesia; 1991.
ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Negi PS, Jayaprakasha, GK, & Jena,
BS. Antibacterial activity of the extract

123

Anda mungkin juga menyukai