Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS ANGKA KEMATIAN PROVINSI ACEH TAHUN 1990

Teknik Demografi Statistika B

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


1. Thepilius_H051201067
2. Fadia Nailah_H051211012
3. April Yonita_H051211051
4. Sumita Alting_H051211052
5. Jelita Zalzabila_H051211086
6. Alycia DL Maskim_H051221010
7. Gesti Gandasari_H051221032
8. Muh. Rifky Satria Agung_H051221066
9. Nur Ummul Nusyur_H051221077
10. Dian Ainurridha_ H051221085

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Analisis Angka
Kematian Provinsi Aceh Tahun 1990” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan ditulisnya
laporan ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Demografi Statistika
dan juga untuk menambah wawasan pembaca mengenai tingkat kematian dan angka harapan
hidup penduduk Provinsi NAD Tahun 1990 serta pengaruh jenis kelamin dan usia terhadap
angka kematian penduduk Provinsi NAD Tahun 1990.

Penulis menyadari bahwa makalah yang telah dibuat ini masih jauh dari kata
sempurna, sebab masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam
laporan ini. Selain itu, penulis juga mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun dari seluruh pembaca sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan
kedepannya.

Makassar, 15 September 2023

Penulis
BAB 1
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk adalah pelaku pembangunan sekaligus merupakan potensi yang harus
dikembangkan untuk mempercepat laju pembangunan. Pertumbuhan penduduk merupakan
keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi
jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen, yaitu
fertilitas, mortalitas dan migrasi. Mortalitas (Angka Kematian) merupakan salah satu dari tiga
komponen demografi yang terjadi karena beberapa faktor seperti misalnya usia dan jenis
kelamin. Angka kematian merupakan hal yang penting karena merupakan indikator dalam
menganalisis kondisi kesehatan masyarakat. Angka kematian juga merupakan indikator
penting bagi kondisi kesejahteraan masyarakat karena kesejahteraan suatu populasi sangat
terkait dengan jumlah individu yang meninggal dalam suatu periode waktu.
Pada tahun 1990 penduduk Provinsi Nanggro Aceh Darussalam sebanyak 3.415.600
jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 1.716.800
dan 1.698.800 jiwa. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Provinsi NAD mencapai angka
4.213.000 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak
2.106.000 dan 2.107.000 jiwa. Hal tersebut menandakan terjadinya dinamika perubahan
jumlah penduduk Provinsi NAD. Meskipun dinamika perubahan jumlah penduduk Provinsi
NAD cenderung bertambah, namun kenyataannya hal tersebut tidak terlepas dari mortalitas.
Mortalitas (Angka Kematian) menjadi suatu hal yang penting karena dapat diolah dan
dimodelkan untuk membantu memahami keteraturan pola dan dinamika kematian sehingga
dapat dijadikan pedoman dalam melakukan perencanaan.
Angka kematian (mortalitas) dapat disajikan dalam bentuk tabel yang dinamakan
dengan tabel mortalitas. Tabel mortalitas memberikan gambaran hidup kelompok penduduk
yang dimulai dari kelahiran pada waktu yang sama dan perlahan-lahan akan berkurang karena
kematian (Swanson & Siegel, 2004). Dalam melakukan peramalan, tabel mortalitas menjadi
hal yang penting untuk diperhatikan. Tabel mortalitas akan memberikan keterangan terhadap
jumlah yang meninggal pada berbagai tingkat umur, jumlah yang bertahan hidup pada
berbagai tingkat umur, dan rata-rata umur yang dicapai (Rajak et al., 2018).
Angka kematian juga dapat dimodelkan dalam bentuk regresi linear sederhana. Analisis
regresi merupakan suatu proses statistik untuk mengestimasi hubungan antara variabel-
variabel, yakni berupa teknik-teknik memodelkan dan melakukan analisis beberapa variabel
atas dasar bentuk hubungan antara satu variabel tak bebas dan satu atau lebih variabel bebas
(Amstrong, 2012:689). Dengan melakukan analisis regresi linear, dari data angka kematian
penduduk Provinsi NAD akan diperoleh suatu model regresi linear yang dapat menjelaskan
hubungan dari faktor-faktor penyebab kematian dengan angka kematian sendiri.
Studi tentang tingkat kematian menjadi topik yang menarik untuk dikaji karena dapat
digunakan dalam berbagai bidang seperti demografi, asuransi, kesehatan dan masih banyak
lainnya. Dengan adanya data angka kematian, maka dapat dilakukan pemantauan dan analisis
tren kesehatan populasi penduduk serta perumusan kebijakan yang efektif untuk menurunkan
angka kematian penduduk. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kematian dan
memperkirakan jumlah penduduk Provinsi NAD tahun 1990 yang dapat bertahan hidup di
masa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas penulis akan mengkaji, mengolah dan
memodelkan data angka kematian penduduk NAD dengan menggunakan tabel kematian dan
melihat hubungan sebab akibat dari variabel dengan pemodelan analisis regresi linear.
Dengan demikian, penulis merumuskan penelitian ini dengan judul “Analisis Angka
Kematian Provinsi Aceh Tahun 1990”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana model tabel kematian lengkap berdasarkan data mortalitas Aceh tahun
1990?
b. Bagaimana hasil prediksi angka harapan hidup di Aceh tahun 1990?
c. Bagaimana bentuk pemodelan regresi linear dari angka kematian penduduk Provinsi
Aceh tahun 1990?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menyusun tabel kematian lengkap berdasarkan data mortalitas Provinsi Aceh tahun
1990
b. Memprediksi angka harapan hidup penduduk Provinsi Aceh tahun 1990
c. Memperoleh pemodelan regresi linear dari angka kematian penduduk Provinsi Aceh
tahun 1990

1.4 Tinjauan Pustaka


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Metodologi

2.2 Hasil

2.2.1 Tabel Kematian dan Angka Harapan Hidup Penduduk Provinsi Aceh Pada
Tahun 1990

Umur (x) Laki-laki Perempuan Jumlah


Penduduk Kematian Penduduk Kematian Penduduk Kematian
0-4 245100 4470 231300 3460 476400 7930
5-9 246300 420 228200 330 474400 750
10-14 219200 280 209300 240 428600 520
15-19 192000 410 194500 340 386400 740
20-24 143100 430 158500 370 310600 800
25-29 131700 410 143600 390 275200 810
30-34 118300 420 114500 370 232800 790
35-39 101200 450 97700 390 193900 840
40-44 73600 440 73000 350 146500 780
45-49 65300 550 66600 420 132000 970
50-51 57400 710 56700 510 114200 1220
55-59 35100 640 36800 480 71900 1120
60-64 37900 1060 36800 740 74700 1790
65-69 21200 890 21600 690 42900 1580
70-74 17000 1100 19100 1000 36100 2110
75+ 12300 1240 15700 1340 28000 2580
Jumlah 1716700 13920 1703900 11420 3424600 25330

Ddataset Kematian Jumlah Penduduk Provinsi NAD Tahun 1990


Sumber: SP NAD 1990
Tingkat Kematian berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin (ASDR) Penduduk Provinsi NAD 1990

Nilai ASDR diperoleh dari persamaan berikut.


Di
ASD Ri = ×k
Pmi
Keterangan :
ASD Ri =Tingkat kematian Menurut Umur

Di=Jumla h Kematian Pada Kelompok Umur i

Pmi=Jumla h Penduduk Pada Pertengah an Ta hun Umur i

k = Angka Konstan , biasanya 1000


4470
ASD Ri = ×1000=18 ,23 ≈ 18
245100
Artinya, dari setiap 1000 penduduk laki-laki terdapat 18 orang yang meninggal pada umur
0-4 tahun.
Tabel Kemtian Laki-Laki

Tabel Kematian Perempuan


Keterangan :
x=Umur dalam ta hun
n=Panjang interval umur dalam tah unun
n M x=ASDR /tingkat kematianmenurut umur
l x =J umla h penduduk yang h idup pada umur tepat tah un
d ¿ Jumla h kematianantara umur x dan umur x+ 1
n x

n q x=Kemungkinan meninggalnya penduduk yang berumur x ta hun


sebelum berumur x + ntahun
n L x ¿ Tah un Ke h idupanantara umur dan umur x +1
T x ¿ Tah un total ke h idupan setela h umur tepa t x
0
e x = Angka h arapan h idup yaitu ratarata jumla h tah un ke h idupan setela h
mencapai umur tepat x
Nilai-nilai yang terdapat pada Tabel Kematian Laki-Laki maupun Tabel Kematian
Perempuan diperoleh dari persamaan-persamaan berikut. Contoh penggunaan persamaan
digunakan data mortalitas penduduk Provinsi NAD tahun 1990 yang berjenis kelamin laki-
laki.

n q x ¿ 1−e−n. nMx (1)


−5. 0,002
n q5 ¿ 1−e
¿ 0,00995017
Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk Provinsi NAD pada tahun 1990 yang
berjenis kelamin laki-laki memiliki probabilitas kematian pada usia 5 hingga 9 tahun
sebesar 0,9%.

d ¿ n q x . lx
n x

(2)
¿ 0,01807216 . 100000
¿ 1807,22
Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat 1807 jiwa penduduk Provinsi NAD
tahun 1990 yang berjenis kelamin laki-laki dengan kelompok usia 0-4 tahun
yang meninggal.

l x +n=l x −¿ndx (3)


l 1=100000−¿1807,22
¿ 98193
Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat 98193 penduduk Provinsi NAD
tahun 1990 berjenis kelamin laki-laki yang masih hidup pada umur tepat 4 tahun.

Untuk memperoleh nilai n L x pada kelompok usia awal, maka digunakan persamaan
berikut.

5 L 0 ¿ 1 , 9l 0 +2 , 1l 5 (4.1)
5 L 0 ¿ 1 , 9(1000)+2 ,1(98193)
¿ 396204 , 85
Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah tahun orang hidup yang dijalani antara umur
tepat 0 dan 5 tahun sebanyak 396204 tahun.

Sedangkan, memperoleh nilai n L x pada kelompok usia selanjutnya menggunakan


persamaan berikut.

n
n L x ¿ (l x +l x+ n) (4.2)
2
5
5 L5 ¿ (l 5 +l 10 )
2
5
¿ (98193+97216)
2
¿ 488521 , 33
Nilai tersebut menunjukkan jumlah tahun orang hidup yang dijalani antara umur tepat
5 dan 10 tahun sebanyak 488521 tahun.

w
T x ¿ ∑ Lx (5)
i=x
w
T 0 ¿ ∑ L0
i=0
¿ 396204 , 85+ 488521 ,33+ 452225 , 30+...+178 , 26+1 , 90
¿ 3748486 , 84
Angka tersebut menunjukkan bahwa kohor dengan radiks 100000 orang dari saat lahir
hingga semua anggota kohor meninggal menjalani 3748486 tahun kehidupan.

0 Tx
ex= (6)
lx
0 T0
e 0=
l0
0 3748486 , 84
ex=
100000
¿ 37 , 4849
Angkat tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata seseorang pada saat lahir
secara rata-rata akan hidup selama 37 tahun.
Tabel kematian menggambarkan pola kematian dalam populasi yang diteliti
berdasarkan kelompok usia. Selain itu, pada tabel kematian terdapat indormasi mengenai
angka harapan hidup dari setiap kelompok usia. Angka harapan hidup (AHH) sendiri
merupakan jumlah tahun yang diharapkan untuk hidup berdasarkan rata-rata statistik. AHH
yang tinggi menandakan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang baik.
Berdasarkan Tabel Kematian Laki-Laki dan Tabel Kematian Perempuan, dapat dilihat bahwa
angka harapan hidup penduduk cenderung menurun dengan bertambahnya usia, dan tingkat
kematian paling tinggi terjadi pada kelompok usia yang lebih tua. Informasi-informasi yang
tercakup dalam tabel kematian ini dapat digunakan dalam perencanaan kebijakan kesehatan
masyarakat dan manajemen sumber daya kesehatan untuk populasi tersebut.
2.2.2 Visualisasi Tingkat Kematian Penduduk Provinsi Aceh Pada Tahun 1990

Populasi piramida di atas memberikan informasi mengenai tingkat kematian penduduk


berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan berdasarkan usia. Secara umum, semakin
tinggi umur penduduk, semakin tinggi pula tingkat kematiannya, baik untuk penduduk
berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Namun, dengan mempertimbangkan besarnya
tingkat kematian untuk penduduk di bawah 10 tahun yang tingkat kematiannya lebih tinggi
dibandingkan tingkat kematian penduduk pada kelompok usia dewasa, dapat disimpulkan
bahwa terdapat faktor lain di luar variabel usia yang turut mempengaruhi tingkat kematian
penduduk.
Diagram garis di atas memberikan informasi mengenai tingkat kematian penduduk
Provinsi NAD pada tahun 1990 yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan pada rentang
usia di antara 0 hingga 80 tahun. Dapat dilihat bahwa garis yang menunjukkan tingkat
kematian perempuan berada di bawah garis yang menunjukkan tingkat kematian laki-laki.
Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Provinsi NAD pada tahun 1990 yang berjenis
kelamin laki-laki memiliki resiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan yang berjenis
kelamin perempuan. Selain itu, diagram tersebut juga menunjukkan bahwa penduduk yang
tergolong pada kelompok umur anak-anak memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi,
namun pada kelompok usia dewasa tingkat kematiannya menjadi rendah dan meningkat
kembali secara signifikan pada kelompok usia tua. Secara umum semakin tinggi umur
penduduk, semakin meningkat pula tingkat kematiannya, baik untuk penduduk berjenis
kelamin laki-laki maupun perempuan. Namun, dengan mempertimbangkan tingkat kematian
penduduk pada kelompok usia anak-anak yang cukup tinggi, dapat disimpulkan bahwa
terdapat variabel lain yang mempengaruhi besarnya tingkat kematian selain usia dan jenis
kelamin.

2.2.3 Pemodelan Regresi Tingkat Kematian Menurut Umur Berdasarkan Faktor Usia
dan Jenis Kelamin

Pemodelan regresi yang dilakukan adalah dengan menggunakan regresi linier dan regresi
quadratic\
Nilai R^2 (koefisien determinasi) menunjukkan angka 0.492 yang artinya bahwa 49.2%
faktor variabel usia mempengaruhi tingkat kematian. 50.8% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

Nilai F hitung menunjukkan nilai 12.581> F tabel (4.667). Dan nilai signifikansi
0.004<0.05 yang artinya pada tingkat kepercayaan 95%, model regresi dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh usia terhadap tingkat kematian

Pada Baris Usia, pada uji t, nilai t hitung menunjukkan nilai 3.547> t tabel dan
signifikansi 0.004<0.05 yang artinya dapat diketahui bahwa Usia berpengaruh pada Tingkat
Kematian. Dengan model y = -11.716 + 1.012x, yang artinya tiap penambahan 1 satuan usia,
maka tingkat kematian bertambah sebesar 1.012. Akan tetapi untuk nilai Constant diperoleh
0.355>0.05. Sehingga kami melakukan pendekatan ke regresi kuadratik
Dengan model kuadratik, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.922, yang
artinya 92.2% usia berpengaruh terhadap tingkat kematian. Sisanya dipengaruhi oleh faktor
lainnya. Pada kolom signifikansi, diperoleh tingkat signifikansi 0.000<0.05, yang artinya usia
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kematian. Dengan model
2
y=32.797−2.638 x +0.049

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai