Anda di halaman 1dari 5

MATRIKS

A. PENDAHULUAN

Setiap kita akan membuat memo atau catatan pasti kita membubuhkan
tanggal,bulan dan tahun , yang berarti pada saat tanggal ,bulan ,dan tahun tersebut memo
atau cataan itu dibuat.Bahkan dalam hal-hal yang lainpun sering kita membubuhkan tanggal,
bulan dan tahun. Misalkan kita akan membuat suatu acara ,jadwal,undangan ,absensi siswa
dan lain-lain.
Deretan angka-angka atau tanggal pada bulan tertentu dalam satu tahun kalau kita
perhatikan susunannya diatur dalam baris-baris dan kolom-kolom,yang masing-masing
terdiri dari lima baris dan tujuh kolom yang menunjukkan hari.
Berikut ini adalah angka-angka yang tersusun dalam bulan Oktober tahun 2009

OKTOBER 2009
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31

Baris-baris dan kolom-kolom tersebut menyerupai susunan dalam sebuah matriks,jika kita
tulis angka-angkanya saja dan diapit dengan tanda kurung maka, susunan tersebut disebut
matriks yang berordo 5 x 7 artinya matriks yang terdiri dari 5 baris dan 7 kolom.

ENTRI baris kolom M56

0 0 0 0 1 2 3 Baris ke-1
 
4 5 6 7 8 9 10 
M =  11 12 13 14 15 16 17  Baris ke-3
 
 18 19 20 21 22 23 24 
 25 26 27 28 29 30 31  Baris ke-5

Kolom ke1
Kolom ke-3 Kolom ke-7

Kolom ke-5

Jadi matriks adalah susunan angka –angka atau elemen-elemem dalam baris dan kolom yang
diapit oleh tanda kurung.
Angka-angka yang disusun mendatar disebut baris dan angka-angka yang disusun tegak
disebut kolom.
Matriks diberi simbol dengan huruf besar(misal : A,B atau huruf yang lain),sedangkan elemen
matriks dilambangkan dengan huruf kecil aij artinya baris ke-i kolom ke-j.
Ukuran matriks disebut ordo yaitu menunjukkan banyaknya baris dan kolom (baris disebut
dahulu ). Matriks A berordo 5 x 7 ditulis A(5x7), yaitu terdiri dari 5 baris dan 7 kolom,
banyaknya elemen matriks M adalah 35.

Bentuk umum :
 a11 a12 a13 .. a1m 
 
 a 21 a 22 a 23 ... a2m 
A =  a31 a32 a33 ... a3m 
 
 ... ... ... ... ... 
a ... a nm 
 n1 a 2 n a3n

Contoh :
 − 3 0 5
A =  
− 2 1 7

Matriks A terdiri dari 2 baris dan 3 kolom banyaknya elemen matriks A adalah 6.
Ordo matriks A adalah 2 x 3 ditulis A (2x3)
Elemen a11 = -3, a12 = 0, a13 = 5, a21 = -2, a22 = 1, a23 = 7

LATIHAN 1
1. Buatlah contoh matriks berordo 3 x 4
2. Buatlah contoh matriks berordo 3 x 3 ,kemudian tentukan semua elemen-elemennya .
3. Buatlah contoh mariks berordo 2 x 2 , kemudian tentukan banyaknya baris dan banyaknya
kolom.
2 1 4 
4. Diketahui matriks A =   . Tentukan ordo, elemen a21 dan elemen a13
 3 0 − 2
matriks A.
5. Buatlah satu contoh matriks dengan ordo bebas kemudian tentukan banyaknya
baris,kolom, dan tulis pula masing-masing elemennya.

B. Jenis-Jenis Matriks

1. Matriks Bujursangkar atau Persegi.


Yaitu matriks yang jumlah baris dan jumlah kolomnya sama.

0 3 7
1 4  
Contoh : A(2x2) =   B(3x3) =  2 2 4 
 2 3  0 1 3
 
2. Matriks Baris.
Yaitu matriks yang terdiri dari satu baris
Contoh : A = (1 2 3) C=(23 9 10 4 7 15) B = (3 4 )

3. Matriks Kolom/lajur.
Yaitu matriks yang terdiri dari satu kolom
1
   3
Contoh : A =  2  B =  
 3  2
 

4. Matriks Diagonal
Yaitu matriks bujusangkar yang elemen pada diagonal utamanya ada yang bukan
bilangan nol sedangkan elemen lainnya nol.
 3 0 0
1 0  
Contoh : A =   B = 0 0 0
 0 3 0 0 1
 
Diagonal utama matriks A adalah 1 dan 3
Diagonal utama matriks B adalah 3,0, dan 1

5. Matriks Identitas (I)


Yaitu matriks bujursangkar yang elemen diagonal utamanya satu(1) dan elemen
lainnya nol (0).
1 0 0
1 0  
Contoh : I(2x2) =   I(3x3) =  0 1 0 
0 1 0 0 1
 
6. Matriks Segitiga
Yaitu matriks bujursangkar yang elemen diatas diagonal utama tidak semua sama
dengan nol elemen yang lain nol disebut matriks segitiga atas atau matriks
bujursangkar yang elemen dibawah diagonal utama tidak semua sama dengan nol dan
yang lainnya nol disebut matriks segitiga bawah.

Contoh : (segitiga atas )


5 3 2
 
A = 0 1 4
0 0 2
 
Contoh : (segitiga bawah)

 0 0 0
 
B =  − 2 3 0
 
 7 −1 1

7. Matriks Nol
Yaitu matriks yang semua anggotanya atau elemennya nol.
0 0
Contoh : A =   , B = (0 0 0 )
0 0
Latihan 2
Buatlah masing-masing satu contoh dari jenis-jenis matriks berikut :
1. Matriks bujur sangkar atau persegi.
2. Matriks baris
3. Matriks kolom atau lajur
4. Matriks diagonal.
5. Matriks segitiga atas dan matriks segitiga bawah

C. Kesamaan Dua Matriks

Dua matriks dikatakan sama ,jika ordo dan elemen yang seletak sama.
 2 1  2 x1 2 : 2   10 
 2 
A =   B =  6  C= 10
 3 5 5   
 2 3 5 
 1 − 3
 1 2 −1  1 4 −1  
D =   E =  
 F =  2 0 
3 − 6 0 − 2  − 3 0 − 2  −1 − 2
 
Matriks A = B ,tetapi A ≠ C
Matriks D = E, tetapi D ≠ F

 3x 6 6  15 6 6
Contoh : A =   , dan B =  
 2 z 3y   2 −1 9 
Jika A = B ,maka diperoleh 3x = 15 ⇔ x = 5
3y = 9 ⇔ y = 3
z = -1
Jadi , nilai x = 5; y = 3 dan z = -1

D. Operasi Matriks

1. Matriks Transpose

Matriks tranpose A diperoleh dengan merubah kolom matriks A menjadi baris dan
baris menjadi kolom. Transpose matriks A ditulis A’ atau At .
1 4
 1 2 3 t
 
contoh : A =   , maka A =  2 5 
 4 5 6  
 3 6
2. Lawan ( negatif ) suatu matriks
Lawan atau negatif dari matriks A ditulis -A adalah matriks yang diperoleh dengan
mengalikan setiap elemen matriks A dengan negatif satu ( -1 )
a d  − a − d 
Jika matriks A =   ,maka -A =  
b c  −b − c
Contoh :
 2 0 3  − 2 0 − 3
Diketahui A =   ,maka -A =  
 − 5 4 − 1  5 −4 1 

3. Operasi Pejumlahan
Dua buah matriks atau lebih dapat dijumlahkan jika mempunyai ordo yang sama.
Caranya yaitu menjumlahkan elemen-elemen yang seletak.
Contoh :
 − 2 − 1 − 2 1
Diketahui A =  ; B =  
 4 5  5 6 
 − 2 − 1  − 2 1   (−2) + (−2) (−1) + 1  − 4 0 
Maka A + B =  + = = 
 4 5   5 6   4 + 5 5 + 6   9 11

4. Operasi Pengurangan
Dua buah matriks atau lebih dapat dikurangkan jika mempunyai ordo yang sama.
Caranya dengan mengurangkan elemen-elemen yang seletak.
Contoh :
 3 2  − 2 0
P =   dan Q =   .
 −1 0  1 3
Maka P – Q = P + (-Q)
 3 2  2 0 
=   +  
 − 1 0   − 1 − 3
 3+ 2 2+0 
=  
 (−1) + (−1) 0 + (−3) 
 5 2 
=  
 − 2 − 3

5. Perkalian Matriks dengan Skalar


a d 
Jika k adalah bilangan skalar (bilangan real) dan A =   ,maka perkalian k
b c 
 a d   ka kd 
dengan matriks A adalah k   =  
 b c   kb kc 

Contoh:
 −1 2 4
Diketahui matriks A =   .
 3 − 5 7
Tentukan :
a. 2A
b. -3B
Penyelesaian :
 − 1 2 4   2 x(−1) 2 x2 2 x4   − 2 4 8
a. 2A = 2   =   =  
 3 − 5 7   2 x3 2 x(−5) 2 x7   6 − 10 14 

 − 1 2 4   (−3) x(−1) (−3) x 2 (−3) x 4   3 − 6 − 12 


b. –3A = -3   =  = 
 3 − 5 7   (−3) x3 (−3) x(−5) (−3) x7   − 9 15 − 21

Anda mungkin juga menyukai