Anda di halaman 1dari 10

Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati

(azkaafina216@gmail.com)

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Daftar Isi

Operasi Hitung Campuran 1

Pecahan 2

Pola Bilangan dan Huruf 3

Perbandingan 5

Kecepatan, Jarak, dan Waktu 6

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

A Operasi Hitung Campuran Contoh 1:

Dalam melakukan operasi hitung campuran, kita Tentukan hasil dari operasi hitung campuran
perlu mengerti terlebih dahulu keterkaitan antar berikut!
operasi hitung dasar. 27 + 36 ÷ 9 × 2 − 4
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Penyelesaian:
Operasi Kebalikan Operasi Dengan menerapkan aturan pada operasi hitung
campuran, didapat perhitungan sebagai berikut.
Penjumlahan: Pengurangan: 27 + 36 ÷ 9 × 2 − 4
𝑎 + 𝑏 = 𝑐 𝑐 − 𝑏 = 𝑎 = 27 + ((36 ÷ 9) × 2) − 4
𝑐 − 𝑎 = 𝑏 = 27 + (4 × 2) − 4
Berlaku sifat komutatif = 27 + 8 − 4
= 35 − 4
Perkalian (penjumlahan Pembagian: = 31
berulang): 𝑐 ÷ 𝑎 = 𝑏 Dengan demikian, 27 + 36 ÷ 9 × 2 − 4 = 31
𝑎 × 𝑏 = 𝑐 𝑐 ÷ 𝑏 = 𝑎

Berlaku sifat komutatif


Contoh 2:
Pemangkatan (perkalian Pengakaran:
berulang): 𝑏
𝑐= 𝑎 Harga 1 karung buah durian adalah
𝑏
𝑎 = 𝑐 Rp264.000,00. Ayah membayar Rp1.320.000,00
dan mendapatkan bonus 1 karung buah durian.
Tidak berlaku sifat Logaritma: Jika setiap karung berisi 4 buah durian,
𝑎
komutatif log 𝑐 = 𝑏 berapakah banyak durian yang didapatkan oleh
ayah?
Berdasarkan pengertian di atas, urutan pengerjaan
Penyelesaian:
operasi bilangan bulat yang melibatkan beberapa
Berdasarkan informasi pada soal, banyak durian
operasi hitung adalah sebagai berikut.
yang didapatkan oleh ayah dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1 Tanda Kurung Banyak durian yang didapatkan oleh ayah =
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
2 Bentuk Pangkat, Akar, atau Logaritma ((Harga yang dibayar ayah ÷ Harga 1 karung
3 Perkalian atau Pembagian durian) + bonus) × banyak durian dalam 1 karung
4 Penjumlahan atau Pengurangan Dengan demikian, diperoleh perhitungan sebagai
berikut.
Banyak durian yang didapatkan ayah
Jika ada operasi hitung yang setingkat, maka = ((1. 320. 000, 00 ÷ 264. 000, 00) + 1) × 4
dikerjakan terlebih dahulu dari sebelah kiri. = ((5) + 1) × 4
= 6 × 4
= 24 buah durian

Dengan demikian, banyak durian yang


didapatkan oleh ayah adalah 24 buah durian.

1
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

B Pecahan Pecahan Biasa Desimal Persen

1. Membandingkan Pecahan 1
0, 125 12, 5%
8

3
0, 375 37, 5%
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
8

5
0, 625 62, 5%
8

7
0, 875 87, 5%
8

Untuk mempermudah dalam membandingkan 1


0, 1111... 11, 11... %
pecahan, ingat kembali beberapa konversi 9
pecahan biasa, desimal, dan persen seperti
pada tabel berikut.
Contoh:
Pecahan Biasa Desimal Persen Diketahui pecahan-pecahan sebagai berikut.
3
1 0, 875; 4 dan 80%.
0, 5 50%
2 Urutan pecahan tersebut dari yang terbesar
ke yang terkecil adalah ….
1
0, 3333... 33, 33... %
3 Penyelesaian:
● Ubah semua pecahan ke dalam jenis yang
2 sama.
0, 6666... 66, 66... %
3 Untuk soal ini, bilangan-bilangan tersebut
akan mudah dibandingkan di dalam
1 bentuk desimal.
0, 25 25% 3
4 = 0, 75
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
4
80
3 80% = 100
= 0, 8
0, 75 75%
4 Maka, bentuk desimal dari tiap-tiap
pecahan adalah sebagai berikut.
1 0, 875; 0, 75; dan 0, 8.
0, 2 20%
5
● Urutkan dari yang terbesar ke yang
2 terkecil
0, 4 40%
5 0, 875; 0, 8; 0, 75

3 Dengan demikian, urutan pecahan tersebut


0, 6 60% dari yang terbesar ke yang terkecil adalah
5
3
0, 875; 80%; 4 .
4
0, 8 80%
5

1
0, 1666... 16, 66... %
6

2
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

2. Operasi Hitung Pecahan ● Operasi perkalian

dengan 𝑏, 𝑑 ≠ 0

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


● Operasi pembagian

dengan 𝑏, 𝑐, 𝑑 ≠ 0

C Pola Bilangan dan Huruf

1. Pola Bilangan

Contoh:

3
Nilai dari 0, 875 + 4
adalah ….

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal tersebut, kita
perlu mengubah semua bilangan ke dalam
jenis yang sama. Untuk soal ini,
pecahan-pecahan tersebut akan diubah ke
dalam jenis pecahan desimal.
Berdasarkan tabel sebelumnya, diperoleh
3
bentuk desimal dari 4 adalah 0, 75.
3 Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Maka, 0, 875 + 4
= 0, 875 + 0, 75 = 1, 625.

Pada operasi hitung pecahan biasa, berlaku


rumus sebagai berikut.
Contoh:
● Operasi penjumlahan

dengan 𝑏, 𝑑 ≠ 0
Berikut adalah beberapa contoh pola bilangan.
● Operasi pengurangan
● Pola bilangan ganjil
Pola ke-n adalah 2𝑛 − 1
1, 3, 5, 7, 9, 11, ...

dengan 𝑏, 𝑑 ≠ 0

3
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

● Pola bilangan genap


Contoh:
Pola ke-n adalah 2𝑛
2, 4, 6, 8, 10, 12, ...

● Pola bilangan prima


2, 3, 5, 7, 11, 13, ...

● Pola bilangan persegi Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


2
Pola ke-n adalah 𝑛 Tips yang dapat dilakukan untuk
1, 4, 9, 16, 25, 36, ... menyelesaikan soal yang berhubungan
dengan pola huruf adalah sebagai berikut.

● Ubah tiap huruf pada barisan menjadi


bilangan sesuai dengan urutan abjadnya.
● Tentukan pola yang terbentuk.
● Tentukan bilangan yang diminta
● Pola bilangan persegi panjang berdasarkan pola yang telah didapatkan.
Pola ke-n adalah 𝑛(𝑛 + 1) ● Ubah bilangan tersebut ke dalam bentuk
2, 6, 12, 20, 30, 42, ... huruf sesuai dengan urutan abjad dengan
catatan sebagai berikut.
■ Jika bilangan yang didapatkan ≤ 0,
maka jumlahkan bilangan tersebut
dengan 26 hingga didapatkan bilangan
positif dalam rentang 1 sampai 26.
■ Jika bilangan yang didapatkan > 26 ,
● Pola bilangan segitiga: setengah dari pola
maka kurangkan bilangan tersebut
bilangan persegi panjang
dengan 26 hingga didapatkan bilangan
𝑛(𝑛+1)
Pola ke-n adalah dalam rentang 1 sampai 26.
2
1, 3, 6, 10, 15, 21, ...
Contoh:

Diketahui barisan huruf sebagai berikut.


𝑂, 𝑀, 𝐽, 𝐹, 𝐴, ...
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Huruf yang tepat untuk mengisi titik-titik
tersebut adalah ….
Keterangan: perhatikan bahwa jumlah bola
hitam adalah setengah dari jumlah Penyelesaian:
keseluruhan bola. Untuk menyelesaikan soal tersebut, akan
diubah setiap huruf pada barisan tersebut
● Pola bilangan Fibonacci menjadi bilangan sesuai dengan urutan
Pola ke-n adalah jumlah dari dua bilangan abjadnya sehingga diperoleh barisan
sebelumnya bilangan sebagai berikut.
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, ... 15, 13, 10, 6, 1, ...
Perhatikan pada barisan tersebut terbentuk
2. Pola Huruf pola sebagai berikut.

Berdasarkan pola tersebut, diperoleh


bilangan selanjutnya adalah − 5.

4
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Karena − 5 < 0, maka akan dijumlahkan


Pada perbandingan senilai, berlaku persamaan
dengan 26 sehingga didapat
sebagai berikut.
− 5 + 26 = 21.
Huruf urutan ke-21 adalah huruf U.
𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑦1
Dengan demikian, huruf yang tepat untuk
𝑦1
= 𝑦2
atau
𝑥2
= 𝑦2
mengisi titik-titik tersebut adalah U.
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Dua besaran yang memiliki perbandingan


D Perbandingan
senilai biasa disebut berbanding lurus satu
sama lain.

Contoh:

Nabil dapat membuat 4 karangan bunga


dalam waktu 3 jam. Berapakah banyak
karangan bunga yang dapat dibuat Nabil
Terdapat dua jenis perbandingan, yaitu dalam waktu 12 jam?
perbandingan senilai dan perbandingan
berbalik nilai. Penyelesaian:
1. Perbandingan Senilai Berdasarkan informasi pada soal, diperoleh
tabel sebagai berikut.

Banyak Karangan Bunga Waktu

4 karangan bunga 3 jam

𝑥2 12 jam

Bayangkan deh, jika waktu yang dibutuhkan


untuk memproduksi karangan bunga
bertambah ,
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.commaka jumlah karangan bunga
yang dihasilkan akan bertambah juga, kan?
Jadi, pada soal ini berlaku perbandingan
senilai. Akibatnya, didapatkan perhitungan
sebagai berikut.

Misalkan diketahui besaran pertama dan


besaran kedua seperti pada tabel berikut.

Besaran 1 Besaran 2 Dengan demikian, banyak karangan bunga


yang dapat dibuat Nabil dalam waktu 12 jam
𝑥1 𝑦1 adalah 16 karangan bunga.

𝑥2 𝑦2

5
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

2. Perbandingan Berbalik Nilai Penyelesaian:


Berdasarkan informasi pada soal, diperoleh
tabel sebagai berikut.

Banyak Pekerja Waktu

24 orang pekerja 30 hari


Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
18 orang pekerja 𝑦2 hari

Bayangkan deh, jika banyak pekerjanya


berkurang, maka waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan jadi semakin
lama atau bertambah kan?

Jadi, untuk soal ini berlaku perbandingan


berbalik nilai. Akibatnya didapatkan
perhitungan sebagai berikut.

Misalkan diketahui besaran pertama dan


besaran kedua seperti pada tabel berikut.

Besaran 1 Besaran 2
Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut jika
𝑥1 𝑦1
dikerjakan oleh 18 orang pekerja adalah 40
hari.
𝑥2 𝑦2

Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com


Pada perbandingan berbalik nilai, berlaku
E Kecepatan, Jarak, dan Waktu
persamaan sebagai berikut.

1. Definisi dan Rumus umum


𝑥1 𝑦2
𝑥2
= 𝑦1
atau 𝑥 1 · 𝑦1 = 𝑥 2 · 𝑦2 Kecepatan rata-rata atau lebih tepatnya
disebut kelajuan rata-rata adalah jarak tempuh
suatu benda terhadap waktu.
Dua besaran yang memiliki perbandingan
berbalik nilai biasa disebut berbanding terbalik Hubungan antara jarak (𝐽), kecepatan (𝐾), dan
satu sama lain. waktu (𝑊) dapat diilustrasikan seperti di
bawah ini:
Contoh:

Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh 24


orang pekerja dalam waktu 30 hari.
Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut jika
dikerjakan oleh 18 orang pekerja?

6
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Karena satuan jaraknya sudah sama,


maka diperoleh waktu tempuh kendaraan
tersebut:
250 1
W= = 3 jam.
75 3
1
atau 3 jam × 60 menit = 3 jam 20 menit
3
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
● Relasi antara Jarak (𝐽) dan Waktu (𝑊)
𝐽
Contoh 1: Dari persamaan 𝐾 = 𝑊 , kita melihat
bahwa jika kecepatan (𝐾) konstan, jarak (𝐽)
Sebuah kendaraan melaju dengan kecepatan berbanding lurus dengan waktu (𝑊).
80 km/jam. Jika kendaraan tersebut melaju
selama 45 menit, tentukan jarak yang 𝐽1 𝐽2
ditempuh kendaraan tersebut. 𝐾= =
𝑊1 𝑊2

Penyelesaian:
Terlebih dahulu, samakan satuan waktunya Misalnya:
ke satuan jam.
Kecepatan 20 km/jam
Waktu tempuh:
45 menit = 45 ×
1
jam =
3
jam.
Waktu Jarak
60 4
Rumus yang akan digunakan: 1 jam 20 km

2 jam 40 km

3 jam 60 km

4 jam 80 km

Sehingga, jarak tempuh kendaraan tersebut


3 ● Relasi antara Kecepatan (𝐾) dan Waktu (𝑊)
adalah J = 80 × = 60 km. Dari persamaan 𝐽 = 𝐾 × 𝑊, kita melihat
4
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
bahwa jika jarak (𝐽) konstan, kecepatan (𝐾)
berbanding terbalik dengan waktu (𝑊).
Contoh 2:

Sebuah kendaraan bis antar kota menempuh 𝐽 = 𝐾1 · 𝑊1 = 𝐾2 · 𝑊2


jarak 250 km. Kendaraan tersebut melaju
dengan kecepatan 75 km/jam. Tentukan
waktu yang ditempuh oleh kendaraan Misalnya:
tersebut.
Jarak 10 km
Penyelesaian:
Kecepatan Waktu
Rumus yang akan digunakan:
1 km/jam 10 jam

2 km/jam 5 jam

5 km/jam 2 jam

10 km/jam 1 jam

7
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Kak Yosef akan berpapasan?


● Relasi antara Jarak (𝐽) dan Kecepatan (𝐾)
𝐽
Dari persamaan 𝑊 = 𝐾 , kita melihat Penyelesaian:
bahwa jika waktu (𝑊) konstan, jarak (𝐽) Waktu yang dibutuhkan oleh Harni dan
berbanding lurus dengan kecepatan (𝐾). Kak Yosef untuk bertemu dapat dihitung
sebagai berikut.

𝐽1 Azka
𝐽 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
2
𝑊= 𝐾1
= 𝐾2

Misalnya:

Waktu 2 jam

Kecepatan Jarak Dengan demikian, Harni dan Kak Yosef


akan berpapasan 1 jam setelah pukul
1 km/jam 2 km 08.00, yaitu pukul 09.00.

2 km/jam 4 km
● Rumus berpapasan dengan waktu
3 km/jam 6 km berangkat yang berbeda
4 km/jam 8 km

2. Rumus berpapasan

● Rumus berpapasan dengan waktu


berangkat yang sama

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘


=
𝐵𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘
=
𝐵𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

Contoh:

Harni berangkat dari kota A ke kota B


pukul 08.00 dengan kecepatan rata-rata
40 km/jam. Pada waktu dan rute yang
sama, Kak Yosef berangkat dari kota B
ke kota A dengan kecepatan 60 km/jam.
Jika jarak kota A dan kota B adalah 100
km, pukul berapakah Harni dan

8
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com
Modul Kilat ini milik Azka 'Afina Fatihati
(azkaafina216@gmail.com)

Contoh: 3. Rumus menyusul

Harni berangkat dari kota A ke kota B


pukul 08.00 dengan kecepatan rata-rata
40 km/jam. Dengan rute yang sama, Kak
Yosef berangkat dari kota B ke kota A
dengan kecepatan 60 km/jam pada pukul
Azka
08.30. Jika jarak kota A 'AfinaB Fatihati azkaafina216@gmail.com
dan kota
adalah 100 km, pukul berapakah Harni
dan Kak Yosef akan berpapasan?

Penyelesaian:
Diketahui Harni berangkat 30 menit 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘
1 =
( jam) lebih awal. Jarak yang ditempuh 𝑀𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑙 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
2
1
Harni dalam waktu 2 jam dapat dihitung
sebagai berikut. Contoh:

Harni berangkat ke sekolah menggunakan


sepeda dengan kecepatan rata-rata 10
Selanjutnya, waktu berpapasan dapat km/jam. Ternyata, bekal Harni tertinggal
dihitung sebagai berikut. sehingga 3 menit kemudian ayah berangkat
untuk menyusul Harni dengan kecepatan
rata-rata 30 km/jam. Berapakah waktu yang
dibutuhkan ayah untuk menyusul Harni?

Penyelesaian:
1
Diketahui Harni berangkat 3 menit ( 20 jam)
lebih awal. Jarak yang ditempuh Harni dalam
1
waktu 20 jam dapat dihitung sebagai
berikut.
Dengan demikian, Harni dan Kak Yosef
Azkasetelah
akan berpapasan 48 menit 'Afina Fatihati
pukul azkaafina216@gmail.com
08.30, yaitu pukul 09.18.

Selanjutnya, waktu yang diperlukan ayah


untuk menyusul Harni dapat dihitung
sebagai berikut.

Dengan demikian, ayah membutuhkan


waktu 1,5 menit untuk menyusul Harni.

9
Azka 'Afina Fatihati azkaafina216@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai