ASLI
Oleh :
Arni Rosida (037119099)
Rina Rahmawati (037119089)
Zahra Ananti Mulyana (037119080)
Operasi Hitung Bilangan asli terbagi
menjadi 4, yaitu :
c–b=a
Dalam pengurangan, bilangan yang dikurangi disebut minuend,
bilangan pengurang disebut subtrahend dan jawabannya
disebut reminder. Maka c adalah minuend, b adalah subtrahend, dan a
adalah reminder.
Contoh :
a) 5 – 3 = 2
b) 15 - 7 = 8
c) 25 - 11 = 14
d) 76 – 6 = 10
3. Operasi Perkalian Bilangan Asli
Perkalian terdefinisi untuk seluruh bilangan di dalam suku-suku
perjumlahan yang diulang-ulang: misalnya, 3 dikali 4 (seringkali dibaca
"3 kali 4") dapat dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari 4
bersama-sama:
3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12
Contoh lain :
a) 5 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15
b) 7 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 35
c) 4 x 11 = 11 + 11 + 11 + 11 = 44
4. Operasi Pembagian Bilangan Asli
Pembagian adalah pengurangan berulang. Contohnya 12 : 4
artinya “12 – 4 – 4 - 4 = 0” maka hasilnya 12 : 4 = 3.
Contoh:
a) Ibu mempunyai 10 permen dibagikan kepada 5 orang anak setiap
anak mendapat sama banyak berapa permen yang diterima
setiap anak ?
Jawab :
10 : 5 artinya 10 dikurangi 5 secara berulang sampai habis /
hasilnya 0
10 – 5 – 5 = 0 ( habis )
Pengurangan selesai setelah 2 kali, jadi setiap anak mendapat 2
permen.
Sifat-Sifat Operasi Bilangan Asli
1) Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga pertukaran.
Contoh :
2+4=6
4+2=6
Jadi, 2 + 4 = 4 + 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada penjumlahan.
2×4=8
4×2=8
Jadi, 2 × 4 = 4 × 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada perkalian.
Contoh :
a). 2 – 4 = –2 dan 4 – 2 = 2
Jadi, 2 – 4 tidak sama dengan 4 – 2, atau 2 – 4 ≠ 4 – 2.
b). 2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
Diperoleh bahwa 2 : 4 tidak sama dengan 4 : 2, atau 2 : 4 ≠ 4 : 2.
2) Sifat Asosiatif
Pada penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat berlaku sifat
asosiatif atau disebut juga sifat pengelompokan.
(2 + 3) + 4 = 5 + 4 = 9
2 + (3 + 4) = 2 + 7 = 9
Jadi, (2 + 3) + 4 = 2 + (3 + 4).
Sifat seperti ini dinamakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
(2 × 3) × 4 = 6 × 4 = 24
2 × (3 × 4) = 2 × 12 = 24
Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Sifat ini disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3) Sifat Distributif
Selain sifat komutatif dan sifat asosiatif, terdapat pula sifat
distributif. Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran.
Contoh 1 :
3 × (4 + 5) = (3 × 4) + (3 × 5) ?
Jawab:
3 × (4 + 5) = 3 × 9 = 27, dan
(3 × 4) + (3 × 5) = 12 + 15 = 27.
Jadi, 3 × (4 + 5) = (3 × 4) + (3 × 5)
Contoh 2 :
3 × (4 – 2) = (3 × 4) – (3 × 2) ?
Jawab:
3 × (4 – 2) = 3 × 2 = 6, dan
(3× 4) – (3 × 2) = 12 – 6 = 6.
Jadi, 3 × (4 – 2) = (3 × 4) – (3 × 2)
Sumber :
1. http://humairabisa.blogspot.com/2016/05/bilangan-aslibilangan-
cacahbilangan.html