Skripsi Abi
Skripsi Abi
oleh
RAHMAN ISMAIL
18.1.3677
032.14.2143.18
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana
CICURUG , SUKABUMI
Tahun 2023
1
AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI
oleh
RAHMAN ISMAIL
18.1.3677
032.14.2143.18
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana
PROPOSAL SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana
CICURUG , SUKABUMI
Tahun 2023
2
oleh
RAHMAN ISMAIL
18.1.3677
032.14.2143.18
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana
Sukabumi ,………………………………….2023
Pembimbing 1 pembimbing II
Mengetahui :
oleh
RAHMAN ISMAIL
3
18.1.3677
032.14.2143.18
SKRIPSI
Sukabumi ,………………………………….2023
Penguji 1 Penguji II
……………………. …………………….
Mengetahui :
PAI
……………………. ……………………..
ABSTRAK
4
akan menunjuk guru sebagai tumpuan kesalahan atau diduga guru sebagai
penyebabnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya profesi guru itu diperhatikan.
Profesi guru harus dibedakan dengan profesi lainnya. Kebijakan yang tidak
maksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah
disebutkan, yang shasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan SMA Islam Terpadu
pendidikan formal, merupakan salah satu komponen yang ikut bertanggung jawab
(sains), kesenan dan sarana ibadah. Didalam menjalankan perannya, guru memeliki
5
Kata kunci : Profesionalisme Guru, kualitas pendidikan agama islam
KATA PENGANTAR
Teriring puji syukur keahdirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah,
serta inayah-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
6
Alhamdulillah atas fadilah rahmat dan rahmat Allah SWT sehingga penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu karunia Allah yang dilimpahkam kepada
penyusu sehingga dapat mengkaji dan memahami sebagian kecil ilmu Allah yang
Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta dan
keluarga besar yangs elalu m,eberikan dukungan baik moril ataupun materil kepada
didikan , dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis
1. KH. Abuya Aang Jejen ZA Selaku Murobbi Ruhina sekaligus Ketua Yayasan
3. Ibu Ai Siti Nurmiati,. S.H.I., M.Ag, selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru
Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kharisma Cicurug
Sukabumi;
Karena terbatasnya ruang dan waktu, yang telah membantu sehingga terselesaikan
skripsi ini.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
7
dari kata sempurna. Karena itu, penulis memohon lkritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi inidapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan umumnya para
pembaca. Aamiin.
Sukabumi,September
2023
Rahman Ismail
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
9
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………27
……………………73
Mahmudiyyah…………………………………………………………………………………..107
10
4.4 Pengaruh Profesionalisme Guru dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran
………………………………………………………115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
DAFTAR LAMPIRAN
1.1 LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………121
12
PERANAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh
setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau
tidaknya suatu negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan "Bangsa yang kurang
104). FIDI yang rendah menunjukkan masih carut marutnya pendidikan, kesehatan,
dan kesejahteraan.
13
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandin, dan menjadi warga
berperan di dalam membangun masyarakat seutuhnya. Jika suatu bga gin berhasil
dalam mewujudkan tujuan nasional, mordaskan kehidin bga yang maju di dalam
pendidikan yang bermutu Guru merupakan salah satu kompone yang menempati
posisi sentral dan sangat strategi dalam sistem pendidikan. Mulyasa (2009: 5)
pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapa perhatian sentral, pertama, dan
utama".
Bailer (Permadi dan Arifin, 2010: 117) menyatakan bahwa "peranan gura
bagusnya kurikulum, kalau tidak ditunjang oleh kualitas dan kemandirian guru pada
pendidikan ingin dicapai, kualitas guru perlu ditingkatkan sehingga kineja guru
14
maksimal. Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
Linerja guru sebagai pendidik Untuk itu kinerja guru memegang peranan penting
sesuai harapan. Berdasarkan catatan UNDP pada 14 Mars 2013, HDI (Human
peringkat 121 dari 185 negara. Walaupun terjadi peningkatan 3 peringkat dari tahun
2012, namun jika dibandingkan dengan rata-rata IPM negara- negara yang berada di
kawasan Asia Fasifik, IPM Indonesia masih di bawah rata- rata negara-negara
tersebut.
akan menunjuk guru sebagai tumpuan kesalahan atau diduga guru sebagai
penyebabnya. Oleh karena itu, sudah selayaknyalah profesi guru diperhatikan Profesi
guru harus dibedakan dengan profesi lainnya. Kebijakan yang tidak memihak guru
akan berdampak buruk bagi kemajuan bangsa Indonesia (Permadi dan Arifin, 2010:
104).
Piet A. Sahertian mengatakan bahwa tugas seorang guru yang pokok ada 3
yaitu tugas profesional, tugas personal, dan tugas sosial. Adapun yang termasuk
antara sekolah dan masyarakat serta orang tua siswa, f. Seorang pelajar yang terus
15
menerus mencari dan menyelidiki pengetahuan yang baru dan ide-ide yang baru
melengkapi informasinya.
Yang termasuk tugas personal adalah bahwa guru harus senantiasa memberi
termasuk hugas sosial bagi seorang guru adalah seorang seorang penceramah
peranannya sebagai warga negara dan sebagai agen pembaharuan atau sebagai
teknis dari para ahli pengembangan kompetensi profesional guru, tetapi dipahami
meningkatkan kualitas kinerja guru. Guru komponen utama dalam proses pendidikan
adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran
PAI.
kinerja guru. Beranjak dari pemikiran inilah maka direncanakan suatu penelitian yang
16
Kabupaten Sukabumi"
dan kemampuan personal guru terhadap keberhasilan proses belajar mengajar perlu
diteliti.
1.2.1 Perumusan
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa
Sesuai dengan identifikasi masalah tersebut, maka masalah ini dapat dirumuskan ke
pendidikan
17
1.3.1 Mengetahui pengaruh antara kualitas pendidikan terhadap profesionalisme
1.3.2 Mengetahui pengaruh antara motivasi kerja terhadap profesionalisme guru PAI
di SMAIT Mahmudiyyah
Dalam penelitian ini akan dikaji dan dianalisa secara mendalam tentang
ilmu pendidikan dan spesialisasi administrasi pendidikan yang secara umum dapat
diterapkan di sekolah.
berkaitan antara guru ( pengajar ) dengan siswa (pelajar), sehingga terpadunya dua
kegiatan, yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas
siswa) yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pengajaran, maka guru perlu
18
digeluti oleh peneliti, maka hasil dari penelitian ini akan menambah wawasan
Kata profesionalisme berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan
sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian, seperti guru,
dokter, hakim dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional
adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah
orang terdiik adan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang hanya di
bidangnya.
formal saja tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam
19
kegiatan belajar mengajar.
masa guru tetap merupakan orang yang punya ciri khas dalam dunia pendidikan. Ia
punya profil yang khusus. Oleh karena itu eksistensinya sebagai guru yang
pendidikan atau pelatihan yang khusus untuk pekerjaannya itu. Para profesional
dapat dilahirkan dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi.
Mengingat tugas dan tanggungjawab yang begitu komplek maka profesi ini
b. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesionalismenya.
dilaksanakan.
20
Para profesional mempunyai ciri-ciri yang khusus mereka mengabdikan pada
suatu profesi. Adapun ciri-ciri dari profesionalisme guru antara lain: 1). memiliki
suatu keahlian khusus, 2). Merupakan suatu panggilan hidup, 3). Memiliki teori-teori
yang baku secara universal, 4). Mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk
diri sendiri, 5). Dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi yang
etik, 7). Mempunyai klien yang jelas, 8). Mempunyai organisasi profesi yang kuat, 9).
Mempunyai hubungan dengan profesi pada bidang-bidang yang lain. (H.A.R. Tilaar,
2000: 138)
Oleh sebab itu sebagai seorang pendidik yang profesional tentu akan
keinginan dalam mengajar selalu mencari yang terbaik yang terbaik bagi bagi
peningkatan mutu atau kualitas pendidikan dalam pembelajarannya. Hal demikian itu
jarang dan sedikit sekali dimiliki oleh seorang pendidik yang materialists, dimana
kembali pada guru itu sendiri, apakah mau berusaha sekaligus memiliki keyakinan
akan mengangkat derajat seseorang sebagai sosok manusia yang berguna bagi
Kompetensi guru profesional adalah salah satu unsur yang paling penting
yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak mempunyai sikap
21
professional maka peserta didik yang didikakan sulit tumbuh dan berkembang
dengan sebagai mana mestinya. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi
Negara dakam hal pendidikan dengan adanya guru yang professional dan
pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah kompetensi, kompetensi
kompetensi social. Dari 4 kompetensi guru profcesional tersebut harus dimiliki oleh
1) Kompetensi pedagogik
karakteristik yang dimiliki oleh seorang peserta didik melalui berbgai cara cara yang
utama yaitu dengan memahami peserta didik melaui perkambangan kognitif peserta
2) Kompetensi kepribadian
Kompetansi pribadi ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus
dimiliki oleh seorang guru professional dengan cara mencerminkan kepribadian yang
baik pada diri sendiri, sikap bijaksana, bersikap dewasa dan berwibawa serta
22
memiliki akhlak yang muliya untuk menjadi suri tauladan yang baik.
3) Kompetensi professional
Kompetensi professional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh
seorang guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara meluas dan
mendalam
4) Kompetensi sosial
Kompetensi social adalah salah satu kompetenasi yang harus dimiliki oleh seorang
guru melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan denngan
seluruh tenaga kerja kependidikan atau juga dengan wali peserta didikdan
masyarakat
Dalam bahasan ini penulis akan menyajikan berbagai upaya yang dilakukan
oleh guru dan kepala sekolah atau madrasah untuk meningkatkan profesionalisme
Dalam sub bahasan ini penulis akan menyajikan berbagai usaha yang
belajar sendiri (autodidak) melalui buku-buku atau media masa merupakan suatu
usaha yang termudah dan teringan. Disini guru-guru bisa melakukan dalam waktu
Dalam hal ini guru bisa memanfatkan buku-buku atau media masa yang
23
tersedia diperpustakaan, sekolah ataupun toko buku tentang hal-hal yang
menambah wawasannya.
Namun demikian satu hal yang perlu juga diketahui bahwa belajar sendiri
merupakan cara yang paling sederhana dan mudah ini seringkali sulit dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan kesadaran guru tentang pentingnya
miru tidak mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, belajar sendiri inipun tidak
Tetapi sebagai guru yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya
menunggu dari pihak lain, seperti bantuan pemerintah dan lain-lain. Karena
profesionalisme
Kesadaran dari para guru untuk lebih banyak menulis mengenai masalah-
masalah pendidikan dan pengajaran, termasuk salah satu metode yang dapat
dalam bentuk tulisan. Disamping itu kegiatan penulisan ini tidak hanya
menguntungkan bagi sipenulis (guru sendiri) melainkan juga bagi orang yang
membacanya
24
kesempatan yang cukup serta perlu latihan secara terus menerus dari guru yang
bersangkutan. Oleh karena itu setiap guru harus sadar dan mau melatih diri jika ia
benar-benar ingin menumbuhkan kreativitas dirinya melalui karya tulis ilmiah tanpa
c. Melanjutkan pendidikan
pendidikan semakin meningkat, sehingga banyak diantara guru yang telah lama
mengajar juga sudah ketinggalan jaman tentang media dan sistem pendidikan yang
depan. Sebagaimana yang dikemukakan olch Cece Wijaya sebagai berikut: "Tinggi
rendahnya pengakuan profesi guru, salah satu diantaranya diukur dari tingkat
Sungguhpun demikian masih harus dipertanyakan bahwa guru yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi, lebih tinggi pula kemampuannya jika dibandingkan dengan guru
yang berpendidikan lebih rendah. Dewasa ini terlihat dengan adanya alih fungsi SPG,
Pada universitas terbuka untuk mempersiapkan guru SD dan FKIP, dan IKIP untuk
Maka untuk guru yang masih berpendidikan PGA, SPG, SGO atau sederajat
25
perkembangan profesi guru. Dalam usaha peningkatan pendidikan guru ini dapat
kehendak sendiri, tetapi merupakan tugas yang dipercayakan dari pihak pemerintah
atau lembaga tempat guru itu mengabdikan dirinya. Dalam hal ini pemerintah atau
meningkatkan kualitas guru. Demi kepentingan ini pihak pemerintah atau lembaga
tersebut menyediakan biaya atau dana bagi guru yang melanjutkan pendidikannya.
Jadi jelasnya melanjutkan pendidikan yang dilakukan guru ini tidak murni dari
Seorang guru yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta komitmen
Sebagai guru yang sadar akan profesinya, dia akan meningkatkan ketrampilan,
pengetahuan dan jabatannya melalui masuk perguruan tinggi tanpa menunggu tugas
dana untuk membiayai pendidikannya itu. Dengan demikian usaha yang dilakukan
26
d. Penilaian terhadap diri sendiri (self evaluation)
Self evaluation adalah penilaian yang dilakukan oleh seorang guru terhadap
dirinya sendirinya sendiri. Dengan penilaian terhadap dirinya sendiri seorang guru
akan dibawa kepada pengawasan terhadap diri sendiri pula, dan hal ini akan terbawa
Keadaan ini ditandai dengan adanya kritik dan saran yang dialamatkan pada guru
tersebut, tetapi guru tersebut akan selalu menyambut gembira dan lapang dada
setiap kritik yang datang dari orang lain dan mendengarkan masukan untuk dirinya.
Dengan adanya kritikan dan masukan ini guru akan menyadari kelemahan-
kelemahan dan kemampuan dirin sendiri yang kemudian akan berusaha pula dengan
dan tanggung jawab kepala sekolah yang sangat banyak dan sangat berat la
digolongkan menjadi dua bidang yaitu, tugas didalam bidang administrasi dan
bidang supervise.
pendidikan dan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan
27
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
untuk menilai kemampuan guru sebagai pengajar dalam bidang pendidikan masing-
tujuan tersebut, maka sebagai supervisor, seorang kepala sekolah harus dapat
menempuh berbagai cara dan teknik. Diantara usaha-usaha kepala sekolah dalam
jabatan guru, dengan adanya pengawasan dan kedisiplinan yang sangat baik dari
kepala sekolah maka guru akan lebih berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap
penyimpangan yang dihadapi guru hendaknya dilakukan secara bijaksana, yang jelas
kedisiplinan dan pengawasan ini harus mampu menciptakan moral kerja yang baik
hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak menyediakan sarana, karena masih
banyak usaha lain yang dapat ditempuh untuk mengatasinya. Dan yang perlu
28
diperhatikan, penyediaan sarana ini dimaksudkan tidak terbatas pada buku paket
kepustakaan dan perbaikan gedung sekolah. Dengan adanya sarana yang memadai,
maka guru akan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien sehingga
3) Mengadakan rapat
profesionalisme guru. Dalam rapat yang diadakan kepala sekolah ini guru dapat
peserta rapat. Dengan adanya rapat ini, guru dibantu baik secara individu maupan
4) Penataran (upgrading)
29
pengajaran bidang studi.
untuk kegiatan yang bertujuan untuk menungkatkan taraf ilmu pengetahuan dan
satu teknik upaya peningkatan profesionalisme guru, hal ini sesuai dengan
pengertian penataran profesionalisme guru itu sendiri yakni suatu usaha atau
kegiatan yang bertujuan meningkatkan taraf ilmu pengetahuan dan kecakapan para
pegawai, guru-guru atau petugas lainnya dari pengertian ini jelas blows mal
penataran ini diharapkan ilmu pengetahuan dan kemampuan guru berkembang, dan
5) Seminar
saling koreksi antara anggota kelompok yang lain. Seminar merupakan bentuk
mengajar.
Lokakarya (workshop) adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terdiri dari
30
masalah teoritis praktis dengan maupan praktis maksuduntuk menungkatkatkan
Maka melalui teknik lokakarya ini guru diharapkan dapat belajar sesuatu,
memperoleh pengalaman belajar dengan jalan bekerja sama saling memberi dan
menerima secara gotong royong serta bertanggung jawab bersama dalam suatu
merupakan suatu wadah yang didalamnya seseorang dapat belajar sesuatu dengan
jalan menemukan problem yang merintangi suatu pekerjaan dan mencari jalan keluar
masalah teoritis maupun praktis dengan maksud untuk meningkatkan kualitas hidup
pengetahuannya
mendalam.
Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru yang bertugas mengajar mata pelajaran
yang sama, sehingga hal ini dilakukan oleh khusus guru bidang studi. Mereka
31
perkembangan hal-hal yang berhubungan dengan bidang studi yang mereka ajarkan
bidang studi mereka. Studi tour atau studi group ini dilakukan dengan memilih lokasi
yang dapat membawa suasana baru, misalnya tempat-tempat wisata, sehingga lebih
mengadakan kunjungan guru-guru antar sekolah atu studi banding. Kegiatan ini
ini dapat dilakukan diantara sekolah yang lebih tinggi kualitas prestasinya dengan
sekolah perintis atau yang baru berkembang dengan tujuan untuk mengadakan
perbandingan dengan jalan mengambil hal-hal yang lebih baik dan positif dari
menemukan hal-hal baru yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran secara
teoritis dan sistematis. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran. Riset atau percobaan ini tidak
harus dilakukan oleh ahli riset saja, tetapi juga dapat dilakukan oleh guru itu sendiri.
Sebenarnya guru sebagai pendidik yang tiap hari berhadapan dengan anak didiknya
mempunyai kesempatan yang baik untuk melakukan riset atau penelitian dalam
seorang guru dapat memilih suatu metode ataupun media tertentu untuk
32
metode atau media yang lainuntuk menyampaikan materi yang sama. Akhirnya guru
tersebut dapat menyimpulkan metode dan media mana yang lebih berhasil dan
Ada beberapa hal yang menjadi hambatan guru dalam meningkatkan kualitas
Tabel 1.
33
Internal
2. Penguasaan mata
pelajaran
3. Tercapainya SKL
Eksternal
4. Menciptakan Kondisi
a. Kemampuan Guru Menyenangkan
b. Metode
c. Sistem Evaluasi
d. Pengelolaan
e. Kurikulum
Feed back
34
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metodenya
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah
secara utuh, sebagai suatu kesatuan yang berintegrasi tentang peranan kemampuan
profesional guru terhadap proeses belajar mengajar pada lembaga Pendidikan Islam
yang menjadi objek penelitian ini adalah SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah
profesional guru terhadap proeses belajar mengajar Data dikumpulkan dari latar
yang alami (natural setting) sebagai sumber data langsung. Penelitian ini diharapkan
Subjek penelitian merupakan sumber data yang diperoleh peneliti dari lokasi
peneltian. Menurut Arikuto (2010:172). Sumber data adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh, dapat berupa bahan pustaka, atau berupa orang (informan atau
responden).
sumer primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data pokok yang
langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian atau disebut juga sumber data
35
lapangan. Data lapangan dapat diperoleh melalui wawancara yang berupa kata-kata
atau tindakan seorang tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lainnya. Sedangkan
sumber sekunder dalah sumber data tambahan Yang Menurut peneliti sebagai data
yang dapat menunjang data pokok. Sumber-sumber sekunder ini dapat berupa buku-
Sebagaimana hal ini dapat diungkapkan oleh Lofland yang kutip oleh Moleong
(2006:157), bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata,
dan tindakatan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Adapun sumber data (subjek penelitian) dalam penelitian ini sebagai berikut:
b. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah guru PAI dan siswa kelas XI IPA
Putri SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah. Selain itu juga selain data penunjang bisa
dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Ini merupakan langkah yang
paling srategis dalam penelitiam, karena tujuan utama dari penelitian adalah
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
(kondisi yang alamiah), dan sumber data primer. Teknik pengumpulan data lebih
36
depth interview), dan dokumentasi. (Sacbani, 2008:186)
2.3.1 Observasi
pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Keempat, jika terdapat kekeliruan
-175)
wakil kepala sekolah dan guru-guru SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah tentang hal-
2.3.2 Wawancara
dialami pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas
informasi yang dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi),
terhadap proeses belajar mengajar, monev program sekolah, peta dan bagan
karakteristik sekolah, notulen, atau rekaman- rekaman pribadi seperti buku, agenda
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori
grounded, yaitu mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari
38
digunakan dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan Miles and Huberman,
yakni terdiri dari 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. (Matthew B. Miles and A.
Michael Huberman:1992:16)
secara keseluruhan data yang dihimpun dari lapangan sehingga dapat ditemukan hal
-hal pokok dari objek yang diteliti tersebut. Reduksi data berlangsung selama
penelitian sampai laporan akhir tersusun. Data yang direduksi adalah data dari
segala sumber, dipilih data yang diperlukan dan mana yang tidak diperlukan.
2.4.1.1 Mengumpulkan data dan informasi dari hasil catatan, hasil wawancara
pendidikan karakter. Alur ini dilakukan selama penelitian sampai tersusun laporan
lengkap.
39
2.4.3 Penarikan Kesimpulan
wawancara inti, pengamatan dari data dan info yang sudah dikumpulkan.
2.4.3.3 Membuat kesimpulan umum untuk dilaporkan sebagai hasil dari penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SMA Islam Terpadu
salah satu lembaga yang berada dibawah naungan yayasan Islam Mahmudiyyah.
pendidikan karakter melalui keteladanan dan pembiasaan saja, yang menjadi salah
40
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan
kesetiaan pada pekerjaan. Sedangkan kata profesional menunjukan pada dua hal
yakni orangnya dan penampilan atau kinerja orang tersebut dalam melaksanakan
ان ﷲ ﻻ ﻳﻘﺒﺾ اﻟﻌﻠﻢ اﻧﺘﺰاﻋﺎ ﻳﻨﺘﺰﻋﻪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎس وﻟﻜﻦ ﻳﻘﺒﺾ اﻟﻌﻠﻢ ﺑﻘﺒﺾ اﻟﻌﻠﻤﺎء
) ﺣﺘﻰ اذا ﻟﻢ ﻳﺘﺮك ﻋﺎاﻣﺎ اﺗﺨﺬ اﻟﻨﺎس رؤﺳﺎ ﺟﻬﺎﻻ ﻓﺴﺌﻠﻮا ﻓﺎﻓﺘﻮا ﺑﻐﻴﺮ ﻋﻠﻢ ﻓﻀﻠﻮا وأﺿﻠﻮا )رواه ﺑﺨﺎری وﻣﺴﻠﻢ
"Sesungguhnya Allah tidaklah menahan ilmu dari manusia, tetapi dia akan menahan
41
ilmu dengan di tahannya (diambilnya) para ulama, sehingga jika sudah tidak ada lagi
seorang alim ahli maka manusia selalu mengangkat orang-orang yang bodoh sibagai
pemimpin mereka. Maka bertanyalah orang-orang lalu dijawablah dengan tanpa ilmu,
hidupnya.
Guru profesional dapat juga diartikan yaitu guru yang memiliki kompetensi
waktu tertentu. Tidak hanya itu, guru profesional adalah guru yang memiliki
kecakapan dalam menejemen kelas dalam rangka proses pembelajaran yang efektif
dan efisien.
Dalam pembahasan kompetensi guru, ada hal menarik dari hasil kajian
tematik tentang kompentensi pendidik. Langkah pengkajian ayat-ayat ini tentu tidak
sembarangan dan tentunya menghasilkan konsep yang dianggap layak bahwa hasil
pemikiran tersebut adalah kandungan dari al-Qur'an. Hasil pembahasan yang ideal
tentu melalui langkah-langkah yang ideal. Adapun langkah dalam penafsiran tematik
berkaitan dengan ayat pendidikan kemudian dikhususkan pada ayat tentang pendidik
Betapa berat tugas dan kewajiban yang harus diemban oleh guru tersebut
42
sehingga menuntut professionalitas dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan
berbunyi "profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:377), yang dimaksud dengan guru adalah
guru menurut KBBI di atas, masih sangat umum dan belum bisa menggambarkan
43
seorang guru diperlukan definisi-definisi lain.
Suparlan dalam bukunya yang berjudul -Menjadi Guru Efektif, mengungkapkan hal
guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya
emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Namun, Suparlan (2008 13)
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Peserta didik
diri dan pengoptimalan bakat dan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Tanpa
adanya seorang guru, mustahil seorang peserta didik dapat mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal. Hal ini berdasar pada pemikiran manusia sebagai makhluk
sosial yang selalu memerlukan bantuan orang lain untuk mencukupi semua
kebutuhannya.
persekolahan kita, guru yang dieluelukan, dipuji dan diberi gelar sebagai guru yang
baik adalah guru yang murah dalam memberi nilai dan gaul dalam arti mau terlibat
dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Untuk
44
mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap profesional
Profesional tidak hanya berarti abli saja. Namun ali memiliki keahlian juga harus
bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Seorang
profesional tidak akan pernah berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki.
Selain itu, seorang profesional juga harus selalu melakukan inovasi serta
Pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya. Guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang
tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika
faktor-faktor ini dipengaruhi, maka melalui pembelajaran, peserta didik dapat belajar
dengan baik.
Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik, dan
terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh
45
mendefinisiskan, menganalisis, menciptakan kepercayaan, memberikan pandangan
pandangan yang bervariasi, menyediakan media untuk mengkaji materi standar, dan
Istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik, tetapi juga perjalanan mental,
emosional. Kreativitas, moral, dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai
melaksanakan empat..
yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran. Yang paling penting, peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu
tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis. Ketiga,
guru harus memaknai kegiatan belajar. Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
46
2). Guru sebagai penasehat
Peran guru yang lain adalah sebagai penasehat. Guru adalah seorang
penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki
latihan khusus sebagai penasehat, dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap
Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh
dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna, dan mewujudkan dalam
berharga ini ke dalam istilah atau bahasa modern yang akan diterima oleh peserta
didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan muda, yang juga penerjemah
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang
menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai
teladan, tentu saja pribadi dan sesuatu yang dilakukan guru akan mendapat sorotan
peserta didik serta orang lain di lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya
sebagai guru.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru. Diantaranya adalah sikap
47
dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan
keputusan. Kesehatan, dan gaya hidup. Secara umum, perilkaku guru sangat
gaya hidup pribadinya sendiri. Guru yang baik adalah menyadari kesenjangan antara
sesuatu yang diinginkan dengan dengan sesutu yang ada pada dirinya. Kemudian, ia
pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa "guru digugu dan ditiru."
Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk
melaksanakan, dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Jika ada nilai yang
benentangan dengan nilai yang dianutnya, maka dengan cara yang tepat, harus
disikapi sehingga tidak terjadi benturan nilai antara guru dan masyarakat yang
penelitian, yang di dalamnya melibatkan guru. Guru adalah seorang pencari atau
peneliti. Menyadari akan kekurangannya, guru berusaha mencari sesuatu yang belum
orang yang telah mengenal metodologi, tentunya ia tahu yang telah mengenal
metodologi, tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian.
48
7) Guru sebagai pendorong kreativitas
merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia
sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseoran, atau adanya
Dunia dalah panggung sandiwara, yang penuh dengan kisah dan peristiwa,
mulai dari kisah nyata sampai dengan kisah yang direkayasa. Guru dituntut
denagn peserta didik di segala umar. Sehingga, setiap langkah dari proses
rutin yang amat diperlukan dan sering kali memberatkan. Jika kegiatan tersebut
tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak efektivitas guru
Hidup ini selalu berubah, dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang
lama menuju sesuatu yang baru, yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk
49
mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan, dan kebiasaan yang menghalangi
-cara baru yang sesuia. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak
dengan lingkungan tanpa mengetahui asal usulnya. Semua itu diperoleh melalui
cerita.
kehidupan. Karena ia, tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi
manusia. Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur.
sama dengan yang dihadapinya, menemukan gagasan dan kehidupan yang tampak
diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan dengan kehidupan mereka. Guru
mendatang.
Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi
50
respons bosan, dan berusaha meningkatkan minat para pendengar.
dorongan sering kali membebaskan peserta didik dari self image yang tidak
menyenangkan, kebodohan, dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin
dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apa pun yang dipilih dalam
penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Penilaian harus adil dan objektif.
generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang
pengawet terhadap sesuatu yang telah dicapai manusia terdahulu adalah kurikulum
51
Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap sesuatu yang akan diawetkan.
Guru adalah orang yengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal
hingga air (kulminasi). Melalui rancangnnya, peserta didik akan melewan tahap
kulminasi, suatu tahap yang memtingkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui
evaluator, Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serbabisa dan
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.
arti dan tujuan perencanaan tersebut dan menguasai secara teoritis dan praktis
belajarm mengajar adalah sewaktu proyeksi atau perkiraan guru mengenai kegiatan
yang harus dilakukan oleh siswa selama pengajaran itu berlangsung. Tujuannya
adalah sebagi pedoman guru dalam melaksanakn praktek atau tindakan mengajar.
hanya membuat gambar yang baik dan memiliki nilai estetika, akan tetapi harus
52
mengetahui makna dan tujuan dari desain bangunan yang di buatnya. Demikian
perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus mengetahui arti, dan
tujuan perencanaan tersebut dan menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur
sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan praktek atau tindakan mengajar.
Alat pendidikan yang paling utama adalah guru, karena guru memiliki peran
dan mahal. Alat-alat itu hanya bermanfaat di dalam tangan guru yang terampil dan
Pendapat ini menunjukkan kepada kita semua betapa penting peran guru
dapat meningkat, maka salah satu cara yang harus terus dibenahi dan
pelaksanaannya di lapangan.
belajar-mengajar, ada baiknya terlebih dahulu dipaparkan mengenai apa itu guru.
Guru ialah orang yang melakukan proses kegiatan, membentuk, membimbing, dan
53
manusia.( Ahmad Tafsir:1992:75) Atau dengan kata lain guru ialah pendidik yang
dalam membantu orang lain (dalam hal ini murid) untuk membimbing murid dalam
(Pidarta Made:1983:17) Apabila guru tidak dikelola dengan perencanaan yang baik,
mustahil mutu pendidikan akan mengalami peningkatan. Guru adalah suatu profesi
melalui SK.Men PAN No.26 tahun 1989 guru menjadijabatan fungsional yang
Unja:2009:3)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru merupakan bahan dari
54
kegiatan manajemen yang perlu dikelola dengan baik agar tujuan yang diinginkan
dari proses pendidikan dicapai. Pengelolaan guru sebagai sumber daya manusia
pengawasan.
disusun.
menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun
dalam perencanaan. Gharus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang
tepat, apakah kegiatan belajar mengajar dihentikan ataukah diubah metodenya pada
Pada tahap ini pengetahuan teori tentang belajar mengajar, tentang pelajaran,
55
keterampilan menilai hasil belajar siswa, keterampilan memilih dan menggunakan
sesuai dengan jenis atau jalur lembaga pendidikan (sekolah). Tujuan pendidikan di
sekolah harus mampu memberi bekal pengetahuan dan pengalaman kepada siswa
yang berguna bagi dirinya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, perlu diupayakan
sistem pembelajaran yang optimal. Semua pihak yang terlibat dalam pengelolan
mampu membantu siswa dalam belajar dengan menciptakan berbagai keadaan yang
dapat menilai kemajuan yang dicapai oleh siswa yang meliputi bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik. Kemampuan penilaian ini dapat dikatakan dalam dua
kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan penilaian dengan cara pemberian skor,
angka atau nilai-nilai yang bisa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.
Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai
56
Sedangkan penilaian secara struktural-objektif berhubungan dengan skor, angka
atau nilai yang biasa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.
penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessment yang menurut
dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata
evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dan relative lebih dikenal
dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan. (Muhibbin Syah, 2005:195)
belajar mengajar, dan bahan pelengkap bagi profesi guru. Guru yang bertarap
profesional mutlak harus menguasai bahan yang akan diajarkannya. Adanya buku
pelajaran yang dapat dibaca para siswa, tidak berarti guru tidak perlu menguasai
bahan pelajaran. Ungguh ironis dan memalukan jika terjadi ada siswa yang lebih
1) Atas dasar panggilan hidup yang dilakukan sepenuh waktu serta untuk jangka
57
sudah baku sebagai pedoman dalam melayani klien.
(Made Pidarta:1997:266)
Selain tugas-tugas yang disebutkan di atas, guru juga memiliki tugas lain
selain mengajar yang sebenarnya erat sekali kaitannya dengan kegiatan mengajar,
kita bahwa tugas guru itu adalah mendidik muridnya dengan cara mengajar dan cara
yang lain-lain, dalam rangka mencapai perkembangan maksimal pada diri anak
Kompetensi seorang guru itu tidak hanya mengabdi kepada profesi yang
ditekuninya. Seorang guru harus juga bisa hidup bermasyarakat dan mampu
masyarakat Indonesia yang terdidik dan Pancasila dan juga selalu mencerminkan
perencanaan pendidikan. Ketiga pendekatan itu adalah social demand, man power,
dan rote of return. Tetapi ketiga pendekatan itu bukanlah jaminan utama untuk
58
mencapai tujuan diatas bila tidak didukungoleh tenaga pendidik (guru) yang
profesional. Guru yang profesional adalah guro yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
penghargaan kepada siswa dan kelulusan; memiliki hubungan baik dengan siswa;
kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang tidak memiliki perhatian
3. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan
respons siswa, mampu memberikan respons yang membantu kepada siswa yang
lamban dalam belajar, mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang
4. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, antara lain mampu
59
perencanaan kelompok guru untuk menciptakan metode pengajaran.
(Suyanto:2000:29)
Untuk menjadi seorang guru yang profesional dan ideal bukan suatu
pekerjaan yang gampang, melainkan suatu profesi yang kompleks dan menuntut
profesionalitas seorang guru. Melalui penggunaan CAR, guru diajak membuat suatu
diaajak merumuskan masalah yang dihadapi secara bersama, lalu diajak mencoba
pembelajaran yang sesuai dengan temuan CAR yang dilakukan bersama pihak
kedua.(Suyanto:2000:28-29)
meningkatkan profesionalitas kerja seorang guru. Tetapi yang paling pokok adalah
bagaimana meningkatkan profesionalitas dan mekanisme kerja para guru itu sendiri
secara profesional bila penghasilannya tidak memadai dan bahkan penghasilan itu
ini saja, tetapi juga diperhatikan pembangunan supra strukturnya yaitu dengan cara
60
Beberapa uraian di atas, menunjukan betapa pentingnya penguasaan
kompetensi bagi guru yang profesional, karena hal tersebut sangat berpengaruh
mengajar agar mencapai hasil yang baik. Lingkungan belajar yang kondusif adalah
lingkungan yang bersifat menantang dan merangsang peserta untuk mau belajar,
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan Islam.
Namun Pancasila dan UUD 1945 menjamin kemerdekaan bagi umat Islam untuk
61
pendidikan nasional.
sistem Pendidikan Nasional tersebut dapat dilihat pada pasal-pasal UU Nomor 2003,
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai
zaman, tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan Islam, baik sebagai sistem maupun
masyarakat bangsa Indonesia, dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan
lebih menekankan aspek mendidik dengan arah pembentukan pribadi Muslim yang
ta'at, berilmu dan beramal shalih. Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang lebih
insani lainnya agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
islam.
pendidikan Islam yanga jangkauan dan sasarannya lebih luas, namun berfungsi
sangat strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam fungsi disiplin ilmu
62
yang dipelajari oleh subyek didik.
Kekhususan Pendidikan Agama Islam ini dapat ditinjau baik dari tujuan
maupun meteri yang diajarkan hal ini tampak dalam penjelasan pasal 39.Undang-
merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan. Hal ini berarti
tujuan dan materi yang diajarkan disesuaikan dengan ajaran Islam, sehubungan
dengan itu tujuanpendidikan agama Islam berintikan tiga aspek yaitu iman, ilmu dan
subyek pelajaran yang lain. Ia dapat memilki fungsi yang bermacam-macam, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai oleh masing masing lembaga pendidikan Fungsi
yang diemban olehnya akan menentukan berbagai aspek pengajaran yang dipilih
oleh pendidik agar tujuan tercapai. Secara umum. Pendidikan Agama Islam dapat
diarahkan untuk mengemban salah satu atau gabungan dari beberapa fungsi, yaitu
kenfensional.
Menurut Zakiyah Darajat bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
63
ajaran agama Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada ahirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Tayar Yusuf
mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk
generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.
transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan dari generasi tua kepada generasi
Oleh karena itu ketika kita menyambut pendidikan Islam, maka akan
mencakup dua hal (a) mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
atau akhlak Islam (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam
pendidikan agama seperti Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal Islam penuh
Hal ini disebabkan penilaian kelulusan siswa dalam pelajaran: agama diukur
dengn berapa banyak hafalan dan mengerjakan ujian Tertulis di kelas yang terdapat
64
pendidikan agama. Pendidikan agama secara umum pun diakui oleh para ahli dan
Masalah besar dalam pendidikan selama ini adalah kuatnya dominisi pusat
kurikulum, model hafal dan monolog, materi ajar yang banyak, serta kurang
lingkup Al-Qur'an dan Al-hadis, keimanan, ahlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus
Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya
dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
jelaslah bahwa prisses pendidikan agama Islam sekalipun konteksnya sebagai suatu
65
mulai dari tingkat Taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi. Hal ini
pembentukan suatu kepribadian yang sesuai dengan tujuan dan tuntunan serta
Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2,
dinyatakan bahwa in kurikulum tiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk dapat ditinjau dari berbagai segi,yaitu:
agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga
macam yaitu: 1). Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pencasila,sila pertama:
Ketuhanan Yang Maha Esa. 2). Dasar setruktural/konstitusional, yaitu UUD 45 dalam
Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: (1) Negara berdasrkan atas Ketuhanan
Yang Maha Esa; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
itu. 3). Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No IV /MPR/1973 yang
kemudian dikokohkan dalam Tap MPR No.IV/MPR 1978 jo. Ketetapan MPR
1993
tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa
66
sekolah-sekolah formal, mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1993 tentang Garis- Garis Besar Haluan Negara
jenjang pendidikan nasional, ilmu dasar, ilmu pengetahuan alam dan eksakta, ilmu
pengetahuan sosial dan humaniora perlu dikembangkan secara serasi dan seimbang.
Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari
ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan
1) Q.S.An-Nahl 25: Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
2) Q.S. Al-Imran 104: Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
mungkar.
67
masyarakat.Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik dalam individu
hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan
hidup.
yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan
yang mengakui adanya Zat yang maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat
mereka memohon pertolongan-Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang
aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal. Ketiga aspek tersebut berisi untuk
agama Islam sehingga manjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam
proses yang panjang, dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan
segera, berbeda dengan berbeda membentuk benda mati yang dapat dilakukan
matang dan hati-hati berdasarkan pandangan dan pikipikiran atau teori yang tepat,
68
sehingga kegagalan atau kesalahan-kesalahan langkah pembentuknya terhadap
anak didik dapat dihindarkan. Oleh karena itu, lapangan tugas dan sasaran
mengandung berbagai kemungkinan. Bila kita salah membentuk, maka kita akan
sulit memperbaikinya.
disamping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut,
Oleh karena itu, usaha ikhtiariah tersebut tidak dapat dilakukan hanya
berdasarkan atas trial and error (coba-coba) atau atas dasar keinginan dan kemauan
Islam tersebut. Ia memberikan bahan masukan yang berupa (Input) kepada ilmu ini,
dengan proses mekanisme yang berasal dari penerimaan input (bahan masukan),
lalu di proses dalam kegiatan pendidikan (dalam bentuk kelembagaan atau non
Kemudian berakhir pada output (hasil yang yang diharapkan). Dari hasil yang
diharapkan itu timbul umpan balik (feed back) yang mengoreksi bahan masukan
69
kependidikan terjadi. Semakin banyak diperoleh bahan masukan (input) dari
Jika ada guru yang mengatakan bahwa dia tidak berhasil dalam mengajar,
adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa dan jauh dari kepribadian
seorang guru. Mustahil setiap guru tidak ingin berhasil dalam mengajar, apalagi jika
guru itu hadir ke dalam dunia pendidikan berdasarkan tuntutan hati nurani. Panggilan
jiwanya pasti merintih akan kegagalan mendidik dan membina peserta didiknya.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswin Zain (2006:109) mengatakan bahwa faktor-
tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pembelajaran, bahan dan alat evaluasi, serta
1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
70
kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari proses belajar mengajar berpangkal tolak
dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnya
keberhasilan pengajaran.
yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan
belajara peserta didik. Guru dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar guna
porta didik dan kegiatan guru mengajar bertentangan, dengan sendirinya juan
2. Guru
belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai
aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar
untuk mengantar peserta didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan
kegiatan mengajar di kelas. Guru yang memandang anak sebagai makhluk individual
dengan segala perbedaan dan persamaannya, akan berbeda dengan guru yang
memandang peserta didik akan melahirkan pendekatan yang berbeda pula, dan hasil
3. Peserta didik
71
Tanggung jawab guru tidak hanya terhadap seorang anak, tetapi dalam
jumlah yang cukup banyak. Anak yang dalam jumlah cukup banyak itu tentu saja dari
latar belakang kehidupan sosial keluarga dan masyarakat yang berlainan. Karenanya,
macam. Kepribadian mereka ada yang pendiam, ada yang periang, ada yang suka
bicara, ada yang kreatif, ada yang kincs kepala, ada yang manja, dan sebagainya.
Intelektual mereka juga dengan tingkat kecerdasan yang bervariasi. Biologis mereka
dengan struktur atau keadaan tubuh yang tidak selalu sama. Karena itu, perbedaan
anak pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis ini mempengaruhi hasil
4. Kegiatan pembelajaran
sebagai makhluk individual dengan segala persamaan dan perbedaannya. Guru yang
makhluk sosial. Dari kedua pendekatan tersebut lahirlah kegiatan belajar mengajar
yang berlainan, dengan tingkat keberhasilan belajar mengajar yang tidak sama pula.
Perpaduan dari kedua pendekatan itu malah akan menghasilkan hasil belajar
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang
sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan
pelajaran itu sudah dikemas dalam bentuk buku paket untuk dikonsumsi oleh anak
72
didik. Setiap anak didik dan guru wajib mempunyai huku paket tersebut guna
Bila tiba masa ulangan, semua bahan yang telah diprogramkan dan harus
selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan item-
item soal evaluasi. Gurulah yang membuatnya dengan perencanaan yang sistematis
dengan penggunaan alat evaluasi. Alat-alat evaluasi yang umumnya digunakan tidak
hanya benar salah (true-false) dan pilihan ganda (multiple-choice), tetapi juga
6. Suasana evaluasi
Selain faktor tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, serta bahan dan
alat evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
dalam kelas. Kelas I, kelas II, dan kelas III dikumpulkan menurut tingkatan masing-
masing. Besar kecilnya jumlah anak didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan
mempengaruhi suasana evaluasi yang dilaksanakan. Sistem silang adalah teknik lain
dari kegiatan mengelompokkan anak didik dalam rangka evaluasi. Sistem ini
banyak faktor di antaranya adalah tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pembelajaran,
evalom Dari beberapa faktor tersebut tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi membenik
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswin Zain (2006:109) mengatakan bahwa faktor-
suasana evaluasi.
oleh para guru sendiri. Upaya yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan
kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi profesi, Mengembangkan
etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada
cara yang dapat ditempuh dalam pengembangan profesionalitas guru, antara lain
adalah:
1) Perlunya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus dititik beratkan untuk
memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan untuk
memaksimalkan pelaksanaannya.
3) Perlu sistem penilaian yang sistemik dan periodik untuk mengetahui efektivitas
74
dan dampak pelatihan guru terhadap mutu pendidikan.
6) Perlu untuk mengkaji ulang aturan atau kebijakan yang ada melalui perumusan
kembali aturan atau kebijakan yang lebih fleksibel dan mampu mendorong guru
mengembangkan kreativitasnya.
sekolah, sehingga kegiatan ini dapat menjadi sarana alternatif peningkatan mutu
guru.
penelitian tindakan kelas, agar lebih bisa memahami dan menghayati permasalahan-
9) Perlu mendorong para guru untuk bersikap kritis dan selalu berusaha
10) Memperketat persyaratan untuk menjadi calon guru pada Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
11) Menumbuhkan apresiasi karier guru dengan memberikan kesempatan yang lebih
12) Perlunya ketentuan sistem kredit point yang lebih fleksibel untuk mendukung
jenjang karier guru, yang lebih menekankan pada aktivitas dan krestivitas guru dalam
75
Upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah: 1) meluruskan niat, 2)
Menurut Suyanto dan Asep Djihad upaya guru dalam menentukan proses
interaksi dalam kelas sebenarnya merupakan proses komunikasi timbal balik bukan
hanya searah.
1. Konten
Konten atau isi merupakan bagian guru, dimana semua materi dapat
murid, membangkitkan motivasi, memberikan nilai tambah dan rasa ingin tahu.
2. Penyampaian informasi
76
Meliputi media penyampaian informasi, kontak mata, suara, ekspresi wajah
3. Konteks
Konteks merupakan kondisi atau situasi yag terlibat meliputi suasana hati
atau mood, aturan yang berlaku di kelas dan sekolah mapun pengalaman
kunci dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efisien dan memungkinkan siswa
optimal dapat dicapai bila guru mampu mengani seluruh komponen belajar serta
mikro adalah suatu upaya atau aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
pembelajaran. Kegiatan atau usaha ini berupa penghentian tingkah laku siswa yang
Kondisi belajar yang optimal dapat dicapai bila guru mampu mengatur dan
77
siswa dapat mengembangkan kemampuannya. Kondisi kelas yang menyenangkan
efektif. Sasaran utama pengelolaan kelas adalah terciptanya kondisi kelas yang
umum ada dua yaitu: (1) komponen yang berhubungan dengan Pencipta kendisi
kelas dan (2) pengembalian kondisi belajar. Penciptaan kondoi kelas adalah upaya
situasi dan kondisi pembelajaran yang terganggu agar kondisi tersebut tidak menjadi
lebih parah.
komponen keterampilan mengelola kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua
kondisi belajar yang optimal (bersifat prefentify dan keterampilan yang berhubungan
yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, (2)
78
kelompok, memberi petunjuk, menegur, dan memberi penguatan. Sikap tanggap
ditujukan keseluruh siswa dan diikuti dengan memberikan perhatian yang sama
kepada seluruh siswa. Petunjuk diberikan agar siswa tahu akan tujuan yang akan
adalah respon terhadap gangguan yang dilakukan oleh siswa dan berkelanjutan.
pada kondisi yang baik. Perbaikan dilakukan karena adanya gangguan dari siswa
yang terus berkelanjutan dan berulang- ulang. Gangguan ini bila tidak secepatnya
diperbaiki akan membuat kondisi kelas semakin gaduh dan tidak terkendali.
pengelolaan kelas meliputi: (1) pembuatan persiapan mengajar, (2) memilih pokok
kelompok kecil atau keseluruhan kelas, (5) memberi penghargaan kepada murid
yang kerjanya baik atau menegur murid yang berperilaku buruk, (6) memastikan
apakah bahan-bahan dan buku yang dipergunakan tersedia dan (7) memilih strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan guru dalam mengelola kelas
dapat digolongkan dalam dua aspek utama, yaitu: 1) menciptakan kondisi kelas yang
79
memerlukan pengalaman dan kreativitas guru.
BAB IV
Sukabumi
80
adalah sebagai lembaga pendidikan formal, merupakan salah satu komponen yang
Tujuan Pendidikan Nasional secara umum dan Tujuan Pendidikan Sekolah secara
internal.
mulai beroprasi pada tahun pelajaran 2001/2002 dan kurang lebih 2 tahun
Cicurug Kabupaten Sukabumi, kemudian pada tahun 2003 SMA Islam Terpadu
belajar sendiri dan sekarang SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah Kecamatan Cicurug
pertama kali menerima siswa baru pada tahun 2001/2002 dengan jumlah siswa 25
kurang lebih 2 tahun menumpang. tepatnya pada awal tahun pelajaran 2004/2005
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan
81
pukul 15.00.
4.1.2 Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa/i SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah
Salah satu komponen pendukung terpenting pada sebuah institusi pendidikan adalah
seorang guru, karena guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor
orang
Tabel 4.1
Akhir
82
8 Ade Suryawan, S.Pd S1 Bhs. Indonesia
orang, yang berlatar belakang pendidikan $2 ada 8 orang. S1 ada 22 orang dan satu
83
Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang pendidikan guru di sekolah ini,
4.1.2.2 Karyawan
yang baik, teratur dan terencana. Yang dimaksud adalah pegawai pada unit
Kabupaten Sukabumi adalah seluruh karyawan sekolah yang diantaranya staf Tata
bawah ini
Tabel 4.2
1 Wahyudin,S.Pd Kepala TU S1
84
krumanus sekolah, kebersihan sekolah dan kegiatan administrasi sekolah. Jadi,
segala bentuk pelaksanaan kegiatan sekolah dapat dibantu oleh karyawan sekolah
agar proses kegiatan di sekolah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh
4.1.2.3 Siswa
Sukabumi pada tahun 2021/2022 berjumlah 368 orang siswa dengan rincian, Kelas X
berjumlah 90 siswa, kelas XI berjumlah 127 siswa, dan kelas XII berjumlah 127 siswa.
Tabel 4.3
m el L P el L P el L P el L P J
ml
IPA 2 2 3 2 3 3 2 3 3 6 88 10 18
3 7 0 3 5 1 1 9
IPS 2 2 3 2 3 3 2 2 3 6 78 10 17
0 4 2 2 6 5 2 9
Jumla 4 4 7 4 6 6 4 6 6 12 16 20 36
h 3 1 2 5 1 6 6 2 8
85
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jumlah sisws peremp lebih banya
dari siswa laki-laki. Jumlah siswa perempuan berjas 202 siswa dan siswa Laki-laki
berjumlah 166 siswa. Siews perempuan terbanyak berada dikelas X dan siswa laki-
memberikan kontribusi secara berari dan optimal bagi jalannya proses pendidikan.
Sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan di
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1.3
86
7 Ruang tata Usaha 1 Baik
11 Wc Guru 2 Baik
12 Wc Siswa 8 Baik
Tabel di atas menunjukan bahwa sarana dan prasarana SMA Islam Terpadu
karena dengan saran adan prasarana yang lengkap dan kondisinya baik maka dapat
pembelajaran yang baik serta berpengaruh pada guru, karyawan dan siswa yang
MISI:
87
Melaksanakan pembiasaan wajib dan sunnah dilingkungan sekolah dan
sekitarnya
Tujuan:
5. Memiliki Tim Olah raga, sepakbola, Bola Volley, Bola Basket yang mampu menjadi
Tujuan Pembelajaran
88
2. Meningkatakan profesionalisme guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013
Motto
“Siapa yang ingin hidup didunia dengan baik hendaklah ia berilmu, siapa yang
ingin hidup di akhirat dengan baik hendaklah ia berilmu serta bila ingin keduanya
hendaklah ia berilmu " (Sumber: Data Tata Usaha SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah).
4.1.5 Susunan dalam Stuktur Organisasi dan Tufoksinya SMA Islam Mahmudiyyah
89
3. Wakasek Kurikulum : Budiman, S.Pd.I.,M.Pd
Sedangkan tugas pokok dan fungsi dalam jabatan inti pada SMA Islam
7K
90
4) Kepala sekolah sebagai supervisor: Proses Belajar Mengajar (PBM). kegiatan
kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana dan prasarana, kegitan
jawab, memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa; memiliki visi dan memahami
misi sekolah; mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah; memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap lembaga; selalu ingin memajukan keberadaan sekolah yang di
7K
kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana dan prasarana, kegitan
91
OSIS, kegiatan 7K.
jawab, memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa; memiliki visi dan memahami
misi sekolah, mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah, memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap lembaga; selalu ingin memajukan keberadaan sekolah yang di
intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk setiap guru bidang studi dan menyediakan
silabusnya.
2) Program pokok terdiri dari: Kegiatan Awal, yakni membantu Kepala Sekolah
92
yang dipegang oleh masing-masing guru bidang studi, menyiapkan jurnal kelas dan
belajar siswa, membantu guru dalam mengatasi hambatan dalam KBM, membantu
memberikan laporan kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan KBM selama satu
setiap hari senin, memberi laporan tentang kegiatan pendalaman materi selama satu
konsultasi dengan guru mata pelajarandan BK tentang kesulitan belajar dan absensi
membantu Kepala Sekolah mengawasi wali kelas dalam mengisi buku raport,
menghitung target kurikulum dan taraf serap masing-masing kelas pada setiap mata
genap, menyiapkan jadwal pelajaran Semester genap, jurnal kelas semester genap,
absensi siswa semester genap, absensi masing-masing guru bidang studi untuk
semester genap; Kegiatan Akhir Tahun, yaitu membantu Kepala Sekolah dalam
93
penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional, mendampingi Kepala Sekolah dalam rapat
dan embantu Kepala Sekolah dalam mengevaluasi kegiatan selama satu tahun.
keputrian, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), kesenian,
5) Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS, MPK, dan siswa
teladan sekolah.
komite sekolah;
5) Menyusun laporan.
berkala
3) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah- masalah yang
95
dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
4) Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam
kegiatan belajar;
(BK);
pengelolaan kelas;
absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa, buku
4) Pengisian daftar nilai siswa (Ledger); pembuatan catatan khusus tentang siswa;
5) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar, pembagian buk laporan penilaian
hasil belajar.
96
4.1.5 Sasaran dan Program Pencapaian Sekolah
pelayanan pendidikan,
97
Pembahasan dalam bab ini secara langsung berkaitan dengan fakta empiris.
Oleh karena itu, setelah data-data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
analisa diskriptif.
Sukabumi
Selain itu, guru juga melakukan pengorganisasian terhadap proses belajar mengajar
yang telah direncanakan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi
dilakukan oleh guru di kelas. Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan, diketahui
tentang kehadiran siswa dan berinteraksi mengenai kabar siswa, sebelum masuk ke
telah dipelajari. Setelah itu guru meminta siswa membuka buku paket, guru terlebih
98
fanta atau sprite yang mereka bawa dari rumah untuk melakukan percobaan tinggi
rendahnya nada pada lagu yamko rambe yamko. Anak terlebih dahulu dibagikan
kelompok didepan kelas. Dan masing-masing anak mengisi air kedalam botol sesuai
dengan ukuran dari botol 1 ke botol yang ke 8. Dari botol | diisi dengan air setinggi
2,5 cm dan anak diminta teliti mengukur menggunakan penggaris kemudian botol-
botol berikutnya dengan ukuran botol ke-2 adalah 5cm, 7,5 cm, 10 cm, 12,5 cm, 15
cm, 17,3 cm sampai ke botol yang ke-8 20 cm. Setelah selesai masing-masing anak
membunyikan botol yang telah diisi dengan ukuran air yang berbeda-beda dengan
botol tersebut serta membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang mereka lakukan.
Dari rangkaian kegiatan pelaksanaan proses yang dilakukan oleh guru di kelas,
terlihat peran guru sebagai pemimpin di dalam proses belajar mengajar. Dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar juga terlihat bahwa guru mengontrol kegiatan
yang dilakukan oleh siswa di dalam proses belajar mengajar seperti menuntun tahap
-tahap pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan mengarahkan tugas yang
perannya sebagai seorang pemimpin di dalam proses belajart mengajar di kelas. Hal
PAI pada tanggal 21 September 2022. Adapun hasil wawancara yang peneliti
99
lakukan sebagai berikut:
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di malam hari, belajar dulu membaca materi untuk
diajarkan besok, karena materi di buku materinya sedikit kita sebagai fasilitator
harus tahu dan memberikan memberikan materi dengan cara menjelaskan apa yang
ada di buku dan mereka mencari tahu sendiri. Dan kalau media kita menggunakan
pustaka yang ada di sekolah terkadang saya juga meminta siswa membuat sendiri
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP tersebut. Hal ini bertujuan agar
proses belajar mengajar yang saya lakukan di kelas bisa diorganisasikan dengan
baik dan dikontrol dengan baik pula sehingga tujuan pembelajaran menjadi tercapai"
Selain menjadi pemimpin besar, guru juga memiliki peran sebagai fasilitator di
sumber belajar yang beragam seperti buku cetak yang tersedia di sekolah dan buku-
Selain itu, guru menggunakan media belajar yang bervariasi di dalam proses
belajar mengajar, guru mengambil dari berbagai sumber yang ada. Misalnya media
cetak dan elektronik, serta lingkungan sekitar sekolah sehingga terjadi variasi dalam
penggunaan media. Saat proses belajar mengajar berlangsung, guru meminta siswa
untuk membawa 1 botol fanta atau sprite yang akan digunakan untuk melakukan
100
percobaan tinggi rendahnya pada lagu yamko rambe yamko. Hal ini sesuai dengan
karakteristik proses belajar mengajar tematik yang bersifat konkrit, kontekstual dan
media sudah baik (sudah menggunakan media), serta ada juga materi yang tidak
baik (tidak menggunakan media) dalam proses belajar mengajarnya. Guru juga
bersamaan. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi ribut dan proses belajar
perannya sebagai fasilitator belajar. Hal yang dilakukan oleh guru di dalam
media belajar yang variasi, akan tetapi tidak semua materi menggunakan media
yang beragam.
"yang saya lakukan untuk memfasilitasi siswa ketika belajar di kelas adalah dengan
menentukan sumber belajar dengan tema, metode belajar yang sesuai dengan tema
dan kondisi anak serta menggunakan media belajar yang sesuai. Saya juga
menggunakan benda kongkrit yang ada di sekitar siswa agar siswa bisa lebih mudah
101
Dalam proses belajar mengajar, guru memiliki peran sebagai moderator di
pada tanggal 21 September 2022, diketahui bahwa peran guru sebagai moderator di
dalam pembelajaran adalah guru mengatur jalannya proses belajar mengajar sesuai
Selain itu, setelah proses belajar mengajar selesai dilakukan. guru menarik
kesimpulan atau jawaban masalah sebagai hasil belajar siswa, atas dasar semua
pendapat yang telah dibahas dan diajukan peserta didik. Hal ini dilakukan oleh guru
September 2022)
perannya sebagai moderator belajar. Hal yang dilakukan oleh guru adalah mengatur
jalannya proses pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana yang telah dirancang
sebelumnya.
mengatakan bahwa:
"yang saya lakukan untuk mengatur proses pembelajaran di kelas agar pembelajaran
tersebutdapat terlaksana sesuai dengan RPP yang telah saya rancang adalah:
2. Saya selalu mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut
102
selalu sesuai dengan tahapan yang telah saya jelaskan
3. Saya bersama siswa menarik kesimpulan akhir dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat memahami inti dari pembelajaran
memberikan nilai tambah bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang
kembali semangat siswa di dalam belajar. Hal ini terlihat, sebelum masyuk ke proses
yang telah dipelajari. Kemudian sebelum masuk ke pembelajaran inti guru meminta
siswa untuk berdiri di kursi masing- masing dan bernyanyi bersama agar anak ceria
dan siap menerima materi pembelajaran dari guru. Kemudian guru juga mengajak
siswa menyanyikan lagu daerah yang berjudul " yamko rambe yamko" yang berasal
dari daerah Papua. Pertama guru menanyikan sendiri Lagu tersebut dan siswa
103
perannya sebagai motivator belajar. Hal yang dilakukan oleh guru adalah
memberikan dorongan yang bertujuan agar siswa dapat lebih senang di dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga melakukan variasi belajar
agar siswa tidak merasa bosan terhadap proses belajar mengajar yang sedang
dilaksanakan.
Selain itu, peneliti jugamelakukan wawancara mengenai hal- hal apa saja yang
mengatakan bahwa:
"hal-hal yang saya lakukan untuk dapat memotivasi siswa di dalam pembelajaran
antara lain:
2. Memberi nilai tambah bagi siswa yang aktif dan dapat menjawab pertanyaan yang
3. Jika siswa terlihat bosan, maka saya mengajak siswa bermain dan permainan
4. Atau saya akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat pulang
terlebih dahulu jika siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar atau dapat
evaluator belajar. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan
104
aspek yaitu penilaian afektif dan psikomotor berupa nilai sikap dan tingkah laku
siswa ketika , pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu guru juga melakukan
penilaian kognitif yaitu penilaian terhadap hasil belajar siswa Gura juga memberikan
tugas dirumah dan menjadikan evaluasi sebagai acuan rencana tindak lanjut. Hal ini
dilakukan agar guru dapat melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
telah disampaikan. Hanya saja pada pengisian penilaian siswa banyak aspek- aspek
dan lembar penilaian yang harus diisi guru sehingga guru terlihat kesulitan di dalam
melakukan penilaian
perannya sebagai evaluator belajar. Hal yang dilakukan guru yaitu melakukan
penilaian dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Selain itu, guru juga
melakukan evaluasi guna membuat rencana tindak lanjut kepada siswa terhadap
yang dilakukan oleh guru yaitu sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar,
moderator belajar, motivator belajar serta evaluator belajar. Semua peran tersebut
Isbat adalah terletak pada guru dan siswa yang sebagian besar sudah terbiasa
105
melaksanakan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan terarah. Selain itu,
memiliki guru-guru yang sebagian besar keluaran dari pesantren, sehingga sangat
S.Pd.I.,M.Pd adalah 1). buku paket yang dikeluarkan oleh dinas isi dan materinya
terlalu singkat dan sedikit sehingga sulit untuk memperluas materi hanya terpaku
pada buku guru dan siswa saja. 2). penilaian juga terlalu banyak aspek yang harus
ditilai, sehingga guru merasa kesulitan didalam melengkapi semua aspek penilaian
Selain itu kendala yang dihadapi adalah bawaan anaknya itu sendiri, yang
mana ketika mereka berhadapan dengan kegiatan keagamaan, mereka merasa jenuh
dan terbebani. Karena tidak semua minat atau keinginan siswa itu sama. Seperti
pencapaian tujuan kegiatan itu yaitu "faktor bawaan dalam diri sendiri yang malas
timbul dari intensitas anggota untuk berperan aktif di dalam kegiatan ekstrakurikuler.
106
4.3 Upaya mengatasi hambatan Keberhasilan Proses Belajar Mengajar di SMA- IT
4.3.1 Mengikuti Kegiatan Perkuliahan Bagi Guru Yang Belum Memiliki Ijazah S1
Perkuliahan merupakan salah satu cara yang sering ditempuh untuk dapat
dirinya sedemikian rupa sehingga pengetahuannya menjadi lebih baik dan pola
pemikirannya menjadi lebih teratur dan terarah. Di SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah
memiliki 2 orng guru yang sedang menempuh perkuliahan S1. (wawancara dengan
proses formal yang dilakukan, baik secara reguler maupun secara ekstensi.
Perkuliahan secara reguler berarti guru harus mengikuti kegiatan sesuai dengan
jadwal yang disusun kampus sebagaimana yang diterapkan pada perkuliahan biasa.
jadwal guru. Artinya, guru mengambil hari-hari tertentu untuk dapat mengikuti proses
ketentuan, para guru sekarang ini harus mempunyai kualifikasi latar belakang
pendidikan strata 1 atau sarjana. Oleh karena itulah, guru-guru yang belum sarjana
berduyun- duyun mengikuti perkuliahan strata 1. Bahkan, tidak jarang para guru yang
kesadaran profesi yang dimiliki oleh para guru kita. Kondisi seperti ini sudah
Cara kedua yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan
kegiatan atau program pendidikan profesi Pendidikan profesi ini terutama terkait
dengan kompetensi yang sesuai dengan aspek pendidikan. Pendidikan profesi ini
terkait dengan proses pendidikan dan pembelajaran. Setiap guru yang mengikuti
pendidikan. Kegiatan ini selalu dilaksanakan oleh SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah
satu semester sekali. (wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Pak Budiman, S.Pd.I,
dengan banyak guru dari sekolah dan daerah lain. Dalam satu waktu, sekelompok
108
guru mengikuti kegiatan pendidikan profesi yang berupaya untuk mengembangkan
kompetensi guru yang simultan dengan ketentuan dasar kompetensi guru. Hal
menerapkan media pendidikan, strategi pembelajaran, dan banyak hal terkait dengan
penyelenggaraan proses pendidikan yang menjadi tanggung jawab utama para guru.
September 2022).
Pendidikan profesi ini sangat penting diselenggarakan dan diikuti para guru
pembelajaran yang berkualitas. Hal ini dilakukan sebab ditengarai masih cukup
banyak guru yang belum mempunyai kompetensi sebagaimana yang dituntut dalam
karena kualitas guru yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menyebabkan
ada banyak aspek pendidikan yang tidak tercapai. Banyak masalah pendidikan yang
belum terselesaikan sebab tingkat kemampuan guru untuk membimbing anak dalam
penyelesaikan masalah belum mampu melakukan hal tersebut. Kondisi inilah yang
dicoba untuk diperbaiki secara simultan sehingga secara maksimal para guru
109
Untuk meningkatkan kualitas diri, guru dapat juga melakukannya secara
mandiri. Artinya, mereka melakukan proses belajar dengan cara mengaktifkan diri
pada kegiatan belajar dan berlatih. Kegiatan belajar dan berlatih yang dilakukan
berubah harus dimiliki oleh para guru. Hanya dengan semangat yang tinggi, proses
perubahan kompetensi yang kita harapkan dapat menjadi nyata. (wawancara dengan
Proses belajar mandiri yang kita maksudkan dalam hal ini adalah kesadaran
guru untuk secara intens melakukan proses pendidikan dan pembelajaran dengan
mengaktifkan diri dalam situasi belajar yang dikondisikan sendiri. Para guru tidak
Kondisi ini dapat dilakukan oleh para guru secara sinergis dengan kegiatan
guru mendapatkan dua kesempatan sekaligus, yaitu kesempatan belajar mandiri dan
ini. peningkatan kualitas guru didapatkan secara utuh, baik teoretis maupun
110
tanggal 21 September 2022)
MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran merupakan satu kelompok guru
dengan mata ajar yang sama dan mengadakan kegiatan efektif untuk pengondisian
para guru mencoba untuk mensinkronkan langkah, persepsi, dan apresiasi terkait
MGMP yang kita kenal merupakan upaya mandiri yang dilakukan oleh
kelompok guru mata pelajaran agar terjadi kesamaan materi dan metode pada saat
musyawarah ini, setidaknya para guru dapat saling belajar sebab pada saat itulah
miskin pengalaman. Inilah yang selanjutnya kita katakan sebagai kolaborasi guru
mata pelajaran. Tentunya, jika guru secara aktif mengikuti musyawarah guru mata
proses (wawancara dengan Wakasek Kurikulum, Pak Budiman, S.Pd.I. M.Pd tanggal
21 September 2022)
yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Dengan
111
keahliannya itu, seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik pribadi
maupun sebagai pemangku profesinya. Hal ini senada dengan yang dilakukan di
September 2022)
kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya. Guru
September 2022)
dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki
dengan Wakasek Kurikulum, Pak Budiman, S.Pd.I, M.Pd tanggal 21 September 2022)
112
4.4 Pengaruh Profesionalisme Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Kabupaten Sukabumi
sikap dan nilai (affektif), dan keterampilan (psikomotorik). Dengan kata lain, tugas
dan peran guru yang utama terletak dibidang pengajaran. Pengajaran merupakan
alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk
siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus
mereka capai.
Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerja sama antara guru dan siswa.
guru dituntut untuk mampu menyajikan materi dengan optimal. Olehnya itu guru
diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian
guru dalam memilih metode, pendekatan, dan media yang tetap dalam penyajian
materi pelajaran.
113
Sesuai hasil pengamatan, peneliti melihat hampir semua guru sebelum masuk
ke kelas, mereka mempersiapkan materi dari rumah, mulai dari RPP sampai alat atau
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses
kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dalam bentuk
nilai yang diberikan guru berupa raport yang merupakan hasil dari beberapa bidang
studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Hasil prestasi siswa di SMA Islam
tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur
dengan berhasil tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar
prestasi belajar secara maksimal. Seperti kita ketahui dalam mencapai prestasi
belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah guru. Guru yang
kompeten akan mampu menciptakan kondisi belajar yang optimal. Kompetensi yang
dimiliki guru sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan, dan akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa. Cara
pandang yang berbeda akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada kompetensi
yang dimiliki guru, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini
terbukti setelah guru mempunyai kompetensi profesional guru, nilai siswa ada
114
BAB V
5.1 Simpulan
bab IV sebelumnya, ada beberapa langkah yang harus dimiliki oleh seorang guru di
5.2 Saran
berikut;
Sebagai publik figure, ada sepuluh kemampuan guru yang harus dikuasai.
Guru merupakan agen perubahan dalam pola pikir generasi bangsa dan mengemban
tugas untuk meluruskan pola pikir irasional menuju cara berpikir rasional. Jika dilihat
di masyarakat,tidak bisa dipungkiri bahwa guru dianggap sebagai orang yang serba
115
bisa khususnya di pedesaan. Penguasaan sepuluh kemampuan guru akan sangat
Berikut ini adalah sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru: 1).
6). Menilai hasil serta proses belajar mengajar yang sudak dilaksanakan. 7).
5.2.2 Proses Belajar Mengajar harus terus ditingkatkan dengan melibatkan semua
komponen madrasah.
interaksi dua arah antara guru dan siswa, artinya guru tidak harus selalu menjadi
pihak yang lebih dominan. Pada pola pembelajaran ini guru tidak boleh hanya
berperan sebagai pemberi informasi, tetapi juga bertugas dan bertanggung jawab
dan menggerakkan secara aktif. Selain itu, guru harus dapat menimbulkan
keberanian siswa baik untuk mengeluarkan idenya maupun hanya sekadar untuk
bertanya. Hal itu disebabkan karena mengajar bukannya hanya suatu aktivitas yang
menuntut perubahan peran seorang guru dari informator menjadi pengelola belajar
yang bertujuan untuk membelajarkan siswa agar terlibat secara aktif sehingga
terjadi perubahan-perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah
116
ditetapkan sebelumnya. Salah satu tujuan pembelajaran adalah meningkatkan
siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut guru harus menyediakan peluang di dalam
kelas yang mempertimbangkan prakarsa dan keterlibatan siswa lebih besar. Salah
satu metode untuk merangsang siswa berkomunikasi dan terlibat secara aktif dalam
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, 2012, 6.
Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Gelotra Aksara
Pratama, 2006, 72
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management Analisis Teori dan Praktik,
117
Jakarta:
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Semarang: Aditya Media, 103
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Depag, 1986, 239. 44 Derektorat
84,49
Ahmadi, Abu& Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2001 Diknas,
LAMPIRAN -LAMPIRAN
Narasumber : Budiman,S.Pd.I,.M.Pd
Mahmudiyyah
118
Waktu/tanggal : Rabu, 21 September 2022
dalam Kelas?
membaca materi untuk diajarkan besok, karena materi di buku materinya sedikit kita
sebagai fasilitator harus tahu dan memberikan memberikan materi dengan cara
menjelaskan apa yang ada di buku dan mereka mencari tahu sendiri. Dan kalau
media kita menggunakan pustaka yang ada di sekolah terkadang saya juga meminta
siswa membuat sendiri atau mencari diinternet dan dibawa langsung ke sekolah.
bertujuan agar proses belajar mengajar yang saya lakukan di kelas bisa
diorganisasikan dengan baik dan dikontrol dengan baik pula sehingga tujuan
Pertanyaan 2: apa yang anda lakukan untuk memfasilitasi siswa ketika belajar di
kelas?
kelas adalah dengan menentukan sumber belajar dengan tema, metode belajar yang
sesuai dengan tema dan kondisi anak serta menggunakan media belajar yang sesuai.
Saya juga menggunakan benda kongkrit yang ada di sekitar siswa agar siswa bisa
119
Pertanyaan 3: Apa yang anda lakukan untuk mengatur proses pembelajaran di
kelas?
agar pembelajaran tersebutdapat terlaksana sesuai dengan RPP yang telah saya
rancang adalah:
2. Saya selalu mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut
3. Saya bersama siswa menarik kesimpulan akhir dari proses pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat memahami inti dari pembelajaran
Pertanyaan 4: hal hal apa saja yang dilakukan untuk memotivasi siswa ketika
belajar di kelas ?
Jawaban: "hal-hal yang saya lakukan untuk dapat memotivasi siswa di dalam
2. Memberi nilai tambah bagi siswa yang aktif dan dapat menjawab pertanyaan yang
3. Jika siswa terlihat bosan, maka saya mengajak siswa bermain dan permainan
120
4. Atau saya akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat pulang
terlebih dahulu jika siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar atau dapat
Pertanyaan 5: apa saja factor yang menghambat proses belajar siswa di sekolah?
S.Pd.I.,M.Pd adalah 1). buku paket yang dikeluarkan oleh dinas isi dan materinya
terlalu singkat dan sedikit sehingga sulit untuk memperluas materi hanya terpaku
pada buku guru dan siswa saja. 2), penilaian juga terlalu banyak aspek yang harus
ditilai, sehingga guru merasa kesulitan didalam melengkapi semua aspek penilaian
Pertanyaan 6: upaya apa saja yang dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan
profesionalisme guru ?
perkuliahan memang proses yang paling banyak dilakukan dan cara inilah yang
dianggap paling sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan mengikuti kegiatan
perkuliahan, materi pelajaran atau pendidikan yang diterima guru sesuai dengan
kebutuhan dan kurikulum yang berlaku. Pada sisi lainnya, jika guru mengikuti proses
berupa ijazah yang menyatakan kualifikasinya. Pada ijazah itulah, tertera kualifikasi
Pertanyan 7: Adakah sanksi yang diberikan kepada guru yang tidak disiplin dengan
tanggung jawabnya ?
Jawaban: tentu saja ada, tergantung kesalahannya, jika memnag fatal sanksi
121
terberat adalah dikeluarkan nya surat peringatan atau bahkan surat pengunduran diri
dengan berhasil tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan belajar
biasanya diukur dengan berhasil tidaknya dalam peningkatan prestasi belajar siswa.
studi yang dipelajarinya. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa mampu
mencapai prestasi belajar secara maksimal. Seperti kita ketahui dalam mencapai
prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai factor, salah satunya adalah guru. Guru
yang kompeten akan mampu menciptakan kondisi belajar yang optimal. Kompetensi
yang dimiliki guru sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan, dan akan berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar siswa. Cara
pandang yang berbeda akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada kompetensi
yang dimiliki guru, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini
terbukti setelah guru mempunyai kompetensi profesional guru, nilai siswa ada
peningkatan"
1.1.3. Dokumentasi
122
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis bernama RAHMAN ISMAIL dilahirkan di Sukabumi, 20 Januari 1995 anak ke-
1 dari 6 bersaudara dari pasangan suami istri Bapak OMAN dan Ibu ONIH. Yang
Kbaupaten Sukabumi.
2018/2023
123
Sukabumi Pada Tahun 2011/2015
2017
Semoga setiap apa yang penulis kerjakan selalu ada dalam rahmat dan ridho
124