Anda di halaman 1dari 2

Nama : oky andre Wijaya

Nim : 1801035117
UAS penganggaran kinerja sector public

1. Jenis jenis anggaran yang diterapkan oleh pemda kabupaten/kota


1. Line item budgeting adalah penyusunan anggaran yang didasarkan pada dan darimana dana
berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran).
2. Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan
revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode
tahun yang akan datang.
3. Planning programming budgeting sistem adalah suatu proses perencanaan, pembuatan
program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan
tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas
permasalahan yang mungkin timbul.
4. Zero based budgeting (ZBB) merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan
kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa lalu.
2. Tahapan Penyusunan Rancangan APBD yg pertama adalah
1. Penyusunan dan penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)
2. Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan bersama
mengenai KUA.
3. Penyusunan dan penyampaian Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
4. Pemerintah Daerah dan DPRD melakukan pembahasan dan penetapan kesepakatan bersama
mengenai Prioritas Plafon Anggaran (PPA).
5. Penyusunan dan penyampaian surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan
RKA-SKPD kepada seluruh SKPD.
6. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan SKPD melakukan pembahasan mengenai
RKA-SKPD.
7. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
8. Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD

3. Simulasi contoh singkat struktur APBD Kota Samarinda


PENDAPATAN
1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah Rp.xxxx
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah Rp.xxxx
1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp.xxxx
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp.xxxx
1 . 2 DANA PERIMBANGAN 1
1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Rp.xxxx
1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum Rp.xxxx
1 . 2 . 3 Dana Alokasi Rp.xxxx
1 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
1 . 3 . 1 Pendapatan Rp.xxxx
1 . 3 . 3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Rp.xxxx
1 . 3 . 4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp.xxxx
1 . 3 . 5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Rp.xxxx

BELANJA
2 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai Rp.xxxx
2 . 1 . 4 Belanja Hibah Rp.xxxx
2 . 1 . 7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Rp.xxxx
2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga Rp.xxxx
2 . 2 BELANJA LANGSUNG
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai Rp.xxxx
2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa Rp.xxxx
2 . 2 . 3 Belanja Modal
SURPLUS / (DEFISIT) Rp.xxxx

4. Hubungan antara laporan keuangan pada entitas universtias yaitu


 Pada laporan pelaksanaan anggaran terdapat keterkaitan antara laporan realisasi (LRA)
dan laporan perubahan saldo anggaran lebig (LPSAL)
 Pada laporan pelaksanaan finansial terdapat keterkaitan antara laporan operasional (LO),
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan neraca.
 Laporan arus kas (LAK) juga mempunyai keterkaitan dengan LRA dan Neraca. Saldo kas
dalam LAK harus sama dengan saldo SILPA dan LRA dan saldo kas yang ada di akun
asset neraca

Anda mungkin juga menyukai