Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai penanggung jawab upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di masyarakat berfungsi sebagai penyelenggara upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama dan penyelenggara upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No.75 Tahun 2014). Masalah kesehatan masayarakat ditandai dengan fenomena transisi epidemiologi dan transisi demografi, yaitu meningkatnya penyakit tidak menular dan meningkatnya penyakit degeneratif sebagai akibat peningkatan umur harapan hidup. Berbagai jenis penyakit tidak menular tersebut antara lain diakibatkan kurang gerak, pola hidup yang serba duduk (sedentary living). Fisioterapi sebagai upaya kesehatan penanggulangan gerak- fungsi tubuh, diperlukan mengatasi hal tersebut, baik dalam bentuk upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat, agar menjangkau melayani masyarakat sebanyak dan seluas mungkin, merata menjangkau setiap penduduk. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 tercatat fisioterapis yang bekerja di Puskesmas berjumlah 599 yang tersebar di 30 provinsi. Pelayanan fisioterapi di Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan promotif dan preventif termasuk skrining, memberikan pengurangan nyeri, dan program untuk meningkatkan fleksibilitas, daya tahan, dan keselarasan postur dalam aktifitas sehari-hari. Selain upaya promotif dan preventif, fisioterapis juga memberikan layanan pemeriksaan, pengobatan, dan membantu individu dalam memulihkan kesehatan, mengurangi rasa sakit (kuratif dan rehabilitatif). Fisioterapis memainkan peran dalam masa akut, kronis, pencegahan, intervensi dini untuk muskuloskeletal yang berhubungan dengan pekerjaan cedera, mendesain ulang pekerjaan individu, serta rehabilitasi, dan diperlukan untuk memastikan layanan/intervensi diberikan secara komprehensif dan tepat berfokus pada individu, masyarakat dan lingkungan (PMK No.65, Tahun 2015).