Anda di halaman 1dari 1

PEDOMAN PELAYANAN FISIOTERAPI DI PUSKESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Puskesmas sebagai penanggung jawab upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di
masyarakat berfungsi sebagai penyelenggara upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat
pertama dan penyelenggara upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya
kesehatan ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan (Permenkes No.75
Tahun 2014). Masalah kesehatan masayarakat ditandai dengan fenomena transisi
epidemiologi dan transisi demografi, yaitu meningkatnya penyakit tidak menular dan
meningkatnya penyakit degeneratif sebagai akibat peningkatan umur harapan hidup. Berbagai
jenis penyakit tidak menular tersebut antara lain diakibatkan kurang gerak, pola hidup yang
serba duduk (sedentary living). Fisioterapi sebagai upaya kesehatan penanggulangan gerak-
fungsi tubuh, diperlukan mengatasi hal tersebut, baik dalam bentuk upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat, agar menjangkau melayani masyarakat
sebanyak dan seluas mungkin, merata menjangkau setiap penduduk. Berdasarkan Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2014 tercatat fisioterapis yang bekerja di Puskesmas berjumlah
599 yang tersebar di 30 provinsi. Pelayanan fisioterapi di Puskesmas memberikan pelayanan
kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum
dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan melalui pendekatan
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan
rehabilitatif. Kegiatan promotif dan preventif termasuk skrining, memberikan pengurangan
nyeri, dan program untuk meningkatkan fleksibilitas, daya tahan, dan keselarasan postur
dalam aktifitas sehari-hari. Selain upaya promotif dan preventif, fisioterapis juga memberikan
layanan pemeriksaan, pengobatan, dan membantu individu dalam memulihkan kesehatan,
mengurangi rasa sakit (kuratif dan rehabilitatif). Fisioterapis memainkan peran dalam masa
akut, kronis, pencegahan, intervensi dini untuk muskuloskeletal yang berhubungan dengan
pekerjaan cedera, mendesain ulang pekerjaan individu, serta rehabilitasi, dan diperlukan
untuk memastikan layanan/intervensi diberikan secara komprehensif dan tepat berfokus pada
individu, masyarakat dan lingkungan (PMK No.65, Tahun 2015).

Anda mungkin juga menyukai