Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jesslyn Gabriel

Kelas : 1PAK2
NIM : 11230189

Topik
Coba anda identifikasikan kira-kira apa saja sumbangan positif yang anda dapatkan
dari kritik agama yang dilakukan oleh: Feuerbach, Karl Marx, Friedrich Nietzsche,
Sigmund Freud, Jean-Paul Sartre!
Jawaban
• Feuerbach,
Sumbangan positif yang saya dapatkan dari kritik agama yang dilakukan oleh
Feuerbach adalah memberikan kita pandangan yang berbeda mengenai asal usul agama yang
dimana manusialah yang menciptakan Tuhan sebagai refleksi dari kebutuhan, ketakutan, dan
harapan mereka. Ia menekankan bahwa keyakinan agama sering mencerminkan citra manusia
yang diidealisasi. Hal ini membantu manusia memahami aspek-aspek yang mendasari
keyakinan keagamaan. Kritiknya terhadap agama membantu orang untuk dapat
mempertimbangkan Kembali keyakinan keagamaan mereka dan membebaskan diri dari
pandangan bahwa Tuhan itu yang mahakuat, mahaadil, mahatau agar mereka menjadi diri
sendiri yang kuat adil dan tahu. Agama memang membuat manusia mejadi satu tetapi agama
juga yang membuat kelompok-kelompok masyarakat yang akhirnya menjadi perpecahan dan
keterasingan antar kelompok. Menurut kritik Feuerbach agar tidak terjadi keterasingan maka
manusia harus meniadakan agama.

• Karl Marx

Sumbangan positif yang saya dapatkan dari kritik agama yang dilakukan oleh Karl Marx
adalah dengan menunjukan perspektif kritis terhadap peran agama dalam masyarakat.
Mendorong kesadaran manusia terhadap aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik yang terkait
dengan agama. Kritik yang dilakukan Karl Marx mendorong manusia untuk mencari
pembebasan sosial dari pengaruh-pengaruh yang menghambat kemajuan dan kesetaraan.
Memberikan janji kebahagiaan di akhirat membuat manusia menerima nasibnya apa adanya
membuat manusia tidak maju. Dari kritik ini membuat kita memahami bagaimana faktor-faktor
ekonomi yang mempengaruhi perkembangan agama dan struktur sosial.
• Friedrich Nietzsche

Sumbangan positif yang saya dapatkan dari kritik agama yang dilakukan oleh Friedrich
Nietzsche adalah memberikan gagasan bahwa manusia harus mengembangkan moralitasnya
sendiri tanpa bergantung pada aturan dan norma agama. Ia juga menekankan pentingnya
kebebasan individu, penolakan terhadap penindasan, serta pengembangan masyarakat yang
memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan tanpa ada batas keagamaan. Umat beragama
mengaku beriman kepada Tuhan namun kenyataannya banyak perintah dan larangan Tuhan
yang diabaikan. Tuhan melarang manusia berbohong, mencuri, berzinah, dan membunuh,
namun kejahatan tetap saja terjadi. Tuhan menuntut manusia untuk saling mencintai, hidup
rukun, dan saling membantu, namun kenyataannya banyak orang yang saling membenci,
bermusuhan, dan bertengkar. Oleh karena itu, ketika keberadaan dan kekuasaan Tuhan diakui,
namun segala perintah dan larangan-Nya diabaikan, ini sama saja dengan menghilangkan
keberadaan Tuhan itu sendiri, menurut Friedrich Nietzsche hal inilah yang membuat manusia
menjadikan agama sebagai pelarian, mereka yang kalah dan tidak berani menghadapinya.

• Sigmund Freud

Sumbangan positif yang saya dapatkan dari kritik agama yang dilakukan oleh Sigmund
Freud adalah Freud membuka pikiran kita untuk memahami agama sebagai bagian kompleks
dari psikologi manusia, sehingga membantu kita memahami motif batin dari keyakinan
beragama. Hal ini dapat membantu masyarakat mempertimbangkan aspek psikologis dari
keyakinan agama dan mendorong dialog antaragama yang lebih mendalam serta
pengembangan cara-cara yang lebih kontekstual dan komprehensif dalam menjelaskan agama.
Untuk menghadapi dunia nyata dengan segala tantangannya, manusia mencari keselamatan
dari Tuhan yang jelas-jelas tidak kasat mata/tidak nyata. Kritiknya juga membuat kita untuk
dapat mencari jalan sendiri dan mengembangkan kekuatan diri kita dari pada hanya
mengharapkan keselamatan.

• Jean-Paul Sartre

Sumbangan positif yang saya dapatkan dari kritik agama yang dilakukan oleh Jean-Paul
Sartre adalah mendorong manusia untuk mengambil posisi dan bertanggung jawab atas
kepercayaan mereka sendiri, serta merangsang dialog antar keyakinan yang lebih terbuka.
Mendorong kebebasan individu untuk mempertanyakan dan membentuk pandangan pribadi.
Kritiknya juga mengajak untuk menekankan pentingnya tindakan manusia di dunia ini, tanpa
ketergantungan pada keyakinan keagamaan, untuk mencapai tujuan etis dan moral. Ia juga
menekankan tanggung jawab pribadi dan moral tanpa bergantung pada kekuasaan agama. Ini
mendorong individu untuk mengambil kendali atas tindakan dan keputusan mereka sendiri
serta membantu memberikan pemahaman akan kebebasan individu untuk membentuk
pandangan hidupnya sendiri tanpa terikat pada ajaran agama tertentu.

Anda mungkin juga menyukai