Anda di halaman 1dari 22

CASHFLOW DAN SUKU BUNGA

Disusun Oleh :
Alfin Saddam(132019129)

Dosen Pengampu :
M. Faris Afif, SE, M.SI

PROGRAM STUDI TEKNIK


ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyusun makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak M. Faris Afif, SE,


M.SI selaku dosen pengampu mata kuliah belajar dan pembelajaran. Penulis
sadar dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan serta kekhilafan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


baik dari bentukpenyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca
sangat Penulis harapkan untukkesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikanmanfaat untuk para pembaca.

Palembang, 23 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Cash Flow.................................................................................................................3
B. Bunga........................................................................................................................7
C. Suku Bunga..............................................................................................................8
D. Metode Ekuivalensi...................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang


mendalam tentang materi biaya, harga pokok produksi, inflasi, dan deflasi
dalam konteks pengambilan keputusan bisnis dan pelaporan keuangan.
Memahami dengan baik konsep biaya dan harga pokok produksi menjadi
sangat penting dalam analisis keuangan dan pengelolaan bisnis. Dengan
memahami konsep ini, manajer dapat mengelola biaya operasional dengan
efisien, menentukan harga jual produk yang tepat, dan menghitung laba per
unit produk secara akurat.

Selanjutnya, makalah ini akan membahas dampak inflasi dan


deflasi terhadap biaya dan harga. Inflasi, yang merupakan peningkatan
umum dan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa dalam suatu
perekonomian, dapat mempengaruhi biaya produksi secara signifikan. Hal
yang sama berlaku untuk deflasi, yang merupakan penurunan umum dan
berkelanjutan dalam harga. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk
memahami bagaimana fluktuasi harga ini dapat memengaruhi biaya
produksi mereka, serta bagaimana mereka dapat menyesuaikan harga jual
produk untuk tetap menguntungkan.

Dalam menghadapi inflasi atau deflasi, perusahaan dapat


mengadopsi berbagai strategi. Beberapa strategi yang dapat digunakan
meliputi pengendalian biaya dengan lebih cermat, menyesuaikan strategi
penetapan harga untuk mempertahankan daya saing, serta mengevaluasi
ulang perkiraan laba yang diharapkan. Dalam konteks ini, makalah ini akan
membahas beberapa strategi ini secara mendalam dan memberikan
wawasan yang berharga tentang bagaimana perusahaan dapat mengelola
dampak inflasi dan deflasi dengan baik.

Selain itu, makalah ini juga akan membahas implikasi inflasi dan
deflasi terhadap laporan keuangan perusahaan. Perubahan harga akibat
inflasi atau deflasi dapat berdampak signifikan pada nilai aset, kewajiban,
pendapatan, dan laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh
1
karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan metode yang tepat
untuk mengukur dan melaporkan dampak inflasi atau deflasi dalam laporan
keuangan mereka. Makalah ini akan membahas metode-metode ini secara
rinci dan memberikan panduan praktis tentang bagaimana perusahaan
dapat menghadapi tantangan ini dalam pelaporan keuangan mereka.

Secara keseluruhan, makalah ini bertujuan untuk memberikan


pemahaman yang mendalam tentang materi biaya, harga pokok produksi,
inflasi, dan deflasi, serta mengilustrasikan hubungan erat antara konsep-
konsep ini dalam konteks pengambilan keputusan bisnis dan pelaporan
keuangan. Diharapkan bahwa makalah ini akan memberikan wawasan
berharga kepada pembaca dan membantu mereka dalam menghadapi
tantangan yang kompleks dalam manajemen biaya, penetapan harga, dan
pelaporan keuangan di era yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga yang tak
terduga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraikan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian
ini yaitu :
A. Apa pengertian biaya dan harga pokok produksi?
B. Apa pengertian serta contoh inflasi dan deflasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pada penelitian ini adalah :
A. Untuk mengetahui Apa pengertian biaya dan harga pokok produksi
B. Untuk mengetahui Apa pengertian serta contoh inflasi dan deflasi

2
CASHFLOW DAN SUKU BUNGA

Disusun Oleh :
Alfin Saddam(132019129)

Dosen Pengampu :
M. Faris Afif, SE, M.SI

3
PROGRAM STUDI TEKNIK
ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2023

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyusun makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak M. Faris Afif, SE,


M.SI selaku dosen pengampu mata kuliah belajar dan pembelajaran. Penulis
sadar dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan serta kekhilafan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


baik dari bentukpenyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca
sangat Penulis harapkan untukkesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikanmanfaat untuk para pembaca.

Palembang, 23 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
D. Latar Belakang.........................................................................................................1
E. Rumusan Masalah....................................................................................................1
F. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
E. Cash Flow.................................................................................................................3
F. Bunga........................................................................................................................7
G. Suku Bunga..............................................................................................................8
H. Metode Ekuivalensi...................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
B. Kesimpulan............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
Makalah ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang materi biaya, harga pokok produksi, inflasi, dan deflasi
dalam konteks pengambilan keputusan bisnis dan pelaporan keuangan.
Memahami dengan baik konsep biaya dan harga pokok produksi menjadi
sangat penting dalam analisis keuangan dan pengelolaan bisnis. Dengan
memahami konsep ini, manajer dapat mengelola biaya operasional dengan
efisien, menentukan harga jual produk yang tepat, dan menghitung laba per
unit produk secara akurat.

Selanjutnya, makalah ini akan membahas dampak inflasi dan


deflasi terhadap biaya dan harga. Inflasi, yang merupakan peningkatan
umum dan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa dalam suatu
perekonomian, dapat mempengaruhi biaya produksi secara signifikan. Hal
yang sama berlaku untuk deflasi, yang merupakan penurunan umum dan
berkelanjutan dalam harga. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk
memahami bagaimana fluktuasi harga ini dapat memengaruhi biaya
produksi mereka, serta bagaimana mereka dapat menyesuaikan harga jual
produk untuk tetap menguntungkan.

Dalam menghadapi inflasi atau deflasi, perusahaan dapat


mengadopsi berbagai strategi. Beberapa strategi yang dapat digunakan
meliputi pengendalian biaya dengan lebih cermat, menyesuaikan strategi
penetapan harga untuk mempertahankan daya saing, serta mengevaluasi
ulang perkiraan laba yang diharapkan. Dalam konteks ini, makalah ini akan
membahas beberapa strategi ini secara mendalam dan memberikan
wawasan yang berharga tentang bagaimana perusahaan dapat mengelola
dampak inflasi dan deflasi dengan baik.

Selain itu, makalah ini juga akan membahas implikasi inflasi dan
deflasi terhadap laporan keuangan perusahaan. Perubahan harga akibat
inflasi atau deflasi dapat berdampak signifikan pada nilai aset, kewajiban,
pendapatan, dan laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh
karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan metode yang tepat
untuk mengukur dan melaporkan dampak inflasi atau deflasi dalam laporan
keuangan mereka. Makalah ini akan membahas metode-metode ini secara
rinci dan memberikan panduan praktis tentang bagaimana perusahaan
2
dapat menghadapi tantangan ini dalam pelaporan keuangan mereka.

Secara keseluruhan, makalah ini bertujuan untuk memberikan


pemahaman yang mendalam tentang materi biaya, harga pokok produksi,
inflasi, dan deflasi, serta mengilustrasikan hubungan erat antara konsep-
konsep ini dalam konteks pengambilan keputusan bisnis dan pelaporan
keuangan. Diharapkan bahwa makalah ini akan memberikan wawasan
berharga kepada pembaca dan membantu mereka dalam menghadapi
tantangan yang kompleks dalam manajemen biaya, penetapan harga, dan
pelaporan keuangan di era yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga yang tak
terduga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraikan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian
ini yaitu :
A. Apa pengertian biaya dan harga pokok produksi?
B. Apa pengertian serta contoh inflasi dan deflasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pada penelitian ini adalah :
A. Untuk mengetahui Apa pengertian biaya dan harga pokok produksi
B. Untuk mengetahui Apa pengertian serta contoh inflasi dan deflasi

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Cash Flow

1. Pengertian

Cash Flow adalah suatu laporan arus kas yang didalamnya terdapat
pemasukan dan pengeluaran perusahaan dalam periode tertentu. Setiap
kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan manusia dewasa ini akan
selalu mengakibatkan timbulnya sejumlah biaya untuk
penyelenggaraan kegiatan tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Biaya langsung berasal dari kebutuhan pembayaran-pembayaran atas


material, peralatan, dan fasilitas lainnya serta upah yang dibayarkan
pada petugas yang melaksanakannya. Biaya tidak langsung yaitu
pengeluaran- pengeluaran lainnya di luar komponen di atas atau
kerugian serta dampak negatif yang mungkin diterima akibat adanya
kegiatan/aktivitas tersebut.

Akibat dari suatu kegiatan akan diperoleh suaru manfaat, mungkin


dalam bentuk produk benda, jasa, ataupun kemudahan. Manfaat
produk yang dihasilkan jika dijual akan menghasilkan sejumlah uang
penjualan, jika disewakan akan menghasilkan sejumlah uang
sewaan dan jika dimanfaatkan sendiri akan menghasilkan sejumlah
penghematan biaya atau renaga yang pada akhirnya dapat dihitung
dalam saruan uang. Dengan demikian, suatu kegiatan selalu akan
memunculkan sejumlah uang masuk dan uang keluar.

2. Komponen Cash Flow


Cash flow terdiri dari tiga komponen utama:
a. Arus kas masuk (cash inflow)
Termasuk penerimaan dari penjualan produk atau layanan,
pendapatan bunga, investasi, atau pinjaman.

b. Arus kas keluar (cash outflow):


Meliputi pembayaran gaji, pembelian bahan baku, pembayaran
pinjaman, pembayaran pajak, dan biaya operasional lainnya

4
b. Perubahan kas bersih (net cash flow): Selisih antara arus kas masuk
dan arus kas keluar dalam periode waktu tertentu.

3. Jenis Aktivitas dalam Cash Flow


a. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas operasi adalah laporan arus kas atau cash flow
yang mengacu pada kas yang benar-benar berasal dari kegiatan
bisnis perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas operasi bisa diartikan
sebagai laporan cash flow yang didalamnya terdiri dari semua
kegiatan operasional perusahaan. Pada aktivitas ini, laporan arus
kas hanya melibatkan atau memasukkan laba bersih saja. Fungsi
dari adanya aktivitas operasi yaitu mempertahankan perkembangan
sebuah bisnis perusahaan.
b. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
investasi adalah laporan arus kas atau cash flow yang di
mana didalamnya berisi tentang penjualan atau pembelian aktiva
tetap. Pada umumnya, investasi ini dilakukan terhadap aset
perusahaan yang diperkirakan umurnya sudah lebih dari satu tahun.
Adanya aktivitas cash flow investasi, maka nilai transaksi yang
memengaruhi kas harus dimasukkan.
c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Aktivitas pendanaan adalah laporan atau aktivitas cash flow
yang dihasilkan dari penambahan modal perusahaan. Pada
dasarnya, aktivitas pendanaan ini mengacu pada arus kas yang
bergerak antara perusahaan dengan pemilik, investor, dan
krediturnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa aktivitas
pendanaan merupakan arus kas bersih yang digunakan untuk
membiayai sebuah perusahaan, seperti ekuitas, dividen, dan
pembayaran hutang.

4. Macam Macam Cashflow


Terdapat tiga macam cash flow yang umum ditemui dalam analisis
keuangan, yaitu:

5
a. Cash Flow Operasional (Cash Flow from Operations):
Cash flow operasional mencerminkan arus masuk dan keluar
uang dari aktivitas operasional suatu bisnis. Ini termasuk pendapatan
dari penjualan produk atau jasa, pengeluaran operasional, dan
perubahan dalam piutang atau utang dagang. Cash flow operasional
memberikan gambaran tentang seberapa baik bisnis menghasilkan
uang dari aktivitas intinya.
Jika cash flow operasional positif, artinya bisnis menghasilkan
lebih banyak uang daripada yang dikeluarkan untuk operasionalnya.
Namun, jika cash flow operasional negatif, ini menunjukkan bahwa
bisnis menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkannya
dari operasionalnya.

b. Cash Flow Investasi (Cash Flow from Investing):


Cash flow investasi mencerminkan arus masuk dan keluar uang
yang terkait dengan investasi dalam aset tetap atau kegiatan investasi
lainnya. Ini meliputi pembelian atau penjualan aset tetap, pembelian
atau penjualan saham atau investasi lainnya, dan penerimaan dividen
dari investasi.
Cash flow investasi positif terjadi ketika arus masuk uang dari
investasi lebih besar daripada arus keluar uang untuk investasi. Hal
ini menunjukkan bahwa bisnis mendapatkan pengembalian yang baik
dari investasinya. Namun, jika cash flow investasi negatif, ini
menandakan bahwa bisnis menghabiskan lebih banyak uang untuk
investasi daripada yang diterima dari investasinya.

c. Cash Flow Pendanaan (Cash Flow from Financing):


Cash flow pendanaan mencerminkan arus masuk dan keluar
uang yang terkait dengan pendanaan suatu bisnis. Ini termasuk
penerimaan atau pembayaran pinjaman, penerbitan atau pembelian
saham, dan pembayaran dividen.
Cash flow pendanaan positif terjadi ketika arus masuk uang dari

6
pendanaan lebih besar daripada arus keluar uang untuk pendanaan.
Hal ini menunjukkan bahwa bisnis mendapatkan sumber pendanaan
yang cukup atau menghasilkan laba yang memadai untuk membiayai
kegiatan operasionalnya. Namun, jika cash flow pendanaan negatif,
ini menandakan bahwa bisnis membayar lebih banyak untuk pinjaman
atau pendanaan daripada yang diterima atau mengeluarkan lebih
banyak uang dalam bentuk dividen daripada yang diterima.

5. Pentingnya Analisis Cash Flow


a. Mengukur kesehatan keuangan: Cash flow membantu dalam
mengevaluasi apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek dan jangka panjangnya.
b. Perencanaan keuangan: Analisis cash flow membantu dalam
merencanakan pengeluaran, investasi, dan kebutuhan modal di
masa depan.
c. Pengambilan keputusan: Informasi yang diperoleh dari analisis
cash flow dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan yang tepat, seperti pengendalian biaya, pengelolaan
hutang, atau pengembangan strategi bisnis.

6. Analisis Rasio Cash Flow


Beberapa rasio yang digunakan untuk menganalisis cash flow
perusahaan antara lain:
a. Rasio Arus Kas Bersih terhadap Penjualan: Menunjukkan
persentase dari penjualan yang berkontribusi pada arus kas
bersih.
b. Rasio Arus Kas Bersih terhadap Utang: Menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban utangnya
dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan.

7
B. Bunga

Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan


akibat pemakaian uang yang dipinjam sebelumnya. Penarikan
bunga pada dasamya merupakan kompensasi dari penurunan
nilai uang selama waktu peminjaman sehingga besarnya bunga
relatif sama besarnya dengan penurunan nilai uang tersebut.
Besarnya bunga adalah selisih antara jumlah utang dibayar
dengan utang semula.

1. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang
dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode
dikalikan 100%, atau:

2. Bunga Sederhana
Sistem bunga sederhana (simple interest), yaitu sistem perhitungan bunga
hanya didasarkan atas besarnya pinjaman semula, dan bunga periode sebelumnya
yang belum dibayar tidak termasuk faktor pengali bunga. Secara formula sistem
bunga sederhana dapat dihitung sebagai berikut:

3. Bunga Majemuk
Sistem bunga majemuk (compound interest), yaitu sistem perhitungan
bunga di mana bunga tidak hanya dihitung terhadap besarnya pinjaman awal,
tetapi perhitungan didasarkan atas besarnya utang awal periode yang
bersangkutan, dengan kata lain bunga yang berbunga. Dalam praktik ekonomi
dewasa ini, sistem bunga sederhana sudah jarang diterapkan, hampir pada semua
lembaga

8
keuangan/bank nasional maupun internasional menerapkan sistem pembungaan
majemuk (compound interest). Dengan demikian. Untuk pembahasan selanjutnya
sisrem bunga yang dipakai adalah sistem bunga majemuk (Compound interest),
kecuali ada penjelasan langsung.

C. Suku Bunga

Suku bunga adalah persentase yang digunakan untuk menghitung biaya atau
pendapatan bunga pada suatu pinjaman atau investasi. Berikut ini adalah beberapa
macam suku bunga yang umum dijumpai:

a. Suku Bunga Tetap (Fixed Interest Rate):


Suku bunga tetap adalah suku bunga yang tidak berubah selama jangka
waktu tertentu. Ini berarti bahwa tingkat bunga yang ditetapkan pada awal
kontrak akan tetap sama sepanjang masa pinjaman atau investasi. Dalam hal
pinjaman, ini memungkinkan peminjam untuk mengetahui jumlah bunga yang
akan dibayarkan setiap periode pembayaran.

b. Suku Bunga Variabel (Variable Interest Rate):


Suku bunga variabel adalah suku bunga yang dapat berubah seiring
waktu. Perubahan suku bunga ini biasanya terkait dengan indeks acuan tertentu,
seperti suku bunga pasar atau inflasi. Ketika suku bunga acuan berubah, suku
bunga variabel pada pinjaman atau investasi juga akan berubah.

c. Suku Bunga Komposit (Compound Interest Rate):


Suku bunga komposit adalah suku bunga yang diterapkan pada jumlah
pokok serta bunga yang telah terakumulasi sebelumnya. Dalam konteks pinjaman
atau investasi, ini berarti bunga yang diperoleh pada setiap periode akan
ditambahkan ke jumlah pokok, dan suku bunga akan diterapkan pada jumlah
tersebut untuk periode berikutnya.

d. Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate):


Suku bunga efektif adalah suku bunga yang mencerminkan biaya
sebenarnya dari pinjaman atau pendapatan bunga dari investasi. Suku bunga
efektif memperhitungkan faktor-faktor seperti frekuensi pembayaran bunga,
biaya-biaya

9
terkait, dan kemungkinan adanya diskonto atau premi.

e. Suku Bunga Primer (Prime Interest Rate):


Suku bunga primer adalah suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral
atau lembaga keuangan utama dalam suatu negara. Suku bunga primer sering
digunakan sebagai acuan untuk menentukan suku bunga pada pinjaman komersial
atau hipotek.

D. Metode Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan
nilai uang dari suatu waktu ke waktu yang lain. Konsep ekuivalensi mengarakan bila
sejumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai
yang sama (ekuivalen) satu sama lain secara ekonomis.

1. Cash Flow Tunggal (Single Payment)


Jika sejumlah uang saat ini (present) = p dipinjamkan pada seseorang
dengan suku bunga (rate of interest) = i, maka uang itu pada periode ke-n akan
menghasilkan nilai uang masa datang (future) =F. Nilai uang F masa datang
menjadi ekuivalen (sama dengan) P saat ini pada suku bunga .

2. Cash Flow Annual


Dalam banyak hal sering kita mengalami suatu pembayaran yang sama
besarnya setiap periode untuk jangka waktu yang panjang, misalnya membayar
cicilan utang terhadap pinjaman yang diberikan bank, atau membayar uang kuliah
setiap semester, dan lainnya. Cash flow yang sama besarnya seriap periode itu
disebut dengan cash flow annual, dalam istilah bank sering juga disebut dengan
sistem flat atau mendatar

3. Cash Flow Gradient


Cash flow gradient adalah cash flow di mana jumlah aliran uangnya
meningkat dalam jumlah tertentu setiap periodik. Cash flow gradient dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Cash Flow Arithmatic Gradient, yaitu jika peningkatannya dalam jumlah

10
uang yang sama setiap periode (peningkatan linear). Simbol yang biasa
digunakan untuk ini adalah “G”.
b. Cash Flow Geometric Gradient, yaitu jika peningkatan arus uangnya
proporsional dengan jumlah uang periode sebelumnya, di mana hasilnya
peningkatannya tidak dalam jumlah yang sama, tetapi semakin lama
semakin besar dan merupakan fungsi pertumbuhan. Simbol yang biasa
digunakan untuk ini adalaa

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cash flow dan suku bunga memiliki dampak yang signifikan terhadap
keuangan suatu entitas. Cash flow, yang merupakan arus kas masuk dan keluar,
menjadi indikator kesehatan keuangan yang penting. Dalam kondisi cash flow positif,
entitas memiliki lebih banyak uang yang masuk daripada keluar, memungkinkannya
untuk memenuhi kewajiban keuangan, berinvestasi, membayar dividen, atau
melakukan pembayaran lainnya. Namun, cash flow negatif menandakan adanya
masalah keuangan dan kebutuhan untuk mengambil pinjaman atau melakukan
penghematan. Di sisi lain, suku bunga mempengaruhi cash flow melalui dua
mekanisme utama. Jika entitas meminjam dengan suku bunga tetap, suku bunga yang
lebih tinggi akan meningkatkan biaya pinjaman, mengurangi cash flow yang tersedia.
Sebaliknya, suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman dan
meningkatkan cash flow. Selain itu, suku bunga juga mempengaruhi keputusan
investasi dan pembiayaan. Suku bunga rendah merangsang pinjaman dan pengeluaran,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan cash flow secara keseluruhan.
Namun, suku bunga yang tinggi dapat mengurangi minat untuk berinvestasi atau
meminjam, yang berdampak negatif pada cash flow. Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangkan faktor cash flow dan suku bunga dalam perencanaan keuangan dan
pengambilan keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agus Harjito, dan Martono.2012. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: Ekonisia


Edisi Kedua

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan, Bandung: Alfabeta

Harahap,S.S. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali

Pers
Edisi Kesebelas.

Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Hery, 2012.Rahasia Cermat dan Mahir Menganalisis Laporan Keuangan, Jakarta:


Grasindo

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Raja Gravindo Persada, Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai