Disusun Oleh :
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Paper dan proposal ini di buat sebagai tugas akhir dalam mata kuliah manajemen ternak ungags.
Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulisan paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula ucapan terima kasih
penulis ucapkan kepad dosen pengampu MK. Manajemen Ternak Unggas, yaitu Prof. Dr. Ir. Yosi
Fenita .MP yang telah banyak membantu dalam proses penulisan paper ini, sehingga dapat selesai
dengan baik dan tepat waktu.
Paper ini ditulis bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui
bagaimana gambarandari suatu usaha ternak Ayam Buras dalam studi kelayakan, apakah layak atau
tidak suatu usaha ternak ayam broiler ini dibuat di daerah tersebut.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna maka dari pada itu kritik dan
saran dari pembaca sangat penting untuk membantu penulis dalam memperbaiki penulisan paper
berikutnya agar menjadi lebih baik lagi. Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan banyak
terimakasih.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu kesempatan usaha, maka timbul
pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah bisa
mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut? Pertanyaan
pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari dijalankannya studi kelayakan usaha. Rencana
usaha tidaklah semata mata dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai hal
yang perlu dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan bukan
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi
kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil apabila dibandingkan
dengan resiko kegagalan usaha.Dalam rangka studi kelayakan usaha tersebut hal-hal yang perlu
diketahui adalah
1. Ruang lingkup kegiatan usaha. Di sini perlu dujelaskan/ditentukan bidang-bidang apa usaha
akan beroperasi. Kalau misalnya usaha adalah pendirian pabrik tekstil, maka apakah pabrik
tekstil ini merupakan usaha yang terpadu, ataukah hanya tahapan tertentu saja.
2. Cara kegiatan usaha dilakukan. Di sini ditentukan apakah usaha akan ditangani sendiri,
ataukah akan diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menanganinya.
3. Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh usaha. Disini perlu
diidentifikasikan factor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik yang bisa
ini.
4. Sarana yang diperlukan oleh usaha. Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti: material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung, seperti
5. Hasil kegiatan usaha tersebut. Serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh
hasil tersebut.
6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari kegiatan usaha tersebut. Hal ini
sering disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomis dan sosial.
a) Menghindari risiko kerugian studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian
keuangan di masa datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat
diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi
kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat
b) Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat mempermudah
banyak dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya tergolong mudah, daya tahan hidupnya
cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta banyak digemari masyarakat
karena baik daging maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras
(Krista dan Bagus, 2010). Secara umum, ayam kampung masih banyak dipelihara secara ekstensif-
tradisional atau umbaran walaupun sudah ada beberapa peternak yang membudidayakannya secara
intensif, namun jumlahnya masih sedikit. Menurut data Badan Pusat Statistik, Populasi ayam buras
di Indonesia sebanyak 317,05 juta ekor pada tahun 2021. Jumlah itu meningkat 3,8% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 305,44 juta ekor. Menurut populasinya, populasi ayam kampung atau
ayam buras paling banyak di Jawa Tengah, sebanyak 40,02 juta ekor. Rendahnya tingkat produksi
ayam kampung disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih
lambat bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan tingginya
variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri sehingga masih banyak peternak yang kurang
membudidayakannya terutama untuk penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam kampung ini
dibudidayakan secara intensif dengan pemberian pakan yang baik dan teratur, pertumbuhan ayam
jauh lebih cepat dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya atau umbaran (Krista dan
Bagus,2010).
Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif, pemberian pakan dan vaksin secara
teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam
kampung pedaging akan lebih cepat. Atas dasar itu, beternak ayam kampung pedaging merupakan
suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Kami ingin mengembangkan ternak ayam kampung
Lokasi yang akan saya gunakan adalah tempatnya di Desa Taba Lagan, Kabupaten
Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Dengan menggunakan lahan pribadai seluas 1 hektar.
karena lokasi ini sangat baik untuk pemeliharaan ayam buras dan sudah memenuhi syarat-syarat
lokasi kandang yang baik.
1.2 Tujuan
Menentukan kelayakan usaha peternakan ayam buras di kabupaten Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam kampung adalah ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam hutan merah yang
telah berhasil dijinakkan. Berawal dari proses evolusi dan domestikasi, maka terciptalah ayam
kampung yang telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap
penyakit dan cuaca dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).
Salah satu ciri ayam kampung adalah sifat genetiknya yang tidak seragam. Warna bulu,
ukuran tubuh dan kemampuan produksinya tidak sama merupakan cermin dari keragaman
genetiknya, selain itu badan ayam kampung kecil, mirip dengan badan ayam ras petelur tipe ringan
(Rasyaf, 1998). Ayam kampung mempunyai kemampuan untuk menentukan kebutuhannya akan
protein dan energi sesuai dengan masa pertumbuhannya (Kompiang dan Supriyati, 2001).
Krista et al. (2010) menyatakan bahwa mengkonsumsi daging ayam kampung lebih sehat,
karena kandungan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan ayam broiler dan rasa
dagingnya juga lebih gurih dan lebih kering.
Suthama (1991) menyatakan bahwa ayam kampung pada masa pertumbuhan dapat
diberikan pakan yang mengandung energi termetabolis sebanyak 2.700 – 2.900 kkal dengan protein
lebih besar atau sama dengan 18%. Kebutuhan nutrien adalah keperluan akan sejumlah karbohidrat,
protein dan zat nutrient lain yang menunjang kehidupan dan kemampuan untuk memproduksi
daging dan telur. Beternak ayam buras, agar memperoleh keuntungan secara ekonomis, maka
segala aspek pemberian dan penggunaan pakan harus diperhatikan berdasarkan kebutuhan nutrien
ayam. Energi diperlukan untuk semua kegiatan fisiologis dan produksi ayam, termasuk aktivitas
pernafasan, sirkulasi darah dan pencernaan makanan. Hal ini yang menyebabkan energi menjadi
perhatian utama dalam penyusunan makanan.
Wahyu (1997) menyatakan pertambahan bobot badan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: 1)
besar tubuh dari unggas berdasarkan strain, 2) kandungan protein ransum, 3) cara pemeliharaan,
dan 4) jumlah ransum yang dikonsumsi tiap hari. Selanjutnya dijelaskan bahwa, semakin tinggi
tingkat konsumsi ransum semakin tinggi pula pertambahan bobot badan yang dihasilkan dan
sebaliknya semakin rendah konsumsi semakin rendah pula pertambahan bobot badan.
BAB III
Ciri – ciri bibit ayam buras super (DOC joper) / anakan yang baik:
1. Anakan atau bibit ayam sehat. Bibit ayam yang sehat dapat dikenali dengan gerakannya
yang lincah, gesit dan matanya bersinar.
2. Bulunya halus dan tumbuh dengan sempurna, serta menutupi seluruh bagian tubuhnya.
3. Badannya tidak ada yang cacat. Tubuh yang cacat seperti kaki pengkor, pusar tidak terserap,
kaki pincang dan anus basah.
4. Mempunyai nafsu makan yang bagus.
5. Mempunyai postur tubuh yang bagus dan seragam.
6. Mempunyai kaki yang lurus, kuat dan dapat berdiri dengan tegak.
7. Tubuhnya nampak padat berisi.
8. Berat badan bibit ayam kampung super minimal 38 gram
9. Kakinya kering dan terlihat mengkilat
10. Waktu penetasan bibit ayam kampung super selama 21 hari, jadi tidak terlalu lama dan
tidak terlalu cepat
Pilihlah bibit yang berkualitas. Jika memiliki teman yang sudah beternak ayam kampung sejak
lama, tidak ada salahnya mencari bibit ayam yang berkualitas kepadanya. Namun, jika tidak
memiliki channel, Anda bisa mencari DOC ayam kampung di peternakan yang sudah terkenal dan
tepercaya.
Pilihlah DOC ayam dari indukan yang berkualitas. DOC tersebut akan memiliki kualitas yang
sama dengan indukannya. Selain memilih DOC, Anda juga bisa memilih indukan berkualitas yang
terbukti bisa menghasilkan telur berkualitas pula.
Dalam usaha ini perencanaan skala usaha yang akan saya pergunakan adalah dengan populasi
awal sebanyak 2000 ekor.
Pakan
Untuk pertumbuhan dan keperluan hidupnya, ayam pedaging membutuhkan unsur-unsur
protein, energi, vitamin, mineral, air, lemak, abu, serat kasar, asam-asam amino dan unsur-unsur
lainnya. Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada 5 masing-masing
periode pemeliharaan yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi
sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat
menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di dalam kandang meningkat.
Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan problem berat badan.
Yang harus diperhatikan selanjutnya adalah pemberian pakan. Pakan adalah makanan yang
mudah lembap sehingga bisa memicu pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya. Oleh
karena itu, perhatikan pakan ayam apakah masih memiliki kualitas bagus atau tidak. Pakan ayam
yang sudah menurun kualitasnya akan berbau tengik, berubah warna, dan ditumbuhi oleh parasit.
Jagung kuning, kacang-kacangan, ubi jalar, singkong, gaplek, onggok, sagu, juga dapat
memanfaatkan sisa-sisa limbah berupa dedak padi, meniran, ampas tahu.
Layout
Penentuan layout/ tata letak perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas. Dengan pertimbangan di
atas, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu ruangan didesain
sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan sumpek. Kemudian layout juga harus
optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur atau tidak terpakai karena hal ini
3. Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar, maka produksi
4. Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi yang tinggi kepada karyawan. Di samping
itu, pelanggan pun betah untuk bertransaksi atau berurusan dengan perusahaan.
Kandang
Kandang merupakan tempat hidup, tempat berproduksi, dan berfungsi untuk melindungi
ayam dari gangguan binatang buas, melindungi ayam dari cuaca yang tidak bersahabat, membatasi
ruang 7 gerak ayam, menghindari resiko kehilangan ayam, mempermudah pengawasan, pemberian
pakan dan air minum, serta pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Kandang yang baik
adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan bagi ayam, mudah dalam tata laksana
pemeliharaan, dapat memberikan produksi yang optimal, memenuhi persyaratan kesehatan, bahan
kandang mudah didapat dan murah harganya.
Ada 2 jenis sistem kandang ayam kampung asli, yang pertama sistem umbaran, yang kedua
sistem kandang semi intensif.
Tapi didalam usaha peternakan yang saya bangun, saya menggunakan 2 kandang, yang
pertama kandang untuk DOC umur 1-4 minggu, lalu ketika sudah selesai masa starter kandang
yang digunakan adalah tipe kandang sistem umbaran sebagai kandang pertumbuhan untuk ayam
buras. Dengan ukuran 12 x 8 meter
Beternak dengan sistem umbaran dapat menghasilkan daging dan telur yang lebih sehat.
Hal itu dikarenakan cara beternak ayam petelur masih bersifat alami, yang mana terbebas dari
bahan kimia. Jika ayam yang dipelihara terbebas dengan obat dan vaksin, atau lebih menggunakan
herbal dalam pencegahan dan pengobatan penyakit maka hasil ayam ini disebut ayam organik.
Sisi kerugian yang bisa dirasakan oleh peternak lebih dominan pada serangan penyakit yang
disebabkan oleh cuaca. Cuaca yang tidak menentu akan menyebabkan ayam memiliki daya tahan
tubuh yang rendah. Terlebih lagi jika si ayam sudah terkena penyakit maka penyebarannya akan
mudah sekali terjadi. Peternak harus memastikan kandang tempat berlindung ayam dibersihkan
secara berkala, agar ayam petelur tidak mudah terserang penyakit yang menghambat proses
produksi telurnya.
Pencegahan Penyakit
Pada dasarnya ada 3 langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit :
1. Menjaga sanitasi kandang agar bersih dari kotoran-kotoran. Agar terhindar dari kadar
ammonia yang terlalu tinggi dan bertumbuhnya jamur atau cendawan di sekitar kandang.
2. Mengadakan isolasi atau pemisahan. Hal ini bermaksud untuk memutus kontak antara
pembawa penyakit dengan ayam-ayam yang sehat.
3. Mengadakan vaksinasi. Vaksinasi sebaiknya dilakukan yaitu dengan pola 3:3:3 (3 hari, 3
minggu, 3 bulan) dan setiap 6 bulan sekali. Caranya yaitu melalui tetes mata, injeksi dan
air minum. Cara pertama Tetes mata dilakukan pada anak ayam berumur 3 hari dengan
menggunakan pipet tetes kemudian diteteskan pada kedua mata masing-masing 1
tetes. Cara kedua yaitu Pemberian vaksinasi dengan cara injeksi dilakukan pada umur 3
minggu ke atas. Sebelum melakukan penyuntikan vaksin harus di encerkan terlebih dahulu
dengan aquades. Dosis penggunaannya yaitu 0,5 – 1 cc. Cara ketiga yaitu melalui air
minum. Pelaksanaan vaksinasi dengan cara lewat pemberian pada air minum dengan cara
mencampurkan vaksin kedalam air minum ayam buras.
Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu sebanyak 3 orang pekerja, yang
diperkerjakan untuk mengurus kandang dengan kapasitas 2000 ekor ternak ayam buras. Dengan
upah gaji perbulan Rp. 2.200.000/orang. dan akan tinggal di mess karyawan untuk menjaga ternak
1. Rencana Produksi
a. Jenis Usaha : Ayam buras / ayam kampung
b. Skala Usaha : 2000 ekor
c. Kandang : kandang DOC & kandang umbaran
Sumber dana :
Tujuan usaha :
2. Menciptakan lapangan kerja baru dan pemenuhan pasokan daging dan telur ayam
buras / ayam kampung di daerah Bengkulu Tengah.
2. Rincian Harga
Tabel diatas adalah Rincian harga Investasi awal untuk membuka usaha peternakan Ayam
Buras. Yang dibutuhkan ada Kendaraan mobil carry seharga Rp. 171.000.000 digunakan untuk
mengantar pesanan ayam ke Rumah makan, Restaurant, Outlet perumahan, dan Supermarket
terdekat.
Kemudian pembuatan kandang menggunakan 2 tipe kandang, yang pertama kandang untuk
DOC umur 1-4 minggu. Setelah itu baru dipindahkan ke kandang umbaran sampai masa panen.
Pembuatan untuk kandang DOC menghabiskan biaya Rp. 869.000 untuk 5 kandang DOC.
Sedangkan, kandang umbaran menghabiskan biaya Rp. 28.661.000.
Mess karyawan dan gudang digunakan untuk tempat tinggal para pekerja, dan gudang
digunakan untuk menyimpan peralatan kandang ayam buras agar tersusun lebih rapi. Mess
karyawan berjumlah 1 mess untuk 3 orang pekerja. Pembuatan Mess karyawan Rp. 10.000.000
Pakan murni dibutuhkan untuk pertumbuhan bibit DOC yaitu jenis Crumble, harga pakan
murni per karung Rp. 420.000. yang dibutuhkan untuk modal 50 karung biaya yang dikeluarkan
Rp. 21.000.000.
BAB V
Pada tahun pertama usaha peternakan yang baru saya bangun mengalami kerugian sebesar
Rp. 17.605.150.
Tabel diatas adalah jumlah keuntungan yang diperoleh selama 5 tahun yaitu sebesar Rp.
342.274.250. dimulai dari pengeluaran biaya tetap dan biaya variable. Serta keuntungan yang
diperoleh dari penjualan ayam dan kotoran feses ayam buras dengan bandrol harga untuk 1 ekor
ayam Rp. 40.000. dan untuk kotoran feses ayam dijual 1 karung Rp 17.000. Dalam jangka 1 tahun
pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan ayam sebanyak Rp. 17.605.150 dengan populasi +-
2000 ekor ayam buras.
Jumlah bibit DOC setiap periode berjumlah 2000 ekor, dikarenakan ada ayam yang mati
atau sakit jadi di fase finisher berjumlah 1940 ekor ayam buras yang tersisa, dan itulah jumlah
ayam yang akan dijual ke pasaran, supermarket, rumah makan, restaurant dll.
Untuk Biaya Tetap mulai dari Kandang untuk menambah perbaikan kandang yang telah
rusak, peralatan pakan dan minum yang kurang, Alat kebersihan yang rusak, perbaikan sumur bor,
dan perbaikan Mess Karyawan.
Untuk Biaya Variabel sendiri setiap tahun berbeda-beda dikarenakan harga tidak selalu
tetap setiap tahunnya. Mulai dari biaya Bibit, Pakan murni, Listrik, obat – obatan, Vitamin.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah biaya yang timbul dari penggunaan aset tetap seperti kandang dan
peralatan. Dengan asumsi kebermanfaatan kandang dan peralatan adalah 5 tahun (60 bulan), maka
biaya penyusutan per bulan dapat dihitung sebagai berikut:
1/60 x Rp 38.000.000 atau sama dengan Rp616.700 untuk kandang dan 1/60 x Rp5.000.000
atau Rp83.300 untuk peralatan.
BAB IV
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan adalah :
1. Berdasarkan Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Legal & Lingkungan, Aspek SDM, dan
Finansial usaha peternakan ayam buras layak sesuai kriteria kelayakan usaha.
2. Hasil perhitungan analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam buras
tidak sensitif terhadap perubahan.
3. Dengan skala 2.000 ekor dinyatakan untung dengan besar keuntungan Rp. 348.494.250.
Keuntungan besar ini kemungkinan bisa terjadi karena bebeapa hal misalnya Gaji dan
pembangunan Kandang bianya nya terlalu murah, Hal itu dikarenakan penulis kurang pemahaman
menegnai harga dan pembangunan dalam usaha. Jadi kesimpulan dari Paper ini adalah Usaha
peternakan ayam broiler layak dibangun di Kabupaten Bengkulu tengah, Desa tabalagan.
6.2 Saran
1. Bagi peternak diperlukan adanya pembukuan untuk semua biaya yang dikeluarkannya.
2. Perusahaan inti perlu memperhatikan keluhan dan saran dari para peternak.
3. Pemerintah hendaknya selalu bekerjasama dengan perusahaan inti dalam
4. kerjasama antara perusahaan dengan peternak.
DAFTAR PUSTAKA
Krista dan Harianto. 2010. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Ayam Kampung. Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Sarwono, B.1991. Beternak Ayam Buras. Cetakan ke 3. Penebar Swadaya. Jakarta
Supriyadi. 2001. Pengaruh tingkat hasil fermentasi kulit ubi kayu oleh jamur Asfergillus niger
dalam ransum terhadap peforma ayam pedaging periode starter. Skripsi. Universitas
Padjajaran, Bandung.
Suthama, N. 1991. Interaksi hormone tiroksin dan testosterone terhadap metabolism protein pada
ayam buras yang diberi ransum berprotein tinggi, Prosiding Seminar Nasional Usaha
Peningkatan Produktivitas Peternakan. Universitas Diponegoro, Semarang. 348-353
Wahyu. 1997. Cara pemberian dan penyusunan ransum unggas. Fakultas Peternakan IPB.
LAMPIRAN
Tahun 1
Periode 1 2 3 4 5
Starter 2000 2000 2000 2000 2000
Finisher 1940 1940 1940 1940 1940
Tahun 2
Periode 1 2 3 4 5
Starter 2000 2000 2000 2000 2000
Finisher 1940 1940 1940 1940 1940
Tahun 3
Periode 1 2 3 4 5
Starter 2000 2000 2000 2000 2000
Finisher 1940 1940 1940 1940 1940
Tahun 4
Periode 1 2 3 4 5
Starter 2000 2000 2000 2000 2000
Finisher 1940 1940 1940 1940 1940