Disusun Oleh:
PERA SETIANI 24043122027
PIJAR MUHAMAD HABIB 24043122028
i
ii
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Profesi Apoteker............................................ 2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Profesi Apoteker.......................................... 3
1.4 Waktu dan Tempat Kerja Profesi Apoteker ..................................... 3
BAB II TINJAUAN UMUM ...................................................................... 4
2.1 Definisi Pedagang Besar Farmasi (PBF) .......................................... 4
2.2 Landasan Hukum .............................................................................. 5
2.3 Fungsi dan Tugas Pedagang Besar Farmasi ..................................... 6
2.4 Perizinan Pedagang Besar Farmasi ................................................... 7
2.5 Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perbekalan Farmasi ................... 8
2.6 Gudang di Pedagang Besar Farmasi ............................................... 11
2.7 Pelaporan Pedagang Besar Farmasi ................................................ 12
2.8 Pelanggaran dan Sanksi Disiplin Apoteker..................................... 13
2.9 Aspek Cara Distribusi Obat Yang Baik .......................................... 15
BAB III TINJAUAN KHUSUS ................................................................. 36
3.1 Sejarah PT. Selaras Kusuma ........................................................... 36
3.2 Lokasi PT. Selaras Kusuma ............................................................ 37
3.3 Visi dan Misi ................................................................................... 37
3.3.1 Visi PT. Selaras Kusuma ....................................................... 37
3.3.2 Misi PT. Selaras Kusuma ...................................................... 37
3.3.3 Motto PT. Selaras Kusuma .................................................... 38
3.4 Struktur Organisasi ......................................................................... 38
iii
iv
Halaman
v
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 PT. Selaras Kusuma ................................................................. 37
Gambar 3.2 Struktur Organisasi ................................................................... 38
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Denah Ruangan........................................................................ 64
Lampiran 2 Struktur Organisasi ................................................................... 65
Lampiran 3 Tempat Penyimpanan Obat ...................................................... 66
Lampiran 4 Form Surat Pesanan Reguler .................................................... 67
Lampiran 5 Form Surat Pesanan Prekursor ................................................. 68
Lampiran 6 Form Surat Pesanan OOT ......................................................... 69
Lampiran 7 Form Retur Barang ................................................................... 70
Lampiran 8 Form Kualifikasi Pelanggan ..................................................... 71
Lampiran 9 Form Checklist Penerimaan Barang ......................................... 72
Lampiran 10 SOP Pemusnahan .................................................................... 73
Lampiran 11 Form Penarikan Produk .......................................................... 74
Lampiran 12 Form CAPA ............................................................................ 75
Lampiran 13 Daftar Obat ............................................................................. 76
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, kesehatan merupakan
keadaan sehat sehat,baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat
diselenggarakan dengan adanya upaya kesehatan. Upaya kesehatan merupakan
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit (preventif),
peningkatan kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian menyatakan bahwa Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran Obat, pengelolaan Obat,
pelayanan Obat atas Resep dokter, pelayanan informasi Obat, serta
pengembangan Obat, bahan Obat dan Obat tradisional. Salah satu tempat yang
digunakan untuk kegiatan pendistribusian atau penyaluran obat yaitu Pedagang
Besar Farmasi (PBF).
Berdasarkan Permenkes No. 1148 Tahun 2011 tentang Pedagang Besar
Farmasi, PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin
untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam
jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF Cabang
adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk menjamin kemanan, khasiat, dan mutu obat yang beredar, maka perlu
menerapkan pedoman cara distribusi obat yang baik (CDOB) dalam setiap
aspek dan rangkaian distribusi obat. Prinsip-prinsip CDOB berlaku untuk aspek
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
1. Fungsi PBF
4. Operasional
Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi harus dapat
memastikan bahwa identitas obat dan/atau bahan obat tidak hilang dan
distribusinya ditangani sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada
kemasan. Fasilitas distribusi harus menggunakan semua perangkat dan cara
yang tersedia untuk memastikan bahwa sumber obat dan/atau bahan obat
yang diterima berasal dari industri farmasi dan/atau fasilitas distribusi lain
yang mempunyai izin sesuai peraturan perundang-undangan untuk
meminimalkan risiko obat dan/atau bahan obat palsu memasuki rantai
distribusi resmi. Pemasok harus terkualifikasi Kualifikasi Pemasok yaitu:
c. Setiap PBF dan PBF cabang yang menyalurkan narkotika dan psikotropika
wajib menyampaikan laporan bulanan penyaluran narkotika dan
psikotropika sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
d. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin (a) dan (b) dapat dilakukan
secara elektronik dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi.
e. Laporan setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas yang berwenang.
10. Ketentuan Khusus Bahan Obat
a. Pengemasan Ulang dan Pelabelan Ulang
Pelaksanaannya harus sesuai dengan CDOB, pengemasan ulang dengan
bahan kemas primer yang spesifikasinya sama atau lebih baik, bahan obat
boleh dikemas ulang hanya jika ada sistem pengendalian lingkungan agar
mutu bahan obat tetap terjamin dan wadah bahan obat harus
mencantumkan nama dan alamat insdustri asal dan industry yang
mengemas ulang. Contoh pertinggal harus disimpan sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun setelah tanggal kadaluarsa, atau 1 (satu) tahun setelah habis
didistribusikan.
1. Peraturan perundang-undangan
2. CDOB
3. Prosedur tertulis
4. Monitoring suhu dan dokumentasinya
5. Respon terhadap kedaruratan dan masalah keselamatan Harus
dipastikan bahwa setiap personil memahami tanggung jawab
khususnya. Pelatihan juga dilakukan terhadap pengemudi yang
bertanggung jawab dalam transportasi produk rantai dingin
b. Bangunan dan Fasilitas
huruf.
f) Diberi nomor urut dan tanggal dengan penulisan yang jelas dan
dibuat terpisah dari surat pesanan obat lain.
d. Penerimaan
e) Nama saksi-saksi.
g. Penyaluran
Pada saat penerimaan pesanan, penanggung jawab fasilitas distribusi
wajib memeriksa hal-hal sebagai berikut:
1. Surat pesanan menggunakan format khusus yang telah ditentukan
dan terpisah dari produk lain.
2. Keaslian surat pesanan, tidak dalam bentuk faksimili, fotokopi
maupun email.
3. Memeriksa kebenaran surat pesanan, meliputi:
a) Nama dan alamat penanggung jawab sarana pemesan
33
e)
i. Pengiriman
TINJAUAN KHUSUS
36
37
11) Jenis obat yang dapat dimusnahkan tanpa disaksikan oleh instansi
berwenang seperti BPOM/ Balai POM atau Loka POM maupun
Dinas Kesehatan adalah jenis obat rutin atau reguler. Sedangkan
untuk jenis obat yang pemusnahannya wajib disaksikan oleh instansi
berwenang seperti BPOM atau Balai POM/Loka POM maupun
Dinas Kesehatan Provinsi adalah jenis obat tertentu seperti
Prekursor, Psikotropika, Narkotika, maupun OOT (Obat-obat
tertentu) dan obat yang direcall atau ditarik dari peredaran.
d) Pihak Principal
48
3.10 Pelaporan
Setiap pemasukan dan pengeluaran obat-obatan harus dibuat pelaporannya
oleh Apoteker penanggung jawab. Laporan yang dikerjakan di PT. Selaras
Kusuma meliputi :
1) Sistem e-Pengawasan Obat (e-Was)
Pelaporan e-Was mencakup data pemasukan dan penyaluran
obat, ditujukan kepada Badan POM secara online melalui http://e-
was.pom.go.id. Laporan ini dilakukan setiap satu bulan sekali
terhadap golongan obat prekursor dan OOT. Sedangkan untuk obat
keras, obat bebas terbatas dan obat bebas pelaporannya dilakukan
setiap triwulan.
2) e-Report
Pelaporan e-Report mencakup data pemasukan dan
penyaluran obat, ditujukan kepada Kemenkes secara online melalui
www.pbf.binfar.kemkes.go.id. Untuk obat golongan prekursor
(NPP) dilakukan setiap bulan, sedangkan untuk obat keras, obat
bebas terbatas dan obat bebas pelaporannya dilakukan setiap
triwulan.
BAB IV
TUGAS KHUSUS
49
50
Dalam 2023-04- 2288 T4123 2026- RUKO KOMPLEK SOREANG INDAH BLOK S NO.15 DESA CARINGIN
2 150 40045 PT AFLAH MEDIKA
Negeri 04 9 006 02-01 KEC. SOREANG
Dalam 2023-04- 2288 T4123 2026- PT KUDA MAS JAYA RUKO KOMPLEK SOREANG INDAH BLOK S NO.15 DESA CARINGIN
8 150 40290
Negeri 10 9 006 02-01 MAKMUR KEC. SOREANG
Dalam 2023-04- 2288 T4123 2026- PT KUDA MAS JAYA RUKO KOMPLEK SOREANG INDAH BLOK S NO.15 DESA CARINGIN
23 300 41226
Negeri 29 9 006 02-01 MAKMUR KEC. SOREANG
Dalam 2023-04- 2288 T4123 2026- RUKO KOMPLEK SOREANG INDAH BLOK S NO.15 DESA CARINGIN
26 150 41329 PT AFLAH MEDIKA
Negeri 29 9 006 02-01 KEC. SOREANG
Dalam 2023-04- 3601 S3322 2024- PT KUDA MAS JAYA RUKO KOMPLEK SOREANG INDAH BLOK S NO.15 DESA CARINGIN
32 24 41226
Negeri 29 4 025 10-01 MAKMUR KEC. SOREANG
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang
dilaksanakan di PT Selaras Kusuma Bandung yaitu:
1. Dengan adanya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA), mahasiswa calon
apoteker dapat memahami pentingnya CPOB dalam system distribusi
farmasi, terutama tentang peran, fungsi, posisi, dan tanggung jawab
Apoteker didunia distribusi farmasi berkaitan dengan kegiatan yang
bersifat teknis pada perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
dan penyaluran produk.
2. Mahasiswa calon apoteker mendapatkan wawasan untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian di distribusi farmasi, seperti pengelolaan produk,
mulai dari penerimaan hingga penyaluran.
3. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini telah memberikan
gambaran nyata kepada mahasiswa calon apoteker tentang penerapan
prinsip setiap aspek CDOB dan penerapan nyata dalam pengelola kegiatan
penyimpanan dan pendistribusian produk farmasi
5.2. Saran
1. Pihak PBF harus mempertahankan dan meningkatkan sistem yang
mengacu pada CDOB.
2. Sebaiknya area gudang lebih diperluas lagi supaya mempermudah
dalampenyimpanan barang.
62
63
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. (2015). Petunjuk Pelaksanaan Cara Distribusi Obat yang Baik. Jakarta:
BPOM.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi
Obat Yang Baik. Jakarta.
LAMPIRAN 1
Denah Ruangan
64
LAMPIRAN 2
Struktur Organisasi
65
LAMPIRAN 3
Tempat Penyimpanan Obat
66
LAMPIRAN 4
Formulir Surat Pesanan Reguler
67
LAMPIRAN 5
Formulir Surat Pesanan Prekursor
68
LAMPIRAN 6
Formulir Surat Pesanan Obat-Obat tertentu (OOT)
69
LAMPIRAN 7
Formulir Retur Barang
70
LAMPIRAN 8
Form Kualifikasi Pelanggan
71
LAMPIRAN 9
Checklist Penerimaan Barang
72
LAMPIRAN 10
SOP Pemusnahan
73
LAMPIRAN 11
Formulir Penarikan Produk
74
LAMPIRAN 12
Formulir CAPA
75
LAMPIRAN 13
Daftar Obat
Methylpresnisolon
13. Erlamycetin TM 28. 43. Vertilon
e
76
77
Erlaneo Hydrocort
14. 29. Mixalgin 44. Vitamin K4
Cream
15. Erlapect Syr 30. Mesola 45. Vola
1. Ailin TM
2. Ceteem Capsul
3. Dentasol
5. Erlixon Syr
7. Parazon
8. Sominal Tablet
9. Wormetrin 250 mg
3. Borax Glycerol
4. Erlagin
5. Erlamol Forte
6. Erlamol Kaplet
7. Erlamol Syr
79
8 Kaotin suspensi
9 Maaggel Syr
Domperidon OGB
10. 27. Erphatrim kaplet 44. Salgen Plus
Suspensi
2. Contramo
3. Dexteem
4. Dimenhydrinat tablet
6. Erphafillin
7. Erphaflam emulgel
8. Erphahexin
9. Erphamazol
10. Erphaseptan 1 Lt
11. Erphaseptan 4 Lt
15. Zipha
1. Biomag tablet
2. Cetricillin
82
3 Erphamag
4 Erphamol drop
5 Erphamol forte
6 Erphamol kaplet
7 Guaifenesin 50 mg tablet
Erphacare minyak
13. 33 Prenatal fls
telon
83
Erphacare minyak
14 34 Prenatal DHA
telon plus
20 Erviion syr