LAPORAN MAGANG
Disusun Oleh :
Nama : Sariyati Maimunah
NIM : 620200093
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
MAHASISWA FAKULTAS SAINS, FARMASI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
Disusun Oleh :
Nama : Sariyati Maimunah
NIM : 620200093
Disetujui oleh,
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains, Farmasi dan Kesehatan
Universitas Mathla’ul Anwar Banten
Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas
(PKL) ini hingga selesai. Laporan PKL ini disusun sebagai persyaratan
untuk menyusun tugas dan bukti pelaksanaan Mata Kuliah jurusan Ilmu
dan dukungan dari berbagai pihak yang berupa informasi, arahan dan
Puskesmas Saketi
penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat
berguna bagi pembaca secara umum dan penulis secara khusus. Akhir
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................3
C. Manfaat............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5
A. Pengertian Puskesmas...................................................................5
B. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.............................5
C. Obat-Obat Kortikosteroid...............................................................14
BAB III KEADAAN UMUM BLUD UPT PUSKESMAS SAKETI...............20
A. Sejarah Pendirian (Latar Belakang Berdiri)..................................20
B. Ruang Lingkup Kegiatan...............................................................22
C. Visi dan Misi BLUD UPT Puskesmas Saketi................................29
D. Lokasi BLUD UPT Puskesmas Saketi..........................................30
E. Fasilitas yang dimiliki.....................................................................30
BAB IV KEGIATAN MAGANG..................................................................34
A. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP)...................................................................34
B. Resep Penyakit Kortikosteroid......................................................46
C. Pengkajian dan Pelayanan Resep................................................47
D. Tinjauan Obat dalam Resep.........................................................49
E. Dispensing.....................................................................................57
F. Pelayanan Informasi Obat (PIO)...................................................57
BAB V PEMBAHASAN.............................................................................58
A. Pelayanan Kefarmasian................................................................59
B. Resep............................................................................................61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................64
A. Kesimpulan....................................................................................64
B. Saran.............................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................66
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
mendidik calon tenaga kesehatan yang siap pakai, yaitu calon tenaga
dalam kelas saja tetapi di lakukan dengan melihat dan mengikuti kegiatan
1
(Kemenkes RI, 2014).kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di
2
Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas yaitu sebagai
3
Dengan demikian diperoleh calon tenaga kerja yang memiliki
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Untuk mahasiswa
4
2. Untuk Lembaga Pendidikan (FSFK)
dikenal
kebutuhan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Puskemas
2. Ruang Lingkup
6
Pada PMK No 26 tahun 2020 tentang Standar Pelayanan
Pakai meliputi :
1) Perencanaan kebutuhan,
2) Permintaan,
3) Penerimaan,
4) Penyimpanan,
7
5) Pendistribusian,
6) Pengendalian,
Kefarmasian di Puskesmas.
Pakai.
a) Persyaratan administrasi:
3) Tanggal resep
b) Persyaratan farmasetik:
Kefarmasian di Puskesmas.
Pakai.
9
dari seleksi atau skrining persyaratan resep meliputi:
a) Persyaratan administrasi:
3) Tanggal resep
b) Persyaratan farmasetik:
4) Inkompatibilitas
c) Persyaratan klinis:
4) Kontra indikasi
5) Efek adiktif.
10
2) Pelayanan Informasi Obat (PIO)
3) Konseling
Obat.
lainlain.
efek samping.
12
kinerja ini akan digunakan sebagai pertimbangan untuk
Pendidikan
penerimaan resep, 1 set meja dan kursi, serta 1 set komputer, jika
salinan resep, etiket dan label Obat, buku catatan pelayanan resep,
penerimaan resep.
d. Ruang konseling Ruang konseling meliputi satu set meja dan kursi
pelayanan meliputi :
14
b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja
sama.
15
mutu pelayanan kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara
a. Kortikosteroid
a. Definisi Kortikosteroid
Supadmi, 2018).
(Humaira,2011).
b. Penggolongan Kortikosteroid
menjadi :
fludorokortison.
2. Kortikosteroid kerja sedang dengan masa paruh 12-36 jam, yatu metil
17
c. Kontra indikasi Kortikosteroid
ini dapat diberikan pada anak-anak balita dengan suatu spacer atau
masker jika obat-obat penstabil sel mast tidak efektif (Astutik, 2009).
Panjang
psikosis/gangguan
18
Kelainan mata(katarak,glukoma) Pemeriksaan slit-lamp
berkala)
dua/lebih factor
resiko,profilaksis
dengan H2A/PPI
dasar,ulang berkala),
kalsium
19
Supresi sumbu HPA Pemeriksaan kortisol
dipertahankan bertahun-tahun.
7. Dosis dapat dinaikkan 2-3 kali lipat dalam keadaan stress dosis.
diabetes.
21
BAB III
BLUD UPT Puskesmas Saketi terletak di Jl. Raya Labuan KM. 19,
Banten 42273. Wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Saketi terletak di Desa
puskesmas adalah desa majau atau kampung bojong mangga, akan tetapi
semua wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Saketi bisa di jangkau oleh
22
BLUD UPT Puskesmas Saketi didirikan lebih dari 20 tahun.BLUD UPT
dengan jangkauan rata – rata terdekat 3-4 km dan yang terjauh kurang lebih
7 km dapat dilalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat bahkan ada
yang tidak terjangkau oleh roda empat seperti halnya desa talagasari dan
kendaraan operasional roda empat dan 2 buah kendaraan roda dua untuk
SPKDS.
telah memiliki unit gawat darurat 24 jam dan telah melaksanakan PONED,
1. Definisi Apotek
25
Dua kegiatan besar di apotek ini harus didukung oleh sarana dan
apotek.
senantiasa bersih dan rapi. Selain itu, apotek juga harus bebas dari
27
b. Ruang pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan secara
terbatas)
d. Ruang konseling
f. Ruang arsip
2. Pelayanan Kefarmasian
a. Perencanaan
yang dibutuhkan.
b. Permintaan
c. Penerimaan
stok obat.
d. Penyimpanan
sebagai berikut :
dikeluarkan duluan.
kadaluarsa.
pengontrolan obat.
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dari tempat
31
C. Visi dan Misi BLUD UPT Puskesmas Saketi
1. Visi
2. Misi
pertumbuhan ekonomi.
32
D. Lokasi BLUD UPT Puskesmas Saketi
1. Sarana Dasar :
1) Jumlah tempat tidur perawatan : 15 tempat tidur
2) Jumlah Tempat Tidur Periksa : 1 tempat tidur
3) Jumlah UGD : 6 tempat tidur
4) Jumlah Pustu : 14 Pustu
5) Jumlah Polindes : 1 Polindes
6) Pusling : 9 Desa
7) Poskesdes : 1 Desa
8) Jumlah Transportasi : 4 mobil ambulans dan 2 motor
2. Prasarana Puskesmas
A. Dalam Gedung :
1. Program Surveilans
2. MTBS
33
3. Program HIV/AIDS dan IMS
4. Kesehatan Jiwa
5. Klinik PTM (Penyakit Tidak Menular)
6. Klinik Gizi
7. Klinik Kesling
8. Klinik PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja).
B. Luar Gedung :
1. Desa Siaga Aktif
2. Posyandu Binaan tiap Desa
3. Kelompok Keselamatan Kerja
4. Program PTM di Desa
5. Posbindu
6. Program PHN
7. Pusling
8. Poli Gigi
34
Gambar 3. Struktur Organisasi Apotek Unit Pelayanan Farmasi BLUD UPT
Saketi
OMAN FIRMANSYAH
KEPALA PUSKEMAS
PENANGGUNGJAWAB UNIT
PELAYANAN FARMASI
Apt.SALSHABILLA FIRDAUS
RENNY RISMAYA NUGRAHA
KOORDINASI MUTU
KOORDINASI SUMBERDAYA
FARAMASI
INTAN WIDIASTUTI
INTAN WIDIASTUTI
KOORDINASI PELAYANAN
FARMASI KLINIK
35
INTAN WIDIASTUTI
ADMINITRASI
PJ PELAYANAN FARMASI
RENNY RISMAYA HERI DARMAWAN DALAM DAN LUAR
TABROZI GEDUNG
DEDE NOVRIAN, A Md,Kep
PELAYANAN FARMASI PRB
PELAKSANA DAN PEKARYA
Apt.SALSHABILLA FIRDAUS
NUGRAHA
INTAN WIDIASTUTI
ADMINISTRASI
DEDE NOVRIAN,A.Md.,Kep
TABROZI
AGUS
PELAKSANA DAN
PEKARYA
36
BAB IV
KEGIATAN MAGANG
keterjangkauan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif
berdasarkan obat Fast moving dan Slow moving. Metode konsumsi ini
37
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Konsumsi
Kelebihan Kekurangan
digunakan mengkaji
penulisan resep
Diandalkan
Puskesmas.
38
2. Permintaan Sediaan Farmasi dan BMHP
39
mempertimbangkan sisa stok yang tersedia di apotek. Kemudian
sebelumnya.
Pandeglang.
GUDANG
LPLPO DINKES OBAT
DISTRIBUSI KE
PENYIAPAN
PUSKESMAS
DENGAN OBAT SESUAI
MEMBAWA SBBK STOK
41
bentuk sediaan obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), dan
Puskesmas.
kapsul), sediaan topikal (salep dan krim) dan sediaan cair (sirup dan
First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Obat disimpan dengan
obat rutin.
42
ditanda tangani oleh petugas farmasi serta diketahui oleh Kepala
43
Penyimpanan obat-obat LASA diberikan tanda LASA pada setiap
di Apotek obat high alert tidak disimpan terpisah dan tidak diberi
Tahun 2020.
44
puskesmas.
yang disediakan
gedung.
di gudang puskesmas.
45
Pengendalian sediaan farmasi dan BMHP yang dilakukan oleh
hilang, rusak,
farmasi, baik itu obat, alkes dan BMHP dilakukan dengan cara
obat.
46
diantaranya label merah untuk ED di tahun ini, label kuning untuk ED
Kabupaten Pandeglang
gedung.
data obat dalam resep. Data rekapan harian ini akan berfungsi saat
bulan.
49
d. Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR) (Untuk ISPA non
setiap bulan.
50
C. Pengkajian dan Pelayanan Resep
6 Nama Pasien √
7 Alamat pasien √
8 Umur pasien √
9 Berat badan √
10 Nama obat √
11 Potensi obat √
12 Dosis obat √
13 Jumlah yang diminta √
14 Jenis kelamin √
51
15 Frekuensi kegunaan √
Alamat dokter, Tanda tangan Dokter, dan berat badan pasien yang
52
Kajian administrasi dapat dikatakan lengkap atau sesuai dengan
dokter harus tertera pada resep, penulisan surat ijin praktek (SIP)
dokter merupakan unsur yang paling tidak sesuai dalam resep wajib
pengobatan.
bersangkutan.
pemeriksaan kembali.
53
2. Pengkajian Resep Farmasetik dan Pertimbangan Klinis
Dekametasone
Kesesuaian
Kajian Dalam resep Menurut literatur (ISO) Ya Tidak
Bentuk Tablet Tablet ü
Kekuatan 0,5 mg 0,5-0,75 mg ü
Frekuensi 1x sehari Dosis maks 1x sehari 0,5 ü
mg
Hydrocortisone
Hydrocortisone
Kesesuaian
Kajian Dalam resep Menurut literatur (ISO)Ya Tidak
Bentuk Tablet Tablet ü
Kekuatan 5 mg 0,1%-2,5% ü
Frekuensi 1x sehari Dosis maks 1x sehari 2,5% ü
1. Definisi Dekametasone
a. Sifat Fisikokimia
1,4-diena-3,20-dion
55
kurang 250°disertai peruraian
b. Sediaan Deksametason
Sediaan oral tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg, 0,7 mg, 1
c. Dosis Deksametason
jam, dam untuk dewasa 0,75- 9 mg/hr dalam dosis terbagi tiap
d, Indikasi Deksametason
2013).
e. Kontraindikasi Deksametason
56
obat deksametason ( Ikatan Apoteker Indonesia,2013).
g. Farnakokinetik
(Gunawan,2017).
57
Penggunaan jangka Panjang dapat menyebabkan efek sistemik,
(Walker,2012).
h. Farmakodinamik
(Gunawan,2017).
2. Definisi Hydrocortisone
58
inflammatory dan memiiki efek Immunosupresan.
kelenjar adrenal.
a. Sifat Fisikokimia
BM : 404,50
2014).
59
b. Dosis Hydrocaortisone
c, Efek samping
Gangguan Penglihatan
60
Gangguan pada system pernapasan
d. Kontraindikasi
( PIO Nas).
e. Farmakodinamik
mineralokortikoid (MMIS.2019).
61
D. Dispensing
Dispensing obat merupakan proses menyiapkan obat
b. Membuat Etiket
Gambar 8. Etiket Deksametason
62
No.01 Tgl : 4-2-23
An. Tanaya (5 bulan)
Tabet
Capsule
Sebelum/Sesudah makan
Tabet
Capsule
OBAT LUAR
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pelayanan Kefarmasian
1. Perencanaan
64
dan bidan serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
2. Permintaan
Permintaan diajukan ke GFK dan PBF. Jika ada obat yang dibutuhkan
Urgent atau obat tidak tersedia di GFK maka akan diajukan ke PBF
3. Penerimaan
barang yang ada. Seperti Fisik, Kualitas, dan lainnya. Jika terjadi
4. Penyimpanan
Moving.
5. Pendistribusian
6. Pemusnahan
7. Administrasi
Rasional (POR).
8. Pelayanan Obat
seperti biasa, Jika Pelayanan Racikan, Obat akan diracik dan pasien
menunggu sekitar 15-30 menit. Jika Pelayanan Obat jadi pasien akan
B. Resep
puskesmas tempat PKL ini dikarenakan masih terbatas oleh SDM. Banyak
no. 72 tahun 2020 menyebutkan resep harus ditulis dengan jelas dan
66
lengkap seperti inscriptio, invocation, ordinatio, praescriptio, signatura
pada manusia yang disistensis dan diseksresi oleh korteks adrenal. Efek
seperti sel T, makrofag, sel dendritic, neutrophil, dan sel mast, yaitu dengan
Adapun Obat-obat yang ada dalam tugas khusus yang saya dapat adalah
berbeda.
dengan dosis 0,5 mg dan biasa diminum pada pagi, siang, dan malam.
peradangan.
adanya alamat dokter,Tanda tangan dokter, dan berat badan. Selain itu
Adapun dalam aspek farmasi klinik obat tersebut sudah tepat indikasi,
tepat dosis, tepat frekuensi penggunaan dan tidak ada interaksi antara
dapat.
68
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ilmu yang didapat dari akademik (non tekhnis) yaitu tentang standar
ilmu yang didapat secara non tekhnis ternyata dalam dunia kerja
4. Dari hasil analisa resep Kortikosteroid tidak ada interaksi didalam resep
tersebut. Pemberian obatnya pun sudah tepat dosis dan tepat indikasi.
69
B. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan No,43 Tahun 2019 tantang Puskesmas
Anonim, 2022, Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2020 tentang
Banten.
Jakarta:PT ISFI.
PT. ISFI.
Kesehatan RI.
UV-VIS, 58.
71
Gilman, A. G. 2012. Goodman dan Gilman Dasar Farmakologi Terapi (10
Balqis S.U., 2015, Kajian Administrasi, Farmasetik, dan Klinis Resep Pasien
72
LAMPIRAN
73
74
75
76
77
78
79
80
Lampiran 2 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat sub apotek
81
Lampiran 3 Surat Obat-Obat Tertentu
82
Lampiran 4 Kartu Stok
83
Lampiran 6 Surat Bukti Barang Keluar ( SBBK )
84
Lampiran 7 Laporan Indikator Peresepan Di Puskesmas
85
Lampiran 8 Rencana Kebutuhan Obat
86
Lampiran 9 Formulir Pelaporan Indikator Peresepan ISPA
87
Lampiran 10 Lembar Kartu Stok
88
Lampiran 11 Lembar Check List Pemberian Infomasi Obat Pasien Rawat Jalan
89
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan
90
Menyiapkan Obat & Menuliskan Etiket
Dari mulai Skrining Resep hingga Resep
diserahkan
91
Menuliskan Permintaan Sesuai SBBK
dan menyesuaikan Kartu Stok yang ada
di Gudang
92
Menyiapkan stok obat di Apotek dari mulai
menuliskan di LPLPO hingga menuliskan ke
dalam Kartu Stok
93
Menempelkan poster cara minum obat yang
baik dan benar pada saat berpuasa
94
Ruang Penyimpanan Arsip Ruang Penyimpanan Obat
Psikotropika di Apotek
95
Ruang Penyimpanan Lemari ES Ruang Penyimpanan Obat di apotek
96
Tempat Suhu Ruang di Apotek Tempat Suhu Ruang Vaksin
97