Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS SIFAT MEKANIS PADA MATA PISAU MESIN SERUT KAYU

BERBAHAN BAJA KARBON SEDANG HASIL PROSES HARDENING


DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN

Wifakul Azmi Arzak


Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal

ABSTRAK

Baja karbon sedang merupakan baja karbon dengan persentase kandungan karbon pada
besisebesar 0,3% C – 0,59% C. Baja karbon ini memiliki kelebihan bila disbandingkan
dengan baja karbon rendah, baja karbon sedang memiliki sifat mekanis yang lebih kuat
dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari pada baja karbon rendah. Besarnya
kandungan karbon yang terdapat dalam besi memungkin kan baja untuk dapat
dikeraskan dengan memberikan perlakuan panas (heat treatment) yang sesuai. Baja
karbon sedang biasanya digunakan untuk pembuatan poros, rel kereta api, rodagigi,
baut, pegas, dan komponen mesinlainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui untuk
meningkatkan kekerasan, nilai kekuatan tarik dan nilai impack serta mengetahui
pengaruh proses hardening dengan variasi pendinginan (Quenching) air tawar , air
larutan garam dan Oli.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah eksperimen
laboratorium, dibagi menjadi 3 pengujian dan 3 variasi pendinginan (quenching) antara
air tawar, air larutan garam, dan oli..Spesimen kekerasan yang digunakan standart JIS Z
2243, specimen tarik yang digunakan standart JIS Z 2241 dan specimen pengujian
impack yang digunakan standart JIS Z 2242.
Hasil pengujian kekerasan yang dilakukan proses hardening suhu 915℃ dan
tempering suhu300℃ dengan variasi pendinginan air tawar, air larutan garam, dan oli,
pada pendinginan air tawar dan air larutan garam memberikan pengaruh signifikan
terhadap nilai kekerasan dimana pendinginan air larutan garam memiliki kekerasan
yang tinggi yaitu 362,67 HB, sedangkan pendinginan air tawar mengalami penurunan
yaitu 299,67 HB.
Sedangkan pengujian tarik yang dilakukan proses hardening suhu 915℃ dan tempering
suhu 300℃ dengan variasi pendinginan air tawar, air larutan garam, dan oli,pada
pendinginan air tawar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik
dimana pendinginan air tawar memiliki kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu 1.698,68
N/mm2, , air larutan garam memliki kuat tarik 1.412,37N/mm2 dan oli 887,18N/mm2
. Sedangkan pengujian impack yang dilakukan proses hardening suhu 915℃ dan
tempering suhu300℃ dengan variasi pendinginan air tawar, air larutan garam, dan oli
,pada pendinginan air tawar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan
tarik dimana pendinginan air tawar memiliki kekuatan impack yang paling tinggi yaitu
0,0416 J/mm2, .

Kata kunci : Air tawar, air larutan garam , oli , uji kekerasan , uji tarik dan uji impack.

PENDAHULUAN permukaan kayu. Mata pisau pada mesin


Seiring majunya perkembangan serut elektrik merupakan bagian yang
teknologi mendorong setiap industri yang sangat penting, namun pada mata pisau ini
ada untuk meningkatkan hasil produksi sering terjadi ketumpulan yang
yang berkualiatas, hampir di semua proses disebabkan oleh faktor gesekan. Ada pun
menggunakan kemajuan teknologi yang beberapa kekurangan yang ada pada mata
ada. Dalam industri meubel sangat pisau mesin serut kayu yaitu mudah rusak
tergantung terhadap mesin serut kayu (mudah aus) dan apabila mata pisau
yang berfungsi untuk menyerut sering digunakan secara rutin akan

Volume 10 No. 1 April 2019 21


mengalami kerusakan, Hal tersebut maka sedang untuk mata pisau mesin serut
perlu adanya upaya untuk meningkatkan kayu.
sifat mata pisau mesin serut kayu supaya
tidak cepat rusak, salah satunya dengan METODE PENELITIAN
cara heat treatment dengan pendinginan Metode penelitian yang dilakukan
cepat Heat Treatment (perlakuan panas) yaitu menggunakan metode eksperimen.
adalah salah satu proses untuk mengubah Menurut Sugiyono (2011 : 60) metode
struktur logam dengan jalan memanaskan eksperimen yaitu metode penelitian yang
specimen pada elektrik terance (tungku) memungkinkan peneliti memanipulasi
pada temperature rekristalisasi selama variabel dan meneliti sebab akibatnya.
periode waktu tertentu kemudian Pada penelitian ini peneliti
didinginkan (quenching) pada media memvariasikan media pendingin yaitu air
pendingin seperti air tawar, air larutan tawar, air larutan garam dan oli pada
garam, dan oli,yang masing-masing proses heat treatment metode hardening,
mempunyai kerapatan pendinginan yang quenching dan tempering terhadap mata
berbeda-beda. Hardening adalah proses pisau mesin serut kayu. Dan dilanjutkan
penambahan nilai kekerasan permukaan uji kekerasan, uji kekuatan tarik, dan uji
benda kerja. Quenching adalah proses kekuatan impack
perlakuan panas dimana prosesnya Variabel Penelitian
dilakukan dengan pendinginan yang Variabel penelitian pada dasarnya
relatif cepat dari temperatur austenisasi adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
pada baja. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Mata pisau mesin serut kayuyang ada dipelajari sehingga diperoleh informasi
di pasaran terbuat dari bahan karbon tentang hal tersebut, kemudian ditarik
sedang yang mempunyai Sifat mekanik : kesimpulan (Sugiyono, 2011: 60).
lunak, lemah dan memiliki keuletan dan
ketangguhan yang baik, untuk mengubah HASIL DAN PEMBAHASAN
sifat mekanikmata pisau di lakukan Hasil pengujian kekerasan
dengan cara perlakuan panas.
Oleh karena itu pada permasalahan
diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian berjudul “Analisis
Kekerasan Pada Mata Pisau Mesin Serut
kayuBerbahan Baja Karbon Sedang Hasil
Proses Hardening Dengan Variasi Media
Pendingin”.
Permasalahan yang akan di teliti
dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana pengaruh variasi media
pendingin air tawar, air garam, dan oli Gambar 1 Grafik pengujian kekerasan
proses hardening pada suhu 915°C mata pisau mesin serut
terhadap uji kekerasan baja karbon sedang
untuk mata pisau mesin serut kayu. Dari gambar 1 hasil pengujian
Bagaimana pengaruh variasi media kekerasan yang dilakukan proses
pendingin air tawar, air garam, dan oli hardening suhu 915℃ dan tempering
proses hardening pada suhu 915°C suhu 300℃ dengan variasi pendinginan
terhadap kekuatan tarikbaja karbon air tawar, air larutan garam, dan oli,
sedang untuk mata pisau mesin serut pada pendinginan air tawar dan air
kayu. larutan garam memberikan pengaruh
Bagaimana pengaruh variasi media signifikan terhadap nilai kekerasan
pendingin air tawar, air garam, dan oli dimana pendinginan air larutan garam
proses hardening pada suhu 915°C memiliki kekerasan yang tinggi yaitu
terhadap kekuatan impeck baja karbon

22 Volume 10 No. 1 April 2019


362,67 HB, sedangkan pendinginan air tawar memiliki kekuatan impack yang
tawar mengalami penurunan yaitu paling tinggi yaitu 0,0416J/mm2, .
299,67 HB.
KESIMPULAN
Hasil pengujian tarik Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pengujian dan evaluasi data serta
pembahasan pada Setiap spesimen
dilakukan proseshardening suhu 915℃
dan tempering suhu 300℃ dengan variasi
pendinginan air tawar, air larutan garam,
dan oli, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Hasil pengujian kekerasan yang
dilakukan proses hardening suhu 915℃
Gambar 4.2Grafik hasil uji tarik dan tempering suhu 300℃ dengan variasi
Dari gambar 4.2 Hasil pengujian tarik pendinginan air tawar, air larutan garam,
yang dilakukan proses hardening suhu dan oli, pada pendinginan air tawar dan
915℃ dan tempering suhu 300℃ air larutan garam memberikan pengaruh
dengan variasi pendinginan air tawar, signifikan terhadap nilai kekerasan
air larutan garam, dan oli,pada dimana pendinginan air larutan garam
pendinginan air tawar memberikan memiliki kekerasan yang tinggi yaitu
pengaruh yang signifikan terhadap 362,67 HB, sedangkan pendinginan air
kekuatan tarik dimana pendinginan air tawar mengalami penurunan yaitu 299,67
tawar memiliki kekuatan tarik yang HB.
paling tinggi yaitu1.698,68 N/mm2, , air Hasil pengujian tarik yang dilakukan
larutan garam memiliki kuat tarik proses hardening suhu 915℃ dan
1.412,37N/mm2 dan oli 887,18N/mm2 . tempering suhu 300℃ dengan variasi
pendinginan air tawar, air larutan garam,
dan oli,pada pendinginan air tawar
Hasil pengujian impack memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kekuatan tarik dimana
pendinginan air tawar memiliki kekuatan
tarik yang paling tinggi yaitu 1.698,68
N/mm2, , air larutan garam memliki kuat
tarik 1.412,37N/mm2dan oli
2
887,18N/mm
Hasil pengujian impack yang
dilakukan proses hardening suhu 915℃
dan tempering suhu 300℃ dengan variasi
pendinginan air tawar, air larutan garam,
dan oli,pada pendinginan air tawar
memberikan pengaruh yang signifikan
Gambar 4.3 Grafik hasil uji impak terhadap kekuatan tarik dimana
Dari gambar 4.3 hasi pengujian pendinginan air tawar memiliki kekuatan
impack yang dilakukan proses hardening impack yang paling tinggi yaitu
suhu 915℃ dan tempering suhu 300℃ 0,0416J/mm2, .
dengan variasi pendinginan air tawar, Saran
air larutan garam, dan oli,pada Saran yang dapat diberikan sehubung
pendinginan air tawar memberikan dengan penelitian tentang variasi
pengaruh yang signifikan terhadap pendinginan (quenching) pada baja ST 60
kekuatan tarik dimana pendinginan air adalah :

Volume 10 No. 1 April 2019 23


Berdasakan hasil penelitian diatas Tarik Serta Struktur Mikro Baja
apabila kita melakukan proses tempering Karbon Sedang Untuk Mata Pisau
dengan menggunakan tungku pemanas Pamanen Sawit,Jurnal E-
(furnace) hal yang harus diperhatikan Dinamis,Volume Li,No.2.
adalah pendinginan waktu (quenching) Bambang Tri Wibowo. Pengaruh Temper
dan temperatur yang digunakan. Pada Dengan Quenching Media Pendingin
temperature dan pendinginan yang Oli Mesran Sae 40Terhadap Sifat Fisis
berbeda maka akan menghasilkan Dan Mekanis Baja St 60. Skripsi,
kekerasan dan kekuatan tarik yang Program Studi Teknik Mesin Fakultas
berbeda. Teknik Universitas Negeri Semarang,
Saat proses pengambilan specimen Semarang, 2006.
diharapkan jangan terlalu lebar dan lama Bayu Adie Septianto, Dan Yuli Setiyorini,
membuka pintu dapur pemanas (furnace) Pengaruh Media Pendingin Pada
akan mengakibatkan udara luar masuk Heatment Terhadap Struktur Mikro
kedalam furnace sehingga menimbulkan Dan Sifat Mekanik Friction Wedge
elemen pemanas putus. AISI 1340,Jurnal Teknik Pomits,
Perlu dilakukan penelitian lebih Vol.2, No. 2
lanjut yang variable terkontrol nya lebih Prihanto Trihitomo.Analisa Kekerasan
lengkap dengan melihat struktur mikro Pada Pisau Berbahan Karbon
dan keausan. Menengah Hasil Proses Hardening
Tujuan perlakuan panas Dengan Media Pendingin Yang
(heattreatment) akan didapat sesuai Berbeda. Jurnal Teknik Mesin, Tahun
karakteristik bahan dan jenis-jenis 23, NO.1, APRIL 2015
perlakuan panas. Jenis perlakuan panas Rabiatul adawiyah. Pengaruh beda media
sangat dipengaruhi oleh suhu panas yang pendinginan pada proses hardening
ditentukan dari kadar karbon dan unsur terhadap kekerasan baja pegas daun.
lainnya. Jurnal poros teknik volume 7, no.1,
juni 2015
DAFTAR PUSTAKA Suratman, R. Paduan Proses Perlakuan
Arief Murtiono, September 2012, Panas. Lembaga Penelitian Institut
Pengaruh Quenching Dan Tempering Teknologi Bandung, Bandung, 1994.
Terhadap Kekerasan Dan Kekuatan

24 Volume 10 No. 1 April 2019

Anda mungkin juga menyukai