Anda di halaman 1dari 2

Nama: Wahyu Ahmad Mulyono

Nim:18511289

Analisis Kekerasan Pada Pisau Berbahan Baja Karbon Menengah Hasil Proses Hardening Dengan Media
Pendingin Yang Berbeda

PENDAHULUAN

Produksi pembuatan pisau pemotong berkembang karena aspek pendukung seperti teknologi
proses dan teknologi material. Peningkatan mutu produk pisau pemotong dapat silakukan dengan
proses perlakuan panas yang tepat pada logam yang bermanfaat untuk memperbaiki sifat-sifat dari
bahan pisau potong. Pembuatan pisau pemotong tidak hanya bisa dilakukan secara moderen tetapi juga
dapat di lakukan secara tradisional seperti induatri rumahan pandai bes. Proses pembuatan peralatan
industri rumahan pande besi menggunakan cara hardening dengan pendinginan selalu menggunakan
air.

Pembuatan secara tradisional sering di temukan masalah yaitu saat pendinginan benda kerja
setelah proses pemanasan sering terjadi keretakan pada benda yang dihasilkan. Hal teraebut diduga
karena hanya air yang digunakan sebagai media pendingin setelah dilakukan proses perlakuan panas.
Padahal masih banyak alternatif penggunaan media pendingin agar mengahsilkan produk yang unggul.
Proses perlakuan panas bertujuan untuk memperoleh logam yang keras, lunak, ulet,emingkatkan
kemampuan mesin menghilangakan ketegangan sisa. Perlakuan panas digunakan untuk penolong sifat.
manufaktur, namun selain itu juga dapat meningkatkan performa material dengan meningkatnya
kekuatan atau karakteristik tertentu dari material yang telah diproses laku panas.

Perlakuan panas hardening meruapakan satu prosea untuk struktur logam dengan jalan
memanaskan benda kerja dalam Furace(tungku) pada temperatur yang ditentukan. Selama periode
waktu tertentu kemudian didinginkan secara cepat dengan media pendingin seperti air, air garam, oli
dan solar. Yanga msing masing-masing mempunyai kerapatan pendingun yang berbeda. Kekerasan
benda kerja hasil pemanasan, lama waktu pemanasan, laju pendinginan benda kerja. Proses
quendingerupakan merupakan pendinginam secara cepat beruapa pencelupan aja yang telah berada
pada temperatur pengerasannya udara, air, air garam dan olu sebagai media penidingin. Semakin cepat
logam didinginkan maka akan semakin keras sufat logam tersebut.

PEMBAHASAN

Pengukuran vickers dengan penekanan intan berbentuk piramdida lurus dengan alas bujur sangkar
dengan sudut puncak 1360 ditekan kedalam dengan gayatertentu selama waktu tertentu. Kekerasan
vickers diperoleh dengan membagi gaya pada luas berkas tekanan yang berbentuk piramida yang dapat
langsung dibaca di monitormesin mikroveckers. Nilai rata- rata kekerasan piasu menggunakan media
pendingin air 652,64 HV, media pendingin air garam 836,56HV, menggunakan media oli 600HV dan
menggunakan media udara 335,44 HV. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya pengaruh media
pendingun terhadap hasil kekerasan piasu.

Perbandingan pertama yaitu tingkat kekerasan hasil perlakuan panas tinggi dicapai pada medai
pendingin larutan garam dibandingkan dengan menggunakan air. Hasil perbandingan semakin banyak
kadar garam dalam suatu larutan maka tingkat kekerasan yang di capai semakin tinggi pula. Jadi
penggunaan media pendingin laurta. Garam akan mengahsilkan nilai kekerasab piasu lebih tinggi dari
pada menggunakan media air. Perbandingan kedua yaitu mengenai perbandingan media pendingin air
dan media pendingin minyak pendingin dengan air cenderung lebih cepat. Semakin cepat proses
pendinginan maksimal kekerasan juga semakin meningkat. Akan tetapi diikuti juga kecenderingan
terjadinya kerusakan yang berlebihan sedangkan dengan minyak berlangsung lebih lambat jika
dibandingkan denagn pendingjnan media air, sehingga kecenderungan terjadinya kerusakan minimun.

Perbandingan ketiga yaitu pendingin media dengan air garam dan udara. Menurut hasil uji kekerasan
veckera, air garam memiliki nilai rata kekerasab tertinggi, akan tetapi memiliki kecenderungan
kerusakan yang sangat besar sehingga jika digunakan dalam pembuatan piasu maka puasu yang di
hasilkan mudah retak. Sedangkan pendinginan media dengan udara. Udara yang memiliki massa jenis
dan viskositas yang sanagat kecil, jika digunakan untuk pendinginan sangat buruk karena mengahsilkan
rata-rata kekerasan yang terlalu rendah. Nilai yang terlalu rendah menyebabkan pisau tidak tajam. Maka
jika diseserhanakan:

Udara > air garam > air > oli

Jadi untuk media pendingin terbaik untuk pembuatan pisau yaitu oli. Sedangkan untuk pembuatab
media pendingin yang buruk untuk pembuatan piasu adalah udara karena memiliki angka kekerasab
yang paling rendah.

Anda mungkin juga menyukai