Ahmad Fajri
142019027
i
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang......................................................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................................1
BAB II ...........................................................................................................................................2
BAB IV .........................................................................................................................................4
4.1 Hasil Survey .........................................................................................................................4
4. 2 Tinjauan Prinsip Arsitektur Islam .......................................................................................4
4.2.1 Penekanan Nilai Estetika, Seni, dan Kreativitas ...........................................................4
4.2.2 Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Dalam Islam ..................................................5
4.2.3 Pencahayaan ..................................................................................................................6
4.2.4 Larangan motif bergambar ............................................................................................7
BAB V ...........................................................................................................................................9
5.1 Simpulan ..............................................................................................................................9
5.2 Saran ................................................................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Coffe Shop Rumah Sintas .................................................................................................... 4
Gambar 4. 2 Pencahayaan Alami Coffe Shop .......................................................................................... 5
Gambar 4. 3 Pencahayaan Dalam Ruang.................................................................................................. 6
Gambar 4. 4 Contoh Taswir ..................................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan jurnal ini dibuat untuk mengetahui bagaimana prinsip arsitektur Islam
diterapkan pada bangunan coffe shop.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Pustaka
2.1.1 Karakteristik Khas Fungsionalitas Arsitektur Islam
Walaupun arsitektur Islam adalah sebuah arsitektur yang sangat bebas akibat
prinsip fungsional yang dipegangnya, perkembangan arsitektur Islam di berbagai
zaman dan tempat memunculkan sejumlah ciri khas yang menjadi identitas
arsitektur Islam, setidaknya pada kawasan geografis dan masa tertentu. Dari
tinjauan terhadap berbagai bentuk arsitektur Islam dari berbagai tipe, kita dapat
menemukan empat ciri khas. Keempat ciri khas ini dapat segera menjadikan
seorang pengamat mengidentifikasi bahwa arsitektur tersebut adalah arsitektur
Islam, bukan arsitektur lain. Keempat ciri khas ini tidak ditemukan di semua
bangunan atau di semua tempat dan tidak pula seluruhnya memiliki makna
fungsional. Kadangkala, keberadaannya hanya untuk estetika. Walau
bagaimanapun, ia merupakan karakteristik makro yang menegaskan identitas Islam
dari sebuah bangunan. Keempat ciri khas ini adalah orientasi ke arah kiblat,
pemakaian busur, penggunaan kubah, dan pemasangan menara.
BAB III
METODE
3.1 Metode Penelitian
Metode yang diambil menggunakan 2 metode dalam pembuatan atau pengumpulan
informasi yaitu :
1. Survey. Dengan cara mendatangi lokasi langsung dan mengamati kegiatan sekitar.
Survey ini dilakukan pada tanggal 07 Mei 2023.
2. Untuk data pendukung tambahan, menggunakan beberapa referensi dari Jurnal
Google Schooler. Diakses pada bulan Mei 2023.
3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Yang pertama adalah pendayagunaan yaitu baik dalam arti konsumsi langsung
maupun dalam arti memproduksi. Kedua, mengambil pelajaran (i‟tibar) terhadap
4.2.3 Pencahayaan
Pencahayaan dalam segi arsitektur memiliki peran yang sangat penting, baik
dalam sebagai penunjang fungsi ruang dan berlangsungnya berbagai kegiatan di
dalam ruang, membentuk citra visual, maupun menciptakan kenyamanan dan
keamanan bagi para pengguna ruang.
Dalam suatu istilah pada agama Islam, gambar disebut dengan ṣurah, dan
membuat gambar dinamakan taṣwir. Para ulama berbeda pendapat tentang
hukum gambar, baik itu membuatnya atau memilikinya. Yusuf Qarᾱḍawi
berpendapat bahwa yang haram adalah taṣwir yangmemiliki bentuk fisik dan ada
bayangan. Adapun taṣwir yang di lukis di kertas, dinding dan sebagainya yang
mana taṣwir tersebut tidak memiliki bayangan dan fisik adalah boleh. Sedangkan
menurut Muhammad Ali al-Ṣabuni taṣwir yang diharamkan adalah yang dilukis
dengan tangan yang merupakan tiruan makhluk bernyawa dan juga taṣwir yang
berwujud fisik dan memiliki bayangan yaitu patung.
Sebagaimana diketahui bahwa taṣwir ada berbagai jenis dan juga ada
kategori tersendiri baik berdasarkan cara pembuatannya, bentuknya, maupun
hasil yang diciptakannya. Maka perlu dilakukan perincian untuk lebih
memahami taṣwir yang terdapat dalam penelitian ini.
Kategori kedua, mengacu kepada jenis gambar yang dihasilkan. Dalam hal
ini terdapat dua jenis benda yang akan dihasilkan dari proses taṣwir. Terkadang
berbentuk taṣwir al-mujasam (3 dimensi-pen), yaitu seluruh patung yang
memiliki volume, bentuk yang bisa disentuh ataupun dirasakan, dan akan
memiliki bayangan jika disinari dengan cahaya.
Taṣwir almusaṭah, yaitu seluruh gambar yang dibuat pada media datar
(kertas, kain, ataupun tembok) dan tidak memiliki volume. Baik hal itu
dihasilkan oleh alat-alat modern seperti kamera, maupun dari usaha yang
dilakukan seseorang dengan menggunakan pensil, kuas, dan sebagainya.
Kategori ketiga, adalah dari jenis objek yang dilukis. Hanya ada dua objek
yang bisa dilukiskan ataupun dipatungkan di dalam dunia. Pertama adalah ṣuwar
żawati alarwah (melukis sesuatu yang memiliki ruh) yaitu seluruh makhluk
Allah yang bernyawa, baik itu manusia maupun hewan-hewan yang hidup di
muka bumi.31 Kedua, ṣuwar gairu żawati al-arwah (gambar yang tidak
bernyawa) yaitu taṣwir yang objeknya adalah makhluk Allah yang tidak
memiliki ruh.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Secara garis keseluruhan pentingnya diperlukan perhatian untuk menerapkan
beberapa dari prinsip-prinsip diatas, hanya saja penggunaan prinsip-prinsip Arsitektur
Islam pada saat ini masih sangat jarang diterapkan pada konsep Arsitektur bangunan pada
masa kini tidak terkecuali untuk bangunan tempat Ibadah seperti Masjid.
5.1 Saran
1. Pentingnya penggunaan prinsip-prinsp Arsitektur Islam pada bangunan pada masa
kini.
2. Penggunaan metode Arsitektur Islam yang ditujukan untuk bangunan ibadah
ataupun non-ibadah.