Anda di halaman 1dari 38

BIMTEK MANAJEMEN RISIKO

SATKER DAN POLRES


POLDA JAWA TIMUR
“Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk penciptaan dan perlindungan nilai
yang dicapai melalui pengelolaan risiko dalam pengambilan keputusan, proses
pencapaian sasaran, serta perbaikan berkelanjutan.”

SURABAYA, 2-3 MARET 2023


Outline
Bimtek Manajemen Risiko Satker dan Polres Jajaran Polda Jatim Tahun 2023

3.
Kebijakan
2. Internal
Risiko dan Manajemen 4.
Manajemen Risiko Polri Proses
Risiko ISO Pengelolaan
31000:2018 Risiko

5.
1. Pengisian Kertas

Outline
Fenomena MR Kerja
di K/L Pengelolaan
Bimtek Manajemen Risiko
Satker dan Polres Jajaran Polda Jawa Timur
Risiko
Tahun 2023
2
Barcode
Materi Paparan dan Kertas Kerja Pengelolaan Risiko

https://bit.ly/manrisJATIM

Materi Paparan dan Kertas Kerja Pengelolaan Risiko


Bimtek Manajemen Risiko pada Satker dan Polres
POLDA JAWA TIMUR
Tahun 2023

3
Agenda Bimtek
Agenda Bimtek Manajemen Risiko Polda Jatim
Hari 1 Hari 2

Pembukaan Kegiatan Penjelasan Pengisian Kertas Kerja

Diskusi dan Tanya Jawab


Paparan Penerapan Manajemen
Risiko
Agenda Presentasi Hasil
Bimtek Manajemen Risiko (Bagdumasanwas)
Satker dan Polres Diskusi dan Tanya Jawab
POLDA JAWA TIMUR
Tahun 2023 Presentasi Hasil (Itbid)
Praktik Pengisian Formulir
Identifikasi Risiko (Itwasda Polda
Jatim) Presentasi Hasil (Renmin)

Praktik Pengisian Formulir Penanganan


Risiko (Itwasda Polda Jatim) Penutupan Kegiatan

4
FENOMENA MANAJEMEN RISIKO
DALAM KERANGKA SPIP
Peraturaan BPKP terbaru, Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP
Penerapan Manajemen Risiko di K/L
Terintegrasi pada K/L/Daerah, dijelaskan bahwa penilaian tingkat maturitas tersebut mencakup unsur-unsur: SPIP,
berawal dari SPIP yang dituangkan
Manajemen Risiko Indeks (MRI), Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK), dan Kapabilitas APIP.
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem
Dalam hal MRI terdapat sub-unsur Identifikasi Risiko yang berisi parameter bahwa “Risiko telah teridentifikasi dan
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dituangkan dalam register risiko”, dan pada subunsur Informasi yang Relevan berisi parameter bahwa “Register risiko
dan rencana tindak pengendalian telah dikomunikasikan ke pihak terkait”.

RPJMN 2020-2024

2020 2021 2022


Beberapa
Menindaklanjuti melalui
Kementerian/Lembaga
penyusunan profil risiko atau
Penerapan SPIP (termasuk Polri dan Kemhan)
register risiko
mulai menyusun Pedoman MR
(umum atau SPBE).
secara umum maupun MR
SPBE.

5
DASAR HUKUM
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN K/L
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah;

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pedoman Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);

Peraturan Menteri PAN RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada K/L/Daerah;

Perkap Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Polri;

Perkap Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Audit Kinerja dan Audit dengan Tujuan Tertentu;

Perkap Nomor 4 Tahun 2021 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Polri.

6
DASAR HUKUM
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN K/L

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Pedoman Manajemen Risiko SPBE.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah
Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

7
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
DEFINISI RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RISIKO ADALAH


Aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan Organisasi dalam menangani risiko.

8
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO SNI ISO 31000:2018

Prinsip
“Parameter Keefektifan”

Kerangka Kerja Proses


“Parameter Integrasi” “Parameter Operasional”

Perkap Nomor 4 Tahun 2021 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Polri


Sumber: SNI ISO 31000:2018
9
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PENETAPAN KONTEKS, IDENTIFIKASI, PENILAIAN, DAN EVALUASI RISIKO

1 2 3

5 4
10
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
RISIKO, PENYEBAB, DAN DAMPAK DALAM KERANGKA WAKTU
Ketidakpastian

Peristiwa/Kejadian
t-i
t t+j Tujuan/
Sasaran
Penyebab Risiko Dampak

Kerangka Waktu

Risiko
Risiko

Risiko Risiko
Risiko

Risiko

11
Sebutkan 5 (lima) risiko yang mungkin terjadi!

12
SASARAN:
MENANGKAP GENG MOTOR ATAU PREMAN YANG MERESAHKAN MASYARAKAT.

Risiko

• Polisi tidak dapat mengejar Geng Motor atau Preman.


• Polisi dikeroyok oleh Geng Motor atau Preman.
• Polisi tertembak atau cedera saat proses penangkapan.
• Polisi kehilangan jejak saat proses pengejaran.

Penyebab

• Kecepatan kendaraan yang digunakan oleh Polisi lebih lambat.


• Kurangnya kesiapan personel Polisi saat melakukan pengejaran.
• Polisi tidak dilengkapi senjata/Preman membawa senjata illegal.
• Minimnya informasi rencana pengejaran Geng Motor (Pengejaran sifatnya mendadak).

Dampak

• Geng Motor/Preman akan melakukan penyerangan lanjutan.


• Geng Motor/Preman merasa lebih hebat.
• Keselamatan anggota Polisi semakin terancam.

13
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
USULAN EVALUASI PERKAP 4 TAHUN 2021 MANAJEMEN RISIKO DI POLRI
Skala Dampak Skala Kemungkinan
Perkap Nomor 4 Tahun 2021 tentang Manajemen Risiko
di Lingkungan Polri
Evaluasi dan Pengembangan
Perkap Nomor 4 Tahun 2021
tentang Manajemen Risiko di
Lingkungan Polri

1. Struktur dan Peran


Penerapan Manajemen
Risiko.
2. Kriteria Pengelolaan Risiko
(Kriteria Dampak; Kriteria
Kemungkinan).
3. Penetapan Peta Risiko. Peta Risiko
4. Penetapan Selera dan
Toleransi Risiko.
5. Efektifitas Pengendalian.
6. Mekanisme Pelaporan dan
Pemantauan.
7. Format Formulir dan
Laporan.
Perkap Nomor 4 Tahun 2021 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Polri
14
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN DAFTAR KATEGORI RISIKO POLRI
Risiko Strategis Risiko Hukum/Kepatuhan
01 Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis, serta
- Risiko yang disebabkan oleh kejadian dimana organisasi tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
perundangundangan dan ketentuan yang berlaku.
peraturan 05
- Risiko akibat adanya tuntutan atau sanksi hukum terhadap

KATEGORI RISIKO
KATEGORI RISIKO

kegagalan dalam mengantisipasi perubahan. Organisasi.

Risiko Keuangan Risiko Reputasi


02 Risiko akibat ketidakmampuan Organisasi untuk
memenuhi kewajiban yang dapat mengganggu
Risiko yang disebabkan oleh menurunnya tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan 06
eksternal/masyarakat/publik yang bersumber dari
aktivitas dan kondisi keuangan Organisasi. persepsi negatif terhadap organisasi.

Risiko Operasional Risiko Kebijakan


03 -Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia (SDM) dan kegagalan sistem;
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan
kebijakan organisasi baik interal maupun eksternal
07
- Kejadian eksternal yang memengaruhi operasional organisasi yang berdampak langsung terhadap organisasi.

Risiko IT Risiko Fraud


04 Risiko akibat kegagalan atau tidak optimalnya
penggunaan dan penerapan teknologi informasi.
Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang
disengaja yang merugikan keuangan negara.
08

15
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN DAFTAR KRITERIA DAMPAK RISIKO POLRI
SKALA DAMPAK
Anggaran dan Reputasi/ SDM Pelayanan Operasional/
AREA DAMPAK Kinerja Hukum dan Regulasi
Keuangan Kepercayaan Publik (Keselamatan Personel) Masyarakat TIK/Logistik
Gangguan
100% > Capaian Pemberian Layanan Pelanggaran Disiplin
Tidak Kerugian tidak Jumlah keluhan pemangku menghambat
1 Tidak berbahaya IKU > Tertunda beberapa dan mendapatkan
Signifikan materiil kepentingan (Stakeholder) ≤ 10 pelaksanaan kerja
97% jam dari SLA Teguran Lisan
selama beberapa jam
Gangguan
Gangguan kesehatan fisik
Minor/ Jumlah keluhan pemangku 97% > Capaian Pemberian Layanan menghambat Pelanggaran Disiplin
Jumlah kerugian ringan (mampu bekerja pada
2 Kurang kepentingan (Stakeholder) IKU > Tertunda hampir 1 pelaksanaan kerja dan mendapatkan
kecil hari yang
Signifikan sebanyak 10 s.d 20 92% hari hampir Tindakan Disiplin
sama)
1 hari
Gangguan kesehatan fisik Gangguan
Moderat/ dan/atau mental sedang Pemberian Layanan menghambat Pelanggaran Disiplin
Jumlah kerugian Jumlah keluhan pemangku 92% > Capaian
3 Cukup (tidak mampu Tertunda hampir 1-3 pelaksanaan kerja dan mendapatkan
cukup besar kepentingan (Stakeholder) > 20 IKU >87%
Signifikan melaksanakan tugas >1 hari hari selama Sanksi Disiplin
s/d 3 minggu) 1-3 Hari
Gangguan kesehatan fisik
Pemberitaan negatif di media lokal dan/atau mental berat (tidak Gangguan
Pemberitaan negatif di media mampu melaksanakan tugas menghambat Pelanggaran Etik dan
Jumlah kerugian 87% > Capaian Pemberian Layanan
4 Signifikan massa nasional dan/atau >3 minggu atau pelaksanaan kerja mendapatkan Sanksi
besar IKU > 80% Tertunda 4-7 hari
Pemberitaan negatif di media sosial mengakibatkan cacat tetap selama Kode Etik
yang sesuai fakta atau gangguan jiwa 4-7 Hari
permanen)
Pemberitaan negatif di media
Jumlah kerugian massa nasional dan/atau media Gangguan
Pemberian Layanan Pelanggaran serius
Sangat perlu massa internasional dan/atau 80% > Capaian menghambat
5 Kejadian fatal/kematian Tertunda tertunda dan mendapatkan
Signifikan mengembalikan ke Pemberitaan negatif di media sosial IKU > 70% pelaksanaan kerja
lebih dari 1 Minggu Tuntutan Pidana
kas negara menjadi trending topic nasional lebih dari 1 Minggu
dan/atau internasional
Catatan:
Penetapan skala dampak sebaiknya mempertimbangkan data historis beberapa tahun ke belakang, agar lebih akurat.
Jika data tidak ada, penetapan skala dampak dapat menggunakan informasi dari expert (expert judgement).
16
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN DAFTAR KRITERIA KEMUNGKINAN RISIKO POLRI

SKALA KEMUNGKINAN Opsi lain - SKALA KEMUNGKINAN


Frekuensi Kemungkinan
Hampir pasti tidak Kemungkinan terjadi 1x dalam 10 Nilai Level Persentase Kemungkinan
1 Terjadinya dalam Satu
terjadi Tahun Kemungkinan Kemungkinan Terjadinya dalam Satu Tahun
Tahun
Hampir Tidak
Kemungkinan terjadi 1x dalam 5 1 X≤5% X < 2 kali
2 Jarang Terjadi
Tahun

2 Jarang Terjadi 5%<X≤10% 2 ≤ X ≤ 5 kali


Kemungkinan terjadi beberapa kali
3 Kadang-kadang
dalam 5 Tahun
Kadang-Kadang
3 10%<X≤20% 6 ≤ X ≤ 9 kali
Terjadi
Kemungkinan terjadi sekali dalam
4 Sering
1 Tahun 4 Sering Terjadi 20%<X≤50% 10 ≤ X ≤ 12 kali

Kemungkinan terjadi beberapa kali Hampir Pasti


5 Hampir pasti terjadi 5 X>50% > 12 kali
dalam 1 Tahun Terjadi

Catatan:
Penetapan skala kemungkinan sebaiknya mempertimbangkan data historis beberapa tahun ke belakang, agar lebih akurat.
Jika data tidak ada, penetapan skala kemungkinan dapat menggunakan informasi dari expert (expert judgement).

17
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN PETA RISIKO POLRI
Pola penetapan kriteria tingkat risiko yang ada dalam Peta Risiko ini mengacu pada pendekatan yang dikaji dari berbagai sumber
dokumen berupa laporan hasil penelitian dan dipadu dengan penerapan yang banyak dilakukan di beberapa Organisasi.

PETA RISIKO - Matriks Analisis Risko


Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Tidak Kurang Cukup Sangat
Signifikan
Nilai Pernyataan Signifikan Signifikan Siginfikan Sinifikan
Tidak Sangat Rentang Nilai Pernyataan Rentang Nilai
Minor Moderat Signifikan Simbol Warna
Signifikan Signifikan Risiko Risiko
5 10 15 20 25

5 Hampir pasti terjadi 9 15 18 23 25 Sangat Tinggi 20 - 25 Sangat Tinggi Merah


Kemungkinan Risiko

4 8 12 16 20

4 Sering terjadi 6 12 16 19 24 Tinggi 16 – 19 Tinggi Jingga

3 6 9 12 15
Kadang-kadang
3
terjadi 4 10 14 17 22 Sedang 12 – 15 Sedang Kuning
Area Selera Risiko
2 4 6 8 10

2 Jarang terjadi 2 7 11 13 21 Rendah 6 - 11 Rendah Hijau

1 2 3 4 5

1 Tidak pernah terjadi 1 3 5 8 20 Sangat Rendah 1-5 Sangat Rendah Biru

Batas Toleransi Risiko

Risiko yang berada pada kategori risiko Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi, WAJIB dilakukan penanganan risiko. Selain itu, untuk risiko
yang bersifat strategis dan/atau terkait kecurangan (fraud) serta menimbulkan kerugian negara pun WAJIB dilakukan penanganan risiko
atau pengendalian tambahan.
18
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM MODEL 3 (TIGA) LINI PERTAHANAN

Unit Pembina Fungsi MR


Itwasum;
Satker Mabes; Itwasda;
Satker Polda; Kasiwas
Satker Polres

Sumber: ISO 31000:2018

Lini Pengelolaan Risiko Mabes Polri Polda Kewilayahan Polres


1 Unit Pemilik Risiko Seluruh Satker Mabes Polri Seluruh Satker Polda Seluruh Satker Polres

Unit Pembina Fungsi


Unit Pembina Fungsi Manajemen Unit Pembina Fungsi Manajemen Unit Pembina Fungsi Manajemen
2 Manajemen Risiko Tingkat
Risiko Risiko Mabes Polri Risiko Tingkat Polres
Polda
Unit Pengawasan Polri Unit Pengawasan Polri
3 Unit Pengawasan Risiko Unit Pengawasan Polri (Itwasum Polri)
(Itwasda Polda) (Kasiwas)

19
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PEMBAGIAN PERAN PEMBINA FUNGSI DAN PENGAWAS MANAJEMEN RISIKO

Sumber: The Role of Internal Auditing - COSO

20
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
AGREGASI DAN PENETAPAN RISIKO STRATEGIS

1 2
Mengganggu
Mengganggu Realisasi Proses
pencapaian
1

Satker/Pemilik Risiko
Fokus/Prioritas Penanganan
Tujuan/ Sasaran
Pimpinan
Polda

Profil Risiko
PROFIL
RISIKO Efektivitas
STRATEGIS
Penguatan Peran Pengendalian 2 Pengendalian
Polda
Risiko yang
diidentifikasi oleh Mengganggu
mayoritas keberlangsungan Penguatan
3 Pengawasan
Satker/Subsatker Tugas dan Fungsi
dan/atau saling Satker/Polda
4 berkaitan 3

Pelaporan secara berkala

UNIT KERJA PEMBINA FUNGSI MANAJEMEN RISIKO POLRI/


UNIT KERJA YANG DITUNJUK OLEH ORGANISASI UNTUK MEREVIU

21
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
MEKANISME PELAPORAN MANAJEMEN RISIKO

PROFIL RISIKO STRATEGIS POLRI

PROFIL RISIKO STRATEGIS PROFIL RISIKO STRATEGIS POLDA


SATKER POLRI menjadi dasar

PROFIL RISIKO PROFIL RISIKO STRATEGIS


PROFIL RISIKO SATKER POLDA
SATKER MABES POLRI SATKER POLRES

PROFIL RISIKO PROFIL RISIKO PROFIL RISIKO


SUBSATKER MABES POLRI SATKER POLRES SUBSATKER POLDA

Dapat disusun oleh Unit Pembina MR dan Komite PROFIL RISIKO


Disusun oleh Unit Pembina MR dan Pemilik Risiko SUBSATKER POLRES Usulan Jadwal:
Disusun oleh Pemilik Risiko 1. Disusun setiap awal Tahun.
2. Direviu atau dipantau setiap semester atau triwulanan.
Disusun oleh Pemilik Risiko
3. Dilaporakan setiap akhir Tahun.
22
FORMULIR/KERTAS KERJA PENGELOLAAN RISIKO
FORMULIR PENETAPAN KONTEKS PENGELOLAAN RISIKO
Form –
Penetapan Konteks
Risiko

Peraturan
Program/ Aktivitas/Kegiatan/ Stakeholder Stakeholder Aplikasi/Alat/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Perundang-
Kegiatan Tahapan Utama Eksternal Internal Kanal
undangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Makna dasar dari konteks adalah kondisi atau keadaan yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja dan keberlangsungan organisasi.
Konteks dalam proses pengelolaan risiko dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Konteks Eksternal, terkait dengan lingkungan eksternal di mana organisasi beroperasi dan mengupayakan pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu menggunakan kerangka umum yang dikenal dengan istilah PESTLE (Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, Teknologi, Hukum/Peaturan dan Lingkungan).
2. Konteks Internal, analisis ini perlu mempertimbangkan Sasaran Organisasi, Struktur Organisasi, Proses Bisnis, Sumber Daya dan Kepentingan
Pemangku Kepentingan.

23
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
IDENTIFIKASI RISIKO
Proses menemukenali, mendeskripsikan, dan mendokumentasikan peristiwa risiko yang dapat mempengaruhi
Identifikasi Risiko pencapaian Sasaran/Tujuan/Program/Kegiatan/Proses.

Siapa Pemilik Risiko (Kementerian/Perusahaan/Organisasi/Satuan Kerja/Unit Kerja).

Di mana di Level Strategis maupun Operasional.

Kapan Berkala (Tahunan/Semesteran); Sesuai kebutuhan atau arahan Pimpinan; Terdapat perubahan konteks Organisasi.

Untuk mengidentifikasi apa yang akan terjadi dari situasi atau peristiwa yang sedang terjadi atau pun yang belum terjadi yang
Mengapa dapat mempengaruhi Sasaran/Tujuan/Program/Kegiatan/Proses Organisasi.

Bagaimana Fishbone Diagram (salah satu tools); Boutie/Metode Dasi Kupu-kupu; 5W (why,why,why,why,why); FGD; dll.

Sumber Dokumen Kajian dokumen, analisis pemangku kepentingan, Risk Breakdown Structure (RBS), Metode pemetaan proses bisnis.

Proses: Penyelesaian Pengaduan Masyarakat

RISIKO PENYEBAB DAMPAK


CONTOH

Sasaran:
Pengaduan dari masyarakat terpaksa
ditolak dan/atau sulit untuk dijawab. ✓ Pengaduan yang disampaikan bukan
kewenangan Polri. ✓ Pengaduan berulang.
✓ Sistem pengawasan yang
akuntabel guna mendukung
tata Kelola pemerintah yang
Pengaduan Masyarakat tidak diterima.
× Mekanisme penyelesaian pengaduan
belum tersedia. × Penurunan kepuasan masyarakat kinerja
Kepolisian (khususnya terkait pengawasan) ✓ bersih dan melayani.
(Presentase Penanganan
Pengaduan Masyarakat)
Pengaduan Masyarakat tidak terselesaikan.
× Pengaduan yang disampaikan tidak
memenuhi kriteria pengawasan. ✓ Berpotensi menurunnya reputasi organisasi
Polri. ✓
24
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO
Kriteria Risiko merupakan standar acuan yang dibutuhkan di tahap Penilaian Risiko terkait penentuan Nilai dan
Pengambilan Keputusan terhadap potensi peristiwa risiko.

25
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PENATAPAN RENCANA PENANGANAN RISIKO
Tujuan dari penanganan risiko adalah untuk memilih dan menerapkan opsi-opsi yang tepat dalam mengatasi
risiko. Memilih opsi perlakuan risiko yang paling efektif perlu mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat
potensial yang diperoleh bagi pencapaian sasaran dibandingkan dengan biaya, usaha, atau kesulitan
implementasinya. Secara umum perlakuan terhadap suatur risiko yaitu sebagai berikut:

MENGHINDARI RISIKO (RISK AVOIDANCE)

• Suatu tindakan tidak melaksanakan atau meneruskan kegiatan/program yang dapat menimbulkan risiko tersebut.
Menghindari risiko dapat juga dilakukan dengan cara mengganti atau memodifikasi sasaran.

BERBAGI RISIKO (RISK SHARING/TRANSFER)

• Suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko ataupun dampak risiko. Misal: asuransi,
outsourcing, hedging, dsb.

MITIGASI (MITIGATION)

• Melakukan perlakuan risiko untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko, atau mengurangi dampak risiko bila
terjadi, atau mengurangi kemungkinan dan dampak risiko.

MENERIMA RISIKO (RISK ACCEPTANCE)

• Suatu tindakan tidak melakukan perlakuan apa pun terhadap risiko tersebut.

26
FORMULIR/KERTAS KERJA PENGELOLAAN RISIKO
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN RISIKO
Form –
Kertas Kerja Pengumpulan Data Identifikasi Risiko
IDENTIFIKASI RISIKO SATKER DAN POLRES
POLDA JAWA TIMUR
Tahun 2023
Nama Pemilik Risiko :… Tgl. Penyusunan :…

Periode Penerapan :… Tim Penyusun :…

ANALISIS RISIKO EVALUASI RISIKO


SASARAN INDENTIFIKASI RISIKO
KEMUNGKINAN DAMPAK KEPUTUSAN
PEMILIK STRATEGIS/ INDIKATOR PROSES/
KODE PENGENDALIAN BESARAN KOORDINAT LEVEL PENANGANAN PRIORITAS
RISIKO PROGRAM/ KINERJA TAHAPAN PERISTIWA AREA DALAM PETA
JENIS RISIKO PENYEBAB DAMPAK SAAT INI Level Penjelasan Level Penjelasan RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO
KEGIATAN RISIKO DAMPAK
(Ya/Tidak)
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Kertas Kerja Pengumpulan Data


PENANGANANAN RISIKO SATKER DAN POLRES Form –
POLDA JAWA TIMUR
Penanganan Risiko
Tahun 2023
Nama Pemilik Risiko :… Tgl. Penyusunan :…
Periode Penerapan :… Tim Penyusun :…
RENCANA PENANGANAN RISIKO
APAKAH MASIH
TERDAPAT RISIKO
NO PEMILIK RISIKO PRIORITAS RISIKO RENCANA AKSI PENANGGUNG JAWAB Biaya/Anggaran
OPSI PENANGANAN RISIKO OUTPUT JADWAL IMPLEMENTASI RESIDUAL
PENANGANAN RISIKO (Satker secara struktural) (bila ada) (Ya/Tidak)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

27
Identifikasi
risiko terhadap
Sasaran atau Kalo gak buat
Tugas dan dokumen profil
Fungsi? risiko gimana?

Kalo di tempat
saya, tidak ada
Di tempat saya,
risiko gimana?
siapa yang perlu
buat profil risiko?

28
29
CONTOH OUTPUT
BUKU PROFIL RISIKO ITWASUM POLRI 2023

30
CONTOH OUTPUT
SEBARAN RISIKO ITWASUM POLRI

Sebaran Risiko dalam Peta Risiko (n: 101) Diagram Perbandingan Kategori Risiko

ITWIL V 3
1% 6%
ITWIL IV 12
10%
ITWIL III 12
ITWIL II 12
ITWIL I 12 Risiko IT
Risiko Kebijakan
TAUD 3 17% Risiko Kepatuhan
URKEU 6 Risiko Operasional
DALMUTU 20 Risiko Strategis

DUMAS 3 66%

BAG ANEV 6
BAG RENDAFUNG 12

0 5 10 15 20 25

Penjelasan:
Hasil identifikasi risiko Bersama Tim Itwasum Polri selaku Pemilik Risiko, diperoleh risiko sebanyak 101. Risiko
terbanyak teridentifikasi di Bagdalmutu Rorenmin Itwasum Polri (20 risiko). Berdasarkan hasil identifikasi tersebut,
secara umum risiko terdiri dari Risiko IT 6%, Risiko Kebijakan 10%, Risiko Kepatuhan 17%, Risiko Operasional 66%
dan Risiko Strategis sebesar 1%.

31
CONTOH OUTPUT
SEBARAN RISIKO ITWASUM POLRI
Jumlah Perbandingan "Tingkat Risiko Strategis"
Sebaran Risiko dalam Peta Risiko
n: 57
Sangat Rendah
Sangat Tinggi
n: 101 Sangat Tinggi 8% 33%
19% Sedang
44%
Tinggi
13% Rendah
35%

Sedang Tinggi
23%
25%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Penjelasan: Penjelasan:

Berdasarkan hasil evaluasi seluruh risiko, diperoleh informasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap risiko yang bersifat
bahwa risiko yang berada di luar selera risiko (level risiko strategis, diperoleh informasi bahwa risiko yang berada pada
sedang, tinggi, dan sangat tinggi) cukup banyak (57%). Hal level sangat tinggi masih cukup banyak (33%). Sehingga risiko
ini menunjukkan bahwa pengendalian internal yang ada saat perlu dikelola melalui rencana yang terkoordinasi dan
ini belum efektif sehingga perlu dilakukan peningkatan upaya terintegrasi antar lintas fungsi serta mendapat pemantauan
penanganan atau inisiatif strategis mengelola risiko yang atau persetujuan dari Pimpinan.
mungkin terjadi.

32
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI

33
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI

34
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI

35
RENCANA TINDAK LANJUT PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
PEMENUHAN MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI)

Pegawai telah mendapatkan Pimpinan Organisasi Pimpinan Organisasi


fasilitas untuk meningkatkan Pegawai memiliki kesadaran mengalokasikan sumber daya menggunakan informasi terkait
kompetensi dan keterampilan terkait manajemen risiko untuk penerapan manajemen risiko dalam pengambilan
terkait manajemen risiko risiko. keputusan

Pimpinan Organisasi mendorong Dalam rangka menciptakan


penerapan manajemen risiko, hubungan kerja yang baik,
Strategi dan kebijakan
melalui Penggunaan kinerja Organisasi telah mengidentifikasi, Risiko telah teridentifikasi dan
manajemen risiko telah
penerapan manajemen risiko menilai, dan mengelola risiko dituangkan dalam register risiko
dikomunikasikan
sebagai indikator penilaian (termasuk implikasi dari transfer
kinerja risiko) terkait kemitraan.

Seluruh risiko telah dianalisis


Organisasi telah menentukan Organisasi telah menentukan Tindak pengendalian telah
dampak dan tingkat
prioritas risiko rencana tindak pengendalian diimplementasikan
keterjadiannya

Register risiko dan rencana tindak


pengendalian telah Proses manajemen risiko telah
Tindak pengendalian efektif Pemantauan/monitoring
dikomunikasikan ke pihak terkait melekat pada proses bisnis
menurunkan risiko terhadap risiko telah dilakukan
(untuk Pimpinan: Profil Risiko Organisasi
Strategis)

Tata Kelola
Terdapat reviu independen
Pimpinan Organisasi membangun Proses manajemen risiko telah
terhadap proses manajemen Sarana Prasarana
sistem pengaduan direviu
risiko
Proses

Rujukan: Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada K/L/Daerah 36
Terima Kasih
PT Integrasi Tri Tama Cendekia
Perkantoran Crown Palace Blok C18-19,
Jln. Prof. Soepomo No. 231,
Tebet, Jakarta 12780, Indonesia
Barcode
Penyampaian Hasil Pelaksanaan Bimtek Satker dan Polres Polda Jatim

Contact Tanya Jawab Manajemen Risiko


dengan Konsultan ITTC

1. Holiriyeuh (Oie) – 08111 70 98 90 (Whatsapp)


2. Lukky Aprinaldi – 0856 2405 8857 (Whatsapp)

https://bit.ly/gformmanrisJATIM

Penyampaian Pengisian Kertas Kerja Pengelolaan Risiko


Bimtek Manajemen Risiko pada Satker dan Polres
POLDA JAWA TIMUR
Tahun 2023
38

Anda mungkin juga menyukai