3.
Kebijakan
2. Internal
Risiko dan Manajemen 4.
Manajemen Risiko Polri Proses
Risiko ISO Pengelolaan
31000:2018 Risiko
5.
1. Pengisian Kertas
Outline
Fenomena MR Kerja
di K/L Pengelolaan
Bimtek Manajemen Risiko
Satker dan Polres Jajaran Polda Jawa Timur
Risiko
Tahun 2023
2
Barcode
Materi Paparan dan Kertas Kerja Pengelolaan Risiko
https://bit.ly/manrisJATIM
3
Agenda Bimtek
Agenda Bimtek Manajemen Risiko Polda Jatim
Hari 1 Hari 2
4
FENOMENA MANAJEMEN RISIKO
DALAM KERANGKA SPIP
Peraturaan BPKP terbaru, Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP
Penerapan Manajemen Risiko di K/L
Terintegrasi pada K/L/Daerah, dijelaskan bahwa penilaian tingkat maturitas tersebut mencakup unsur-unsur: SPIP,
berawal dari SPIP yang dituangkan
Manajemen Risiko Indeks (MRI), Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK), dan Kapabilitas APIP.
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem
Dalam hal MRI terdapat sub-unsur Identifikasi Risiko yang berisi parameter bahwa “Risiko telah teridentifikasi dan
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
dituangkan dalam register risiko”, dan pada subunsur Informasi yang Relevan berisi parameter bahwa “Register risiko
dan rencana tindak pengendalian telah dikomunikasikan ke pihak terkait”.
RPJMN 2020-2024
5
DASAR HUKUM
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN K/L
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 108);
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Instansi Pemerintah;
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pedoman Manajemen Risiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);
Peraturan Menteri PAN RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada K/L/Daerah;
Perkap Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Polri;
Perkap Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Audit Kinerja dan Audit dengan Tujuan Tertentu;
6
DASAR HUKUM
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN K/L
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Pedoman Manajemen Risiko SPBE.
7
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
DEFINISI RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO
8
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO SNI ISO 31000:2018
Prinsip
“Parameter Keefektifan”
1 2 3
5 4
10
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
RISIKO, PENYEBAB, DAN DAMPAK DALAM KERANGKA WAKTU
Ketidakpastian
Peristiwa/Kejadian
t-i
t t+j Tujuan/
Sasaran
Penyebab Risiko Dampak
Kerangka Waktu
Risiko
Risiko
Risiko Risiko
Risiko
Risiko
11
Sebutkan 5 (lima) risiko yang mungkin terjadi!
12
SASARAN:
MENANGKAP GENG MOTOR ATAU PREMAN YANG MERESAHKAN MASYARAKAT.
Risiko
Penyebab
Dampak
13
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
USULAN EVALUASI PERKAP 4 TAHUN 2021 MANAJEMEN RISIKO DI POLRI
Skala Dampak Skala Kemungkinan
Perkap Nomor 4 Tahun 2021 tentang Manajemen Risiko
di Lingkungan Polri
Evaluasi dan Pengembangan
Perkap Nomor 4 Tahun 2021
tentang Manajemen Risiko di
Lingkungan Polri
KATEGORI RISIKO
KATEGORI RISIKO
15
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN DAFTAR KRITERIA DAMPAK RISIKO POLRI
SKALA DAMPAK
Anggaran dan Reputasi/ SDM Pelayanan Operasional/
AREA DAMPAK Kinerja Hukum dan Regulasi
Keuangan Kepercayaan Publik (Keselamatan Personel) Masyarakat TIK/Logistik
Gangguan
100% > Capaian Pemberian Layanan Pelanggaran Disiplin
Tidak Kerugian tidak Jumlah keluhan pemangku menghambat
1 Tidak berbahaya IKU > Tertunda beberapa dan mendapatkan
Signifikan materiil kepentingan (Stakeholder) ≤ 10 pelaksanaan kerja
97% jam dari SLA Teguran Lisan
selama beberapa jam
Gangguan
Gangguan kesehatan fisik
Minor/ Jumlah keluhan pemangku 97% > Capaian Pemberian Layanan menghambat Pelanggaran Disiplin
Jumlah kerugian ringan (mampu bekerja pada
2 Kurang kepentingan (Stakeholder) IKU > Tertunda hampir 1 pelaksanaan kerja dan mendapatkan
kecil hari yang
Signifikan sebanyak 10 s.d 20 92% hari hampir Tindakan Disiplin
sama)
1 hari
Gangguan kesehatan fisik Gangguan
Moderat/ dan/atau mental sedang Pemberian Layanan menghambat Pelanggaran Disiplin
Jumlah kerugian Jumlah keluhan pemangku 92% > Capaian
3 Cukup (tidak mampu Tertunda hampir 1-3 pelaksanaan kerja dan mendapatkan
cukup besar kepentingan (Stakeholder) > 20 IKU >87%
Signifikan melaksanakan tugas >1 hari hari selama Sanksi Disiplin
s/d 3 minggu) 1-3 Hari
Gangguan kesehatan fisik
Pemberitaan negatif di media lokal dan/atau mental berat (tidak Gangguan
Pemberitaan negatif di media mampu melaksanakan tugas menghambat Pelanggaran Etik dan
Jumlah kerugian 87% > Capaian Pemberian Layanan
4 Signifikan massa nasional dan/atau >3 minggu atau pelaksanaan kerja mendapatkan Sanksi
besar IKU > 80% Tertunda 4-7 hari
Pemberitaan negatif di media sosial mengakibatkan cacat tetap selama Kode Etik
yang sesuai fakta atau gangguan jiwa 4-7 Hari
permanen)
Pemberitaan negatif di media
Jumlah kerugian massa nasional dan/atau media Gangguan
Pemberian Layanan Pelanggaran serius
Sangat perlu massa internasional dan/atau 80% > Capaian menghambat
5 Kejadian fatal/kematian Tertunda tertunda dan mendapatkan
Signifikan mengembalikan ke Pemberitaan negatif di media sosial IKU > 70% pelaksanaan kerja
lebih dari 1 Minggu Tuntutan Pidana
kas negara menjadi trending topic nasional lebih dari 1 Minggu
dan/atau internasional
Catatan:
Penetapan skala dampak sebaiknya mempertimbangkan data historis beberapa tahun ke belakang, agar lebih akurat.
Jika data tidak ada, penetapan skala dampak dapat menggunakan informasi dari expert (expert judgement).
16
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN DAFTAR KRITERIA KEMUNGKINAN RISIKO POLRI
Catatan:
Penetapan skala kemungkinan sebaiknya mempertimbangkan data historis beberapa tahun ke belakang, agar lebih akurat.
Jika data tidak ada, penetapan skala kemungkinan dapat menggunakan informasi dari expert (expert judgement).
17
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
RANCANGAN PETA RISIKO POLRI
Pola penetapan kriteria tingkat risiko yang ada dalam Peta Risiko ini mengacu pada pendekatan yang dikaji dari berbagai sumber
dokumen berupa laporan hasil penelitian dan dipadu dengan penerapan yang banyak dilakukan di beberapa Organisasi.
4 8 12 16 20
3 6 9 12 15
Kadang-kadang
3
terjadi 4 10 14 17 22 Sedang 12 – 15 Sedang Kuning
Area Selera Risiko
2 4 6 8 10
1 2 3 4 5
Risiko yang berada pada kategori risiko Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi, WAJIB dilakukan penanganan risiko. Selain itu, untuk risiko
yang bersifat strategis dan/atau terkait kecurangan (fraud) serta menimbulkan kerugian negara pun WAJIB dilakukan penanganan risiko
atau pengendalian tambahan.
18
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM MODEL 3 (TIGA) LINI PERTAHANAN
19
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PEMBAGIAN PERAN PEMBINA FUNGSI DAN PENGAWAS MANAJEMEN RISIKO
20
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
AGREGASI DAN PENETAPAN RISIKO STRATEGIS
1 2
Mengganggu
Mengganggu Realisasi Proses
pencapaian
1
Satker/Pemilik Risiko
Fokus/Prioritas Penanganan
Tujuan/ Sasaran
Pimpinan
Polda
Profil Risiko
PROFIL
RISIKO Efektivitas
STRATEGIS
Penguatan Peran Pengendalian 2 Pengendalian
Polda
Risiko yang
diidentifikasi oleh Mengganggu
mayoritas keberlangsungan Penguatan
3 Pengawasan
Satker/Subsatker Tugas dan Fungsi
dan/atau saling Satker/Polda
4 berkaitan 3
21
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO
MEKANISME PELAPORAN MANAJEMEN RISIKO
Peraturan
Program/ Aktivitas/Kegiatan/ Stakeholder Stakeholder Aplikasi/Alat/
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Perundang-
Kegiatan Tahapan Utama Eksternal Internal Kanal
undangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Makna dasar dari konteks adalah kondisi atau keadaan yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja dan keberlangsungan organisasi.
Konteks dalam proses pengelolaan risiko dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Konteks Eksternal, terkait dengan lingkungan eksternal di mana organisasi beroperasi dan mengupayakan pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu menggunakan kerangka umum yang dikenal dengan istilah PESTLE (Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, Teknologi, Hukum/Peaturan dan Lingkungan).
2. Konteks Internal, analisis ini perlu mempertimbangkan Sasaran Organisasi, Struktur Organisasi, Proses Bisnis, Sumber Daya dan Kepentingan
Pemangku Kepentingan.
23
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
IDENTIFIKASI RISIKO
Proses menemukenali, mendeskripsikan, dan mendokumentasikan peristiwa risiko yang dapat mempengaruhi
Identifikasi Risiko pencapaian Sasaran/Tujuan/Program/Kegiatan/Proses.
Kapan Berkala (Tahunan/Semesteran); Sesuai kebutuhan atau arahan Pimpinan; Terdapat perubahan konteks Organisasi.
Untuk mengidentifikasi apa yang akan terjadi dari situasi atau peristiwa yang sedang terjadi atau pun yang belum terjadi yang
Mengapa dapat mempengaruhi Sasaran/Tujuan/Program/Kegiatan/Proses Organisasi.
Bagaimana Fishbone Diagram (salah satu tools); Boutie/Metode Dasi Kupu-kupu; 5W (why,why,why,why,why); FGD; dll.
Sumber Dokumen Kajian dokumen, analisis pemangku kepentingan, Risk Breakdown Structure (RBS), Metode pemetaan proses bisnis.
Sasaran:
Pengaduan dari masyarakat terpaksa
ditolak dan/atau sulit untuk dijawab. ✓ Pengaduan yang disampaikan bukan
kewenangan Polri. ✓ Pengaduan berulang.
✓ Sistem pengawasan yang
akuntabel guna mendukung
tata Kelola pemerintah yang
Pengaduan Masyarakat tidak diterima.
× Mekanisme penyelesaian pengaduan
belum tersedia. × Penurunan kepuasan masyarakat kinerja
Kepolisian (khususnya terkait pengawasan) ✓ bersih dan melayani.
(Presentase Penanganan
Pengaduan Masyarakat)
Pengaduan Masyarakat tidak terselesaikan.
× Pengaduan yang disampaikan tidak
memenuhi kriteria pengawasan. ✓ Berpotensi menurunnya reputasi organisasi
Polri. ✓
24
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
ANALISIS DAN EVALUASI RISIKO
Kriteria Risiko merupakan standar acuan yang dibutuhkan di tahap Penilaian Risiko terkait penentuan Nilai dan
Pengambilan Keputusan terhadap potensi peristiwa risiko.
25
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO YANG EFEKTIF
PENATAPAN RENCANA PENANGANAN RISIKO
Tujuan dari penanganan risiko adalah untuk memilih dan menerapkan opsi-opsi yang tepat dalam mengatasi
risiko. Memilih opsi perlakuan risiko yang paling efektif perlu mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat
potensial yang diperoleh bagi pencapaian sasaran dibandingkan dengan biaya, usaha, atau kesulitan
implementasinya. Secara umum perlakuan terhadap suatur risiko yaitu sebagai berikut:
• Suatu tindakan tidak melaksanakan atau meneruskan kegiatan/program yang dapat menimbulkan risiko tersebut.
Menghindari risiko dapat juga dilakukan dengan cara mengganti atau memodifikasi sasaran.
• Suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko ataupun dampak risiko. Misal: asuransi,
outsourcing, hedging, dsb.
MITIGASI (MITIGATION)
• Melakukan perlakuan risiko untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko, atau mengurangi dampak risiko bila
terjadi, atau mengurangi kemungkinan dan dampak risiko.
• Suatu tindakan tidak melakukan perlakuan apa pun terhadap risiko tersebut.
26
FORMULIR/KERTAS KERJA PENGELOLAAN RISIKO
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN RISIKO
Form –
Kertas Kerja Pengumpulan Data Identifikasi Risiko
IDENTIFIKASI RISIKO SATKER DAN POLRES
POLDA JAWA TIMUR
Tahun 2023
Nama Pemilik Risiko :… Tgl. Penyusunan :…
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
27
Identifikasi
risiko terhadap
Sasaran atau Kalo gak buat
Tugas dan dokumen profil
Fungsi? risiko gimana?
Kalo di tempat
saya, tidak ada
Di tempat saya,
risiko gimana?
siapa yang perlu
buat profil risiko?
28
29
CONTOH OUTPUT
BUKU PROFIL RISIKO ITWASUM POLRI 2023
30
CONTOH OUTPUT
SEBARAN RISIKO ITWASUM POLRI
Sebaran Risiko dalam Peta Risiko (n: 101) Diagram Perbandingan Kategori Risiko
ITWIL V 3
1% 6%
ITWIL IV 12
10%
ITWIL III 12
ITWIL II 12
ITWIL I 12 Risiko IT
Risiko Kebijakan
TAUD 3 17% Risiko Kepatuhan
URKEU 6 Risiko Operasional
DALMUTU 20 Risiko Strategis
DUMAS 3 66%
BAG ANEV 6
BAG RENDAFUNG 12
0 5 10 15 20 25
Penjelasan:
Hasil identifikasi risiko Bersama Tim Itwasum Polri selaku Pemilik Risiko, diperoleh risiko sebanyak 101. Risiko
terbanyak teridentifikasi di Bagdalmutu Rorenmin Itwasum Polri (20 risiko). Berdasarkan hasil identifikasi tersebut,
secara umum risiko terdiri dari Risiko IT 6%, Risiko Kebijakan 10%, Risiko Kepatuhan 17%, Risiko Operasional 66%
dan Risiko Strategis sebesar 1%.
31
CONTOH OUTPUT
SEBARAN RISIKO ITWASUM POLRI
Jumlah Perbandingan "Tingkat Risiko Strategis"
Sebaran Risiko dalam Peta Risiko
n: 57
Sangat Rendah
Sangat Tinggi
n: 101 Sangat Tinggi 8% 33%
19% Sedang
44%
Tinggi
13% Rendah
35%
Sedang Tinggi
23%
25%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Penjelasan: Penjelasan:
Berdasarkan hasil evaluasi seluruh risiko, diperoleh informasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap risiko yang bersifat
bahwa risiko yang berada di luar selera risiko (level risiko strategis, diperoleh informasi bahwa risiko yang berada pada
sedang, tinggi, dan sangat tinggi) cukup banyak (57%). Hal level sangat tinggi masih cukup banyak (33%). Sehingga risiko
ini menunjukkan bahwa pengendalian internal yang ada saat perlu dikelola melalui rencana yang terkoordinasi dan
ini belum efektif sehingga perlu dilakukan peningkatan upaya terintegrasi antar lintas fungsi serta mendapat pemantauan
penanganan atau inisiatif strategis mengelola risiko yang atau persetujuan dari Pimpinan.
mungkin terjadi.
32
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI
33
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI
34
CONTOH REVIU OUTPUT
LAPORAN PROFIL RISIKO POLRES METRO BEKASI
35
RENCANA TINDAK LANJUT PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
PEMENUHAN MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI)
Tata Kelola
Terdapat reviu independen
Pimpinan Organisasi membangun Proses manajemen risiko telah
terhadap proses manajemen Sarana Prasarana
sistem pengaduan direviu
risiko
Proses
Rujukan: Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada K/L/Daerah 36
Terima Kasih
PT Integrasi Tri Tama Cendekia
Perkantoran Crown Palace Blok C18-19,
Jln. Prof. Soepomo No. 231,
Tebet, Jakarta 12780, Indonesia
Barcode
Penyampaian Hasil Pelaksanaan Bimtek Satker dan Polres Polda Jatim
https://bit.ly/gformmanrisJATIM