Anda di halaman 1dari 23

- Pencatatan dan Pelaporan Risiko

- Monitoring Risiko
- Komunikasi dan Konsultasi Risiko

DIKLAT MANAJEMEN RISIKO


DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT
KOTA PASURUAN
SIDOARJO, 6 NOVEMBER 2021
Pokok Bahasan

Sesi 1 –
Pencatatan
Risiko
Pencatatan dan
Pelaporan
Risiko
Pelaporan Risiko

2
Pencatatan Keterjadian Risiko
Proses dan hasil keluaran
manajemen risiko sebaiknya
didokumentasikan dan Pencatatan Kejadian
dilaporkan melalui Risiko Kunci

mekanisme yang sesuai.

Laporan Penerapan
Manajemen Risiko
Contoh Pencatatan Kejadian Risiko
FORMULIR PENCATATAN KEJADIAN
RISIKO KUNCI

Unit Kerja Biro Umum dan Keuangan


Kegiatan Layanan Manajemen
Keuangan
sasaran Tercapainya Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Penyusunan Laporan Keuangan
Penanggung Jawab Kepala Bagian Keuangan
Periode Laporan Triwulan I 2020

No Tanggal Kejadian risiko Penyebab Dampak Rincian Mitigasi risiko Kondisi Setelah Mitigasi
Pencatatan No risiko Uraian Waktu
1 31-Mar-20 1 Kesalahan pencatatan kode, 21 Jan dan Petugas Penatausahaan Barang Kesalahan penyajian Trasir Saldo stock Angka saldo persediaan telah
satuan dan nilai Barang 15 Mrt 2020 Persediaan tidak cermat dan teliti dalamlaporan keuangan opname kelaporan dikoreksi sesuai hasil stock
Persediaan dalam tugasnya persediaan opame
Dokumentasi Manajemen Risiko
Dokumentasi meliputi; asumsi, metode, sumber data, analisis, hasil
serta alasan pengambilan keputusan.
Pentingnya Dokumentasi MR;
1. Menggambarkan proses MR yg dilaksanakan telah berjalan dengan tepat
2. Memberikan masukan data dan informasi utk proses identifikasi dan analisis
risiko.
3. Menyediakan daftar risiko yg ada dan mengembangkan database organisasi.
4. Menyediakan informasi utk proses pengambilan keputusan yg relevan dgn
rencana dan pelaksanaan MR.
5. Menyediakan informasi utk mekanisme tanggung gugat dan peralatan.
6. Memfaslitasi penngawasan dan reviu yang berkelanjutan.
7. Menyediakan informasi yang diperukan utk uji coba audit
8. Menyosialisasikan dan mengomunikasikan informasi yang berhubungan dengan
MR.

5
Contoh dokumentasi MR
Dokumentasi MR
Proses Dokumen Terkait
Menetapkan konteks 1) Kebijakan / Piagam Manajemen Risiko
2) Kriteria Evaluasi Risiko
Mengidentifikasi risiko dan melakukan 1) Risk register
asesmen risiko (menganalisis dan 2) Dokumetasi proses penilaian risiko
mengevaluasi risiko) 3) Daftar Prioritas Risiko
4) Pemutakiran daftar Risiko
Memberi tanggapan dan perlakuan atas 1) Rincian rencana penanganan risiko
risiko 2) Laporan monitoring pelaksanaan penanganan
Memantau dan mengkaji-ulang serta 1) Laporan monitoring oleh pelaksana dan atasan
melakukan komunikasi dan konsultansi 2) Laporan audit pihak ketiga
3) Laporan Status dan Kemajuan serta Rekomendasi
Penyempurnaan atau Laporan Hasil Monev
4) Daftar Stakeholder dan kepentingannya
5) Hasil analisis stakeholder
6) Rencana komunikasi dan konsultasi
7) Catatan Komunikasi & Konsultansi
Pasca terjadinya risiko 1) Uraian lengkap mengenai kasus yang terjadi 7
2) Analisis penyebab terjadinya
7
3) Upaya mencegah kejadian serupa
Dokumentasi Pemantauan dan Tinjauan Risiko
- Contoh KemenPUPR
Dokumentasi Pemantauan dan Tinjauan Risiko
- Contoh KemenPUPR
Laporan Penerapan MR - KemenPUPR

MENTERI PUPR
Melalui Sekjen
Lap Pemantauan ditembuskan
Itjen Menyusun Penerapan MR ke Itjen
LHE Penerapan
MR
Pimpinan Unor

UPR lbh tinggi dan


UKI Unor

UPR dan UKI UPT

UPR Menyusun UKI Menyusun Lap


Lap Penerapan MR Triwulanan pemantauan MR
Pokok Bahasan

Sesi 2 –
Komunikasi
Risiko
Monitoring
Risiko

Pengertian & Aktivitas


Monitoring Risiko

11
PENGERTIAN
• Pemantauan rutin atas kinerja aktual MR vs
rencana/harapan
• Selalu disertai reviu (peninjauan berkala atas
kondisi MR saat ini dengan fokus tertentu)
• Termasuk bagian yang direncanakan dalam
proses MR
• Petugas pelaksana Monitoring dan reviu harus
ditetapkan dengan jelas
PELAKSANAAN MONITORING
Pemantauan oleh Inspektorat
• penugasan khusus
Validasi Pelaksanaan • validasi atas laporan realisasi RTP setiap triwulan yang
Rencana Penanganan disusun oleh unit kerja
Risiko/RTP • Laporan berbentuk surat dengan melampirkan kertas
kerja atas realisasi RTP yang sudah divalidasi

• Evaluasi SPI sbg bagian dari tahapan audit


Menyatu dalam • Langkah kerja : Reviu dokumen,
Penugasan Audit wawancara, observasi, test of control
secara uji petik

• penugasan khusus
Penilaian Maturitas • menilai tingkat kematangan (maturity) penerapan
Pengelolaan Risiko dan Sistem Pengendalian Intern dan
MR memberikan rekomendasi peningkatan efektivitas
Pengelolaan Risiko dan Sistem Pengendalian Intern.
Contoh PEMANTAUAN – KemenPUPR

UPR UKI Inspektorat

• On going – • Verifikasi • Evaluasi


melekat dalam usulan risiko Penerapan MR
kegiatan baru Kementerian
• Triwulanan • Evaluasi atas dan Unor (UPR
(menilai laporan T-1)
efektifitas triwulanan UPR • Konsultansi
penanganan T-2 dan T-3 • Wasintern
risiko – Laporan • Evaluasi lainnya
Penerapan MR) Penerapan MR
Contoh formulir monitoring risiko

16
Monitoring dan Kontrol Risiko
DAFTAR PEMANTAUAN KEGIATAN PENGENDALIAN
Unit Pemilik Risiko: Perwakilan BPKP …..
Triwulan III 2021
Penanggung-
No Pernyataan Risiko Kegiatan Pengendalian Indikator Keluaran Target Waktu Realisasi Waktu Hambatan / Kendala
jawab
1 Auditor gagal 1. Apabila Penyidik tidak memenuhi Kepala 1. Surat Penghentian Audit N/A (Insindentil N/A (Insindentil Belum
mendapatkan bukti permintaan bukti atau melakukan Perwakilan 2. Konferensi Pers (jika diperlukan) tergantung adanya tergantung adanya tersedianya
yang relevan, pembatasan akses, Kepala BPKP … peristiwa) peristiwa) manajemen risiko
kompeten, dan cukup Perwakilan akan menerbitkan Surat kehumasan
pada saat audit Penghentian Audit. terkait informasi
dilakukan (pembatasan 2. Konferensi Pers terkait Penghentian keinvestigasian
informasi). Audit (jika diperlukan) untuk untuk counter
mengurangi dampak reputasi pemberitaan
negatif
2 Auditor gagal 1. Mewajibkan Auditor Bidang Kepala 1. Sertifikat Diklat Curicullum Vitae 1. Per Triuwulan IV 1. Per Triwulan III, Belum
mendeteksi informasi Investigasi mengikut diklat AI / PKKN Perwakilan Tim Audit dan Pemberi Keterangan Ahli seluruh Auditor 78% Auditor tersedianya
penting yang baru / PKA yang diadakan oleh BPKP … 2. Notulen QA dengan Deputi Bidang Bidang Investigasi Bidang manajemen risiko
terungkap pada proses Pusdiklatwas Investigasi telah mengikuti Investigasi kehumasan
peradilan Tipikor. 2. QA dengan Deputi Bidang Investigasi 3. Berita Acara Klarifikasi dengan Ahli sertifikasi AI / PKKN / telah terkait informasi
terhadap Hasil Telaah Awal 5W+2H Hukum Pidana pada saat proses PKA tersertifikasi keinvestigasian
3. Bantuan Ahli Hukum Pidana dalam Telaah Awal 5W+2H 2. QA adalah insidentil AI/PKKN/PKA untuk counter
analisis PMH dan Mens Rea. 4. Undangan / Pemberitahuan 3. Klarifikasi dengan 2. Insidentil pemberitaan
4. Ekspose Penyidik ulang apabila kepada Penyidik untuk melakukan Ahli Hukum adalah 3. Insidentil negative
materi ekspose belum memadai Ekspose Ulang. insidentil 4. Insidentil (uncontrollable)
4. Ekspose ulang adalah
Insidentil

PEMANTAUAN TERHADAP PERISTIWA RISIKO

Skor
No Pernyataan Risiko Peristiwa Waktu Kejadian Tempat Kejadian Dampak
Pemicu Peristwa Penyebab

1 Auditor gagal mendapatkan bukti yang Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa N/A Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa
relevan, kompeten, dan cukup pada saat terkait risiko tersebut per terkait risiko tersebut per baru terkait risiko terkait risiko tersebut per baru terkait risiko
audit dilakukan (pembatasan informasi). Triwulan III Triwulan III tersebut per Triwulan III Triwulan III tersebut per Triwulan III
2 Auditor gagal mendeteksi informasi Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa N/A Belum ada peristiwa baru Belum ada peristiwa
penting yang baru terungkap pada proses terkait risiko tersebut per terkait risiko tersebut per baru terkait risiko terkait risiko tersebut per baru terkait risiko
peradilan Tipikor. Triwulan III Triwulan III tersebut per Triwulan III Triwulan III tersebut per Triwulan III
Sesi 3
Komunikasi Risiko
KOMUNIKASI dan KONSULTASI
Komu Konsul
nikasi tukar-menukar
informasi dan
tasi komunikasi antara
pendapat mengenai organisasi dengan
risiko dan para pemangku
pengelolaannya kepentingan,
mengenai isu
tertentu
berjalan secara
ciri-ciri sebagai
internal dan berikut:
eksternal
1. Mengutamakan
proses, bukan hasil
akhir.
2. Berdampak kpd
suatu keputusan
melalui pengaruh
ketimbang kekuasaan.
3. Berhubungan
dengan input thd
pengambilan
keputusan.
PROSES KOMUNIKASI dan KONSULTASI

• Di tingkat operasional tidak terlalu memerlukan


komunikasi formal dibandingkan manajemen
risiko strategis. Proses komunikasi di tingkat
operasional cenderung berjalan secara alamiah,
sementara kebijakan strategis perlu
disosialisasikan secara baik ke bawah.
• Komunikasi awal dikonsentrasikan pada
partisipasi stakeholders internal, kemudian secara
bertahap mulai diarahkan pada bagaimana
melibatkan stakeholders eksternal
Komunikasi dan Konsultasi
Tujuan; memperoleh informasi yang relevan
serta mengkomunikasikan setiap tahapan proses
manajemen risiko sehingga pihak-pihak yang
terkait dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan baik.
• Dialog 2 arah
• Dilaksanakan sejak awal
• Menjaring masukan dari berbagai sudut
pandang
INSTRUMEN KOMUNIKASI DAN
KONSULTASI – RACI Matriks
No. Proses Manajemen Risiko PR KMR AMR MSh Sh Bag
1 Persiapan Proses Komunikasi I A R C I
2 Identifikasi Stakeholders A R R C C
3 Proses Komunikasi dan Konsultasi Internal A R C I/C
(awal)
4 Proses Komunikasi dan Konsultasi Eksternal A C R C I/C I
(awal)
5 Proses komunikasi berlanjut I A/R C/R R I/C R
Catatan:
- PR : Pemilik Risiko
- KMR : Koordinator Manajemen Risiko
- AMR : Administrator Manajemen Risiko
- MSh : Mitra Stakeholder
- Sh : Stakeholder

R : Pelaksana
A : Penanggung jawab/pembuat keputusan
C : pihak yang diajak konsultasi
I : Pihak yang diberi informasi
PERTANYAAN??

Anda mungkin juga menyukai