Anda di halaman 1dari 4

Nama : Injilia K.

Salindeho
NIM : 16111101155
Kelas : K3 S.06
MK : Manajemen Resiko K3

CONTOH-CONTOH DALAM HIRARKI PENGENDALIAN K3


1. Eliminasi, Contohnya :
- memperkenalkan perangkat mengangkat mekanik untuk menghilangkan
penanganan bahaya manual;
- Terdapat lubang besar di jalan yang dapat berpotensi pekerja atau
kendaraan masuk ke dalamnya, pengendalian dengan eliminasi dapat
dilakukan dengan menutup lubang sampai permukaannya sama dengan
disekitarnya.
- Menghilangkan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dalam pross
produksi.
2. Subtitusi, Contohnya :
- Proses pengecatan dengan menggunakan spray lebih berbahaya bagi
kesehatan, dapat dilakukan pengendalian dengan cara substitusi yaitu
mengganti spray dengan kuas.
- Sistem otomatisasi pada mesin untuk mengurangi interaksi mesin-mesin
berbahaya dengan operator
- mengganti bahan baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan yang
cair atau basah.
3. Kontrol teknik / Perancangan, Contohnya :
- Bagian pulley mesin yang berputar tidak terdapat pengaman, dapat
dilakukan pengendalian secara rekayasa engineering yaitu dengan
membuatkan pengaman (guarding).
- adanya penutup mesin/machine guard
- Ventilasi keluar setempat ( lokal exhaust ventilation ), yaitu suatu cara
yang dapat menghisap bahan-bahan berbahaya sebelum bahan berbahaya
tersebut masuk keudara ruang kerja.
4. Kontrol administrative, Contohnya :
- pengaturan pola gilir kerja (shift)
- pemasangan rambu-rambu yang memberikan informasi baik larangan,
kewajiban, ataupun informasi lainnya.
- adanya standar operasi baku (SOP),
5. Alat Pelindung Diri (APD), Contohnya :
- Topi keselamtan (Helmet),
- kacamata keselamatan,
- Masker,

CONTOH KASUS KECELAKAAN KERJA


“Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Mesin Dinamo Pabrik”
“Bagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang Berputar”
Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan
penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi.
Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang
dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat
melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah
tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher
korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh
karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar
pukul 08.00.
Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang
menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia.
Analisa :
Tahapan Penyebab
Penyebab Umum
Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang
berputar
Penyebab Terperinci
Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan
dalam memilih penggunaan pakaian kerja.
Penyebab Pokok
- Kebijakan pabrik Perusahaan, kurang memberikan pelatihan dan perhatian
kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam
mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.
- Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai, kurangnya kepekaan
pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja

Analisa :
Strategi Pengendalian
1. memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatati dan kesehatan kerja yang
diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan
kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.
2. selama melakukan proses pekerjaaan yang berbahaya, seperti pembersihan
mesin, penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus
berhenti beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka
mesin harus dikunci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus memasang
tutup pengaman atau peralatan pembatas.
3. Operator mesin ataupun alat produksi lainnya sebailrnya diberi peringatan
setiap sesudah dan sebelumnya mengoperasikan apakah ada petugas yang
masih disana ataupun tidak. sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga
dan tanggap dengan tanggung jawabnya.
4. Seluruh tugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerjaa harus bertanggung
jawab menjalankan penanggulangan kecelakaan, rencanaa penanganan
darurat, serta melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian.
5. Komunikasi antar pegawai hams selalu terjaga dengan baik agar saling
memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang
kecelakaan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai