Penyebab Umum
Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang berputar
Penyebab Terperinci
Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih
penggunaan pakaian kerja.
Penyebab Pokok
Kebijakan pabrik Perusahaan
Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar
tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.
Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai
kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja
Analisa :
Strategi Pengendalian
memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatati dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja
guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya
kecelakaan yang sama.
selama melakukan proses pekerjaaan yang berbahaya, seperti pembersihan mesin, penambahan
minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus berhenti beroperasi. Untuk mencegah
orang lain menghidupkan mesin, maka mesin harus dikunci atau diberi tanda peringatan,
perusahaan harus memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas.
Operator mesin ataupun alat produksi lainnya sebailrnya diberi peringatan setiap sesudah dan
sebelumnya mengoperasikan apakah ada petugas yang masih disana ataupun tidak. sebaiknya
operator mesin dilatih agar tetap siaga dan tanggap dengan tanggung jawabnya.
Seluruh tugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerjaa harus bertanggung jawab menjalankan
penanggulangan kecelakaan, rencanaa penanganan darurat, serta melakukan bimbingan
pelaksanaan setiap bagian.
Komunikasi antar pegawai hams selalu terjaga dengan baik agar saling memperhatikan satu sama
lain sehingga mampu meminimalisir peluang kecelakaan yang terjadi.
Pencegahan yang efektif
Di abad ke-21 ini semua bangsa tidak dapat lepas dari proses industrialisasi. Indikator
keberhasilan dunia industri sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang produktif, sehat
dan berkualitas. Kita ambil contoh industri bidang konstruksi, yang merupakan kegiatan di
lapangan, memiliki fenomena kompleks yang menyangkut perilaku dan manajemen keselamatan.
Di dalam industri konstruksi terjadinya kecelakaan berat lima kali lipat dibandingkan industri
berbasis manufaktur.
Pekerjaan dan pemeliharaan konstruksi mempunyai sifat bahaya secara alamiah. Oleh sebab itu
masalah bahaya harus ditempatkan pada urutan pertama program keselamatan dan kesehatan. Di
sebagian besar negara , keselamatan di tempat kerja masih memprihatinkan. Seperti di Indonesia,
rata-rata pekerja usia produktif (15 45 tahun) meninggal akibat kecelakaan kerja. Kenyataanya
standard keselamatan kerja di Indonesia paling buruk dibandingkan dengan negara-negara lain di
kawasan Asia Tenggara.
Kecelakaan kerja bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat dihindari
sehingga tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja. Berdasarkan penyebabnya,
terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung.
Adapun sebab kecelakaan tidak langsung terdiri dari faktor lingkungan(zat kimia yang tidak
aman, kondisi fisik dan mekanik) dan faktor manusia(lebih dari 80%).