Anda di halaman 1dari 21

Distribusi t dan F

Pengajar:
Dr. Asep Ikin Sugandi, M.Pd.
STATISTIKA Dr. Rippi Maya, M.Pd.

MATEMATIK Pertemuan Ke-13


16 Mei 2020
S2
Beberapa Teknik Distribusi
MATERI
A. Distribusi t
YANG
B. Distribusi F
AKAN
DIBAHAS C. Distribusi Rataan dan Varians
Sampel
A. Distribusi t

Definisi:

Jika Y dan Z adalah peubah acak bebas, di mana Y mempunyai distribusi khi-kuadrat dengan
derajat kebebasan 𝜈 dan 𝑍~ 0,1 , maka
𝑍
𝑇=
𝑌
𝑛

dikatakan mempunyai distribusi (Student) t dengan derajat kebebasan 𝜈.

Notasinya: 𝑇~𝑇𝜈 .

3
Definisi: Fungsi Densitas t

Peubah acak T dikatakan berdistribusi t jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk:
𝜈+1 −
𝜈+1
Γ 𝑡2 2
𝑘1 𝑡 = 2
𝜈 . 1+ 𝜈 , −∞ < 𝑡 < ∞.
𝜋𝜈. Γ
2

Keterangan:

- Peubah acak X yang berdistribusi t disebut juga peubah acak t .

- Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi t adalah 𝑡(𝜈), artinya peubah acak X
berdistribusi t dengan derajat kebebasan 𝜈 = 𝑛 − 1.

- Peubah acak X yang berdistribusi t dengan derajat kebebasan 𝝂 bisa juga ditulis sebagai
𝑋~𝑡 𝜈 .

4
Teorema:

Jika 𝑋 dan 𝑆 2 adalah rata-rata dan varians dari sampel acak berukuran n dari populasi
berdistribusi normal dengan rataan 𝜇 dan varians 𝜎 2, maka
𝑋−𝜇
𝑇=
𝑆
𝑛

mempunyai distribusi t dengan derajat kebebasan 𝑛 − 1 .

5
Rataan dan varians dari distribusi t adalah:
1. 𝐸 𝑇 = 0.
𝑟
2. 𝑉𝑎𝑟 𝑇 = 𝑟−2.

Gambar 2. Sifat simetri dari distribusi t

Gambar 1. Kurva distribusi t dengan derajat kebebasan 𝝂.

6
Contoh 1:

Nilai t dengan derajat kebebasan 𝜈 = 14, yang membuat luas di sebelah kiri nilai t sebesar
0,025 dan luas di sebelah kanan nilai t sebesar 0,975 adalah

𝑡0,975 = −𝑡0,025 = −2,145.

Contoh 2:

Misalkan peubah acak T mengikuti distribusi t dengan derajat kebebasan 𝜈 = 7.

a) Hitung 𝑃 𝑇 ≤ −1,415

b) Hitung 𝑃(−1,895 < 𝑇 < 1,415)

7
Jawab:

a) Karena sifat simetri dari distribusi t, maka 𝑃 𝑇 ≤ −1,415 = 𝑃 𝑇 > 1,415 .

Dari tabel distribusi t diperoleh nilai peluang


𝑃 𝑇 ≤ −1,415 = 𝑃 𝑇 > 1,415 = 0,10.

b). 𝑃 −1,895 < 𝑇 < 1,415 = 𝑃 𝑇 < 1,415 − 𝑃 𝑇 < −1,895


= 𝑃 𝑇 < 1,415 − 𝑃(𝑇 > 1,895
= 0,90 − 0,05 = 0,85.

8
Contoh 3:
Cari nilai k yang memenuhi 𝑃 𝑘 < 𝑇 < −1,761 = 0,045 untuk sampel acak berukuran 15
yang diambil dari suatu distribusi normal.
Jawab:
Perhatikan bahwa derajat kebebasan 𝜈 = 15 − 1 = 14.
𝑃 𝑘 < 𝑇 < −1,761 = 𝑃 𝑇 < −1,761 − 𝑃 𝑇 < 𝑘
= 𝑃 𝑇 ≥ 1,761 − 𝑃 𝑇 < 𝑘
= 0,05 − 𝑃 𝑇 < 𝑘 = 0,045
Jadi 𝑃 𝑇 < 𝑘 = 0,05 − 0,045 = 0,005.
Dari tabel distribusi t diketahui bahwa nilai 𝑘 = −2,997.

9
Contoh 4:

Periode kehamilan manusia, periode waktu antara konsepsi dan persalinan, adalah sekitar 40
minggu (280 hari), diukur dari hari pertama periode menstruasi terakhir ibu. Untuk bayi cukup
bulan yang baru lahir, panjang bayi yang sesuai untuk usia kehamilan Ibu, diasumsikan
berdistribusi normal dengan rata-rata = 50 cm dan standar deviasi = 1,25 cm. Hitunglah
peluang bahwa sampel acak dari 20 bayi yang lahir pada waktunya, mempunyai rata-rata
panjang lebih besar dari 52,5 cm.

Jawab:

Misalkan X adalah panjang (diukur dalam cm) bayi yang baru lahir sesuai waktunya.

Maka 𝑋~𝑁 𝜇, 𝜎 2/𝑛) = 𝑁(50,1.56/20 .

10
𝑥−𝜇 52,5 − 50
𝑃 𝑋 > 52,5 = 𝑃 𝑡 > 𝜎 =𝑃 𝑡> = 𝑃 𝑡 > 8,94 ≈ 0.
1,25/ 20
𝑛
Artinya, peluangnya dapat diabaikan.

Perlu dicatat bahwa 𝑃 𝑋 > 52,5 ≈ 0 tidak berarti bahwa peluang panjang bayi baru lahir lebih
besar dari 52,5 cm adalah nol. Kenyataannya, dengan derajat kebebasan 19, diperoleh
52,5−50
peluangnya sebesar 𝑃 𝑋 > 52,5 = 𝑃 𝑡 > = 𝑃 𝑡 > 2 ≈ 0,025.
1,25

11
B. Distribusi F

Definisi:

Misalkan U dan V adalah peubah acak khi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝜈1 dan 𝜈2. Jika U
dan V bebas, maka
𝑈/𝜈1
𝐹=
𝑉/𝜈2

dikatakan mempunyai distribusi F dengan 𝜈1 merupakan derajat kebebasan pembilang dan 𝜈2


merupakan derajat kebebasan penyebut.

Notasinya: 𝑋~𝐹(𝜈1 , 𝜈2).

12
,
Definisi: Fungsi Densitas F

Peubah acak F dikatakan berdistribusi F jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk:

𝜈1 /2
𝜈 + 𝜈2 𝜈1 𝜈1 +𝜈2
Γ 1 . 𝜈1 𝜈1

2
2 𝜈2 −1
𝑘1 𝑓 = 𝜈 𝜈2 .𝑓 2 . 1+ 𝑓 , 0<𝑓<∞
Γ 1 .Γ 𝜈2
2 2
0, untuk 𝑓 lainny𝑎

Rataan dan varians:

𝜈2
1. 𝐸 𝐹 = dan
𝜈2 −2

2𝜈2 2 𝜈2 +𝜈1 −2
2. 𝑉𝑎𝑟 𝐹 =
𝜈1 𝜈2 −2 2 𝜈2 −4

13
Gambar 3. Grafik Distribusi F Gambar 4. Titik kritis 𝒇𝜶 pada distribusi F

14
Teorema:

Misalkan dua peubah acak berukuran 𝜈1 dan 𝜈2 , diambil dari dua populasi berdistribusi
normal dengan varians masing-masing 𝜎12 dan 𝜎22. Jika varians dari sampel acaknya
diberikan oleh 𝑆12 dan 𝑆22, maka statistik

𝑆12 /𝜎12 𝜎22𝑆12


𝐹= 2 2= 2 2
𝑆2 /𝜎2 𝜎1 𝑆2

mempunyai distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang 𝜈1 − 1 dan derajat


kebebasan penyebut 𝜈2 − 1 .

15
Contoh 5:

Misalkan peubah acak F berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang 𝜈1 dan derajat
kebebasan penyebut 𝜈2 .

a). Untuk 𝜈1 = 7 dan 𝜈2 = 8, tentukan nilai a yang memenuhi 𝑃 𝐹 ≤ 𝑎 = 0,95.

b) Untuk 𝜈1 = 5 dan 𝜈2 =3, hitung 𝑃 𝐹 ≥ 9,01 .

Jawab:

a) Diketahui 𝑃 𝐹 ≤ 𝑎 = 1 − 𝑃 𝐹 > 𝑎 = 0,95.


𝑃 𝐹 > 𝑎 = 1 − 0,95 = 0.05.

Dari tabel distribusi F diperoleh nilai 𝑎 = 3,50.

b) Dari tabel distribusi F diperoleh nilai 𝑃 𝐹 ≥ 9,01 = 0,05

16
Contoh 6:

Misalkan 𝑆12 menyatakan varians sampel untuk sampel acak berukuran 10 dari Populasi I dan
misalkan 𝑆22 menyatakan varian sampel untuk sampel acak berukuran 8 dari Populasi II.
Varians Populasi I diasumsikan tiga kali varians Populasi II. Carilah dua bilangan a dan b

𝑆12
sedemikan sehingga 𝑃 𝑎 ≤ ≤ 𝑏 = 0,90, dengan mengasumsikan 𝑆12 bebas dari 𝑆22.
𝑆22

Jawab:

Dari soal di atas, diasumsikan 𝜎12 = 3𝜎22 dengan 𝜈1 = 10 dan 𝜈2 = 8.

Dapat ditulis

𝑆12 /𝜎12 𝑆12 /3𝜎22 𝑆12


2 2 = 2 2 = 2,
𝑆2 /𝜎2 𝑆2 /𝜎2 3𝑆2

17
mempunyai distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang 𝜈1 − 1 = 9 dan derajat
kebebasan penyebut 𝜈2 − 1 = 7.

Dengan menggunakan tabel distribusi F diperoleh 𝐹0,05 9,7 = 3,68.

Untuk mencari 𝐹0,95 sedemikian sehingga

𝑆12
𝑃 2 < 𝐹0,95 = 0,05,
3𝑆2

diuraikan dengan cara berikut:

𝑆12 3𝑆22 1
𝑃 2 < 𝐹0,95 = 𝑃 2 > = 0,05.
3𝑆2 𝑆1 𝐹0,95

18
Dengan melihat tabel distribusi F dengan 𝜈1 = 7 dan 𝜈2 = 9, diperoleh

1 1
= 3,29 atau 𝐹0,95 7,9 = = 0,304.
𝐹0,95 7,9 3,29

𝑆12 𝑆12
𝑃 0,304 ≤ ≤ 3,68 = 𝑃 0,912 ≤ ≤ 11,04 = 0,90.
3𝑆22 𝑆22

Jadi 𝑎 = 0,912 dan 𝑏 = 11,04.

19
C. Distribusi Rataan dan Varians Sampel

Distribusi Rataan Sampel:

Jika X1, X2, X3, . . ., Xn adalah sampel acak yang berdistribusi N(µ; σ2), maka peubah acak
𝜎2
𝑋~𝑁 𝜇; .
𝑛

Distribusi Varians Sampel:

Jika X1, X2, X3, . . ., Xn adalah sampel acak yang berdistribusi N(µ; σ2), maka peubah acak
𝑛−1 𝑆2
~𝜒 2 𝑛 − 1 .
𝜎2

20
Daftar Pustaka

Herrhyanto, N. & Gantini, T. (2016). Pengantar Statistika Matematis. Bandung: Yrama Widya.

Ramachandran, K.M. & Tsokos, C.P. (2009). Mathematical Statistics with Applications.
Burlington, MA: Elsevier Academic Press.

Walpole, R.E. & Myers, R.H. (1995). Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan.
Bandung: Penerbit ITB.

21

Anda mungkin juga menyukai