Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sintya Aulia Lusia Setiyawati

NIM : 312023056

Peraturan itu berjenjang berlapis-lapis dalam suatu susunan hierarki. Artinya, peraturan
hukum yang dibawah berlaku dan bersumber, dan berdasar dari peraturan yang lebih tinggi, dan
peraturan lebih tinggi juga bersumber dan berdasar dari peraturan yang lebih tinggi lagi begitu
seterusnya sampai berhenti pada suatu peraturan tertinggi. Oleh sebab itu, hukum selalu di bentuk
dan dihapus oleh Lembaga-lembaga otoritas-otoritasnya yang berwenang membentuknya,
berdasarkan peraturan yang lebih tinggi, seghingga peraturan yang lebih rendah dapat di bentuk
berdasarkan peraturan yang lebuh tinggi, pada akhirnya hukum menjadi berjenjang-jenjang dan
berlapis-lapis.

Karena peraturan membentuk peraturan, maka peraturan yang dibentuk dari peraturan
dasar yang membentuknya, tidak boleh bertentangan dengan peraturan dasar pembentuknya.
Dengan kata lain bahwa ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh suatu negara maka
ketentuan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi. Dalam
hal pembentukan peraturan-peraturan hukum itu di bentuk oleh Lembaga-lembaga negara
(penguasa negara, wakil-wakil rakyat) atau disebut suprastruktur, sehingga dalam hal ini terlihat
jelas bahwa peraturan-peraturan hukum yang diciptakan oleh lembaga-lembaga negara ini
mempunyai kedudukan lebih tinggu daripada peraturan-peraturan hukum yang di bentuk oleh
masyarakat yang di sebut infrastruktur.

(Asas lex superior derogate legi inferiori) peraturan perundang-undangan yang mempunyai
derajat yang lebih rendah dalam hierarki peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan
dengan yang lebih tinggi, hukum yang lebih tinggi tingkatnya didahulukan keberlakuannya daripada
hukum yang lebih rendah. Dan pembentukan yang lebih rendah ditentukan oleh peraturan yang
lebih tinggi, bahwa regresus (rangkaian proses pembentukan hukum) diakhiri oleh suatu peraturan
dasar tertinggi yang karena menjadi dasar tertinggi dari validitas keseluruhan tatanan hukum,
membentuk suatu kesatuan tatanan hukum.

Salah satu kebijakan yang menguatkan Asas lex superior derogate legi inferiori ini yakni
undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, pada
pasal 7 membagi jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan berurutan dari yang derajat
tertinggi, yaitu: UUD Negara RI Tahun 1945; Ketetapan MPR; Undang-Undang/PerPU; Peraturan
Pemerintah; Peraturan Presiden; Peraturan Daerah Provinsi; Peraturan Daerah Kabupaten/kota.
Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki tersebut.

Sebagaimana UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 22A mendasarkan,” Ketentuan lebih lanjut
tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang.” Undang-Undang
Nomor 12 tahun 2011 diundangkan untuk mengatur pembentukan kebijakan di bawah UUD Negara
RI Tahun 1945, secara terencana, bertahap, terarah, dan terpadu. Sehingga UUD Negara RI Tahun
1945 menjadi sumber hukum bagi kebijakan di bawahnya.

Sebagai negara hukum, segala aspek kehidupan dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan
dan kenegaraan termasuk pemerintahan harus senantiasa berdasarkan atas hukum sehingga
diperlukan tatanan yang tertib termasuk di bidang pembentukan peraturan perundang-undangan
yang harus di rintis sejak saat perencanaan sampai dengan pengundangannya. Bentuknya harus
berkaitan dengan system, asas, tata cara penyiapan dan pembahasan, Teknik penyusunan maupun
pemberlakuannya.

Anda mungkin juga menyukai