Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN
ASAS
HUKUM
Menurut Scholten, asas hukum adalah kecenderungan-
kecenderungan yang diisyarakatkan oleh pandangan
kesusilaan pada hukum, merupakan sifat-sifat umum
dengan segala keterbatasan sebagai pembawaan yang
umum tetapi tidak boleh tidak harus ada. Dari beberapa
pendapat itu, Sudikno Mertokusumo berkesimpulan
bahwa asas hukum bukan merupakan hukum kongkrit
melainkan merupakan pikiran dasar yang umum dan
abstrak atau merupakan latar belakang setiap sistem
hukum yang terjelma dalam peraturan
perundangundangan dan putusan positif dan dapat
dikemukakan dengan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang
umum dalam peraturan kongkrit tersebut
NORMA
HUKUM
norma hukum berbeda dengan asas hukum
karena sifatnmya yang mengatur. Sebagaimana
diketahui, norma adalah aturan, pola, atau
standar yang perlu diikuti.
Norma hukum lazimnya diartikan sebagai
peraturan hidup yang menentukan bagaimana
manusia itu seyogyanya berprilaku, bersikap di
dalam masyarakat agar kepentingannya dan
kepentingan orang lain terlindungi
ATURAN
HUKUM
Aturan hukum merupakan konkritisasi dari suatu
norma hukum. Menurut J.C.T. Simorangkir dan
Woerjono Sastropranoto, aturan hukum adalah
peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, dibuat oleh badan-badan
resmi yang berwajib, dan pelanggaran
terhadapnya mengakibatkan diambilnya
tindakan yaitu hukuman tertentu.
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
PERUNDANGAN-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG
adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden.

PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
peraturan tertulis yang memuat norma hukum
yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang
ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan
Struktur Norma Hukum
dalam Aturan Hukum
Hans Kelsen mengemukakan teori jenjang norma hukum
(stufentheorie) , bahwa norma hukum itu berjenjang-jenjang
dan berlapis-lapis dalam suatu hierarkhi (tata susunan)
dalam arti suatu norma yang lebih rendah berlaku,
bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi,
norma yang lebih tinggi berlaku dan bersumber pada norma
yang lebih tinggi lagi demikian seterusnya sampai pada
suatu norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut dan
bersifat hipotesis dan fiktif yaitu Norma Dasar ( groundnorm)
Struktur Norma Hukum
dalam Aturan Hukum
Kelompok I Staatsfundamentalnorm (Norma
Fundamental Negara) - Pembukaan UUD 1945
Kelompok II Staatsgrundgesetz (aturan dasar/pokok
negara) Batang Tubuh UUD 1945
Kelompok III Formell Gesetz ( Undang-Undang formal )
exp : UU
Kelompok IV Verordnung & Autonome Satzung ( aturan
pelaksana & aturan otonom ) Peraturan Peraturan di
bawah UU
TATA URUTAN PERATURAN PER-UU-AN
MENURUT UU NO.12 TAHUN 2011 SEBAGAIMANA
DIUBAH BEBERAPA KALI TEAKHIR DENGAN UU
NO.13 TAHUN 2022

1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU/PERPU
4. PP
5. PERPRES
6. PERDA PROV
7. PERDA KAB/KOTA
3 ASAS HUKUM

Asas Lex Superior Asas Lex Specialis Asas Lex Posterior


Derogat Legi Inferiori Derogat Legi Generali Derogat Legi Priori
Asas ini menyatakan bahwa peraturan yang Asas ini menyatakan bahwa peraturan asas ini berarti peraturan yang baru
lebih rendah tidak boleh bertentangan yang lebih khusus mengesampingkan mengesampingkan peraturan lama. Asas
dengan peraturan yang lebih tinggi. Dengan peraturan yang lebih umum. Asas lex ini bertujuan untuk mencegah
demikian, peraturan yang lebih tinggi akan specialis derogat legi generali hanya ketidakpastian hukum yang mungkin
mengenyampingkan peraturan yang lebih berlaku terhadap dua peraturan yang timbul manakala terdapat dua peraturan
rendah. Asas ini hanya berlaku terhadap dua secara hierarki sederajat dan mengatur yang sederajat berdasarkan hierarki.
peraturan yang secara hierarki tidak sederajat mengenai materi yang sama.
dan saling bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai