Anda di halaman 1dari 58

THE EYE:

SPECIAL SENSE ORGAN


HISTOLOGY DEPARTEMEN
FACULTY OF MEDICINE JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITY
Reference
• AAO. 2022. Fundamentals and Principles of Ophthalmology
• Ross, MH; Kaye, GI; Pawlina, W. 2016. Histology A Text and Atlas. Seventh Edition.
• Mescher, A. 2018. Junquiera’s Basic Histology: Basic Histology Text and Atlas Fifteenth
Edition.
Learning Objective
• Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis sel komponen penyusun organ
penglihatan
• Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran histologi sel-sel komponen penyusun organ
penglihatan
• Mahasiswa mampu menjelaskan histofisiologi organ penglihatan
Layers of the Eye
Development of the Eye
Tunika Fibrosa
Kornea
• Komponen : 3 lapisan seluler dengan 2
membran
• Kekuatan 43 dioptri
• Sifat : transparan, avaskuler, kaya inervasi
• Fungsi : melindungi permukaan anterior
mata dan membiaskan cahaya yang
masuk
• Lapisan :
1. Epitel kornea
2. Menbran Bowman
3. Stroma
4. Mebmbran Descemet
5. Endotelium kornea
Kornea : Lapisan
Epitel Kornea

• Komponen : epitel skuamous kompleks tidak berkeratin → 5-7 lapis sel, tebal 40–50
μm, desmosome dan hemidesmosom
• Turnover time 7 hari
• Stem sel ada di limbus
• Epitel transfer air dan ion dari stroma ke saccus konjungtiva
• Mikrovili → menahan air mata di permukaan kornea
• Sel epitel mengandung ferritin → melindungi DNA dari paparan sinar UV
• Persarafan sensorik → reflek kornea
Kornea : Membran Bowman

• Komponen : serat kolagen tipe I, tebal 8-


10 μm, disintesis oleh epitel kornea dan
sel-sel stroma
• Fungsi : stabilitas dan kekuatan kornea,
membantu melawan infeksi
• Tidak beregenerasi → jaringan parut
Kornea : Stroma
• Sifat : dehidrasi
• Komponen : keratosit dan lamella kolagen
tipe I (dominan), III, IV, V, VI, XII, dan XIV
• Keratosit : fibroblast pipih sangat aktif,
kaya mitokondria, RE kasar dan badan
golgi → penghsasil kolagen dan subs
dasar
• Lamela kolagen : d 23 μm, panjnag 1 cm
• Substansi dasar terdiri dari proteoglikan
(lumican, keratan sulfat dan kondroitin
sulfat)
Kornea : Membran Descemet
• Komponen : seat kolagen tipe IV
• ketebalan 3–4 μm saat lahir, meningkat
menjadi 10–12 μm saat dewasa
• Mudah beregenerasi setelah cidera
Kornea : Endotelium Kornea
• Komponen : epitel skuamous simpleks
• Fungsi : menjaga membran Descemet dan sekresi carian dari stroma
melalui pompa Na+/K+ ATPase ke COA
• 500.000 sel, dengan kepadatan sekitar 3000- 8000/mm2
• Kemampuan mitosis bekurang seiring bertambah usia
Aplikasi Klinis
• Gangguan refraksi
• Miopia → kurvatura :
keratokonus/keratoglobus, lensa terlalu
cembung
• Koreksi → lensa sferis negatif atau lasik
• Lasik → Mengubah bentuk atau
kelengkungan kornea dengan pembedahan
Sklera
• Komponen → jaringan ikat padat
ireguler dengan serat kolagen tipe
1, serat elastik, melanosit, dan
fibroblast
• Fungsi → mempertahankan bentuk
mata dan tekanan intraokuler
aqueous humor dan badan vitreus,
melindungi bagian dalam mata, dan
lokasi perlekatan otot ekstraokluer
Sklera
Lapisan :
1. Episklera → lapisan luar dengan
jaringan ikat longgar
(ruang episklera/ruang tenon → lemak
periorbita)
2. Kapsul tenon → jaringan ikat padat
dengan serat kolagen, tempat
melekatnya tendon otot ekstraokuler
3. Lamina suprakoroid → lapisan dalam
dengan serat kolagen tipis, serat
elastik, fibroblast, melanosit, makrofag
Limbus dan Kanalis Schlemm
• Limbus/cornealscleral junction : zona
transisis antara kornea perifer dan sklera
anterior
• Terdepat trabecular meshwork yang
mengarah ke kanalis Schlemm → tempat
keluarnya aqueous humor dari COA ke
sistem vena
Tunika Vaskulosa (Uvea)
Iris
• Perpanjangan paling anterior
dari uvea
• Komponen :
1. Stroma
2. pembuluh darah dan saraf
3. m. dilator pupil, m. sfingter
pupil
4. epitel berpigmen anterior
dan posterior
Iris

• Stroma → memberikan warna pada mata; permukaan dilapisi oleh jar


ikat dengan permukaan berkripte; terdiri dari melanosit, sel tidak
berpigmen, serat kolagen dam matriks asam hialuronat
• M. sfingter pupil → saraf parasimpatis; fx : mengurangi pupil
• M. dilator pupil → saraf simpati; fx : meningkatkan ukuran pupil
• Epitel berpigmen → dominasi melanin; fx : halangi cahaya masuk;
berlanjut menutupi prosesus siliaris
Badan Siliaris
• Komponen : otot siliaris, pembuluh
darah, prosesus siliaris, epitel siliaris dan
zonula zinii
• Otot siliaris : terdiri dari 3 bendel otot
polos
1. Bagian longitudinal: meregangkan
koroid dan buka sudut
iridokornealis
2. Bagian oblik dan sirkular :
mempengaruhi bentuk lensa dalam
akomodasi
Badan Siliaris
• Prosesus siliaris : 2 lapis sel epitel siliaris
(kolumner rendah) → epitel tidak
berpigmen di luar dan epitel berpigmen
di dalam
• Sel epitel : memiliki pompa Na+/K+-
ATPase; fx : sekresi aqueous humor,
blood aqueous barrier, sekresi zonula
zinii
• Zonula zinii : serat tersusun oleh fibrilin
1 dan 2; diproduksi oleh epitel tidak
berpigmen; menempel pada lensa
Aplikasi Klinis
• Glaukoma → drainase aqueous dari COA terhambat → ec sudut
iridokornealis sempit → obstruksi trabekula meshwork atau vena
sklerasinus sehingga TIO meningkat
• Gejala : penglihatan menurun, nyeri mata, nyeri kepala
• Tx : medikamentosa dan operatif
Koroid
• Komponen : stroma, 3 lapisan pembuluh, dan membran Bruch
• Stroma : jaringa ikat longgar dengan melanosit, makrofag, limfosit,
sel mast, dan sel plasma
• Lapisan pembuluh :
1. Koriokapiler, lapisan paling dalam
2. Lapisan tengah pembuluh darah kecil (lapisan Sattler)
3. Lapisan luar pembuluh darah besar (lapisan Haller)
• Lapisan koriokapiler : lapisan kaya vaskuler untuk nutrisi retina
• Membran Bruch : lapisan diantara korikapiler dan RPE terdiri dari :
1. Lamina basal sel endotel lapisan koriokapiler
2. Lapisan serat kolagen
3. Lapisan serat elastis
4. Lapisan serat kolagen
5. Lamina basal RPE
Lensa
• Bentuk bikonveks, sifat transparan, avaskuler, elastis, dan tidak ada
persarafan
• Kekuatan 20 dioptri dan berkurang seiring bertambah usia, diameter
ekuator 6,5 – 10 mm dan diameter AP 3 – 6 mm
• Akomodasi lensa dibantu otot siliaris yang berkontraksi
• Komponen :
1. Kapsul lensa
2. Epitel subkapsular
3. Serabut lensa
Lensa
• Kapsul : tersusun oleh proteoglikan
dan kolagen tipe IV; tempat
melekatnya zonula zinii
• Epitel subkapsular : epitel kuboid
simpleks
• Serabut lensa : berkembang dari
epitel lensa
1. DLF : serat lensa berinti dan
mengandung kristalin
2. MLP : kehilangan inti dan akan
memadat
Aplikasi Klinis
• Koreksi → lensa
sferis positif
Aplikasi Medis

• Pada individu yang lebih tua terjadi


denaturasi ikristalin → kurang transparan
→ penglihatan terganggu → katarak
• Penyebab → paparan UV atau radiasi
lainnya berlebihan, trauma, dan komplikasi
diabetes melitus dan hipertensi
• Tx → pembedahan
Badan Vitreous

• Menempati ruang vitreous di


belakang lensa
• Fungsi : metabolisme jar intraokuler
dan menyediakan metabolit untuk
lensa, badan siliaris, dan retina
• Sifat transparan → 99% air (vitreous
humor) dengan fibril kolagen tipe II
dan asam hyaluronat, hyalosit (sel
mesenkim) dan makrofag
Retina
Retina
• Terdiri dari 2 bagian :
1. Neurosensori retina : sel fotoreseptor, neuron, dll
2. Epitel pigmen retina : epitel kuboid simpleks yang
melekat pada membran Bruch
• Lapisan neurosensori retina (dalam ke luar)
1. internal limiting membrane
2. nerve fiber layer
3. ganglion cell layer
4. inner plexiform layer
5. inner nuclear layer
6. outer plexiform layer
7. outer nuclear layer
8. external limiting membrane
9. rod and cone segments
Retina
Jenis neuron dan neuroglia
1. Photoreceptors (the retinal rods
and cones)
2. Conducting neurons (bipolar and
ganglion cells)
3. Association and other neurons
(horizontal, centrifugal, and
amacrine)
4. Supporting cells (Muller's cells
and neuroglial cells)
Epitel Pigmen Retina
• Fungsi :
1. Metabolisme vitamin A
2. Pemeliharaan blood aqueous barrier
3. Fagositosis segmen luar fotoreseptor
4. Penyerapan cahaya
5. Pembentukan lamina basal membran
Bruch
6. Produksi matriks mukopolisakarida
7. Pemeliharaan adhesi retina
8. Transpor aktif material masuk dan
keluar RPE
Lapisan Sel Fotoreseptor
• Tersusun oleh segmen luar sel batang dan kerucut
• Bagian sel batang dan kerucut :
1. Segmen luar : berbentuk batang atau kerucut,
mengandung pigmen rhodopsin (sel batang)
dan iodopsin (sel kerucut)
2. Connecting stalk : mengandung cilium
3. Segmen dalam : ellipsoid, myoid dan organela
sel
4. Badan sel
5. Area sinaptik
Membran Limitan Eksterna
• Memisahkan inti
fotoreseptor dengan
segmen dalam dan
luar
• Area zonula yang
melekat antara
fotoreseptor dengan
sel Muller
Lapisan Nuklear Eksterna
• Berisi inti sel
fotoreseptor
• Pada potongan
histologis, inti sel batang
berukuran lebih kecil,
lebih bulat, dan
warnanya lebih gelap
dibandingkan inti sel
kerucut
• menerima O2 dan
nutrisi melalui difusi dari
koriokapiler
Lapisan Fleksiform Eksterna
• Berisi sinaps
aksodendritik dari
akson fotoreseptor
dan dendrit sel
horizontal dan
bipolar
Lapisan Nuklear Interna
• Berisi badan sel dari
sel horizontal,
amakrin, bipolar dan
muller
Lapisan Fleksiform Interna
• Berisi sinaps
aksodendritik antara
akson neuron bipolar
dan amakrin dengan
dendrit sel ganglion
Lapisan Ganglioner
• Berisi badan sel
ganglion
• Nukleus bulat dengan
nukleolus peominen
dan badan nissl di
sitoplasma
• Akson sel ganglion
akan melewati lapisan
serabut saraf dan
masuk ke nervus
optikus
Lapisan Serabut Saraf
• Serabut saraf
terbentuk dari akson
sel ganglion yang tidak
bermielin
• Akson ini menjadi
bermielin saat saraf
menembus sklera
Membran Limitan Interna
• Memisahkan retina
dari badan vitreus
• Terdiri dari lamina
basalis sel muller
Aplikasi Klinis
• Buta warna → salah satu satau lebih sel kerucut tidak ada atau tidak
berfungsi dengan baik → ec mutase resesif pada gen iodiopsin
• Paling banyak buta warna merah hijau
• Pria >> Wanita → gen kunci ada di kromosom X
Aplikasi Klinis
• Ablasio retina
• Trauma, penyakit sistemik,
penyakit mata → lepasnya
lapisan epitel pigmen dan
fotoresptor → tidak dapat nutrisi
• Tx : reposisi retina
Fovea dan
Makula Lutea

• Fovea adalah cekungan dangkal di kutub


posterior sumbu visual mata (d=1,5 mm)
• Di bagian Tengah/fovea sentralis →
pengurangan jumlah lapisan retina
• Sel fotoreseptor utama di wilayah ini
adalah sel kerucut → khusus untuk
diskriminasi detail dan penglihatan warna
• Makula lutea adalah area yang
mengelilingi fovea (d=5,5 mm)
• Warnanya kekuningan karena adanya
pigmen kuning (xantofil)
• Makula lutea mengandung sekitar 17.000
kerucut dan batang
Nervus dan diskus
optikus

• Akson pada lapisan serabut saraf memasuki nervus optikus pada


diskus optikus dan berlanjut ke otak dan bersinaps dengan neuron di
badan genikulatum lateral thalamus
• Neuron talamus menyampaikan impuls ke korteks visual otak besar.
Kapiler dari cabang terminal arteri sentral memberikan nutrisi ke
lapisan dalam retina hingga dan termasuk lapisan inti dalam
ACCESSORY STRUCTURES
OF THE EYE
Konjungtiva
• Dibagi menjadi 3 bagian: palpebral (tarsal),
forniks, dan bulbar
• Konjungtiva adalah selaput lendir transparan
yang terdiri dari
1. Epitel kolumner kompleks dengan sel
goblet → sel goblet menghasilkan salah
satu komponen air mata (mucin)
• Di limbus berubah menjadi epitel
kornea skuamous kompleks tidak
berkeratin
1. Lamina propria tipis : jar ikat longgar
yang kaya vaskularisasi dengan
pembuluh limfatik, sel plasma,
makrofag, dan sel mast
Aplikasi Klinis
• Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva →
meningkatkan keluarnya mucus,
vasodilatasi mikrovaskuler sklera →
sklera tampak kemerahan
• Tidak mempengaruhi penglihatan
• Etiologi : infeksi, alergi, trauma, idiopatik
Palpebra
• Komponen : kulit, otot, dan konjungtiva
• Kulit : jar ikat longgar dan elastis, tidak ada lemak, memiliki folikel
rambut, kelenjar zeiss dan moll
• Otot :m. orbicularis oculi, m. levator palpebrae, m. muller, dan m. riolan
• Tarsus : jar ikat fibroelastik padat dengan kelenjar meibom
Air Mata
• Dihasilkan oleh : kel. lakrimal dan lakrimal asesorius, sel goblet konjungtiva, kel.
meibom
• Kandungan : protein (tear albumin, laktoferin), enzim (lisozim), lipid metabolit,
dan elektrolit
• Fungsi : melindungi, melembabkan, melumasi epitel kornea dan konjungtiva;
pelindung UV; dan antibakteri
Aplikasi Klinis

Hordeolum eksternum → Hordeolum internum → peradangan


peradangan supuratif akut kelenjar supuratif akut kelenjar meibom→ ec
zeiss atau moll → ec bakteri → bakteri → benjolan merah, nyeri,
benjolan merah, nyeri, hangat, hangat, edema
edema
Apparatus Lakrimalis
• Terdiri dari :
1. Kelenjar lakrimal
2. Kanalikuli lakrimal
3. Sakus lakrimal
4. Duktus nasolakrimalis
Apparatus Lakrimalis
• Kelenjar eksokrin dengan produk sekret serosa
1. Sel epitel kelenjar
2. Sel mioepitel
• Produknya : komponen air mata → air,
lisozim, laktoferin, IgA
• Kelenjar lakrimal asesorius → Kel. krause dan
Wolfring
• Puncta lakrimal dan kanalikuli : epitel skuamous
kompleks non-keratin
• Sakus lakrimalis dan duktus nasolakrimalis :
epitel kolumner pseudokompleks dengan sel
goblet dan silia
Aplikasi Klinis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai