KELOMPOK 13
Elsha Saskia 12100118021
Reiza Deirfana 12100118068
Rifa Fitriani Dewi 12100118190
M. Rafi Wicaksana 12100118383
• Eyeball Mengandung optical apparatus visual systems dan menempati
sebagian besar anterior portion of the orbit, Organ penglihatan
berbentuk bulat, spheris, ukuran D= 23–24 mm
• Terdiri atas 3 lapisan, yaitu : Fibrous layer, Vascular layer, dan Inner
layer.
Fibrous Layer (outer coat)
Sclera ( bagian yang putih dari bola mata )
• Sclera adalah bagian opaque (tidak tembus cahaya) dari lapisan
fibrosa bola mata.
• Fungsinya : memberi bentuk dan daya tahan pada bola mata,
sebagai tempat melekatnya otot extrinsic dan intrinsic.
• Warna: putih
• Tebal: 1 mm
• Vaskularisasi: internal carotid a. ophtalmic a. lacrimal a. ciliary a.
(Anterior dan posterior)
• Innervasi: n. Cilliary
• Fungsi:
• Proteksi jaringan di bawahnya
• Mempertahankan bentuk mata
• Perlekatan terhadap otot extraokular
• Terdiri atas 3 lapisan:
• Episclera
• Stroma sclera
• Lamina fuscha
Cornea
• Cornea adalah bagian transparant lapisan fibrosa yang
melapisi 1/6 anterior bola mata.yang membantu
menfokuskan cahaya untuk masuk keretina .
• Bentuk: cembung (convex)
• Lapisannya transparan, avascular, tidak berwarna, jernih
• Diameter: 11 mm (vertikal), 12 mm (horizontal)
• Tebal: 650 mikrometer (perifer), 520-540 mikrometer (central)
• Indeks refraktif: 1,37
• Fungsi: proteksi dan media refraksi
• Innervasi: N 5.1 (ophthalmicus-sensori)
• Sumber nutrisi:
• a. airmata
• b. pem. darah limbus
• c. aqueous humor
• Terdiri atas 5 Lapisan:
• Epitel
• Bowman membrane
• Stroma
• Descement membrane
• Endotel
Tear Film
• *Tear Film
• Lapisan yang menutupi bola
mata, terdiri atas 3 lapisan
• Lipid layer • Aqueous layer
• Lapisan teratas dari tear film yang • Lapisan tengah dari tear film yang
disekresikan oleh Meibomian gland disekresikan oleh lacrimal gland (di
(di tarsal plate) dan Zeis gland tarsal) dan accesory lacrimal gland
• Tebal : ± 0,01 mikrometer • Tebal : ±7 mikrometer
• Komposisi • Komposisi : air, elektrolit, mucin,
• Polar : fosfolipid protein, prinflamatory IL cytokine
• Non polar : wax, kolesterol • Fungsi:
• Fungsi: • Suplai oksigen dari atmosfere untuk
• Mencegah evaporasi aqueous kornea
humour • Antibakterial (muramidase)
• Lubrikasi eyelids • Membersihkan debris
• Mucous layer
• Lapisan terbawah dari tear film yang disekresikan oleh sel goblet,
kelenjar henle dan manz
• Tebal : 0,02–0,05 mikrometer
• Komposisi : glikoprotein
• Fungsi:
• Membuat permukaan cornea menjadi hidrofilik sehingga tear film menempel
pada cornea
Vascular Layer (middle coat)
Vascular layer disebut juga uvea atau uveal tract
Choroids
Choroids merupakan lapisan berwarna coklat kemerahan
diantara sclera dan retina.
• Merupakan kelanjutan dari cilliary body. Berpigmen coklat
• Mengandung pembuluh darah
• Tebal : 0,1 – 0,22 mm
• Lapisan :
• Lamina fuscha
• Stroma
• Choriocapilaries -> nutrisi epitel dan outer retina layer
• Brunch’s membran
• Fungsi : memberi nutrisi pada retina dan sclera
Ciliary body
• Merupakan bagian yang menghubungkan iris dengan choroids.
• Fungsinya :
1. Menyediakan perlekatan pada lensa
2. Kontraksi dan relaksasi otot polos ciliary body yang mengendalikan ketebalan lensa.
• Lipatan pada permukaan dalam ciliary body adalah ciliary process. Ciliary process
mensekresikan aqueous humor, yang mengisi anterior dan posterior chamber.
• Anterior chamber adalah ruang diantara cornea dan iris/ pupil, sedangkan posterior
chamber adalah ruang diantara iris/pupil dan lensa
• Bentuk: segitiga
• Terdapat 2 bagian:
• Pars plica: memiliki cilliary process bentuk bergerigi dan memiliki otot cilliary
• Pars plana: rata di belakang
• Memiliki:
• Suspensory ligament: u/ menggantung lensa
• Otot cilliary: u/ menebal dan menipiskan lensa saat akomodasi
• Pemb. Darah: ciliar prodo
• Terdapat zanula zinii
• Outer: longitudinal
• Middle : oblique
• Inner : circular
Iris
Terletak pada permukaan anterior lensa, yang merupakan difragma kontraktil tipis
dengan central aperture (pupil) untuk transmisi cahaya.
Terdapat dua otot involunter yang mengatur ukuran pupil, yaitu :
1. Sphincter Pupillae, yang distimulasi oleh parasimpatis, untuk menutup pupil.
2. Dilator Pupillae, yang distimulasi oleh saraf simpatis, untuk membuka pupil.
• Bentuk: bulat, terdapat lubang ditengah bernama pupil
• Pigmen berwarna
• Lapisan:
• Anterior : mengandung collagen, fibroblast, melanosit
• Middle : mengandung collagen, fibroblast, melanosit
• Posterior : terdapat dilator muscle dan pigmen ( eumelamin, pheomelamin)
• Otot:
• Radial (dilator) : fungsi : melebarkan pupil diatur oleh saraf simpatis
• Circular (sphincter) : fungsi : mengecilkan pupil diatur oleh parasimpatis
• Inervasi: oleh saraf otonom simpatis dan parasimpatis
• Vascuarisasi : major arterial circle of iris cabang dari long posterior
cilliary arteri
• Fungsi : mengatur cahaya yang masuk ke bola mata
Pupil
• Celah berbentuk bulat yang dibentuk oleh iris dan merupakan tempat
masuknya cahaya
• Diameter : 2-4 mm
• Innervasi: S. Otonom N 2.3 mengatur cahaya masuk
• Fungsi:
• Mengatur cahaya yang masuk
• Ketika caha masuk tinggi miosis (diatur oleh parasimpatis)
Inner Layer (inner coat)
1. Optic part
• Sensitive terhadap visual light rays
• Memiliki dua lapisan, yaitu :
a. Neural layer, yang merupakan light receptive
b. Pigment cell layers, terdiri atas satu lapis sel, untuk memperkuat
penyerapan cahaya dan mengurangi cahaya yang menyebar
2. Non-visual retina Fundus
Merupakan bagian posterior bola
mata.
• Optic disc
Merupakan area circular
dimana jaringan sensory dan
pembuluh menuju ke bola
mata melewati area ini. Optic
disc tidak sensitive terhadap
cahaya, maka optic disc disebut
blind spot
• Macula lutea Terletak lateral
dari optic disc. Merupakan area
oval yang kecil dengan special
photoreceptor cones yang
berperan untuk ketajaman
penglihatan.
Refractive Media Of The Eyeball
Untuk jalannya menuju retina,
gelombang cahaya perlu
melewati refractive media of
the eyeball, diantaranya
adalah :
• Cornea
- Merupakan area
circular pada bagian
anterior lapisan fibrosa
bola mata.
- Bertanggung jawab
untuk refraksi cahaya
yang masuk ke mata
• Aqueous humor
• Terletak di dalam anterior dan posterior chamber
• Diproduksi oleh ciliary process.
• Berupa cairan bersih yang berfungsi untuk menyediakan nutrisi
bagi cornea dan lensa.
• Lensa
• Terletak di posterior
iris dan anterior dari
vitreous humor
• Transparent dan
memiliki struktur
biconvex serta
dikelilingi oleh
capsule
• Capsule lensa
dilekatkan ke ciliary
body oleh zonular
fibers
• Vitreous humor
Merupakan
cairan yang
terdapat
didalam
vitreous body.
Vitreous body
adalah
substansi
transparent
yang seperti
jelly di 4/5
posterior bola
mata, terletak
posterior dari
lensa.
ANATOMI KONJUNGTIVA
• Konjungtiva merupakan membran transparan yang menutupi sklera
dan kelopak bagian belakang
• Mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet yang
berfungsi membasahi bola mata terutama kornea.
• Normal conjunctiva :
• Pink
• Smooth
• Thin
• Transparent
Fungsi Konjungtiva
• Kaya akan pembuluh darah, sangat tipis dan melekat kuat pada lempeng
tarsal
• Melapisi eyelid, dan dibagi lagi menjadi
• Marginal
• Tarsal
• Orbital
Bulbar Conjunctiva
• Arteries supplying the conjunctiva are derived from 3 sources. They are :
1. Marginal arcade of the eyelid
2. Peripheral arterial arcade of the eylid
3. Anterior ciliary artery
• The palpebral conjunctiva and the fornices are supplied by branches from
the marginal and peripheral arcades af the artery
• Bulbar conjunctiva is supplied by posterior conjunctival arteries and
anterior conjunctival arteries
Venous drainage
• The veins from conjunctiva drain into the venous plexus of eyelids which
in turn drain into the superior and inferior ophtalmic veins
• A circumcorneal zone of limbus drain into the anterior ciliary veins
Lymphatic drainage
• Lymphatics from the lateral side drain into the periauricular lyph nodes
• The lymphatics from the medial side drain the submandibular lymph
nodes
Nerve supply
Otot ekstraokular
Anatomi otot ekstraokular
Annulus of zinn
Origo dari keempat otot rektus terletak pada annulus Zinn, yaitu
struktur cincin fibrotendinosa pada bagian apeks rongga orbita.
Keempat otot rektus berjalan sepanjang dinding orbita, lalu
berinsersi ke bagian anterior dari ekuator bola mata.
Jarak antara lokasi insersi otot rektus terhadap tepi limbus bertambah panjang secara
bertahap, mulai dari insersi otot rektus medial, lalu ke arah rektus inferior, rektus
lateral, dan rektus superior. Jarak insersi otot rektus ini membentuk suatu kurva
imajiner yang disebut spiral Tillaux
Otot oblik superior berasal dari apeks orbita,
sebelah atas dari annulus Zinn, berjalan
sepanjang dinding superomedial orbita, lalu
melewati struktur troklea yang merupakan
bagian dari os frontal, kemudian melewati
bagian bawah otot rektus superior, sebelum
akhirnya berinsersi ke bagian posterior dari
ekuator bola mata pada kuadran
superotemporal. Otot oblik inferior berasal dari
periosteum os maksila, sebelah lateral dari
fossa lakrimalis, berjalan melewati bagian
bawah rektus inferior dan rektus lateral, lalu
berinsersi ke bagian posterior dari ekuator bola
mata pada kuadran inferotemporal, di sekitar
area macula.
Vaskularisasi otot ekstraokular
• Otot ekstraokular mendapatkan vaskularisasi cabang muskular
arteri oftalmikus. Cabang muskular lateral memberikan
vaskularisasi kepada otot rektus lateral, rektus superior, oblik
superior; sedangkan cabang muskular medial memberikan
vaskularisasi kepada otot rektus inferior, rektus medial, oblik
inferior.
• 3 Arteri lainnya seperti arteri lakrimal, arteri infraorbital, dan
arteri siliar anterior turut memberikan sebagian vaskularisai
tambahan bagi otot ekstraokular. Sistem vena berjalan paralel
dengan sistem arteri. Sistem vena terdiri empat vena vorteks
pada bagian posterior bola mata, lalu diteruskan ke drainase
sistem vena orbita yang terdiri dari vena oftalmika dan sinus
kavernosa
Inervasi otot ekstraokular
• Otot ekstraokular mendapatkan inervasi dari tiga nervus kranial.
Nervus kranial III (nervus okulomotor) memiliki dua divisi. Divisi
superior memberikan inervasi kepada otot rektus superior, sedangkan
divisi inferior memberikan inervasi kepada otot rektus medial, rektus
inferior, dan oblik inferior.
• Nervus kranial IV (nervus troklear) memberikan inervasi kepada otot
oblik superior.
• Nervus kranial VI (nervus abdusens) memberikan inervasi kepada
otot rektus lateral
Fungsi otot ekstraokular
FISIOLOGI MATA
• Cahaya yang masuk ke dalam mata akan melalui beberapa proses di dalam
bola mata hingga sampai ke retina. Setelah sampai di retina, cahaya akan
dideteksi oleh sel-sel batang dan kerucut yang dapat dianggap sebagai end-
organ sensorik khusus untuk penglihatan.
• Badan sel dari reseptor-reseptor ini akan mengeluarkan tonjolan (prosesus)
yang bersinaps dengan sel bipolar, second neuron di jaras penglihatan.
• Sel-sel bipolar kemudian bersinaps dengan sel-sel ganglion retina. Akson-
akson sel ganglion tersebut membentuk lapisan serat saraf pada retina dan
menyatu membentuk nervus optikus. Nervus kranialis II (Nervus Optikus)
ini merupakan saraf indera khusus untuk penglihatan.
• Saraf keluar dari bagian belakang bola mata dan berjalan ke posterior
masuk ke dalam rongga tengkorak melalui kanalis optikus.
• Di dalam tengkorak, dua nervus optikus menyatu membentuk kiasma
optikus.
• Di kiasma, serabut yang berasal dari retina bagian nasal mengalami
persilangan dan menyatu dengan serabut-serabut temporal yang tidak
menyilang dari nervus optikus membentuk traktus optikus.
• Masing-masing traktus optikus berjalan mengelilingi pedunculus cerebri
menuju ke nukleus genikulatus lateralis talamus, tempat traktus tersebut
akan bersinaps. Akson dari serabut saraf talamus tersebut akan
membentuk optic radiations diproyeksikan ke primary visual area di
korteks cerebri (area 17)
• Semua serabut yang menerima impuls dari bagian kanan lapang
pandang tiap-tiap mata membentuk traktus optikus kiri dan
berproyeksi pada hemisfer serebrum kiri. Demikian iuga, bagian kiri
lapang pandang akan berproyeksi pada hemisfer serebrum kanan.7,14
• Bagian mata yang akan diteliti pada penelitian ini adalah bagian lensa
yang dapat mengalami keabnormalan berupa katarak.
• Mata identik dengan kamera
• Memiliki sistem lensa
• Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah bayangan yang terbalik
Optik mata
• Kekuatan refraksi total 59 diopter
• Indeks refraksi
• kornea = 1.38
• cairan aqueous = 1.33
• lensa = 1.40
• cairan vitreous = 1.34
Akomodasi
• Kanak-kanak: daya refraksi bisa diubah dengan sadar dari 20 ke 34
diopter; berarti ada ‘akomodasi’ 14 dipter
• Menggunakan penggembungan lensa
• kontraksi otot siliaris
• regangan 70 ligamen suspensorium kendor
• dapat dirangsang oleh saraf parasimpatis
• Presbiopia: daya akomodasi turun
Kesalahan refraksi
• Hyperopia:
• bola mata terlalu pendek
• lensa terlalu lemah
• Myopia:
• Astigmatisme: fokus dua bidang yang saling tegak lurus tidak berada
pada tempat yang sama
• Koreksi: lensa silendris
KETAJAMAN PENGLIHATAN
• Ketajaman penglihatan dinyatakan dalam visus
• Visus normal : 6/6
• Myop : <6/6
• Hyperopia : > 6/6
RESEPTOR DAN FUNGSI SARAF DI RETINA
• Retina mengandung :
• Sel cones(kerucut)………….. Penglihatan warna
• Sel rod (batang)…………….. Penglihatan gelap