*
*
*
* Definsi : peradangan pada gingiva
* Epeidemiologi : periodontal disesase yang paling sering terjadi
* Etiologi : dipengarui oleh berbagai faktor
* Faktor lokal
a. Faktor iritasi lokal
• Faktor inisiatif : bakterial dental plak
• Faktor predisposisi : materi alba, retensi sisa makanan, stain, kalkulus,
karies, merokok, perawatan gigi yang tidak adekuat, oral hygine yang buruk
b. Faktor fungsional lokal : kehilangan gigi, maloklusi, bernapas
dengan mulur, kebiasaan buruk menggigit pensil, menggeretakan
gigi, oklusi traumatik
* Faktor sistemik
* Hormonal : hamil, menopause
* Kelainan dan defisiensi nutrisi : defisiensi vitamin, defisiensi protein,
malnutrisi
* Obat-obatan : kontrasepsi hormonal, kirtikosteroid, ciklosporin
* Keturunan : psikologi, penyakiy metbolik (DM), kelainan hematologi
(leukemia, anemia, hemophilia)
* Berdasarkan stage
*
*Stage I Gingivitis: The Initial Lesion
*Stage II Gingivitis: The Early Lesion
*Stage III Gingivitis: The Established Lesion
*Stage IV Gingivitis: The Advanced Lesion
*Berdasarkan waktu
* Akut
* Kronis
* Recurrent
* Berdasarkan lokasi
* Gingivitis marginalis lokalis
* Gingivitis marginalis generalisata
* Gingivitis difuse lokalis
* Gingivitis disfuse generalisata
*
Mikroorganisme pada sulkus gigi, memproduksi
collagenase, hyaluronidase, protease, chondroitin
sulfatase, atau endotoxin
*
* Necrotizing ulcerative gingivitis (NUG) penyakit inflamasi
destruktif pada gingiva
* NUG dapat menyebabkan destruksi jaringan yang akan
mempengaruhi struktur jaringan pendukung gigi. Ketika
jaringan tulang menghilang terjadilah necrotizing ulcerative
periodontitis (NUP) history.
* NUG dikarakteristikan dengan onset akut/secara tiba-tiba,
dapat terjadi pada saat system imun menurun, saat terserang
infeksi saluran pernapasan akut. Perubahan gaya hidup, bekerja
keras tanpa istirahat yang cukup, dan stress psikologis sering
menjadi riwayat pasien
*
* Karakteristik lesi terjadi depresi pada papilla interdental
ditutupi oleh pseudomembran dan dilapisi eritema linear
yang jelas, meluas ke gingiva marginal.
* Perdarahan spontan atau perdarahan dengan stimulus
ringan
*
Bisa merupakan sekuel dari NUG yang mengakibatkan
kehilangan attachment periodontal dan bone loss
*
*
* Prevotella intermedia and Fusobacterium species
* Seringkali berkaitan dengan ODHA (Impaired T cell function dan
rasio T cell yang berubah)
*
* Nekrosis dan ulserasi bagian korona
papilla interdental dan sisi gingiva
* Nyeri, sisi gingiva berwarna merah
cerah
* Gingiva mudah berdarah
* Periodontal attachment dan bone
loss
* Oral malodour
* Demam
* Malaise
* Limfadenopati
*
* Debridement lokal
* Scaling
* Root planning
* Irrigasi dengan antimicrobial agent (chlorhexidine,
betadine)
* Edukasi oral hygiene
* Severe : antibiotic metronidazole 250mg 2 tab awal, lanjut
2 dd 4 tab no XX
DEFINISI
Gingival abcess merupakan suatu nanah yang
terjadi pada gusi.
*
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Plaque
Kalkulus
Invasi bakteri
Impaksi makanan
Trauma jaringan
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri pada gigi yang terinfeksi, yang dapat berdenyut dan
keras.
Nyeri tiba-tiba, dan secara berangsur-angsur
Dapat ditemukan nyeri menjalar sampai ke telinga, turun
ke rahang dan leher pada sisi gigi yang sakit.
MANIFESTASI KLINIS
Gigi terasa sensitif kepada air dingin dan panas
Nafas berbau
PE
KGB
Bagian rahang membengkak
Suhu meningkat
Takikardia
Nafsu makan menurun
Trismus
STADIUM PEMBENTUKAN ABCESS
*
Periodontitis Marginalis
* Hal ini disebabkan gingivitis kronis yang tidak terawat. Infeksi
atau peradangan berawal dari bagian gusi dan akan terus
meluas hingga ke jaringan pendukung gigi hingga
menimbulkan peradangan pendukung gigi (periodontitis
marginalis).
Periodontitis Apikalis
* Berbeda dengan Periodontitis Marginalis, timbulnya
Periodontitis Apikalis berawal dari peradangan pada pulpa
hingga menyebabkan peradangan pendukung gigi
(periodontitis apikalis).
USA
* Anak-anak (3 tahun – 11 tahun) 9% - 17%
* Remaja 70% - 90%
Australia
* Anak-anak (3 tahun – 6 tahun) 48% - 85%
* Remaja 70% - 90%
*
* Drug-induced
* Hormonal
* Nutrisi
* Infeksi
* Plaque-induced
*
* Rasa sakit berdenyut - denyut, terus menerus dan terlokalisir
* Gigi penyebab dan beberapa gigi lain goyang
* Rasa dan bau tidak enak di mulut
* Kesehatan gigi buruk, ditemukan banyak plak dan kalkulus
* Adanya pembengkakan dan hiperemis pada ginggival
*
* Terdapat pocket periodental
* Resesi gingiva
Waktu, sisa
PLAK kalkulus
makanan, bakteri
Merusak epitelial
attachment pada Gingivitis
Invasi gingivia
cementoenamel marginalis
junction
Inflamasi
Periodontitis
membran
marginalis
peridental
Skeling dan Root Planing
*Skeling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari
permukaan gigi, baik supragingiva maupun subgingiva.
*Root planing adalah proses membuang sisa – sisa kalkulus yang
terpendam dan jaringan nekrotik pada sementum untuk
menghasilkan permukaan akar gigi yang licin dan keras.
*
* Penyikatan gigi
Menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar untuk mencegah
terbentuknya plak.
* Obat Kumur
Penggunaan obat kumur seperti 0,5%hydrogen peroxide atau 0
,1%chlorhexidine.
* Bedah periodontal
* Ekstrasi gigi : Bila kegoyangan gigi parah atau didapatakan
gangren pulpa, maka dilakukan ektraksi gigi.
Antibiotik
* Antibiotik biasanya diberikan untuk menghentikan infeksi
pada gusi dan jaringan di bawahnya.
* Antibiotik yang digunakan : tetrasiklin
* Akhir-akhir ini obat yang mengandung metronidazol
dibuktikan sangat efektif terhadap bakteri patogen
periodontal
* Kombinasi antara metronidazol dengan amoksisilin sangat
efektif untuk perawatan periodontitis lanjut
Hindari merokok karena merokok dapat menyebabkan
terbentuknya plak.
Waktu menyikat gigi 2x sehari pagi dan malam hari sebelum
tidur
Jenis sikat gigi yang digunakan: bulu sikat lembut dan cepat
kering agar tidak lembab dan memicu pertumbuhan bakteri
Kebiasaan menggunakan tusuk gigi dapat mengakibatkan
peradangan pada gingiva
*
* Quo ad vitam : ad bonam
* Quo ad functionam : ad malam
* Quo ad sanationam : ad bonam
*
*
*Abses periodontal adalah proses destruktif akut di
periodontium yang menghasilkan akumulasi pus di bagian
sekitar oral cavity-gingival sulcus atau di periodontal dan tidak
berasal dari pulpa gigi.
*
adanya oedema kemerahan dan gingiva yang mengkilap, bias
berbentuk cembung
* Prevalensinya tinggi, dan membuat orang datang ke dokter
gigi
* Menyumbang 6-14% dari kegawatdaruratan dental di
urutan ketiga setelah Pulpitis dan Pericoronitis
*
Abses periodontal bisa terjadi tanpa periodontitis
* Infection of lateral cysts,
* cervical cemental tears
*
* Berdasarkan etiologi
* Periodontitis
* Non periodontitis
* Berdasarkan perjalanan penyakit
* Akut : <7hari, gingiva merah, tidak ada fluktuasi/discharge,
pembesaran KGB
* Kronis : >7hari, perdarahan spontan, nyeri sedang
* Berdasarkan jumlah
* Single *
* Multiple
*KU
*Extra oral
*Intra Oral
*Radiografi
*Pulp Vitality Test
*Microbial Test
*Lab : >> Netrofil dan Monosit *
* Gingival Abscess
* Periapical Abscess
* Perio-Endo Lesion
* Endo – Perio Lesion
* Cracked Tooth Syndrome
* Root Fracture
*
Initial Therapy :
* Peresepan untuk akut abses
* Irigasi abses dengan saline/antiseptic
* Removal benda asing
* Drainase sulkus dengan probe/scaling
* Kompresi dan debridement jaringan lunak
* Edukasi oral hygiene *
* Kontrol 1-2 hari lagi