Anda di halaman 1dari 33

PERIODONTITIS SEBAGAI MANIFESTASI

PENYAKIT SISTEMIK

Oleh: Pembimbing:
Siwi Indah Sari Drg. Florence Fransisca Sp. Perio, Mkes
201908601488

SMF GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PERIODE 30 NOVEMBER-05 DESEMBER 2020
e A nd Send To Back
t u re He r
Place Your Pic

Periodontitis sebagai Manifestasi


Penyakit Sistemik
PERIODONTITIS

Periodontitis adalah suatu inflamasi pada jaringan periodontium yang merupakan jaringan pendukung gigi.

Periodontitis merupakan suatu penyakit inflamasi pada jaringan penyokong gigi yang disebabkan oleh
mikroorganisme spesifik, mengakibatkan kerusakan progresif pada ligamen periodontal dan tulang alveolar
dengan pembentukan poket, resesi atau keduanya.

JARINGAN PERIODONSIUM :
1. Gingiva
2. Ligamen Periodontal
3. Sementum
4. Tulang Alveolar 
Penyakit Jaringan Periodontal

Etiologi penyakit periodontal dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu faktor
lokal & faktor sistemik.

Penyakit diabetes melitus yang dapat mengakibatkan meningkatnya karies gigi &
memperberat ginggivitis maupun penyakit periodontal.

Penyebabutamapenyakitperiodontaladalahadanyamikroorganismeyangberkolonisasididala
mplakgigi.

Plakyangmengandungmikroorganismepatogenikiniberperanpentingdalammenyebabkandanmemperparahinfeksiperiodontal.
Penyakit Endokrin

Gangguan hormonal terhadap jaringan periodontal dapat:


• Mempengaruhi jaringan periodonsium secara langsung, sebagai manifestasi
penyakit endokrin pada periodonsium
• Memodifikasi respon jaringan terhadap plak pada penyakit gingiva
• Menimbulkan perubahan anatomis di rongga mulut yang mempermudah
penumpukan plak atau trauma karena oklusi
Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri
hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
duanya.

Gejala umum pada penderita DM adalah poliuria, polidipsia, polifagia


serta penurunan berat badan.
Diabetes Mellitus

Hipotesa keterlibatan DM sebagai faktor etiologi penyakit periodontal:


• Terjadi penebalan membran basal  lumen kapiler gingiva menyempit
 terganggu difusi O2, pembuangan limbah metabolisme, migrasi
leukosit polimorfonukleus (LPN), dan difusi faktor-faktor serum, temasuk
antibodi
• Perubahan biokimia  level cyclic adenosin monophosphate (cAMP)
yang efeknya mengurangi inflamasi menurun pada penderita DM
• Perubahan imunologis  defisiensi fungsi LPN  khemotaksis terganggu, daya
fagositosis melemah, kemampuan untuk melekat pada bakteri terganggu

• Perubahan berkaitan dengan kolagen  berkurangnya produksi kolagen serta


meningkatnya aktivitas kolagenase pada gingiva
HUBUNGAN DM TERHADAP PERIODONTITIS

• Kadar gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan penderita


diabetes beresiko lebih tinggi untuk mengalami masalah
kesehatan mulut.

• Diabetes yang tidak terkontrol mengganggu sel darah putih dan


sel-sel imun seperti neutrofil, monosit dan makrofag yang
berfungsi untuk pertahanan tubuh

• Hal ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri


menjadi menurun, dan penderita menjadi lebih rentan terhadap
infeksi.
PATHOGENESIS OF PERIODONTITIS IN DIABETES
Menifestasi Klinis Diabetes Mellitus Pada Rongga Mulut

•Luka Sukar Sembuh.


Kehilangan perlekatan gingiva,
•Oral Thrush.
Peningkatan derajat kegoyangan gigi,
•Burning Tongue,
Mulut kering (xerostomia).
•Sakit Saat Perkusi,
Radang gusi (gingivitis) dan radang
•Resorpsi Tulang Alveolar
jaringan periodontal (periodontitis).
•Tanggalnya gigi
Destruksi Pada Tulang Alveolar

• Penyakit diabetes terdapat kecenderungan terjadinya


inflamasi → produksi sitokin proinflamatori ↑, seperti
IL- 1 dan TNF-α, → kehilangan tulang secara akut.

• DM → ketidakseimbangan produksi tulang baru


setelah resorpsi tulang dengan mencegah keseimbangan
normal resorpsi dan pembentukan tulang.

Jaringan ikat produk bakteri merangsang IL-1 dan TNF-α yang merangsang produksi enzim yang merusak
jaringan gingiva → kematian fibroblas yang memperbaiki jaringan yang rusak dan ↑produksi osteoklas yang
dapat meresorpsi tulang. TNF→kematian sel osteoblas yang dapat memperbaiki tulang
PENCEGAHAN
Pencegahan plak secara
efektif dan menghilangkan
kebiasaan buruk
Pencegahan penyakit Menyikat gigi: sikat
periodontal gigi dan benang gigi
Kontrol glukosa yang
memadai Kumur klorheksidin
Hindari merokok

PENATALAKSANAAN

Pengobatan Perawatan pada


Kontrol gula
terhadap gigi dan jar
darah
diabetes melitus periodontal

Pencabutan gigi
dilakukan bila Menjaga Higiene Obat-obatan
kadar gula darah Rongga Mulut
normal
PERTIMBANGAN FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
PERAWATAN

Perawatan kedokteran gigi misalnya tindakan Sebelumtindakanoperatif


operatif seperti pencabutan gigi, kuretase, dan • Keadaanumumpenderita
sebagainya.
Hal ini tidak masalah apabila dibawah
• Kadarguladarahdanurinpenderita
pengawasan dokter ahli sehingga keadaannya
• Anastetikumyangdigunakan
terkontrol • Tindakanasepsis
Setelahtindakanoperatif
• Pencegahanterhadapkemungkinanterjadinyainfeksi
• Keadaanumum
• Kadarguladarahdanurin
Sindrom Papillon-LefÉvre

Ciri khas:
• Hiperkeratosis pada kulit
• Perusakan periodonsium yang hebat
• Gigi susu hilang pada usia 5-6 tahun
• Gigi permanen erupsi  hilang dalam beberapa tahun
• Usia 15 tahun, pasien edentulous kecuali gigi molar tiga yang hilang juga setelah
beberapa tahun erupsi
• Kalsifikasi lamina dura pada beberapa kasus
Flora bakteri yang terlibat  mirip dengan bakteri pada periodontitis berkembang lambat

Diturunkan dengan cara resesif autosomal


Perubahan mikroskopis

 Inflamasi kronis pada dinding lateral saku

 Aktivitas osteoklas berlebihan disertai kekurangan aktivitas osteoblastik

 Sementum yang sangat tipis


Sindrom down

Penyebab tingginya prevalensi dan meningkatnya keparahan perusakan periodontal:


• Menurunnya perlawanan terhadap infeksi karena sirkulasi yang kurang baik

• Cacat dalam pematangan sel T dan khemotaksis leukosit polimorfonukleus


Sindrom chediak-higashi

• Netrofil mengalami cacat struktural dengan cacat


struktural  terbentuk granul raksasa bernama
megabodies
• Cacat netrofil mencakup melemahnya khemotaksis,
degranulasi dan aktivitas mikrobanya
• Manifestasi oral  periodontitis parah dan berkembang
cepat
Neutropenia
• Lesi periodontal destruktif yang menyeluruh
• Manifestasinya berupa ANUG atau gingivostomatitis yang
parah
• Serangan berulang pada gingiva mengakibatkan penyakit
periodontal parah dengan kehilangan tulang, mobiliti gigi
dan kehilangan gigi
Hipoposfatasia
• Gigi tanggal tanpa adanya tanda-tanda inflamasi gingiva
dan menurunnya pembentukan sementum  kekurangan
perlekatan periodontal

• Gigi yang hilang biasanya gigi berakar tunggal


• Pada pasien dengan abnormalitas tulang minimal 
kehilangan gigi desidui merupakan satu-satunya simptom
hipoposfatasia
Leukemia
• Lesi oral berupa gingivitis hiperplastik dengan perubahan
warna merah-kebiruan
• Terdapat pembesaran difus gingiva pada beberapa pasien
 menutupi gigi
Leukocyte Adhesion Deficiency

• Jarang ditemukan
• Bermula segera setelah erupsi gigi desidui.
• Inflamasi yang sangat akut
• Kerusakan tulang yang sangat cepat
• Gigi permanen bisa tidak terpengaruh
• Pasien sering menderita infeksi saluran pernapasan
Patofisiologi

• Adanya defek pada neutrofil dan monosit darah tepi


• Tidak adanya neutrofil pada jaringan gingiva
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Periodonsu FKG UNHAS. 2016. Buku Penuntun Diagnosis Penyakit Gingiva dan Penyakit Periodontal.
Makassar;

Ermawati, T, 2012. Periodontitis & Diabetes Melitus, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Samba,R.,dkk.Treatment of Periodontitis In Diabetes Melitus Jakarta; 2017

Gunasagaran, 2017. Pasien Periodontitis disertai diabetes Melitus menggunakan Radiografi Bitewing di RSGM
Fakultas kedokteran gigi Universitas sumatera Utara.
Dalimunthe SH: Periodonsia. Edisi kedua, 2005.

Newman, Takei, Kokkevold, Carranza: Carranza’s clinical


periodontology., 10th ed, 2006.

Lindhe J, Lang NP, Karring: Clinical periodontology and


implant dentistry, vol 1, Fifth edition, Blackwell

Anda mungkin juga menyukai