Anda di halaman 1dari 24

NORMA DAN SUSUNAN NORMA

DALAM NEGARA
Norma merupakan pedoman, kaidah atau aturan
sebagai pedoman bagi manusia dalam bertindak atau
bertingkah laku dalam masyarakat.

STATIS
SISTEM
NORMA Vertikal
DINAMIS
Horisontal

Dalam masyarakat, norma terdiri dari:


1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum
 Norma adalah aturan, ketentuan, tatanan, atau
kaidah yang dipakai sebagai panduan, pengendali,
tingkah laku(pemerintah dan masyarakat), atau
sebagai tolok ukur untuk menilai atau
memperbandingkan sesuatu.
 Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-undangan.
Perbedaan Norma Hukum dengan Norma lainnya:

No. Norma Hukum Norma Lainnya

1 Bersifat Heteronom Bersifat Otonom (ketentuan


(ketentuan dari luar diri) dari dalam diri)

2. Dapat memuat sanksi Tidak dapat memuat sanksi


pidana sebagai alat pidana sebagai alat
pemaksa pemaksa pemberlakuannya
pemberlakuannya

3. Sanksi diberikan oleh Sanksi diberikan oleh diri


alat negara sendiri
 TEORI HIRAKHI NORMA HUKUM
 Hans Kelsen dalam teori hirarki norma (stufenbau
theory) berpendapat bahwa norma hukum itu berjenjang
dalam suatu tata susunan hirarki. Suatu norma yang lebih
rendah berlaku dan bersumber atas dasar norma yang lebih
tinggi, dan norma yang lebih tinggi itu, berlaku dan
bersumber kepada norma yang lebih tinggi lagi. Demikian
seterusnya sampai pada suatu norma yang tidak dapat
ditelusuri, yang bersifat hipotetis dan fiktif, yaitu yang
dikenal dengan istilah grundnorm (norma dasar).
 Norma dasar sebagai norma tertinggi itu dibentuk langsung
oleh masyarakat dan menjadi sumber bagi norma-norma
yang lebih rendah, oleh karena itu norma dasar itu disebut
presupposed atau ditetapkan terlebih dahulu
 ADOPSI TEORI HANS KELSEN
 Teori Hans Kelsen telah diadopsi di Indonesia,
namun dengan susbtansi yang keliru, krn norma
hukum berbeda dengan bentuk hukum formal.
 Norma hukum didalam UU dapat didelegasikan
langsung ke tingkat norma hukum di Perda tanpa
melalui PP atau Permen.
 Sementara dapat saja norma hukum di Permen
merupakan pendelegasian dari norma hukum PP,
tidak langsung dari UU.
 Pertanyaannya: tinggi manakah norma hukum
didalam Perda atau di Permen?
HIRARKHI PER-UU-AN
TAP MPRS/XX/1966 TAP MPR/III/2000 UU 10 TH 2004 UU No 12 TH 2011

1. UUD 1945 UUD 1945 UUD 1945 UUD 1945


2. TAP MPR TAP MPR UU/PERPU TAP MPR
3. UU/PERPU UU PP UU/PERPU
4. PP PERPU PERPRES PP
5. KEPRES PP PERDA (Perdes) PERPRES
6. PERMEN KEPRES PERDA PROPINSI
7. Instruksi Men dst PERDA PERDA
KAB/KOTA
TEORI BERLAKUNYA NORMA HUKUM
secara yuridis 
 Apabila:
(a) penentuannya berdasarkan kaidah yang lebih tinggi;
(b) kaidah tersebut terbentuk menurut cara-cara yang ditetapkan.
secara sosiologis
 dikenal dua teori, yaitu:
(a) teori kekuasaan, yang menyatakan bahwa kaidah hukum itu
dipaksakan berlakunya oleh penguasa;
(b) teori pengakuan, yang menyatakan bahwa berlakuknya kaidah
hukum itu didasarkan pada penerimaan atau pengakuan oleh
masyarakat.
secara filosofis.
Artinya adalah bahwa kaidah hukum itu sesuai dengan cita-cita
hukum (rechtsidee) sebagai nilai positif yang tertinggi
(uberpositieven wert), misalnya, Pancasila dan keadilan
UU YANG SAH
 Suatu per-uu-an dapat disebut secara sah
sebagai per-uu-an apabila memenuhi:
(1)persyaratan formal yang ditetapkan dalam
proses dan prosedur pembentukannya;
(2)persyaratan material, yang menyangkut isi atau
materinya.
 Contoh: materi peraturan perundang-undangan yang
dibentuk tidak boleh bertentangan dengan yang lebih
tinggi, dan tidak bertentangan dengan rasa keadilan
masyarakat. Untuk yang terakhir ini dapat
mempengaruhi efektivitas pelaksanaannya.
UU YANG LEGITIMIT
1. Dibentuk oleh lembaga yang berwenang
(formal)
2. Normanya tidak bertentangan dengan norma
hukum yang lebih tinggi (teori hirarkhi
Stufenbau)
3. Normanya bersumber kepada rasa keadilan
masyarakat
MACAM-MACAM NORMA HUKUM

1. Aspek Addressat Norma Hukum Umum


Norma Hukum Individual

Norma Hukum Umum adalah suatu norma hukum


yang ditujukan untuk orang banyak (addressatnya
umum) dan tidak tertentu.
Norma Hukum Individual adalah norma hukum
yang ditujukan atau dialamatkan (addressatnya)
pada seseorang, beberapa orang, atau banyak
orang yang telah tertentu.
2. Aspek Ruang Lingkup Isi Norma Hukum Abstrak
Norma Hukum Konkret

Norma Hukum Abstrak adalah suatu norma hukum


yang melihat pada perbuatan seseorang yang tidak ada
batasnya dalam arti tidak konkrit. Norma ini
merumuskan suatu perbuatan secara abstrak, misalnya
disebutkan dengan kata mencuri, membunuh,
menebang pohon, dsb.
Norma Hukum Konkret adalah suatu norma hukum
yang melihat perbuatan seseorang itu secara lebih
nyata (konkret).
Norma Hukum Umum-Abstrak
3. Kombinasi Norma Hukum Umum-Konkret

Norma Hukum Individual-Abstrak


Norma Hukum Individual-Konkret

4. Aspek Keberlakuan Norma Hukum Einmahlig


Norma Hukum Dauerhaftig
Norma Hukum bersifat Einmahlig adalah norma
hukum yang berlakunya hanya satu kali saja dan
setelah itu selesai, jadi sifatnya hanya menetapkan.
Norma Hukum bersifat Dauerhaftig (berlaku terus
menerus) adalah norma hukum yang berlakunya tidak
dibatasi oleh waktu, sampai peraturan itu dicabut atau
diganti dengan peraturan yang baru.
5. Aspek Wujud Norma Norma Hukum Tunggal
Norma Hukum Berpasangan
Norma Hukum Tunggal adalah suatu norma hukum
yang berdiri sendiri dan tidak diikuti oleh suatu norma
hukum lainnya, jadi isinya hanya merupakan suatu
suruhan (das sollen) tentang bagaimana kita harus
bertindak atau bertingkah laku.
Norma Hukum Berpasangan adalah norma yang terdiri
dari norma hukum primer dan norma hukum sekunder.
Norma Hukum Primer: norma hukum yang berisi
aturan/ patokan bagaimana cara kita harus berperilaku
di dalam masyarakat (das sollen).
Norma Hukum Sekunder: norma hukum yang berisi
tata cara penanggulangannya apabila suatu norma
hukum primer itu tidak dipenuhi.
1. Mempunyai Daya Laku yaitu Keabsahan
(Validity/Geltung)
Validity ada apabila norma itu dibentuk oleh norma yang lebih
tinggi atau oleh lembaga yang berwenang membentuknya

KEBERLAKUAN NORMA HUKUM

2. Mempunyai Daya Guna/ Efektif (Eficacy)


Suatu norma dapat bekerja secara efektif dalam
masyarakat
DAS DOPELTE
NORMA
RECHTSANTLITZ HUKUM

NORMA
HUKUM

NORMA
HUKUM
HANS KELSEN
(STUFENBAU
GN THEORIE)

NORM

NORM
NORM
NORM
NORM

NORM
NORM

NORM
Hans Nawiasky
(Theorie vom Stufenaufbau Rechtsordnung)

STAATFUNDAMENTALNORM

STAATGRUNDGESETZ

FORMELLE GESETZ

VERORDNUNG
& AUTONOME
SATZUNG
Pancasila

PEMBUKAAN

ATURAN DASAR
NEGARA

UNDANG 2 (FORMAL)

PERATURAN
PELAKSANA
&
PERATURAN
OTONOM
SISTEM HUKUM, TRADISI HUKUM DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

 Ilmu Hukum Tidak Melihat Hukum Sbg


Chaos atau mass of rule  sbg Structured
Whole atau sistem
 Hukum itu sendiri bukan sekedar kumpulan
peraturan-peraturan yg masing-masing
berdiri sendiri.
 Arti penting Peraturan Hukum :
Hubungannya yg sistematis dg paraturan
peraturan hukum lain
 Hukum sbg Sistem : merupakan suatu kesatuan yg
utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-
unsur yag saling berkaitan erat satu sama lain
 Lawrence M. Friedman Ada 3 elemen dalam
sistem hukum: Substansi, struktur dan budaya
hukum.
 Bagaimanapun baiknya norma hukum suatu uu
tanpa didukung penegak hukum yg handal dan
dipercaya serta budaya masyarakat, hukum tidak
akan efektif mencapai tujuannya, atau sebaliknya
aparat yang handal dan budaya masyarakat yg baik,
hukum jg tidak dapat efektif apabila tidak didukung
oleh norma hukum yg baik dan berkualitas
KOMPONEN KOMPONEN SISTEM HUKUM
1. Masyarakat Hukum
Merupkan himpunan kesatuan-kesatuan hukum
baik individu maupun kelompok yg strukturnya
ditentukan oleh tipenya masing-masing. Atau
kesatuan hukum yg satu sama lain terikatdlm
satu hubungan yg teratur
2. Budaya Hukum
Merupakan pemikiran manusiadlm usahanya
mengatur kehidupannya. Atau sebagai kebiasaan
hukumyg digunakan untuk mengatur kehidupan
masyarakat hukum
3. Ilmu Hukum merupakan penjabaran, pengujian
dan pengembanganteori-teori hukum yang berasal
dari komponen filsafat hukum
4. Konsep Hukum, merupakan garis-garis besar
kebijakasanaan hukum yg dibentuk oleh suatu
masyarakat hukum
5. Filsafat Hukum, diartikan sebagai hasil pemikiran
yg mendalam ttg hukum
6.Pembentukan Hukum, komponen ini sangat
ditentukan oleh konsep hukum yg dianut oleh
suatu masyarakat hukum, jg oleh kualitas
pembentuknya
7.Bentuk hukum, merupakan hasil dari proses
pembentukan hukum , secara umum bentuyk
ioni diklasifikasikan dalam bentuk tertulis
dan tidak tertulis
8.Penerapan Hukum merupakan
penyelenggaraan pengaturan hubungan
hukum setiap kesatuan hukum dalam
masyarakat hukum
9.Evaluasi Hukum merupakan penentuan
kualitas hukum, menelaah kualitas potensi
dan fungsi dari setiap komponen sistem
hukum

Anda mungkin juga menyukai