Anda di halaman 1dari 11

ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Dosen Pengampu: Gentur Cahyo S


ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Ilmu Perundang-Undangan

ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,


menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia.
perundang-undangan yang merupakan terjemahan dari istilah
Belanda wettelijk regeling, secara harfiah berarti wet (undang-
undang) serta telijk (sesuai/berdasarkan), maka artinya
sesuai/berdasarkan undang-undang
ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
• Ilmu perundang-undangan yaitu berorientasi pada melakukan perbuatan
dalam hal pembentukan peraturan perundang-undangan dan bersifat
normatif. (Maria Farida Indrati Soeprapto, 1998)
• Mempelajari mengenai anatara lain jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan, asas-asas peraturan perudang-undangan, materi muatan suatu
peraturan perundang-undangan, proses/tahapan/teknik pembentukan
peraturan perundang-undangan.
• Burkhardt Krems adalah ilmu pengetahuan yang interdisipliner yang
berhubungan dengan ilmu politik dan sosial tentang pembentukan hukum
negara ( die interdisziplinare wissenschaft vonder staatlichen rechts setzung).
Lebih lanjut Burkhardt Krems membagi Ilmu Perundang-Undangan dalam
tiga wilayah:
– 1. proses perundang-undangan.
– 2. metode perundang-undangan.
– 3. teknik perundang-undangan.
Norma merupakan pedoman, kaidah atau aturan sebagai pedoman
bagi manusia dalam bertindak atau bertingkah laku dalam masyarakat.

STATIS
SISTEM
NORMA Vertikal

DINAMIS

Horisontal

Dalam masyarakat, norma terdiri dari:


1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum
Perbedaan Norma Hukum dengan Norma lainnya:

No. Norma Hukum Norma Lainnya

1 Bersifat Heteronom Bersifat Otonom (ketentuan


(ketentuan dari luar diri) dari dalam diri)

2. Dapat memuat sanksi Tidak dapat memuat sanksi


pidana sebagai alat pidana sebagai alat
pemaksa pemaksa pemberlakuannya
pemberlakuannya

3. Sanksi diberikan oleh Sanksi diberikan oleh diri


alat negara sendiri
MACAM-MACAM NORMA HUKUM

1. Aspek Addressat Norma Hukum Umum

Norma Hukum Individual

Norma Hukum Umum adalah suatu norma hukum yang ditujukan


untuk orang banyak (addressatnya umum) dan tidak tertentu.
Norma Hukum Individual adalah norma hukum yang ditujukan atau
dialamatkan (addressatnya) pada seseorang, beberapa orang, atau
banyak orang yang telah tertentu.
2. Aspek Ruang Lingkup Isi Norma Hukum Abstrak

Norma Hukum Konkret

Norma Hukum Abstrak adalah suatu norma hukum yang melihat pada
perbuatan seseorang yang tidak ada batasnya dalam arti tidak konkrit.
Norma ini merumuskan suatu perbuatan secara abstrak.
Norma Hukum Konkret adalah suatu norma hukum yang melihat
perbuatan seseorang itu secara lebih nyata (konkret).
Norma Hukum Umum-Abstrak

Kombinasi Norma Hukum Umum-Konkret

Norma Hukum Individual-Abstrak

Norma Hukum Individual-Konkret

3. Aspek Keberlakuan Norma Hukum Einmahlig

Norma Hukum Dauerhaftig

Norma Hukum bersifat Einmahlig adalah norma hukum yang


berlakunya hanya satu kali saja dan setelah itu selesai, jadi sifatnya
hanya menetapkan.
Norma Hukum bersifat Dauerhaftig (berlaku terus menerus) adalah
norma hukum yang berlakunya tidak dibatasi oleh waktu, sampai
peraturan itu dicabut atau diganti dengan peraturan yang baru.
4. Aspek Wujud Norma Norma Hukum Tunggal

Norma Hukum Berpasangan

Norma Hukum Tunggal adalah suatu norma hukum yang berdiri sendiri
dan tidak diikuti oleh suatu norma hukum lainnya, jadi isinya hanya
merupakan suatu suruhan (das sollen) tentang bagaimana kita harus
bertindak atau bertingkah laku.
Norma Hukum Berpasangan adalah norma yang terdiri dari norma
hukum primer dan norma hukum sekunder.
Norma Hukum Primer: norma hukum yang berisi aturan/ patokan
bagaimana cara kita harus berperilaku di dalam masyarakat (das sollen).
Norma Hukum Sekunder: norma hukum yang berisi tata cara
penanggulangannya apabila suatu norma hukum primer itu tidak
dipenuhi.
Peraturan perundang-undangan mengandung
tiga unsur :
- Norma hukum
- Berlaku keluar
- Bersifat umum dalam arti luas
Mempunyai Daya Laku yaitu Keabsahan (Validity/Geltung)
Validity ada apabila norma itu dibentuk oleh norma yang lebih
tinggi atau oleh lembaga yang berwenang membentuknya

KEBERLAKUAN NORMA HUKUM

2. Mempunyai Daya Guna/ Efektif (Eficacy)


Suatu norma dapat bekerja secara efektif dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai