Lex superior derogat legi inferiori (the higher rule prevails over the lower)
2. Lex posterior derogat legi priori (the later rule prevails over the earlier)
3. Lex specialis derogat legi generali (the more specific rule prevails over the less
specific).
Asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori
Asas lex superior derogat legi inferiori memiliki makna bahwa undang-undang
(norma/aturan hukum) yang lebih tinggi dapat meniadakan keberlakuan undang-undang
(norma/aturan hukum) yang lebih rendah. Artinya, peraturan yang lebih tinggi dapat
mengenyampingkan peraturan yang lebih rendah. Asas lex superior derogat legi inferiori ini
hanya berlaku terhadap dua peraturan yang secara hierarki tidak sederajat dan saling
bertentangan.
Dalam sistem hukum Indonesia, jenis dan hirarki peraturan perundang-undangan diatur
dalam ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Adapun hierarki dari peraturan perundang-
undangan di Indonesia terdiri dari:
Contoh dari asas lex posterior derogat legi priori adalah dicabutnya UU 3/1997 sejak
diresmikan atau diberlakukannya UU 11/2012. Sehingga semua tindak pidana yang dilakukan
anak akan dijerat dan diproses dengan menggunakan ketentuan UU 11/2012 dan bukan UU
3/1997.
Adapun prinsip yang dapat dijadikan pedoman dalam penerapan asas lex specialis derogat
legi generali menurut Bagir Manan (2004), terdiri dari: