ABSTRAK
Saat ini, pengaturan mengenai peraturan perundang-undangan Indonesia diatur dalam
UU No. 11 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan junto UU No 15
tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang- undangan yang secara umum mengatur asas pembentukan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dasar hukum Surat Keputusan Bersama menurut Undang-Undang No. 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Surat Keputusan Bersama
bertentangan dengan asas keadilan. Implikasi hukum pembentukan surat keputusan Bersama.
Motode penelitian yang digunakan adalah dengan jenis yuridis normatif. Pendekatan yuridis
normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisi permasalahan dengan cara
memadukan bahan-bahan hukum yang merupakan dengan data sekunder yang diperoleh studi
kepustakaan.
Kata Kunci: Kedudukan Surat Keputusan Bersama, Sistem, Peraturan Perundang-
Undangan
ABSTRACT
Currently, arrangements regarding Indonesian laws and regulations are regulated in Law no.
11 of 2012 concerning Formation of Legislation in conjunction with Law No. 15 of 2019
concerning Amendments to Law No. 11 of 2012 concerning Formation of Legislation which
generally regulates the principle of formation. This study aims to determine the legal basis for
Joint Decision Letters according to Law no. 12 of 2011 concerning Formation of Legislation.
The Joint Decree is contrary to the principle of justice. The legal implications of forming a
Joint Decree. The research method used is normative juridical. The normative juridical
approach is research conducted by analyzing problems by combining legal materials which
are secondary data obtained from literature studies.
Keywords: Position of Joint Decree, System, Legislation
1. Pendahuluan Undang-undang dasar hanyalah
1.1 Latar Belakang sebagian dari hukum dasar negara
Indonesia sebagai negara berkembang Indonesia yang bersifat tertulis sedang di
memerlukan peranan dari aparatur pemerintah sampingnya undang-undang dasar itu
dalam pelaksanaan pembangunan. Tugas berlaku pula hukum dasar yang tidak
pembangunan adalah salah satu dari aspek tertulis ialah aturan-aturan dasar yang
penyelenggaraan tugas pemerintahan yang timbul dan terpelihara dalam praktek
sasarannya terwujud dalam tujuan nasional penyelenggaraan negara. Di dalam negara-
sebagaimana dalam Pembukaan Undang- negara yang mendasarkan dirinya atas
Undang Dasar Negara Republik Indonesia demokrasi konstitusional, Undang-
Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD NRI Undang Dasar mempunyai fungsi yang
1945). khas, yaitu membatasi kekuasaan
Indonesia secara eksplisit menyatakan diri pemerintah sedemikian rupa sehingga
sebagai negara hukum yang dalam penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
Penjelasan UUD NRI Tahun 1945 disebut sewenang-wenang. Undangan dan dalam
dengan “negara berdasarkan atas hukum. UU terakhir ini menyebutkan juga
Keberadaan the rule of law adalah mencegah hierarki peraturan perundang-undangan
penyalahgunaan kekuasaan diskresi. dalam Pasal 7 yakni UUD RI 1945,
Pemerintah juga dilarang menggunakan Ketetapan MPR, UU/peperpu, Peraturan
privilege yang tidak perlu atau bebas dari Pemerintah/PP, Perpres, Perda propinsi
aturan hukum biasa. Paham negara hukum dan Perda kab/kota. UU yang baru ini
(rechtsstaat atau the rule of law), yang memasukkan ketetapan MPR sebagai
mengandung asas legalitas, asas pemisahan produk hukum RI (yang sebelumnya
(pembagian) kekuasaan, dan asas kekuasaan dalam UU No. 10 tahun 2004 tidak
kehakiman yang merdeka tersebut, menampung produk ketetapan MPR)
kesemuanya bertujuan untuk Sistem perundang-undangan suatu
mengendalikan negara atau pemerintah negara tidak akan lepas dari sistem hukum
dari kemungkinan bertindak sewenang- yang berlaku di suatu negara, karena
wenang, tirani, atau penyalahgunaan “Peraturan Perundang-undangan” sebagai
kekuasaan1 hukum tertulis merupakan esensi atau
Dengan cita-cita negara hukum tentu adalah bagian yang sangat penting dari “sistem
bagian yang tidak terpisahkan dari hukum” dari negara hukum (modern)
perkembangan gagasan kenegaraan Indonesia yang demokratis. Dalam aspek
sejak bergulirnya kemerdekaan. Meskipun ide kesejarahan, sistem hukum tidak lepas
negara hukum tidak dirumuskan secara dari konsep negara, konsep negara hukum,
sebenar-benarnyam pada waktu itu, namun dan sistem pemerintahan, yang
dalam Penjelasan UUD NRI 1945 ditegaskan berkembang dan dipraktikkan sejak zaman
bahwa Indonesia menganut ide ‘rechtsstaat’ Yunani Purba sampai sekarang (abad 21).
(negara berdasar atas hukum), bukan Sistem peraturan perundang-undangan
‘achtsstaat’ (negara berdasarkan kekuasaan).2 erat kaitannya dengan sistem hukum,
karena peraturan perundang-undangan
1
AD. Basniwati. Aspek Hukum Administrasi sebagai hukum tertulis merupakan
Negara Surat Keputusan Bersama Menteri Terhadap bagian/unsur dari sistem hukum yang
Pembubaran Ormas Jurnal IUS Kajian Hukum dan secara universal terdiri atas structure,
Keadilan | Vol. 10 | Issue 1 | April 2022, halaman 142 substance dan culture.
2
Rio Trifo Inggiz, Kedudukan Surat Edaran Peraturan perundang-undangan
Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2019 Juncto Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
yang akan dijadikan dasar tindakan
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang- pemerintah dalam kondisi tertentu dapat
Undangan, Jurnal Dialektika Hukum Vol. 1 No. 1 saja belum tersedia atau memang tidak
Tahun 2019, halaman 2
ada (leemten in het recht). Di sisi lain, peristiwa hukum. SKB menjadi salah satu
dimungkinkan telah ada peraturan produk hukum yang sering dijadikan
perundang-undangan yang dapat dasar untuk mengatasi permasalahan,
dijadikan dasar bagi pemerintah untuk khususnya dalam peristiwa hukum yang
melakukan tindakan-tindakan hukum bersifat lintas sektoral. Berkaitan dengan
(rechtshandelingen) tetapi memuat norma uraian sebelumnya, munculnya SKB ini
yang samar (vage norm) atau norma menimbulkan banyak penafsiran dan
terbuka (open texture), dan perdebatan di kalangan intelektual
dimungkinkan pula normanya hukum, terkait dengan sifat norma serta
mengandung pilihan (choice).3 kedudukannya dalam peraturan
Surat Keputusan Bersama perundang-undangan Indonesia
memang bukan bagian dari peraturan Sejalan dengan status a quo pada
negara yang secara normatif diatur dalam ketentuan penutup Pasal 100 UU No. 12
alam Undang-Undang Republik Tahun 2011 tentang Pembentukan
Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-undangan yang
Pembentukan Peraturan Perundang- menyebutkan: Semua Keputusan
Undangan dalam Pasal 7 ayat (1). Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan
Pada prinsipnya hukum Islam Gubernur, Keputusan Bupati/Walikota,
bersumber dari wahyu Ilahi, yakni al- atau keputusan pejabat lainnya
Quran, yang kemudian dijelaskan lebih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97
rinci oleh Nabi Muhammad saw. Melalui yang sifatnya mengatur, yang sudah ada
Sunnah dan hadisnya. Wahyu ini sebelum Undang-Undang ini berlaku,
menentukan norma-norma dan konsep- harus dimaknai sebagai peraturan,
konsep dasar hukum Islam yang sekaligus sepanjang tidak bertentangan dengan
merombak aturan atau norma yang sudah Undang-Undang ini. Jika ditafsirkan
mentradisi di tengah-tengah masyarakat lebih lanjut, seluruh produk hukum yang
manusia. Namun demikian, hukum Islam bersifat mengatur yang akan dibentuk
juga mengakomodasi berbagai aturan dan oleh lembaga negara setelah adanya UU
tradisi yang tidak bertentangan dengan ini, tidak lagi disebut dengan keputusan
aturan-aturan dalam wahyu Ilahi tersebut.4 melainkan dengan peraturan.
SKB yang dikeluarkan lembaga 1.2 Rumusan Masalah
negara dapat dikatakan tidak mempunyai Berdasarkan latar belakang di atas, maka
posisi yang jelas karena berdasarkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
muatannya dapat dikatakan sebagai dengan
Pengaturan (regeling) namun dari
namanya dapat disebut sebagai 1. Bagaimana dasar hukum Surat
Keputusan (beschikking). Namun apabila Keputusan Bersama menurut Undang-
dapat ditarik kesimpulan SKB tidak Undang No. 12 Tahun 2011 tentang
termasuk perundang-undangan karena Pembentukan Peraturan Perundang-
penamaannya yang menggunakan Undangan?
Keputusan bukan Peraturan
Fenomena yang kemudian terjadi 2. Apakah Surat Keputusan Bersama
adalah dibentuknya Surat Keputusan bertentangan dengan asas keadilan?
Bersama (SKB) oleh beberapa lembaga
3. Bagaimana implikasi hukum
negara sebagai upaya cepat pemerintah
pembentukan surat keputusan
dalam memberikan reaksi terhadap suatu
Bersama?
3
Ridwan, Op.Cit, halaman 6-7
4
Machmud Aziz. Pengujian Peraturan 1.3 Faedah Penelitian
Perundang-Undangan dalam Sistem Peraturan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Perundang-Undangan Indonesia. Jurnal Konstitusi, memberikan sejumlah faedah kepada semua
Vol 7, No 5, Oktober 2010, halaman 114
pihak baik baik secara teoritis maupun secara Definisi operasional atau kerangka konsep
prkatis. Adapun faedah penulisan yang adalah kerangka yang menggambarkan
hendak dicapai adalah: hubungan antara definsi-definisi/konsep-
1. Manfaat Teoritis konsep khususnya yang akan di teliti.
1. Kedudukan merupakan salah satu
Secara teoritis-akademis, skripsi ini sumber kekuasaan, disamping
sebagai wujud kontribusi positif kemampuan khusus dalam bidang
peneliti terhadap perkembangan ilmu ilmu-ilmu pengetahuan ataupun atas
pengetahuan, khususnya pada bidang dasar peraturan-peraturan hukum
ilmu hukum tentang Kedudukan Surat yang tertentu.
Keputusan Bersama (SKB) Dalam
Sistem Peraturan Perundang- 2. Surat Keputusan Beransama (SKB)
Undangan. merupakan salah satu bentuk
peraturan sebagaimana dinyatakan
2. Manfaat Praktis Pasal 8 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun
2011 yang dibentuk oleh dua atau
1) Diharapkan dapat dijadikan
lebih kementerian untuk mengatur hal
sebagai masukan positif bagi
yang sama namun sesuai dengan
kelangsungan dalam
tugas dan fungsinya masing-masing
kehidupan berbangsa dan
kementerian dalam menjalankan
bernegara serta bagi civitas
urusan dalam pemerintahan.
akademika Fakultas Hukum,
Universitas Muhammadiyah 3. Sistem peraturan perundang-
Sumatera Utara maupun bagi undangan adalah sistem mengenai
pemerintah. peraturan perundang-undangan, yang
2) Diharapkan dapat menambah terdiri dari berbagai komponen
pengetahuan tambahan bagi sebagai satu kesatuan utuh yang tidak
masyarakat khususnya terkait dapat dipisahkan satu sama lain. 5
Kedudukan Surat Keputusan
Bersama (SKB) Dalam Sistem 4. Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Perundang- adalah peraturan tertulis yang memuat
Undangan norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan
1.4 Tujuan penelitian oleh lembaga negara atau pejabat yang
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai berwenang melalui prosedur yang
dalam penelitian ini, yaitu: ditetapkan dalam peraturan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis perundang-undangan. 6
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abidin, Andi Zainal. 2017. Hukum Pidana I, Sinar Grafika, Jakarta.
Ali, Mahrus. 2012, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta.
Amrani, Hanafi dan Mahrus Ali, 2015, Sisitem Pertanggung Jawaban Pidana, Rajawali Pers,
Jakarta
Arief, Barda Nawawi. 2011. Kebijakan Hukum Pidana. Prenada Media Group: Semarang
Hanifah, Ida dkk., 2018. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Huda, Chairul. 2013, “Dari ‘Tiada Pidana Tanpa Kesalahan’ Menuju Kepada ‘Tiada
Pertanggungjawaban Tanpa Kesalahan”‟, Kencana, Jakarta.
Ilyas, Amir. 2012, Asas-Asas Hukum Pidana, Rengkang Education Yogyakarta dan Pukap
Indonesia, Yogyakarta,
Ibrahim, Johnny. 2016, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:
Bayumedia
Maramis, Frans. 2013, Hukum Pidana Umum dan Tertulis Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta
Moeljatno. 2015, Asas-Asas Hukum Pidana, Renika Cipta, Jakarta
------------. 2012, Kitab Undang Undang Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta.
Ridwan, HR. 2016. Hukum Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rusianto, Agus. 2016, Tindak Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana, Prenadamedia
Group, Jakarta
Sjahdeini, Sutan Remy. 2017, “Ajaran Pemidanaan: Tindak Pidana Korporasi dan Seluk-
Beluknya edisi kedua, Kencana, Depok.
Muladi dan Dwidja Priyatno, 2010, Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, Jakarta, Penerbit
Kencana Prenada Media Group
Roeslan Saleh. 2012, “Pikiran-pikiran Tentang Pertanggungjawaban Pidana”. Ghalia Indonesia.
Jakarta
Setiyono, 2009, Kejahatan Korporasi, Bayumedia Publishing, Malang
Jurnal / Artikel