Anda di halaman 1dari 2

1.

Asas peraturan perundang-undangan yang kita kenal, diantaranya:

1. Asas lex superior derogat legi inferior yang artinya peraturan yang lebih tinggi
mengesampingkan yang rendah (asas hierarki) .Yaitu digunakan apabila terjadi
pertentangan, dalam hal ini yang diperhatikan adalah hierarkhi peraturan perundang-
undangan, misalnya ketika terjadi pertentangan antara Peraturan Pemerintah (PP) dengan
Undang-undang, maka yang digunakan adalah Undang-undang karena undang-undang lebih
tinggi derajatnya.

2. Lex specialis derogat legi generali adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa
hukum yang bersifat khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum
(lex generalis). Menurut Bagir Manan dalam bukunya yang berjudul Hukum Positif
Indonesia (hal. 56), sebagaimana kami kutip dari artikel yang ditulis A.A. Oka Mahendra
berjudul Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam asas lex specialis derogat legi generalis, yaitu:

 Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum tetap berlaku, kecuali yang
diatur khusus dalam aturan hukum khusus tersebut;

 Ketentuan-ketentuan lex specialis harus sederajat dengan ketentuan-ketentuan lex


generalis (undang-undang dengan undang-undang);

 Ketentuan-ketentuan lex specialis harus berada dalam lingkungan hukum (rezim) yang
sama dengan lex generalis. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata sama-sama termasuk lingkungan hukum keperdataan.

3. Asas Lex Posterior Derogat Legi Priori yaitu pada peraturan yang sederajat, peraturan yang
paling baru melumpuhkan peraturan yang lama. Jadi peraturan yang telah diganti dengan
peraturan yang baru, secara otomatis dengan asas ini peraturan yang lama tidak berlaku
lagi. Biasanya dalam peraturan perundangan-undangan ditegaskan secara ekspilist yang
mencerminkan asas ini.

4. Asas Legalitas, Tiada suatu peristiwa dapat dipidana selain dari kekuatan ketentuan
undang-undang pidana yang mendahuluinya.” (Geen feit is strafbaar dan uit kracht van een
daaran voorafgegane wetteljke strafbepaling). asas legalitas yang mengandung tiga
pengertian, yaitu:
 Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau hal itu tidak terlebih
dahulu dinyatakan dalam suatu aturan undang-undang

 Untuk menentukan adanya perbuatan pidana tidak boleh digunakan analogi (qiyas)

 Aturan-aturan hukum pidana tidak berlaku surut

2. Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU No. 12/2011


(yang menggantikan UU No. 10/2004) tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:

1. UUD 1945, merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

2. Ketetapan MPR

3. Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)

4. Peraturan Pemerintah (PP)

5. Peraturan Presiden (Perpres)

6. Peraturan Daerah (Perda), termasuk pula Qanun yang berlaku di Aceh, serta Perdasus dan
Perdasi yang berlaku di Provinsi Papua dan Papua Barat.

7. Peraturan Desa

Anda mungkin juga menyukai