Anda di halaman 1dari 3

ISRA DAN MI’RAJ

Malam dingin penuh bintang


Dua puluh tujuh rajab malam itu
Melintas ia membawa terang
Masjidil haram,Aqsa,langit ketujuh
Hanya sekejap waktu terlewat
Begitu banyak rahmat
Tentang perjanjian mulia
Tiang utama penyangga agama
Pahala berlimpah dijanjikanNya
Tiada apapun yang Ia harapkan
Tiada apapun yang Ia Inginkan

Hanya agar sang pencipta mengingatNya


Hanya agar ada syukur di hati mereka
Begitu beratkah mematuhinya?
Ya Rasulallah,ya Habiballah
Engkau bawa sinar tuhanmu
Ketika gelap alam semesta
Engkaulah cahaya
di tengah kehidupan jahiliyah
Menyampaikan amanah
Engkau pemadam pertikaian
ditengah kehancuran

Shalatlah wahai umat!!


tunaikanlah zakat!!
Alhamdulillah wa syukurillah, Subhanallah wallahu akbar,,,
ISRA DAN MI’RAJ
Oleh: Tetsuko Eika

Sebuah puisi hati….

Tentang aroma keimanan

Sebuah puisi malam…

Yang mengajari kepercayaan

Terhadap seseorang…

Laki-laki suri tauladan

Yang senyumnya indah merekah bak sinar mentari

Yang akhlaknya mulia melebihi intan permata

Sebuah puisi keyakinan…

Tentang arti sebuah perjalanan.

Yang Sang pemilik hujan anugerahkan padanya, pada pria shaleh itu..

Pada Rasulullah…

Mi’raj ajari manusia untuk bersujud pada sang Rabbi…

Allah Swt…

Mi’raj ajari kaum muslim mencintai Tuhan-Nya

Merindukan kasih pertemuan dengan pencipta-Nya

Allah Swt…
Assalamualaikum wr.wb
‫الـَحْم ُد ِهلل َر ِّب الَع اَلـِم ْيَن‬
‫َو ِبه َنْسَتِع ْيـُن َعلـى ُأُم ـْو ِر الُّد ْنَيـا َو الِّدْيـِن‬
‫َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف اَألْنِبَياِء َو الـُم ْر َسِلْيَن‬
‫َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج ـَم ِع ْيَن َأَّم ا َبْعُد‬

Hadirin yang saya hormati,


Perkenalkan saya (DAVA PERMANA SAPUTRA ) dari kelas V LIMA akan
membacakan pidato bertema ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW.

Isra Mi’raj bukanlah peristiwa yang biasa. “Isro” maknanya adalah perjalanan yang
dilakukan Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsho.

Sedangkan “Mi’raj” adalah peristiwa pengangkatan Nabi Muhammad Saw. dari


Masjidil Aqsho menuju Sidratul Muntaha, yaitu tempat di langit ke tujuh.

Peristiwa Isra Mi’raj memang tidak terjadi di zaman kita, tetapi wajib kita imani.
Dari perjalanan yang ditempuh Nabi Muhammad Saw. tersebut, perintah shalat 5
waktu diturunkan.

Mulanya, umat Nabi Muhammad Saw. diminta menunaikan 50 waktu shalat dalam
sehari semalam. Tentu hal tersebut memberatkan umatnya, apalagi kondisi iman
seseorang berbeda-beda.

Dengan kemurahan Allah Swt., akhirnya 50 waktu shalat dipangkas menjadi 5


waktu dalam sehari semalam. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang malas-
malasan ketika mendengar adzan dan diminta mendirikan shalat.
Alangkah malunya kita pada Nabi Muhammad Saw. yang telah memintakan
keringanan, tetapi justru kita remehkan. Oleh karena itu, di momen peringatan Isra
Mi’raj tahun ini, saya mengajak teman-teman dan bapak-ibu guru sekalian untuk
melihat kembali kualitas shalat kita.
Jangan sampai di usia kita yang selalu bertambah dari hari ke hari justru tidak
tecermin dari shalat kita yang masih belum sempurna.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pidato
ini.
‫َو ِباِهلل الَّتْو ِفْيُق والِهَداَيُة َو الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

Anda mungkin juga menyukai