BAB III Statistik 1
BAB III Statistik 1
DISTRIBUSI FREKUENSI
Keterangan:
K = Jumlah kelas
I = Interval kelas
J = Jangkauan
n = Jumlah data
Max adalah data tertinggi
Min adalah data terendah
17
Contoh 1:
Sebagai contoh tentang penggunaan Rumus sturges di atas kali ini dipergunakan data
tentang hasil produksi padi kering (dalam kuintal) per-hektar di 100 desa daerah
Nganjuk Jawa Timur, sehingga n = 100 (data terendah 20 dan tertinggi 139). Penentuan
jumlah kelas serta besarnya interval kelas bagi distribusi frekuensi data tersebut dapat
dilakukan sebagai berikut:
50 20 52 21 51 22 54 23 55 56
25 57 27 58 29 35 34 36 37 38
80 90 103 91 69 92 79 93 52 79
81 39 40 41 60 42 43 59 44 45
82 109 75 110 70 71 78 73 53 54
83 63 112 50 124 46 122 55 56 77
101 102 47 58 48 59 49 60 62 61
95 35 96 139 70 37 72 57 73 38
96 36 98 62 38 63 40 64 60 41
65 74 66 66 75 67 76 68 42 43
Sedangkan:
139-20
I= = 14,875 = 15
8
18
Dalam hal di atas, ternyata rumus sturges secara praktis dapat digunakan dengan
memudahkan bagi penyusunan data dalam Tabel 1. Interval kelasnya yang sebesaar 15
merupakan bilangan yang praktis. Andaikata kita menentukan interval kelas sebesar 10
bagi penyusun distribusi data di atas maka penggolongongan datanya akan
menghasilkan 12 kelas bagi distribusi frekuensinya.
Dari tabel di atas, maka batas semu bawah adalah nilai-nilai: 40, 49, 58, 67, 76, 85 dan
batas semu bawah adalah nilai-nilai: 48, 57, 66, 75, 84, 93
40 – 48 kelas pertama
49 – 57 kelas ke dua
58 – 66 kelas ke tiga
67 – 75 kelas ke empat
76 – 84 kelas ke lima
85 – 93 kelas ke enam
19
b. Batas Nyata
Batas nyata disebut juga tepi kelas. Batas nyata terdiri dari batas nyata bawah dan
batas nyata atas atau tepi bawah kelas dan tepi atas kelas.
1. Batas nyata bawah (tepi bawah kelas) adalah batas semu bawah dikurangi
0,5 untuk data dengan ketelitian satu satuan. Untuk data dengan ketelitian
sampai dengan satu desimal , maka batas nyata bawah dikurangi 0,05 dan
seterusnya.
2. Batas nyata atas (tepi atas kelas) adalah batas semu atas ditambah 0,5
untuk data dengan ketelitian satu satuan. Untuk data dengan ketelitian
sampai dengan satu desimal , maka batas nyata atas ditambah 0,05 dan
seterusnya.
Data di atas dapat disajikan dalam tabel yang sebenarnya, sebagai berikut:
No Nilai Frekuensi
1 39,5 – 48,5 3
2 48,5 – 57,5 6
3 57,5 – 66,5 14
4 66,5 – 75,5 16
5 75,5 – 84,5 7
6 84,5 – 93,5 4
Jumlah 50
Secara teori interval kelas ( I) = batas nyata atas – batas nyata bawah
Contoh: I = 48,5 – 39,5 = 9
Nilai tepi atas kelas pertama = nilai tepi bawah kelas kedua
Nilai tepi atas kelas kedua = nilai tepi bawah kelas ketiga
Nilai tepi atas kelas ketiga = nilai tepi bawah kelas keempat
Nilai tepi atas kelas keemapt = nilai tepi bawah kelas kelima
Dan seterusnya.
Setengah dari jumlah kedua nilai batas kelas disebut nilai tengah
Contoh:
39,5 + 48,5 40 + 48
X1 = = 44 atau X1 = = 44
2 2
20
48,5 + 57,5 49 + 57
X2 = = 53 atau X2 = = 53
2 2
dan seterusnya.
Contoh 2: Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data nilai Statistik mahasiswa PTN di
Jakarta tahun 2018 di bawah ini:
31 31 58 21 60 21 22 62 63 65
30 66 32 67 43 69 44 68 45 46
50 32 51 52 35 37 53 54 55 56
56 57 58 37 41 42 59 43 55 44
65 64 45 62 47 48 50 51 38 52
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
70 71 62 65 53 65 40 54 55 66
71 79 78 66 49 51 52 53 54 55
67 50 65 67 68 40 42 43 51 44
45 46 52 47 53 48 55 49 41 54
51 40 51 52 55 56 42 56 58 59
Dari data di atas jika diinginkan panjang kelas interval 10, tentukanlah tabel distribusi
frekuensinya.
21
Nilai Ujian Catatan Jumlah
20 - 29 /// 3
30 - 39 //// //// 9
40 - 49 //// //// //// //// //// 25
50 - 59 //// //// //// //// //// //// //// //// 48
//// ///
60 - 69 //// //// //// //// 20
70 - 79 //// 5
Jumlah Mahasiswa 110
1. Histogram
Histogram seringkali dianggap sebagai grafik frekuensi yang bertangga.
Salah satu fungsi histogram yang terpenting adalah menggambarkan beda antar
kelas-kelas dalam sebuah distribusi. Penggambaran histogram dapat dipermudah
bila distribusinya memiliki interval kelas yang sama bagi tiap-tiap kelas. Dalam hal
sedemikian itu, histogram merupakan serangkaian empat persegi panjang yang
memiliki alas sepanjang interval antara kedua tepi kelas dan memiliki luas yang
sebanding dengan frekuensi yang terdapat dalam kelas-kelas yang bersangkutan.
Diagram 1 di bawah ini menyajikan histrogram frekuensi dari distribusi yang
terdapat dalam Tabel 1.
22
35-49 24
50-64 27
65-79 20
80-94 8
95-109 8
110-124 4
125-139 1
Jumlah 100
Diagram 1. Histrogram frekuensi hasil produksi padi kering per hektar di 100 desa Daerah
Nganjuk Jawa Timur tahun 2018
Y = jumlah desa
30 27
25
24 20
20
15
10 8 8 8
5 4
1
0
19,5 34,5 49,5 64,5 79,5 94,5 109,5 124,5 139,5 x=produksi dalam kuintal
2. Poligon Frekuensi
Disribusi frekuensi dapat juga digambarkan dalam bentuk poligon frekuensi.
Penggambaran bentuk poligon frekuensi sangat berguna bila kita ingin melakukan
perbandingan antara dua atau beberapa distribusi frekuensi. Cara penggambaran
poligon frekuensi umumnya dilakukan dengan jalan menentukan titik tengah bagi
tiap-tiap persegi panjang yang selanjutnya dihubungkan dengan sebuah garis
linier atau dengan garis-garis terputus. Poligon frekuensi bagi data Tabel 1 dapat
dilihat pada diagram di bawah ini. Contoh 1
23
Diagram Poligon Frekuensi hasil produksi padi kering per hektar di 100 desa Daerah
Nganjuk Jawa Timur Tahun 2018
Y = jumlah Desa
30 27
25 24
20
20
15
10
8 8 8 4
5
1
0
27 42 57 72 87 102 117 132 x =hasil produksi dalam kuintal
3. Diagram lingkaran
Hasil Jumlah
Produksi Desa
dalam
kuintal (f)
20-34 8
35-49 24
50-64 27
65-79 20
80-94 8
95-109 8
110-124 4
125-139 1
Jumlah 100
24
Jawab:
Dari Tabel 1 Hasil produksi gabah kering (dalam kuintal) per hektar di 100 desa
daerah Nganjuk Jawa Timur tahun 2018 diperoleh persentase dan sudut pusat
lingkaran, sebagai berikut:
20-34
35-49
50-64
65-79
80-94
95-109
110-124
125-139
Contoh 3:
Di bawah ini disajikan daftar nilai Statistik mahasiswa PTS di Bandung tahun
2018
25
7 8 7 6 9 6 5 8 4 10
6 7 8 6 5 4 6 6 6 7
8 8 5 6 7 8 6 6 7 8
9 5 6 7 4 8 7 6 6 6
Berdasarkan data di atas, buatlah:
a. Tabel distribusi frekuensi
b. Grafik poligon frekuensi
c. Histogram
d. Diagram Lingkaran
Jawab:
Jumlah Mahasiswa
frekuensi
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
26
0 4 5 6 7 8 9 10 Nilai
c. Histrogram/Diagram Batang
Nilai statistika mahasiswa sebuah perguruan tinggi tahun 2018
Frekuensi
14
4
3
2
1
0
4 5 6 7 8 9 10 nilai
d. Diagram Lingkaran
27
1
2
3
4
5
6
7
Contoh 4:
Buatlah grafik histogram dari tabel di bawah ini
Tabel: 4. Data penduduk Pulo Gebang Jakarta Periode 2010 - 2017
Tahun 90 91 92 93 94 95 96 97
Laki-laki 20 27 30 35 48 49 70 72
Perempuan 25 25 35 42 50 60 72 70
Jumlah 45 52 65 77 98 109 142 142
Jawab:
Grafik Data penduduk Pulo Gebang Jakarta dari tahun 2010 – 2017
Frekuensi
70 Keterangan :
60 = Perempuan
50 = Laki-laki
40
30
20
10
1990 91 92 93 94 95 96 97 Tahun
28
Grafik (gab.jumlah laki-laki dan perempuan)
Data penduduk Pulo Gebang Jakarta dari tahun 2010 – 2017
Frekuensi
140
120
100
80
60
40
20
90 91 92 93 94 95 96 97 Tahun
Contoh: 5
Seorang mahasiswa ingin mencari kader yang berbakat di bidang bola volley dengan
mengukur tinggi badan dari siswa-siswa kelas 3 SMPN Kecamatan Medan Satria,
Bekasi, Jawa Barat, yang diambil secara acak sebanyak 40 siswa, data yang diperoleh
seperti disajikan di bawah ini:
119 125 126 128 132 135 135 135
136 138 138 140 140 142 142 144
144 145 145 146 146 147 147 148
149 150 150 150 153 154 156 157
158 160 163 164 165 168 173 176
Berdasarkan data di atas buatlah:
a. Tabel distribusi frekuensi dengan panjang interval kelas = 9
b. Histogram
Jawab:
a. Tabel 5 Distribusi frekuensi
29
i
119 – 127 /// 3 123
128 – 136 //// / 6 132
137 – 145 //// //// 10 141
146 – 154 //// //// / 11 150
155 – 163 //// 5 159
164 – 172 /// 3 168
173 - 181 // 2 177
Jumlah 40
b. Histogram
Series1
Contoh 6:
No Negara Nilai
Tujuan Ekspor (ton)
1 a. Jepang 20,0
2 b. Inggris 4,0
3 c. Belanda 10,8
4 d. jerman 28,0
5 e. Italia 10,2
30
Jawab:
Contoh perhitungan
Dan seterusnya
Persentase
20,0 x 100% = 27,40%
73
Dan seterusnya
31
Dari data di atas, maka bisa dibuat diagram lingkaran sebagai berikut:
A. Jepang
B. Inggris
C. Belanda
D. Jerman
E. Italia
32
Metode pemecahan persoalan secara statistik
START
Perencanaan penelitian/identifikasi
Persoalan yang diteliti
Ya
bukan
Penggunaan dan populasi guna analisa dan Interpretasi hasil dan menarik konklusi serta
Dasar pengambilan keputusan ambil keputusan
STOP
Latihan Soal:
1. Jelaskan perbedaan antara data tunggal dan data kelompok, berikanlah contoh
masing-masing
33
b. Tentukanlah jangkauan dari data berikut:
13, 19, 25, 30, 37, 45, 50, 65
3. Ubahlah data berikut (Nilai Statistik 1 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi)
dalam data berkelompok dengan kelas interval yang telah anda hitung dengan
menggunakan rumus struge
44 56 36 65 46 64 55 82 53 54
50 76 48 70 76 49 71 51 74 75
90 60 85 86 60 82 70 81 70 82
49 66 84 50 67 65 52 65 74 50
64 60 71 68 60 85 80 60 70 61
65 69 56 69 90 57 58 60 75 60
4. Data Nilai Statistik mahasiswa Univerversitas Negeri Jakarta Tahun 2018 seperti
tertera di bawah ini, ubahlah data berikut dalam data berkelompok dengan kelas
interval yang telah anda hitung dengan menggunakan rumus struge
40 36 65 74 85 37 44 43 49 50
51 53 50 73 74 48 49 47 66 72
45 49 65 72 94 48 46 56 67 70
55 74 56 66 80 64 74 75 67 80
56 65 63 79 74 57 76 77 78 79
58 68 62 70 78 78 59 60 60 77
77 78 63 78 60 63 63 64 65 67
Pertanyaan:
a. Histogram
b. Poligon
c. Diagram Lingkaran
34
8. Buatlah Poligon dan diagram lingkaran dari data nilai Statistiik 1 mahasiswa
STIE Tri Bakti di bawah ini:
No Nilai Frekuensi
1 35 - 44 5
2 45 - 54 12
3 55 - 64 17
4 65 - 74 20
5 75 - 84 14
6 85 - 94 2
10. Dari data 1200 mahasiswa suatu perguruan tinggi yang diterima tahun 2017
terdiri dari berbagai program studi seperti tertera pada tabel di bawah ini, buatlah
diagram lingkarannya
35