Laporan Perkembangan Alumni YIM&PTC
Laporan Perkembangan Alumni YIM&PTC
Kerjasama
Dan
TERIMA KASIH!
Tim Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun
1 PROFIL PESERTA BARISTA
3 Aries Andriyanto
5 Oktovany Agmal Arganda
6 Ossy Mutiara Islami
8 Muhammad Hafiz
10 Mira Angraini
11
13
Ari Afriyadi
Togar Oktavianus Tobing D
A
F
15 PROFIL PESERTA FROZEN FOOD T
17
19
Endi Noviasih
Ambar Arnilla Sari A
21
22
24
Herbowo
Sainah
Farida
R
26 Ambar Yuliasiwi
28 Marsi Astuti
30 Zakaria
I
S
I
31 PROFIL PESERTA HIDROPONIK
33 Nurhalmi
35 Dodot Priyanto
37 Neneng
39 Sanggar Daya Kemanusiaaan
ARIES ANDRIYANTO
PENYANDANG DISABILITAS,
GIGIH MERINTIS USAHA KOPI
MERANTAU KE JAKARTA
INGIN MENJADI BARISTA
TANGGUH DAN MANDIRI
***
ALUMNI PELATIHAN
BARISTA PANTANG
MENYERAH MERINTIS
USAHA
***
ALUMNI PELATIHAN
BARISTA MERINTIS
USAHA KEDAI KOPI
T
yang
ogar Oktavianus (27 tahun) atau
biasa dipanggil Togar
Bekerja tutup karena adanya PPKM
darurat pada masa itu. Sampai
Kedai kopi miliknya tidak begitu jauh
dari rumahnya sekitar 10 menit. Dan
merupakan salah satu alumni akhirnya dirumahkan karena lokasinya juga cukup bagus untuk
pelatihan barista yang Pandemi Covid 19. Ia pun akhirnya membuka usaha kedai kopi
diselenggarakan oleh PT. Pertamina memutuskan untuk mengikuti tersebut. Menu yang ditawarkan di
Training and Consulting (PTC) melalui pelatihan barista kopi yang diadakan kedai milik Togar yaitu menu kopi,
skema Tanggung Jawab Sosial dan oleh YIIM dan PTC. non kopi, dan Togar ingin
Lingkungan (TJSL). Dalam pelaksanaan menambahkan menu side dish, dan
program ini PTC menggandeng Ia pun memutuskan pilihan pada beberapa menu yang sudah di
Yayasan Inspirasi Indonesia program pelatihan barista. Sejak awal planning oleh Togar. Biar kalau ada
Membangun (YIIM). Program ini ia sangat tertarik dalam meracik yang nongkrong bisa minum kopi
terselenggara pada bulan Agustus aneka jenis minuman dan setelah sekalian makan juga.
hingga September tahun 2021. mengetahui adanya pelatihan barista
dari media sosial, ia pun tidak Adapun kendala yang dihadapi oleh
Togar adalah salah satu pendaftar membuang kesempatan untuk Togar saat mempersiapkan kedai
yang beruntung karena lolos seleksi mengikuti pelatihan yang kopi miliknya adalah terkait meja
dan pelatihan ini sangat berguna diselenggarakan oleh PTC dan YIIM dan kursi kafe, ternyata butuh
mengingat ia tidak memiliki pekerjaan. tersebut. proses agak lama untuk
Sebelumnya, Togar pernah bekerja mewujudkannya. Togar sudah
sebagai barista di Cinema CGV Setelah mengikuti pelatihan barista, memesan pembelian meja, ia
sebelum pandemi Covid-19. Tetapi Togar memberanikan diri untuk berfikir prosesnya cepat dan sudah
pada saat, pandemi Covid-19 bioskop membuka kedai kopi. Saat ini Togar bisa langsung dipergunakan atau
banyak yang tutup akhirnya Togar di sedang mempersiapkan kedai kopi diambil tetapi harus menunggu
PHK akibat dari dampak pandemi yang akan dibuka pada tanggal 20 terlebih dahulu bisa sampai 7 hari
covid-19. Desember 2021. Kedai kopi tersebut bahkan lebih. Dalam
masih tahap pembangunan dan mempersiapkan pembukaan kedai
Kemudian Togar bekerja di bubble tea renovasi. Kedai kopi milik Togar kopi, Togar juga dibantu oleh orang
Mall Taman Anggrek, namun tidak berlokasi di Daerah Pramuka, Jakarta tuanya yang sangat antusias dengan
lama kemudian toko tempatnya dia Pusat. rencana Togar membuka usaha
bekerja man
***
ALUMNI PELATIHAN
KEWIRAUSAHAAN
MEMASAK YANG
BERHASIL BANGKIT DI
TENGAH KONDISI
PANDEMI COVID-19
***
S alah satu peserta pelatihan Frozen Food yang cukup Demi menjaga kualitas bisnis dan mempersiapkan diri
inspiratif adalah Herbowo. Saat Covid-19 melanda untuk sertifikasi BPOM, Herbowo menyewa tempat yang
Indonesia, banyak kantor yang melakukan pemutusan khusus untuk memproduksi makanan-makanannya. Hal
hubungan kerja. Herbowo adalah salah satu pekerja ini ia lakukan setelah mendapat bantuan peralatan
yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Setelah usaha untuk membuat dan memasarkan frozen food .
terkena PHK, ia dan istri hanya mengandalkan bisnis Program dan bantuan ini terwujud berkat dukungan dari
kecil berjualan kue. Merasa adanya kepentingan yang PT. Pertamina Training and Consulting (PTC) melalui
mendesak dalam menghidupi keluarganya, terutama Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
tiga anaknya yang masih bersekolah, Herbowo mulai perusahaan yang pelaksanaanya menggandeng Yayasan
memikirkan bagaimana memperkuat usaha kecil jualan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
kue bersama isteri.
Kini, Herbowo memutuskan untuk menekuni bisnisnya
Informasi pelatihan memasak Frozen Food yang dengan serius. Ia dan istri yakin, melalui bisnis tersebut,
diadakan oleh Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun mereka dapat menghidupi keluarga di masa pandemi
dan PT Pertamina Training Consulting menjadi hal yang ini.
sangat menarik bagi Herbowo. Baginya, ilmu tersebut
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnisnya
dan istri. Tidak hanya berjualan kue tapi juga makanan- ***
makanan Frozen Food.
ALUMNI PELATIHAN
FROZEN FOOD
MELIHAT PELUANG
DALAM MEMBANGUN
USAHA
***
sosok mandiri yang penuh semangat semangat untuk memperbaiki Setelah mengikuti seluruh sesi
untuk terus belajar. Sejak suaminya perekonomian keluarganya . Melalui pelatihan online dan
meninggal dunia, Ibu Ambar menjadi informasi dari seorang teman, ia mendapatkan materi serta
orang tua tunggal yang harus berjuang mendapatkan info tentang pelatihan penjelasan utuh mengenai bahan
untuk memenuhi kebutuhan sehari memasak frozen food yang diadakan dan cara penyajian frozen food
hari dirinya dan kedua anaknya. YIIM dan PTC. dari pelatih, ia pun kemudian
terpilih menjadi salah satu
Kondisi Pandemi Covid-19 sejak tahun Didorong oleh semangat dan kemauan perwakilan peserta pelatihan
2020, menjadi tahun yang sulit bagi Ibu untuk terus belajar dan juga untuk offline tatap muka di kantor YIIM.
Ambar. Usaha makanan yang ia menambah variasi usahanya, bu
kelelola di kantin sekolah harus tutup Ambar pun akhirnya memberanikan Ia pun akhirnya terpilih menjadi
akibat adanya pembatasan serta diri mendaftar dan akhirnya lolos salah satu peserta yang
diberlakukannya sekolah online dari seleksi untuk mengikuti Pelatihan mendapatkan bantuan alat usaha
pemerintah. Selain itu usaha catering Kewirausahaan Sosial Frozen Food kuliner frozen food yang
yang biasanya menjadi tambahan Batch 3. Selama training berlangsung, ia disediakan oleh PTC bersama
pemasukan Ibu Ambar juga terdampak tercatat cukup aktif berpartisipasi YIIIM. Setelah menyelesaikan
dengan menurunnya pesanan yang ia bertanya kepada pelatih mengenai tips seluruh rangkaian pelatihan dan
terima. mengolah frozen food, pengemasan, mendapat bantuan alat usaha, Ibu
hingga pemasaran.
Saat ini Ibu Ambar juga telah mempunyai Izin Usaha Mikro
Kecil Menengah (IUMKM). Usaha yang dimiliki Ibu Ambar
juga sering diikutsertakan pada sosialisai kegiatan dari
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota
Tangerang Selatan. Brand UMKM yang dimiliki Ibu Ambar
juga masuk dalam nominasi peserta produk terbaik
Tangerang Selatan DIGIFEST 2021 kategori kuliner.
***
ALUMNI KELAS
FROZEN FOOD
MERINTIS USAHA
AYAM CRISPY
I bu Marsi Astuti (43 tahun) adalah seorang ibu rumah selama Pandemi covid-19 pemasukan yang didapatkan
tangga memiliki empat orang anak. Sebagai seorang ibu menurun menjadi kurang lebih Rp 1.000.000 per bulan.
dengan empat anak yang masih memerlukan biaya
sekolah, Ibu Marsih Astuti atau yang biasa dipanggil Selama Pandemi Covid-19 Ibu Marsi berusaha terus
dengan Ibu Marsi berusaha keras untuk membantu mencari alternatif untuk memenuhi kehidupan
perekonomian keluarga. Terlebih di masa Pandemi keluarganya membantu meringankan beban suami. Di
Covid-19 sang suami mengalami dampaknya yaitu usaha tengah keputusasaan, Ibu Marsi mendapatkan
milih suami yang berjualan nasi padang sepi pembeli. broadcast Whatsapp dari temannya tentang pelatihan
memasak frozen food yang diadakan oleh YIIM dan PTC.
Ibu Marsi merupakan satu dari banyak alumni pelatihan Berbekal keinginan untuk merubah nasib demi
memasak frozen food 2021 yang berhasil membuka keluarganya dan untuk mencari ilmu, Bu Marsih mulai
usaha di tengah Pandemi Covid-19 setelah mengikuti mengikuti pelatihan memasak frozen food tersebut.
pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Pertamina
Training and Consulting (PTC) melalui skema Tanggung Selama mengikuti pelatihan memasak frozen food, Bu
jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan Marsi mengikuti arahan serta masukan yang diberikan
bekerjasama dengan Yayasan Inspirasi Indonesia oleh pelatih. Dan setelah selesai mengikuti pelatihan
Membangun (YIIM). memasak frozen food, Bu Marsi memberanikan diri
untuk membuka usaha mandiri dan mengajukan
Sebelum mengikuti pelatihan kewirausahaan, Ibu Marsih permohonan bantuan dan terpilih sebagai penerima
membantu sang suami dalam berjualan nasi padang, manfaat bantuan peralatan usaha dari PTC dan YIIM . Bu
mengurus rumah dan anak-anak. Sebelum adanya Marsi selain mengikuti pelatihan, ia juga belajar melalui
Covid-19 penghasilan dari berjualan nasi padang milik video yang ada di website youtube untuk mengasah ilmu
suami sebulan mendapatkan Rp 1.500.000. Namun, masaknya.
selama
***
SEMANGAT
MERINTIS
USAHA
HIDROPONIK
P ak Dodot (45 tahun) merupakan salah satu alumni pandemi. Namun ketika memasuki tahun 2021,
pelatihan kewirausahaan hidroponik yang permintaan menjadi sepi.
diselenggarakan oleh PT. Pertamina Training and
Consulting (PTC) melalui skema Tanggung jawab Sosial Berbekal informasi dari seorang kenalan dari unit
dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dengan kegiatan RT tempat Pak Dodot tinggal mengenai
menggandeng Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun pelatihan hidroponik yang diadakan oleh PTC dan YIIM,
(YIIM). Pak Dodot kemudian berminat untuk mengikuti
pelatihan tersebut. Berawal dari belajar hidroponik
Dalam kesehariannya, Pak Dodot berjualan jamu untuk secara otodidak, Pak Dodot pun ingin mencari
menghidupi istri dan kedua anaknya. Disamping pengalaman yang lebih dengan mengikuti pelatihan
berjualan jamu, Pak Dodot juga menekuni usaha hidroponik. Pak Dodot memiliki acuan tersendiri dalam
pemasangan instalasi hidroponik dan tanaman mengikuti pelatihan hidroponik. Ia memiliki tujuan
hidroponik skala rumahan sejak tahun 2019. Tanaman jangka panjang untuk bisa memproduksi tanaman
hidroponik yang dijual oleh Pak Dodot adalah sawi dan hidroponik setiap hari. Dengan adanya tujuan tersebut
pakcoy dengan harga jual 1 pot sebesar Rp. 3.000 dan 2 Pak Dodot merasa perlu belajar kepada ahlinya melalui
pot sebesar Rp. 5.000. pelatihan hidroponik yang diselenggarakan oleh YIIM
dan PTC. Setelah mengikuti pelatihan hidroponik Pak
Keuntungan yang didapatkan oleh Pak Dodot dalam Dodot merasa terbantu dengan ilmu yang didapatkan
sebulan dari usaha tanaman hidroponik rumahan dari ahlinya yaitu Ir. Dwi Astuti Setyaningrum, selaku
berkisar antara Rp. 600.000 - 700.000. Selain dipasarkan fasilitaor pelatihan hidroponik.
di lingkungan sekitar, tanaman hidroponik ini juga
dikonsumsi oleh Pak Dodot dan keluarganya. Hingga Kemudian setelah mengikuti pelatihan, terdapat
pada tahun 2020 permintaan pun sempat tinggi karena program dari unit kegiatan RT Pak Dodot yang
pandemi. menyediakan
***
P erwakilan dari Sanggar Daya Kemanusiaan adalah Sanggar Daya Kemanusiaan sendiri, merupakan
salah satu alumni pelatihan hidroponik dari latar komunitas binaan YIIM sejak tahun 2020. Berkolaborasi
belakang komunitas. Komunitas ini mewadahi warga dengan YIIM, komunitas ini banyak melakukan aktivitas
miskin kota di Kampung Sumur Klender yang sebagian kegiatan untuk membantu memberdayakan warga
besar berprofesi pemulung dan pedagang kaki lima. ‘kampung pemulung’ ini melalui program pendidikan,
Diprakarsai oleh salah satu pegiat kemanusiaan yaitu bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat,
bapak Sandyawan Sumardi sejak tahun 2018, yang salah satunya program pelatihan kewirausahaan sosial
didirikan dalam rangka mendorong warga "kampung bercocok tanam dengan teknik hidroponik yang
pemulung" agar bisa berdaya mandiri secara sosial diselenggarakan PTC dan YIIM yang diikuti oleh tiga
ekonomi. warga binaan komunitas.
Komunitas ini memiliki kurang lebih 100 anggota yang Setelah mengikuti pelatihan dan diberikan bantuan
hampir semua adalah masyarakat pra sejahtera. Karena instalasi hidroponik oleh PTC dan YIIM, warga para
sebagian besar profesi mereka adalah pemulung dan anggota Sanggar mulai berani ber inovasi. Salah satu
pedagang kaki lima, masalah yang banyak muncul contohnya Ibu Siti Aminah, kini berjualan makanan
sangat beragam mulai dari kesulitan ekonomi, akses kuliner keliling dengan memanfaatkan hasil panen
pendidikan yang kurang layak, hingga masalah sayuran dari bercocok tanam melalui hidroponik.
lingkungan dimana pemukiman warga berada diantara
tumpukan sampah dan bau menyengat. Selain itu, Sanggar juga mulai percaya diri memulai usaha
***