SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Prof. Dr. Hazairin, S. H.
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyarat Dalam Menyelesaikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
OLEH :
CIPA PURNAMASARI NPM : 14070001
Mengetahui
Ketua Jurusan
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….... i
HALAMAN PENGESAHAN……………..………………………………….... ii
ABSTRAK………………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… vi
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...…. x
MOTTO………………………………………………………………………….. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………......... xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..……………….………..………….…... 1
B. Identifikasi Masalah…………………………….……………….. 4
C. Batasan Masalah………………………………………..………... 5
D. Rumusan Masalah……………………………………..…………. 5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………..… 6
1. Manfaat Teoritis………………………………………. 6
2. Manfaat Praktis…………………………………...……… 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
Kota Bengkulu”
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan program studi bimbingan dan konseling fakultas keguruan dan ilmu
kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dan bimbingan
1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si sekalu Rektorat Universitas Prof. Dr Hazairin.SH
2. Bapak Drs. Warsa Sugandi Karman, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
3. Bapak Drs. Wahid Suhermawan, M.Pd selaku ketua jurusan Bimbingan dan
SH Bengkulu.
Penelitian ini.
6. Bapak/Ibu Dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis untuk
7. Staf tata usaha dan pegawai perpustakaan yang telah banyak memberikan
kemudahan bagi penulis dalam hal urusan administrasi dan peminjaman buku.
8. Bapak Yunan Danim M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Bengkulu
9. Ibu Yeni Marisa S.Pd selaku guru BK kelas XI SMAN 10 Kota Bengkulu yang
2014 yang telah memotivasi penulis dalam menyusun skripsi ini. Serta pihak-
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan
bimbingan saran dan fasilitas yang dibutuhkan untuk penyelesaian skripsi ini
7
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu diharapankan kritik dan saran dari pembaca guna kesempurnaan penelitian
dimasa yang akan datang. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
Penulis
8
Halaman persembahan
kepanjatkan ya allah
keberhasilanku.
❖ Almamaterku…
Motto
BAB I
PENDAHULUAN
kemampuan untuk membuat pilihan karir yang sesuai secara sadar, termasuk
nyata sering terjadi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan karir yang
dihadapi para siswa yang tidak dapat diatasi oleh dirinya sendiri sehinga
membutuhkan bantuan dari orang lain, permasalahan karir yang terjadi pada
siswa biasanya berkaitan dengan pemilihan jenis pendidikan yang mengarah pada
keputusan tentang karir dimasa depan dan informasi tentang pekerjaan yang ada
Secara psikologis siswa SMA berada pada usia 15-17 tahun sehubungan
memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan
11
minat siswa masih bingung dalam memilih pekerjaan dan siswa merasa cemas akan
Menurut Gribbons & Lohnes (dalam jurnal Ita juwitaningrum 2013: 139)
menjelaskan bahwa kematangan karir lebih luas dari sekedar pemilihan pekerjaan
penting dalam keberhasilan dalam menjalani kehidupan dimasa kini dan dimasa
depan oleh karena itu sangat dibutuhkan pemahaman kematangan karir pada siswa
banyak terdapat siswa yang kurang memahami mengenai kematangan karir seperti
belum mengetahui apa yang akan dilakukan setelah lulus SMA, masih banyak yang
bingung antara ingin melanjutkan sekolah keperguruan tinggi atau langsung bekerja,
serta banyak siswa yang masih bingung dalam memilih jurusan yang tepat untuk
12
informasi karir yang didapatkan sehingga siswa masih ragu-ragu dalam mengambil
layanan bimbingan kelompok dengan teknik problem solving agar siswa dapat
dengan teknik problem solving merupakan salah satu strategi layanan yang
dipandang mampu untuk memberikan layanan kepada seluruh siswa untuk dapat
termasuk pada ranah pelayanan dasar. Pelayanan dasar sesuai dengan konteks
depan.
Menurut Nunuk Dan Leo (2012: 58) probem solving adalah metode pemecahan
masalah bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu
solving akan dilakukan di Sekolah Menegah Atas Negeri 10 Kota Bengkulu agar
untuk mengetahui proses kematangan karir siswa yang masih rendah di Sekolah
Menegah Atas Negeri 10 Kota Bengkulu, maka peneliti tertarik untuk mengangkat
10 Kota Bengkulu ”.
B. Identifikasi Masalah
2. Masih terdapat beberapa siswa kelas XI IPS 1 SMAN 10 Kota Bengkulu yang
problem solving.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
2017/2018?
2017/2018?
E. Manfaat Penelitan
lain:
1. Manfaat Teoritis
dan konseling karir (BK Karir). Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat
2. Manfaat Praktis
Kota Bengkulu.
c. Bagi Siswa
Siswa dapat berlatih untuk berani mengemukakan pendapat secara aktif dan
Siswa dapat merencanakan karir yang tepat agar dapat menata karir yang sesuai
dengan potensi yang dimiliki untuk menuju karir yang diharapkan dimasa depan.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kematangan Karir
Menurut Hasan (dalam jurnal Badrul Kamil dan Daniati 2016: 248)
jalan kehidupan kerja yang dipilih individu menurut Dillard ( dalam jurnal Ita
139) menjelaskan bahwa kematangan karir lebih luas dari sekedar pemilihan
jurnal Badrul Kamil dan Daniati 2016: 248) kematangan karir adalah kesiapan
8
18
kemungkinan karir, serta mencari informasi mengenai pilihan karir atau pekerjaan
Menurut Super (dalam jurnal Badrul Kamil dan Daniati 2016: 249-250)
kesempatan dan sumber informasi yang berpotensial seperti orang tua, teman,
guru, dan konselor. Nilai rendah pada dimensi career exploration menujukan
bahwa individu tidak perduli dengan informasi tentang bidang dan tingkat
pekerjaan.
Dalam aspek ini adalah siswa diberi kesempatan untuk memilih ditanyai
dengan pilihan karir pekerjaan secara realisitis. Aspek ini antara lain: memiliki
keputusan karir.
individu tentang pilihan karir, tingkat kekhususan rencana pilihan karir dan
d. Kristalisasi sifat, yang dalam hal ini memiliki beberapa indikator, yaitu minat
dengan pilihan karir, minat dengan pilihan karir, dan aktivitas dengan pilihan
karir.
sebagai berikut:
21
dengan tingkat pekerjaan orang tua, kurikulum sekolah, stimulasi budaya, dan
kohesivitas keluarga.
c. Faktor Kepribadian, meliputi konsep diri, fokus kendali, bakat khusus, nilai
dibicarakan itu semuanya bermanfaat bagi peserta yang bersangkutan sendiri dan
kelompok adalah suatu layanan yang terdapat dalam bimbingan dan konseling
kelompok yang bertujuan untuk menggali dan mengembangkan diri dan potensi
a. Tujuan Umum
wawasan, dan sikap yang tidak obyektif, sempit dan terkukung serta tidak
b. Tujuan Khusus
efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal
juga ditingkatkan.
a. Topik Bebas
selanjutnya apa yang disampaikan mereka dalam kelompok itulah yang menjadi
b. Topik Tugas
tugas kepada para anggota kelompok. Selanjutnya akan dibahas oleh kelompok
secara mendalam dan sampai setuntas mungkin. Menurut Sukardi, (2008: 65-66)
yang ditawarkan oleh guru pembimbing ataupun atas dasar permintaan siswa-
dinamika kelompok.
Berdasarkan teori dari para ahli diatas dapat didisimpulkan bahwa dalam
kegiatan layanan bimbingan kelompok terdapat dua topik yaitu topik tugas dan
topik bebas, topik tugas yaitu topik yang dikemukakan oleh pemimpin kelompok,
(konselor) untuk dibahas secara bersama dan topik bebas yaitu topik yang
kelompok.
25
b. Anggota Kelompok
kinerja kelompok. Besarnya kelompok yang terlalu kecil misalnya 2-3 orang
terlalu besar juga kurang efektif karena jumlah peserta layanan yang terlalu
efektifan kelompok akan mulai terasa jika jumlah anggota kelompok melebihi
10 orang.
a. Asas Kerahasiaan
b. Asas Kesukarelaan
c. Asas-asas lain
asas lainnya yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan kelompok sesuai
kelompok.
a. Tahap Pembentukaan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap
memasukan diri kedalam kehidupan secara kelompok. Pada tahap ini umumnya
sebagainnya.
b. Tahap Peralihan
menanyakan apakah para anggota sudah siap memulai kegiatan lebih lanjut.
dipenuhi berbagai tanda tanya tentang kegiatan apakah yang akan terjadi
selanjutnya. Sering sekali terjadi konflik atau bahkan konfrontasi antar anggota
kelompok menjadi kehilangan akal, binggung dan putus asa, sehingga dianggap
Tugas pemimpin kelompok dalam hal ini adalah membantu para anggota
yang akan terjadi, itu apabila terjadi unsur ketidakserasian itu dikaji, dikenal,
tahap sebelumnya, dalam tahap ini hubungan antara anggota kelompok terjadi,
Demikian pula saling tanggap dan tukar pendapat berjalan dengan lancer, para
seperti ini anggota kelompok membahas hal- hal yang bersifat nyata dan benar-
benar sedang mereka alami. Pemimpin kelompok harus dapat melihat dengan
baik dan dapat menentukan dengan tepat arah yang dituju dari setiap
Tahap ketiga ini bertujuan untuk terungkapnya secara bebas masalah atau
topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok dan juga
ikut serta anggota kelompok secara aktif dan dinamis dalam pembahasaan, baik
d. Tahap Pengakhiraan
3) Perubahan sikap, keyakinan dan cara tingkah laku para anggota kelompok
anggota kelompok.
kegiatan selanjutnya.
7. Penilaian
Menurut Prayitno (2004: 31) hasil dan proses layanan bimbingan kelompok
perlu dinilai dengan tahap pengakhiraan untuk sesi dilakukan tinjauan terhadap
focus penilaian hasil bimbingan kelompok. Penilaian dilakukan dengan tiga tahap
jangka panjang (Laijapang). Laiseg dilakukan pada akhir setiap sesi layanan
31
sedangkan laijapen dan laijapang dilakukan setelah layanan ini dilakukan secara
tertentu).
Menurut Nunuk dan Leo (2012: 58) teknik problem solving adalah untuk
tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam metode pemecahan masalah
menarik kesimpulan.
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
dan lain-lain.
32
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam hal ini siswa harus
betul-betul sesuai.
berikut :
rangka pemecahannya.
keterampilan guru.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMAN 10 Kota
kriteria siswa yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa yang
2. Tempat Penelitian
C. Prosuder Penelitiaan
27
35
2. Pelaksanaan (Acting)
dibahas dan diteliti. Hal yan perlu diingat dalam penelitian ini berusaha
layanan bimbingan kelompok, tetapi harus berlaku wajar dan tidak kaku
diperhatikan.
a. Pengolahaan angket.
adanya perubahan sikap pada siswa yang telah diberikan layanan bimbingan
Keterangan Siklus I:
1) Perencanaan (Planing)
b. Membuat instrument
b. Menyajikan materi
3) Observasi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah ada dan dipergunakan
untuk evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Hasil refleksi
Keterangan Siklus II :
1) Perencanaan (Planing)
pada Siklus I sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pada Siklus II,
3) Pengolahan angket
1) Perencanaan (Planing)
2) Pelaksanaan (Acting)
3) Pengolahan Angket
Pengolahan angket untuk penentuan skor dari angket yang telah di isi oleh
siswa.
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I Tindakan
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS II Tindakan
Observasi
Berhasil
Belum Berhasil
Berhenti
SIKLUS III
langkah paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
sebagai berikut :
1. Observasi
dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Observasi
2. Angket (Kuisioner)
a. Definisi Konseptual
pendapat Super yang terdapat dihalaman 11. Menurut Super dalam Jurnal
yaitu
3. Konsistensi
4. Kristalisasi sifat
41
b. Definisi Operasional
keputusan karir.
karir.
mengunakan skala sikap yaitu skala likert menurut Sudaryano, dkk (2013:
49) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
gejala sosial. Skala likert ini memiliki lima pilihan jawabaabeln yaitu:
42
No Alternatif Jawaban + -
1. Sangat Sesuai 5 1
2. Sesuai 4 2
3. Netral/TPP 3 3
4. Tidak Sesuai 2 4
Skor jawaban untuk item positif bergerak dari nilai 5 untuk jawabam
sangat sesuai, nilai 4 untuk jawaban sesuai, nilai 3 untuk jawaban Netral/TPP, nilai
2 untuk jawaban tidak sesuai, nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan
untuk skor item negative bergerak dari nilai 1 untuk jawaban sangat sesuai, nilai 2
untuk jawaban sesuai, nilai 3 untuk jawaban netral/TPP, nilai 4 untuk jawaban tidak
sesuai, nilai 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Berikut kisi-kisi angket
kematangan karir :
43
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket
Keefektifan 4 5
mengunakan sumber
informasi dalam
pembuatan keputusan
karir
2. Informasi dan Informasi tentang 6, 7 8
perencanaan pilihan karir
Tingkat kekhususan 9 10, 11
rencana pilihan karir
Tingkat keterlibatan 12, 13 14
dalam aktivitas
perencanaan karir
3. Konsistensi Konsistensi 15 16
Bidang pilihan karir
4. Kristalisasi Minat karir 17, 18 19
Sifat Independensi karir 20 21
Jumlah 14 11
44
= x 100%
( Sudijono, 2010: 43 )
Keterangaan :
: Angka persentase
Skor Minimum : 1 x 25 = 25
Keterangan :
Rendah)
adalah:
Interval Kriteria
> 109 Sangat tinggi
89 – 108 Tinggi
67– 88 Sedang
46– 66 Rendah
< 45 Sangat Rendah
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil Penelitian
adalah siswa kelas XI IPS 1 yang memiliki kriteria yang sesuai untuk
Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 diatas hasil perhitungan skala pemahaman
kematangan karir siswa memperoleh nilai rata-rata skor 65 dengan kategori rendah,
dari hasil analisis persentase kondisi awal tersebut diperoleh skor yaitu 5 orang
siswa termasuk kedalam kategori sedang dengan persentase 55% dan 4 orang siswa
rendah yang berarti siswa belum mengetahui arah karir mereka dimasa depan.
Solving
problem solving kepada siswa yang mengalami kematangan karir yang rendah.
Sedangkan untuk mengetahui skor kematangan karir setiap siswa dapat dilihat
Tabel 4.4 Perolehan Skor kematangan Karir Siswa Setelah Diberikan Layanan
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Siklus I
No Nama Skor Kriteria
1. AA 79 Sedang
2. BDA 101 Tinggi
3. DTP 75 Sedang
4. MPL 89 Tinggi
5. MRP 95 Tinggi
6. OV 78 Sedang
7. RA 76 Sedang
8. SW 72 Sedang
9. VS 79 Sedang
Rata-Rata 83 Sedang
Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 diatas hasil perhitungan persentase
pada siklus I. dari analisis persentase siklus I terdapat 3 siswa masuk kedalam
kategori tinggi dengan persentase 33,3% dan 6 siswa masuk kedalam kategori
yaitu proses pengamatan dan evaluasi hasil berupa Laiseg (penilaian segera) serta
50
bahwa masih banyak siswa yang belum memahami karir mereka kedepannya. Hasil
dengan siklus I. kondisi awal pemahaman kematangan karir siswa dengan skor rata-
rata 65 dan termasuk kategori rendah, menjadi 83 dan masuk kategori sedang pada
Tabel 4.5 Hasil Persentase Pada Siswa Setelah Diberikan Layanan Bimbingan
Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Siklus II
No Interval Kriteria Frekuensi %
1. >109 Sangat Tinggi 0 0
2. 89-108 Tinggi 4 44,4%
3. 67-88 Sedang 5 55,6%
4. 46-66 Rendah 0 0
5. <45 Sangat Rendah 0 0
Jumlah 9 100
Sedangkan untuk mengetahui hasil dari setiap skor siswa dapat dilihat dari tabel
dibahwa ini :
51
Tabel 4.6 Perolehan Skor Kematangan Karir Siswa Setelah Diberikan Layanan
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Siklus II
No Nama Skor Kriteria
1. AA 89 Tinggi
2. BDA 105 Tinggi
3. DTP 80 Sedang
4. MPL 92 Tinggi
5. MRP 100 Tinggi
6. OV 85 Sedang
7. RA 83 Sedang
8. SW 80 Sedang
9. VS 81 Sedang
Rata-Rata 88 Sedang
Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 diatas hasil perhitungan persentase peningkatan
karir siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus II. Dari hasil
dengan persentase 44,4% dan 5 orang dengan kategori sedang dengan persentase
55,6%.
pemahaman siswa tentang kematangan karir siswa pada siklus II, diketahui bahwa
pada kegiatan di siklus II siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti kegiatan
52
bimbingan kelompok dan beberapa siswa sudah mulai mengetahui arah karir
mereka kedepannya.
dan siklus II, dari siklus I pemahaman kematangan karir siswa dengan skor rata-rata
83 kategori sedang dan menjadi skor rata-rata 88 kategori sedang pada siklus II.
juga diperoleh hasil layanan sebagai dampak dari proses layanan. Adapun hasil
deskriptif persentase pada siklus III dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Persentase Pada Siswa Setelah Diberikan Layanan Bimbingan
Kelompok Dengan Teknik Problem Solving Siklus III
Interval Kriteria Frekuensi %
>109 Sangat Tinggi 4 44,4%
89-108 Tinggi 5 55,6%
67-88 Sedang 0 0
46-66 Rendah 0 0
>45 Sangat Rendah 0 0
Jumlah 9 100
Sedangkan untuk melihat setiap skor kematangan karir siswa dapat dilihat dari
Tabel 4.8 Perolehan Skor Kematangan Karir Siswa Kelas XI IPS I Setelah
Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving
Siklus III
No Nama Skor Kriteria
1. AA 109 Sangat Tinggi
2. BDA 116 Sangat Tinggi
3. DTP 94 Tinggi
4. MPL 110 Sangat Tinggi
5. MRP 112 Sangat Tinggi
6. OV 100 Tinggi
7. RA 99 Tinggi
8. SW 90 Tinggi
9. VS 98 Tinggi
Rata-Rata 103 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 diatas hasil perhitungan persentase peningkatan
kematangan karir siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus
III. Dari analisis siklus III tersebut diperoleh yaitu 4 orang siswa masuk kedalam
kategori sangat tinggi dengan persentase 44,4% dan 5 orang siswa masuk kategori
kematangan karir siswa pada siklus III, diketahui bahwa siswa sudah memiliki
54
adanya perubahan hasil persentase antara siklus II dan siklus III, dari kondisi
sedang menjadi skor rata-rata 103 kategori tinggi pada siklus III. Sehinga siklus II
solving pada siklus I,siklus II,siklus III kematangan karir siswa dapat meningkat
kematangan karir siswa dapat dilihat dari hasil pelaksanaan setiap siklus,
a. Keterangan Siklus I
1). Perencanaan
dilakukan pada hari Kamis, 26 April 2018, di ruang kelas dengan waktu 1 x 60
menit.
2).Pelaksanaan
empat tahap yaitu tahap pembentukaan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan
siswa yang memiliki kematangan karir rendah dan sedang. Dengan dipimpin
dilakukan siswa serta perubahan yang akan terjadi setelah diberikan layanan
bimbingan kelompok.
3).Observasi
Siswa masih terlihat malu untuk mengutarakan apa yang menjadi kendala
Pada siklus I ini hasil yang diperoleh belum terlaksana dengan maksimal,
kematangan karir siswa yang lebih baik lagi, maka peneliti akan mengadakan
Siklus II.
b. Keterangan siklus II
1).Perencanaan
2).Pelaksanaan
yang akan diisi oleh siswa serta perubahan yang akan terjadi setelah pemberian
3).Observasi
yang dipimpin guru BK, pemberian layanan cukup berjalan dengan baik, siswa
mengerti akan isi materi yang diberikan, dan peneliti mengolah angket yang
Pada siklus II ini hasil yang diperoleh belum terlaksana dengan maksimal,
oleh karena itu untuk mencapai kematangan karir siswa yang lebih baik perlu
1).Perencanaan
Siklus III ini masih sama seperti siklus sebelumnya melaksanakan tindakan
cita-cita menuju karir yang sukses. Tempat dan Waktu pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada hari Rabu, 09 Mei 2018, diruang kelas dengan waktu 1 x 60
Menit.
2).Pelaksanaan
kegiatan.
melihat tindakan yang akan diisi siswa serta perubahan yang akan terjadi
3).Observasi
dipimpin oleh guru BK bahwa pada waktu kegiatan berlangsung siswa sudah
sangat aktif, dan terlihat mengetahui arah karir mereka kedepannya, dan peneliti
kematangan karir yang signifikan. Hasil itu bisa dilihat dari skor dan kategori
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa terjadi perubahan yang
signifikan pada persentase pemahaman kematangan karir siswa setiap siklus nya,
siklus I,siklus II,siklus III. Perubahan tersebut dapat dilihat pada interval pra siklus
5 orang masuk kategori rendah dengan frekuensi 55,6% dan 44,4% orang masuk
kategori sedang. Pada siklus I terdapat peningkatan 6 orang masuk kategori sedang
dengan persentase 66.7% dan 3 orang masuk kategori tinggi dengan persentase
33,3%.
persentase 55,6% dan 4 orang masuk kategori tinggi dengan persentase 44,4%.
Pada siklus III terdapat peningkatan 5 orang masuk kategori tinggi dengan
persentase 55,6% dan 4 orang masuk kategori sangat tinggi dengan persentase
44,4%.
60
B. Pembahasan
menjelaskan bahwa kematangan karir lebih luas dari sekedar pemilihan pekerjaan
semua yang dibahas dalam kegiatan tersebut bermanfaat bagi anggota kelompok
rendah. Hal ini dilihat dari hasil pengolahan angket sebelum diberikan
kematangan karir siswa meningkat setiap siklus nya yaitu siklus 1 diperoleh
karir siswa kelas XI IPS I SMAN 10 Kota Bengkulu. Yaitu kondisi awal
pemahaman kematangan karir siswa masih kategori rendah dengan skor 65,
pada siklus I kategori sedang dengan skor 83, dan setelah diberikan layanan
61
bimbingan kelompok siklus II mencapai kategori sedang dengan skor 88, dan
dilanjutkan dengan siklus III mendapatkan kategori tinggi dengan skor 103.
BAB V
A. Kesimpulan
kelompok dengan teknik problem solving tergolong rendah hal ini dapat diliha
dari hasil persetase kematangan karir yang memiliki skor rata-rata 65 dan
kategori tinggi.
siswa kelas XI IPS I SMAN 10 Kota Bengkulu yang signifkan. Pada hasil
B. Saran
1. Kepala Sekolah
Semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai sumber penambah wawasan,
inspirasi dan bahan pertimbangan dimasa akan datang, demi membantu siswa
Guru BK diharapkan dapat lebih bekerja sama lagi dengan guru dan wali kelas
serta bekerja sama dengan wali siswa dalam meningkatkan kematangan karir
siswa.
3. Siswa
Agar dapat menambah wawasan berkaitan dengan kematangan karir siswa agar
Daftar Pustaka
Leo Agung dan Nunuk. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar dan Propil).
Jakarta: Ghalia Indonesia
LAMPIRAN 1
A. Pendahuluan
Berikut ini disajikan 50 butir pernyataan kematangan karir. Pengisian angket
ini digunakan untuk kepentingan penelitian. Jawaban yang ananda pilih tidak
mengandung unsur benar atau salah serta sama sekali tidak berpengaruh terhadap
nilai akademik sekolah ananda. Oleh karena itu diharapkan ananda mengisi
dengan jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
B. Petunjuk Pengisian
Ananda diminta untuk mengisi seluruh pernyataan kematangan karir dan
memilih pilihan jawaban dalam Instrumen angket ini dengan memberikan tanda
checklist ( ) pada salah satu kolom untuk setiap pernyataan. Pilihan jawaban
yang telah disediakan dan masing-masing pernyataan disediakan lima pilihan
jawaban sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TPP = Tidak Punya Pendapat
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
C. Identitas Pribadi
Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….
Jenis Kelamin : ……………………….
Hari/ Tanggal Pengisian : ………………………..
69
perencanaan karir
17. Perencanaan pilihan karir itu membuang waktu
saja
18. Saya mengikuti seminar perencanaan karir
19. Saya mempersiapkan segala hal yang diperlukan
dalam perencanaan karir
20. Saya ragu untuk merencanakan karir
21. Saya akan mempersiapkan karir setelah lulus
SMA saja
22. Jurusan yang saya pilih sesuai dengan bidang
karir nantinya
23. Dukungan orang tua menambah keyakinan saya
akan karir yang diperoleh
24. Saya ragu dengan bidang karir yang dipilih
25. Saya tidak mempunyai keahlian dibidang pilihan
karir itu
26. Saya setuju rencana orang tua yang
menginginkan saya berkeluarga setelah lulus
SMA
27. Saya memutuskan menikah karena saya sadar
akan keadaan ekonomi keluarga saat ini
28. Menikah setelah lulus SMA adalah keputusan
yang tidak saya inginkan
29. Saya tidak yakin akan pilihan karir berkeluarga
30. Saya dapat menyesuaikan diri dengan bakat dan
minat saya dalam perencanaan karir
31. Saya akan memilih pilihan karir karena bakat
dan minat yang dimiliki
71
Independensi karir 20 21
5.Kebijakan Kemampuan individu 22, 23 24, 25
pilihan karir dengan pilihan karir
Jumlah 13 12
A. Pendahuluan
Berikut ini disajikan 25 butir pernyataan kematangan karir. Pengisian angket
ini digunakan untuk kepentingan penelitian. Jawaban yang ananda pilih tidak
mengandung unsur benar atau salah serta sama sekali tidak berpengaruh terhadap
nilai akademik sekolah ananda. Oleh karena itu diharapkan ananda mengisi
dengan jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
B. Petunjuk Pengisian
Ananda diminta untuk mengisi seluruh pernyataan kematangan karir dan
memilih pilihan jawaban dalam Instrumen angket ini dengan memberikan tanda
checklist ( ) pada salah satu kolom untuk setiap pernyataan. Pilihan jawaban
yang telah disediakan dan masing-masing pernyataan disediakan lima pilihan
jawaban sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TPP = Tidak Punya Pendapat
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
74
C. Identitas Pribadi
Nama : ……………………….
Kelas : ……………………….
Jenis Kelamin : ……………………….
Hari/ Tanggal Pengisian : ………………………..
Reliabillity Statistics
Cronbach’s
Alpha N of Item
813 50
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha N of Item
839 50
78
LAMPIRAN 2
respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Tota
Lw 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 104
Mr 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 99
Rs 4 4 2 3 4 2 3 1 2 5 5 2 1 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 91
rf 5 5 5 5 5 5 4 3 2 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 4 107
ke 5 3 4 5 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 3 102
kd 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 116
Rpu 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 106
Ra 5 3 4 2 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 100
mpl 5 2 3 2 2 1 3 4 5 4 2 3 3 5 5 1 1 3 2 3 4 3 4 4 4 78
Ea 4 4 5 3 5 3 5 4 3 1 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 96
sw 5 3 2 1 2 2 5 1 1 2 2 1 2 2 4 5 1 4 1 2 2 2 3 3 2 60
Aa 3 3 2 1 2 3 4 2 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 54
dtp 4 4 1 2 3 1 4 1 1 2 5 3 1 3 3 2 5 1 2 3 2 1 3 1 1 59
bda 5 5 5 2 4 3 3 2 4 3 3 2 1 5 3 2 2 5 2 5 3 5 2 2 3 81
ov 5 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 1 3 2 5 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 70
ra 4 3 1 1 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 57
vs 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 5 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 52
as 5 4 1 2 4 3 3 4 3 5 5 2 2 4 5 2 5 3 5 4 3 4 5 2 5 90
sn 4 4 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 3 5 5 93
rs 4 3 2 4 3 3 5 5 3 3 5 2 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 5 90
mrp 5 2 4 2 5 5 4 2 1 3 2 1 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 5 5 77
ah 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 3 5 5 5 2 5 5 5 112
jl 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 5 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 101
hnf 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 1 5 3 5 3 4 5 4 3 3 4 4 3 5 89
ii 5 4 3 1 3 3 5 4 1 5 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 89
hh 5 4 5 5 3 5 5 2 5 3 5 5 4 3 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 107
80
No SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor
1 AA 2 3 2 3 4 1 2 3 4 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 1 1 1 54
2 BDA 5 3 2 2 3 3 2 3 4 5 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 81
3 DTP 3 2 1 2 3 4 2 3 1 1 2 3 3 2 2 1 5 1 2 2 2 3 3 4 2 59
4 MPL 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 3 4 2 2 2 78
5 MRP 2 3 3 4 2 3 4 1 3 2 3 4 5 1 2 3 4 2 3 4 3 3 4 5 4 77
6 OV 3 3 4 2 3 1 3 4 2 3 4 1 3 4 2 4 2 1 3 4 3 2 4 2 3 70
7 RA 3 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 2 4 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 1 1 57
8 SW 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 1 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 60
9 VS 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 52
No siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor
1 AA 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 109
2 BDA 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 119
3 DTP 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 5 3 3 5 94
4 MPL 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 3 3 5 5 5 110
5 MRP 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 112
6 OV 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 100
7 RA 5 4 5 4 4 3 5 3 4 3 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 99
8 SW 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 90
9 VS 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 98