Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan


Dalam rangka peningkatan pendapatan negara dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan dibidang perekonomian
sangatlah penting. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi suatu negara
memerlukan adanya lembaga-lembaga yang turut berperan terhadap lajunya
kegiatan ekonomi dan pola pengaturan pengelolaan sumber-sumber ekonomi
yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dapat dimanfaatkan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga ekonomi bahu
membahu mengelola dan menggerakkan sumber potensi ekonomi agar
berdaya guna secara optimal. Secara umum, keberhasilan suatu perusahaan
dalam menjalankan aktivitasnya seringkali didasarkan pada tingkat labayang
diperoleh. Akan tetapi, laba yang besar belum tentu menjadi ukuran bahwa
perusahaan tersebut telah bekerja secara efesien.Tingkat efesiensi baru
diketahui dengan cara membandingkan laba yang didapat dengan kekayaan
atau modal yang menghasilkan laba tersebut (Husaeri et al, 2022)

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang sangat penting untuk mencapai
sasaran dan tujuan perusahaan. Di antara banyaknya tujuan perusahaan,
mendapatkan keuntungan yang maksimal merupakan salah satu tujuan utama yang
harus dicapai oleh perusahaan demi pengembangan jangka pendek dan jangka
panjang perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sangat
diperlukan untuk dapat dikatakan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang
baik. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Keefektifan perusahaan dalam menjalankan operasinya dapat ditunjukkan dengan
profitabilitas yang tinggi, sebaliknya profitabilitas yang rendah menunjukkan
bahwa perusahaan kurang efektif dalam menjalankan operasinya. Angka
profitabilitas yang tinggi juga menunjukan bahwa perusahaan lebih siap untuk
bertahan di masa yang akan datang karena menggambarkan bahwa perusahaan
memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam menjalankan keefektifan

1
kinerja perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal. Perhitungan
profitabilitas perusahaan dapat dihitung menggunakan berbagai cara, dalam
penelitian ini, perhitungan profitabilitas perusahaan dengan menggunakan Return
on Asset. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perputaran
persediaan,perputaran piutang, dan modal intelektual. Rasio yang dapat digunakan
untuk mengukur profitabilitas adalah rasio perputaran persediaan. Rasio
perputaran persediaan adalah pengukuran efisiensi dari pengelolaan barang yang
akan diperjualbelikan.Semakin tinggi rasio ini menandakan cepatnya perputaran
persediaan yang terjadi di dalam perusahaan dan juga pertanda bahwa perusahaan
yang baik (Bangun et al, 2018).

Dalam Peningkatan maupun penurunan profitabilitas selain disebabkan oleh


pengaruh perputaran persediaan dapat juga disebabkan juga oleh perputaran
piutang dan faktor lainnya. Dengan adanya pengelolaan usaha yang baik,
pendapatan perusahaan dapat ditingkatkan dan kelangsungan hidup perusahaan
dapat dipertahankan (Kurniawan & Indra, 2021). Perusahaan dapat meningkatkan
laba yang diperoleh melalui kegiatan penjualan, baik secara tunai maupun secara
kredit. Kebijakan penjualan secara kredit merupakan salah satu upaya perusahaan
untuk memperoleh penjualan yang dapat menghasilkan pendapatan bagi
perusahaan. Karena adanya penjualan secara kredit ini, maka timbul piutang.
Besarnya piutang pada perusahaan dipengaruhi oleh jumlah penjualan kredit yang
dilakukan perusahaan dan jangka waktu kredit yang diberikan. Akan tetapi,
kebijakan penjualan secara kredit ini juga dapat memungkinkan perusahaan
menanggung resiko kerugian sebagian akibat dari piutang yang tidak tertagih.
Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mengendalikan piutangnya agar
penjualan yang tinggi dapat dihasilkan tanpa disertai pertumbuhan yang tinggi
pada piutang sehingga pendapatan perusahaan yang diperoleh dari penjualan
tersebut meningkat.

Terdapat banyak sektor industri yang bergabung ataupun terdaftar di Bursa Efek
Indonesia salah satu industri yang perkembangannya sangat pesat adalah industri
Consumer Goods. Industri Consumer Goods adalah sebuah sektor usaha dimana
mereka memproduksi barang serta menjualnya dengan tujuan untuk digunakan
langsung oleh si pembeli untuk penggunaan serta kesenangan mereka sendiri dan
biasanya produk yang diproduksi adalah yang dibeli oleh individu atau rumah
tangga dibandingkan perusahaan maupun industri (Hayes, 2021).

Objek perusahaan yang dipilih oleh penulis untuk diteliti adalah perusahaan
industri pada sektor Consumer Goods sub sektor Food and Beverages yang
sahamnya tercatat dalam Bursa efek Indonesia. Untuk perusahaan Consumer
Goods secara total terdapat 75 perusahaan dan untuk sub sektor Food and
Beverages terdapat 36 perusahaan.

Berikut ini adalah hasil perhitungan rasio-rasio keuangan pada perusahaan-


perusahaan sektor Consumer Goods sub sektor Food and Beverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1.1 Rasio Keuangan perusahaan sektor Consumer Goods sub sektor
Food and Beverages Tahun 2020
KODE Perputaran
NO ROA Perputaran Piutang
EMITEN Persediaan
1 ADES 14,16% 5,21 4,16
2 AGAR 0,45% 5,83 7,75
3 AISA 59,91% 5,48 5,54
4 ALTO 0,95% 17,18 2,50
5 CAMP 4,05% 6,14 2,84
6 CEKA 14,35% 9,36 11,22
7 CLEO 10,13% 8,00 5,57
8 COCO 1,04% 2,37 2,13
9 DLTA 10,12% 2,97 0,91
10 DMND 3,53% 6,07 3,70
11 ENZO 0,44% 23,86 6,17
12 FOOD 12,83% 4,65 4,83
13 GOOD 3,95% 12,68 6,68
14 HOKI 4,19% 4,73 6,80
15 ICBP 6,36% 9,44 3,49
16 IKAN 0,82% 5,28 2,33
17 INDF 3,96% 12,18 5,28
18 KEJU 17,93% 6,99 3,74
19 MLBI 24,57% 3,32 6,21
20 MYOR 10,42% 4,07 6,14
21 PANI 0,23% 77,48 2,78
22 PCAR 15,43% 1,07 4,06
23 PMMP 4,13% 7,37 0,83
24 PSDN 8,10% 11,99 4,40
25 PSGO 0,78% 40,97 10,46
26 ROTI 4,83% 6,87 14,82
27 SKBM 0,58% 9,62 7,14
28 SKLT 5,49% 7,27 5,96
29 STTP 18,22% 7,11 9,13
30 ULTJ 12,56% 9,12 3,91
31 WMUU 5,15% 22,97 10,37
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Data di olah)
Gambar 1.1 Grafik Rasio Return On Assets, Perputaran Piutang, dan
Perputaran Persediaan Perusahaan Consumer Goods sub sektor Food and
Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari tabel 1.1 dan Grafik 1.1 di atas terlihat, Perputaran piutang dan

Perputaran persediaan yang tinggi tidak selalu diikuti dengan kenaikan ataupun

penurunan Return On Assets. Hal ini dapat kita lihat pada kode emiten ENZO

dimana perputaran piutang 23,86 dan Return On Assets yang didapat 0,44%,

sedangkan pada kode emiten DLTA perputaran persediaan 0,91 dan Return On

Assets yang didapat 10,12% , dan MLBI dimana rasio perputaran piutang 3,32 dan

Return On Assets yang didapat 24,57%.

Apabila Return On Assets yang diperoleh rendah maka semakin kurang

baik, dan apabila rasio yang diperoleh tinggi artinya rasio ini menunjukkan

efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan untuk pengembalian investasinya.

Semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin efisien modal yang

digunakan karena hal ini menggambarkan berarti semakin cepat modal kembali.
Semakin tinggi perputaran persediaan yang diperoleh tinggi, menunjukkan

perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik.

Berdasarkan fenomena diatas maka penelitian ini mengambil judul


“PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN
PERSEDIAAN TERHADAP RETURN ON ASSETS (Studi Pada Perusahaan
Consumer Goods Sub sektor Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2020) ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Perputaran Piutang yang tinggi tidak selalu diikuti dengan tingginya

Return On Assets

2. Perputaran Persediaan yang tinggi tidak selalu diikuti dengan tingginya

Return On Assets

3. Return on Assets (ROA) yang rendah, tidak selalu diikuti dengan

rendahnya perputaran piutang dan perputaran persediaan.

1.3 Batasan Masalah


Agar permasalahan tidak menyimpang dari tujuan maka dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada perusahaan Consumer Goods sub sektor Food


and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020.
2. Menggunakan data laporan keuangan tahun 2020.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh perputaran piutang pada perusahaan Consumer

Goods sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2020 ?

2. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan pada perusahaan Consumer

Goods sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2020 ?

3. Bagaimana pengaruh Return on Assets pada perusahaan Consumer Goods

sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2020 ?

4. Seberapa besar pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan

terhadap Return on Assets pada perusahaan Consumer Goods sub sektor

Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 ?

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui Rasio perputaran piutang pada perusahaan Consumer

Goods sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2020;

2. Untuk mengetahui Rasio perputaran persediaan pada perusahaan

Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2020;


3. Untuk mengetahui Rasio Return on Assets pada perusahaan Consumer

Goods sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2020;

4. Untuk mengetahui Besarnya pengaruh perputaran piutang dan perputaran

persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan Consumer Goods sub

sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2020 secara simultan dan parsial.

1.6 Manfaat Penelitian


Adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah perpustakaan dan

tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi perusahaan Consumer Goods sub sektor Food and Beverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi, penelitian ini diharapkan

dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen dalam

merumuskan dan menentukan strategi yang tepat sehingga

diperoleh kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana

untuk melatih berpikir ilmiah, dengan dasar pada disiplin ilmu

yang diperoleh di bangku kuliah


c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

khasanah perpustakaan dan tambahan referensi bagi penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai