ACARA III
“HUKUM MENDEL I”
Disusun oleh :
NPM : E1J022012
LABORATORIUM AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Hukum Mendel yang pertama, juga dikenal sebagai Hukum Segregasi atau
Hukum Pemisahan, menyatakan bahwa setiap individu memiliki dua alel (versi
gen) untuk setiap sifat yang diwariskan, satu alel dari masing-masing orang tua.
Selama pembentukan gamet (sel reproduksi), alel-alel ini dipisahkan secara acak
ke dalam gamet-gamet tersebut, sehingga setiap gamet hanya membawa satu alel
untuk setiap sifat. Ini merupakan salah satu dasar pemahaman tentang pewarisan
genetik. Bunyi dari hukum mendel pertama ialah (The law of Segregation of
Allelic Genes Princples of Segregation) “Semasa pembentukan gamet
pasangan alel suatu gen terpisah dan terdapat dalam gamet yang berlainan”.
Hukum mendel I adalah perkawinan dua tetua yang mempunyai satu sifat
beda (monohybrid). Setiap individu yang berkembang baik secara seksual
terbentuk dari peleburan 2 gamet yang berasal dari induknya. Berdasarkan
hipotesis mendel dari setiap sifat/karakter ditentukan oleh gen (sepasang alel).
Hukum mendel I berlaku pada waktu gametogenesis F1.F1 memiliki genotip
heterozigot. Dalam peristiwa meiosis, gen sealel akan terpisah, masing-masing
terbentuk gamet. Baik pada bunga janatan maupun betina terjadi 2 macam gamet.
Waktu Ketika penyerbukan semdiri(F1 x F2) pada proses fertilisasi gamet-gamet
yang mengandung gen itu akan melebur secara acak dan terdapat 4 macam
peleburan atau peristiwa. (Suryati Doti, 2015).
1.2 Tujuan
BAB II
2.2 Metode
1. Ambillah model gen merah dan putih, masing-masing 30 pasang atau 60 biji
(30 jantan dan 30 betina).
2. Sisihkan 1 pasang model gen merah dan gen putih dalam keadaan berpasangan.
Ini dimisalkan individu merah dan individu putih.
3. Bukalah pasangan gen di atas (langkah 2), ini dimisalkan pemisahan gen pada
pembentukan gamet, baik oleh individu merah atau individu putih.
4. Gabungkan model gen jantan merah dan model gen betina putih dan
sebaliknya. Ini menggambarkan hasil silangan atau F1, keturunan individu merah
dan individu putih.
5. Pisahkan kembali model gen merah dan model gen putih. Hal ini
menggambarkan pemisahan gen pada pembentukan gamet F1.
6. Selanjutnya semua model gen jantan baik merah maupun putih masukkan
kedalam stoples jantan dan model gen betina baik merah maupun putih ke dalam
stoples betina.
8. Lakukan secara terus-menerus pengambilan model gen sampai habis dan catat
BAB III
Note : Bagi yang mendapatkan angka perbandingan jauh 1:2:1 (pada tab.ijiran),
misalnya untuk 20x;8:9:3 atau 5:7:9 dst, harus diulangi lagi pengamatannya!!!
3.2 Pembahasan
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa untuk mencari pengambilan perlu
di lakukan secara adukan dan dilanjut untuk tutup mata. Hal ini dilakukan dengan
pengambilan 20,40, dan 60. Dengan begitu diperoleh hasil pada pengambilan 20
sebanyak merah-merah (6), merah-putih(9), dan putih-putih (5). Hasil pada
pengambilan 40x sebanyak merah-merah (8), merah-putih(20), dan putih-
putih(12). Hasil pada pengambilan 60 sebanyak merah-merah(17), merah-
putih(27), dan putih-putih(16).
Untuk hasil pencarian pengamatan itu ada harapan dimana hasil dari
merah pada pengamatan dikali ¾ dan hasil dari putih pada pengamatan dikali 1/4 .
dengan begitu di peroleh hasil pada perbandingan 20 terdapat merah ¾ x 20=15,
total pada harapan adalah 1 dan harapan dikurang pengamatan dengan hasil 15-
15=0. Pada total deviasinya digunakan penambahan pada merah dan putih. Begitu
juga dengan table-tabel 40x pengambilan dan 60x pengambilan.
-Gen dominan adalah gen yang akan muncul dalam fenotipe (ciri fisik atau sifat)
organisme ketika ada satu atau dua salinan gen tersebut. Dalam heterozigot
(memiliki dua alel yang berbeda), alel dominan akan mengekspresikan sifatnya,
sementara alel resesif tidak akan muncul dalam fenotipe.
-Gen resesif adalah gen yang hanya akan muncul dalam fenotipe jika ada dua
salinan alel resesif. Jika ada setidaknya satu alel dominan, maka sifat yang terkait
dengan alel resesif tidak akan terlihat dalam fenotipe.
-Genotipe adalah kombinasi alel dalam genom individu. Ini mencakup semua
informasi genetik yang dimiliki oleh organisme, termasuk alel yang dominan dan
resesif. Genotipe tidak selalu mencerminkan fenotipe, karena beberapa sifat
mungkin tidak terlihat jika ada alel resesif dalam genotipe.
-Fenotipe adalah ekspresi genetik dalam ciri-ciri fisik atau sifat-sifat yang dapat
dilihat atau diukur pada organisme. Fenotipe dapat dipengaruhi oleh interaksi
antara alel dominan dan resesif dalam genotipe individu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pertanyaan :
Jawab : Pasangan genotype yang saya peroleh adalah pasangan yang diperoleh 3
macam yaitu merah-merah (MM), merah-putih(Mm), dan putih-putih (mm).
2. Berapa perbandingannya?
3. Jika model gen merah dominan, berapa perbandingan fenotip yang diperoleh?