Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


SMK BINA TARUNA PURWAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

ELALUI SATUAN KERJA PEMBINAAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


PROPINSI JAWA BARAT

YAYASAN BINA BINA TARUNA PURWAKARTA


SMK BINA TARUNA PURWAKARTA
( Elektronika - Mesin - Otomotif )
Status Terakreditasi “A”, NSS : 324022001004, NDS : 4202100003
Jl. Industri Km. 4 Kadu Mekar – Purwakarta Telp/Fax. (0264) 211 823
PURWAKARTA
41151
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT kita panjatkan, bahwasanya sampai saat ini kita senantiasa

dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lain karena Rahmat, taufik serta hidayah Allah Swt. Mudah-

mudahan kita senantiasa dalam lindungaNya, Aamiin.

Selanjutnya kita ucapkan syukur Alhamdulillah bahwa tahun pelajaran 2023/2024. Program

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan SMK Bina Taruna Purwakarta telah diselesaikan. sekalipun

sangat sederhana dan masih banyak kekuranganya

Sesuai dengan keterbatasan kemampuan kami, tentu saja banyak kekurangan dan kelemahanya.

Oleh karena itu teguran kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat

kami harapkan.

Atas segala bantuan, do’a dan restu para teman sejawat, disampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….... I

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... Ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. Iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1

B. Landasan Hukum……………………………………….. 2

C. Pengertian Praktek Kerja Lapangan……………………………….. 4

D. Tujuan praktek Kerja Lapangan ………………………………….. 4

E. Hasil yang diharapkan …………………………………………… 5

BAB II KONSEP PELAKSANAAN

A. Waktu Pelaksanaan dan tempat …………………………………… 7

B. Sasaran Objek Pelaksanaaan ……………………………………… 7

C. Nilai Tambah Praktek Kerja Lapangan ………………………….. 8

D. Kepanitiaan ........................................................................... 9

E. Pembimbing praktek Kerja Lapangan .............................................. 10

F. Laporan ………………………………………………………….. 11

G. Pengujian ………………………………………………………… 12

BAB III INSTRUMEN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Instrumen Praktek Kerja Lapangan ……………………………….. 13

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 14

B. Saran …………………………………………………………………. 14

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN.

A.LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bersama bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),
sudah menjadi penekanan momentum pembangunan jangka panjang. Pemikiran ini mengacu
kepada konsep, bahwa derajat kemajuan suatu bangsa, akhirnya dan berpulang kembali kepada
sumber daya manusia itu sendiri sebagai subyek pembangunan. Hal ini penting agar komunitas
manusia Indonesia yang jumlahnya besar ini, bukan hanya menjadi investasi manusia (Human
investment), tetapi lebih dari itu sebagai asset dan agen pembangunan yang diharapkan dapat
melakukan akselerasi dan loncatan jauh ke depan. Untuk mengaplikasikan peningkatan SDM
tersebut, aspek pendidikan menjadi dimensi yang esensial dalam konteks Indonesia.
Sejalan dengan itu Era Globalisasi menuntut kita untuk secara sungguh‐sungguh
mempersiapkan diri dengan berbagai keunggulan (Kompetitif dan komparatif), untuk mampu
menghadapi persaingan yang semakin keras. Karena itu Indonesia memerlukan tenaga kerja yang
memiliki keahlian profesional yang tinggi untuk menghadapi perkembangan ekonomi global
masa kini dan masa mendatang.
Pada dasarnya Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Di dalam pendidikan SMK terdapat dua aspek penting pendidikan dalam meningkatkan
kemandirian serta keterampilan siswa, yakni teori dan praktek. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) merupakan saat bagi siswa untuk melaksanakan aspek praktek dari pembelajaran Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja
dikarenakan lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha / dunia industri,
dikarenakan pihak industri belum sepenuhnya mempercayai kemampuan yang dimiliki oleh
siswa lulusan SMK. Oleh karena itu diadakan suatu program Praktik Kerja Lapangan, yaitu
dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara
nyata setelah lulus sekolah.

Pendidikan di sekolah/diluar sekolah sebagai pranata (means) utama pembangunan


sumber daya manusia, harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi asset
bangsa, maka untuk menjadi manusia produktif yang berpenghasilan, harus mampu menciptakan
produk unggul industri Indonesia yang dapat menghadapi persaingan pada pasar global. Untuk
sampai kearah itu diperlukan keahlian profesi yang merupakan andalan utama dalam
menentukan keunggulan.
Sesuai dengan garis kebijaksanaan diatas , SMK Bina Taruna Purwakarta, sudah
mencoba memadukan secara dinamis dan serasi antara pendidikan di sekolah dengan keahlian
profesi yang didapatkan melalui Praktek Kerja Lapangan , walaupun hasil yang diharapkan
sampai saat ini belum maksimal.

Namun demikian kami pihak SMKS Bina Taruna Purwakartaakan terus berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan system ganda ini, karena Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan salah satu modal pendidikan paling efektif mendekati kesesuaian antara supply dan
demand ketenagakerjaan, sesuai dengan kebijaksanaan departemen Pendidikan tentang Link and
Match
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 32
tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 tentang standar nasional pendidikan yang kemudian diubah kembali dengan peraturan
nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 19 tahun 2005tentang standar pendidikan nasional.
3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan sebagaimana diubah dengan peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 66 tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 17 tahun
2010 tentang pengelolaan dan penyelenggraan pendidikan
4. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 2015 tentang pembangunan sumber
daya industri
5. Peraturan presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi
nasional Indonesia ( KKNI)
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan
karakter
7. Intruksi presiden Republik Indonesia nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia
8. Peraturan Menteri perindustrian Republik Indonesia nomor 03/M- IND/PER/I/2017 tentang
pedoman pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan berbasis Kompetensi
yang link and match dengan industri
9. Peraturan Menteri ketenagakerjaan Republik Indonesia nomor 6 tahun 2020 tentang
penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri yang menggantikan peraturan Menteri ketenagaan
Republik Indonesia nomor 36 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pemagangan di dalam negeri
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 34 tahun 2018
tentang standar Nasional Pendidikan SMK/MA
11. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Agama, menteri
kesehatan, dan menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor 04/KB/2020,737 tahun 2020,
HK. 01.08/Menkes/7093/2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran
2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi corona virus discase 2019 ( COVID
-19)
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 50 tahun 2020
tentang praktik kerja lapangan bagi peserta didik
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan menegah kemendikbud nomor
06/D.D5/KK 2018 tentang spektrum kurikulum sekolah menengah kejuruan /madrasah aliyah
kejuruan
14. Peraturan direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah kemendikbud nomor
07/D.D5/KK /2018 tentang struktur kurikulumsekolah menengah kejuruan/ madrasah aliyah
kejuruan ,dan
15. Surat edaran direktur Jenderal Pendidikan Vokasi kemendikbud nomor 01 tahun 2020
tentang pembelajaran praktik dan praktik kerja lapangan bagi peserta didik sekolah menengah
kejuruan tahun 2019/2020 serta pelaksanaan Uji kompetensi bagi lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan tahun pelajaran 2019/2020

C. PENGERTIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.

Praktik Kerja Lapangan (PKL)adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian


profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja,
terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

D. TUJUAN PRAKTIK KERJA lAPANGAN.


Penyelenggaraan Praktik Kerja lapangan(PKL)mempunyai dua tujuan :

Tujuan Umum PKL

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan Tingkat


pengetahuan, keterampilan dan etos kerja ,yang sesuai dengan Tuntutan lapangan kerja ).
b. Memperoleh Link and match antara sekolah dengan dunia usaha/industri
c. Meningkatkan system efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

Tujuan Khusus PKL.

a. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara


SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan
sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan
keahlian di dunia kerja (DU/DI).

b. Membagi topik‐topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan


di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai
dengan sumberdaya yang tersedia di masing‐masing pihak.

c. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.

d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional untuk sekolah Menengah Kejuruan yang
bertujuan :

1. Mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan


sikap profesional
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi, dan mampu
mengembangkan diri.
3. Mempersiapkan Tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha/industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Mempersiapkan tamatan
agar menjadi tenaga kerja yang produktif, adaktif dan kreatif.
BAB II`
KONSEP PELAKSANAAN

A.WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT


1.Waktu Pelaksanaan.

Pelaksanaan praktek kerja lapangan pada SMKS Bina Taruna Purwakarta


Pelaksanaan praktek kerja Lapangan tahun pelajaran 2023/2024 mulai dilaksanakan pada bulan
Januai 2024 sampai dengan bulan Juni 2024 .

2.Tempat Pelaksanaan.

• Industri
• Bengkel

B.SASARAN OBJEK PELAKSANAAN


Adapun sasaran tempat pelaksanaan PKL adalah berbagai dunia usaha/industri , yang tersebar di
30 Perusahaan, yang mencakup wilayah Kabupaten Purwakarta ,Karawang

Peserta Praktek Kerja Lapangan SMKS Bina Taruna Purwakarta seluruhnya berjumlah orang
yang terdiri dari :

NO Program Keahlian Jumlah Peserta


1 Teknik Elektronika Industri 6
2. Teknik Pemesinan 44
3. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 56
Jumlah 106
C. NILAI TAMBAH PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha / industri atau instansi dilaksanakan dalam
prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.

Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan memberi nilai
tambah bagi pihak‐pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:

a. Nilai Tambah Bagi Industri

Penyelenggaraan PKL memberi keuntungan nyata bagi industri antara lain:

1. Perusahaan/Bengkel dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja di
industri.

2. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga pada pengertian
tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.

3. Perusahaan/bengkel dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk kepentingan perusahaan
sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.

4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta PKL lebih mudah diatur dalam hal
disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta PKL dapat
dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.

5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta menentukan hari
depan bangsa melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL).
b. Nilai Tambah Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih terjamin
pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendiddikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi
penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal
yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa.

c. Nilai Tambah Bagi Siswa Praktek

Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul‐betul
memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai
bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.

Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri
tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
D.PEMBIMBING PKL

Agar kegiatan PKL sesuai dengan tujuan,dan tidak terjadi masalah,maka dalam penyelenggaraan

PKL,siswa diberikan bimbingan,yaitu :

1. Pembimbing Dari DU/DI dan Instansi

Pembimbing dari DU/DI dan Instansi adalah pegawai yang diberi tugas untuk mempersiapkan,
mengarahkan, memotivasi, melatih, membimbing, dan menilai peserta kegiatan PKL dalam
melaksanakan kegiatan.

Tugas Pembimbing Industri:

Kordinasi dan bekerjasama dengan Tim Pokja PKL dalam menentukan kegiatan‐ kegiatan atau
keterampilan‐keterampilan yang dapat dikerjakan siswa di industri.
a. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan
menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan.

b. Memberikan penjelasan Dunia Industri tentang:

Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan kerja yang
berlaku. Spesifikasi kerja yang dilakukan

c. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan secara sistematis berdasarkan progam dan jadwal
yang telah direncanakan.
d. Memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa, baik yang menyangkut aspek sikap maupun
keterampilan kerja di industri.
e. Memberikan dorongan kepada siswa agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam
mengikuti kegiatan PKL.
f. Memberikan peringatan atau hukuman kepada siswa sesuai sifat pelanggaran yang berlaku
di dunia industri.
2. Pembimbing Dari Sekolah

Pembimbing dari sekolah adalah guru yang diberi tugas mempersiapkan, mengarahkan,
memotivasi, membimbing, dan menjembatani antara siswa dengan pihak industri selama
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Tugas Pembimbing Sekolah dalam Praktek Kerja Lapangan:

Koordinasi dan kerjasama dengan pembimbing industri dalam menentukan kegiatan yang
dikerjakan siswa.
a. Memberikan dukungan moral selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

b. Mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa
sebagai masukan untuk sekolah.
c. Menemukan masalah dan mencari solusi penyelesaian masalah.

d. Monitoring dengan harapan terjadi komunikasi yang baik antara industri, sekolah, dan
praktikan.

E. LAPORAN
Untuk mendeteksi perkembangan para siswa peserta praktik kerja lapangan sehingga dapat
memberikan informasi tentang kualifikasi kemajuan siswa, maka diperlukan laporan kegiatan
siswa selama di industri.
1. Pelaporan kegiatan PKL dari industri ke sekolah dilakukan secara rutin selama kegiatan PKL
dan setiap saat bila ada permasalahan.
2. Monitoring dari sekolah dilakukan minimal dilakukan tiga kali ( Pengantaran ,Monitoring
dan penjemputan.)
3. Laporan dari siswa berupa “Buku Laporan PKL”yang diserahkan ke sekolah setelah siswa
selesai melaksanakan PKL
F.PENGUJIAN

Setelah selesai PKL,seluruh siswa diwajibkan mengumpulkan Laporan PKL,dan dilakukan


Pengujian PKL,untuk kemudian diterbitkan Sertifikat PKL yang ditanda tangani oleh Kepala
Sekolah dan pihak Institusi Pasangan.
BAB III

INSTRUMEN‐INSTRUMEN PKL

Dalam Penyelenggaraan PKL,kami menggunakan sejumlah Instrumen/dokumen diantaranya


Sbb:

1. Surat Tugas Pokja

2. Surat Tugas Pembekalan

3. Surat Tugas Penjajagan

4. Surat Permohonan PKL

5. Surat Tugas Pengantaran Siswa ke DU/DI

6. Surat Tugas Monitoring

7. Surat Tugas Penjemputan

8. Surat Tugas Bimbingan Laporan

9. Surat Tugas Pengujian PKL


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Program Kerja Praktek Kerja Lapangan ini merupakan pedoman kerja dalam

melaksanakan tugas sehari-hari sekaligus sebagai tolak ukur dalam menilai hasil pelaksanaan

kerja staf Hubinmas.

Keberhasilan dari pelaksanaan kerja ini sangat bergantung pada peran serta dan

kerjasama yang sungguh-sungguh dari semua personal sekolah. Oleh sebab itu semua guru,

pegawai dan siswa dapat memjadikan Program Kerja ini sebagai pedoman dalam merumuskan

dan menjabarkannya secara lebih operasional sesuai fungsi dan tugas masing-masing. Program

Kerja ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam usaha bersama untuk mencapai

sasaran, yaitu tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional

B. SARAN

Diharapkan program kerja Praktek Kerja Lapangan ini dapat dijadikan acuan dan

pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Bina Taruna Dan untuk tahun pelajaran

yang akan datang. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif agar dalam

tahun pelajaran 2023/2024 lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai