Anda di halaman 1dari 1

URAIAN SINGKAT

Korupsi di Indonesia saat ini sudah dalam posisi yang sangat parah dan begitu
mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari
tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas yaitu jumlah kerugian
keuangan negara maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih,
serta lingkup nya yang semakin meluas dalam seluruh aspek masyarakat. Salah
satu upaya pemerintah untuk menghadapi masalah korupsi yang terjadi saat ini
dikeluarkan Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. Instruksi ini ditujukan
kepada seluruh Kementerian, Lembaga Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah untuk melakukan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, dari
berbagai aspek sesuai karakteristik tupoksi instansi masing-masing. Salah satu
rencana aksi yang ditekankan untuk pencegahan tindakan korupsi adalah
pengembangan Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan diadopsi identik dari standar ISO
9001:2015 Quality Management System dan ISO 37001:2016 Anti- Bribery
Management System menjadi SNI ISO37001:2016 Sistem Manajemen Anti
Penyuapan. SNI ISO 37001:2016 membantu organisasi mengendalikan praktek
penyuapan dengan menyediakan serangkaian langkah penting di antaranya
penetapan kebijakan anti-penyuapan, pengendalian dokumen, pembinaan, dan
pelatihan personil organisasi, dan lain-lain.
SNI ISO 37001:2016 dapat diterapkan secara luas baik pada organisasi kecil,
menengah hingga besar dan pada semua sektor bisnis termasuk sektor publik,
swasta dan nirlaba. Penerapan luas dari berbagai sektor tersebut diharapkan
dapat menciptakan ekosistem dan budaya anti penyuapan yang menyeluruh.
Oleh karena itu dipandang sangat relevan bagi Biro Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan sertifikasi Sistem
Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016.

Anda mungkin juga menyukai