“PENDIDIKAN ANTI KORUPSI”

ARIFA ZAKYYA
210501037

INSTITUT AL INSYIRAH
PEKANBARU TAHUN AJARAN
2022/2023 PEKANBARU
1.Pandangan saya tentang sejarah anti-korupsi di dunia dan Indonesia dapat diuraikan sebagai
berikut:
Sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia dan dunia melibatkan perjuangan yang panjang
dan kompleks. Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, pemerintah telah melakukan upaya
pemberantasan korupsi dengan membentuk badan-badan pemberantasan korupsi dan mengeluarkan
undang-undang anti korupsi. Namun, upaya tersebut tidak berjalan dengan baik dan masih banyak
kasus korupsi yang tidak terselesaikan. Pada era reformasi, gerakan massa memperjuangkan
pemberantasan korupsi dan akhirnya terbentuklah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun
2002. KPK telah berhasil mengungkap banyak kasus korupsi, namun masih banyak kendala yang
dihadapi dalam mengungkap kasus-kasus korupsi.
Pandangan umum mengenai sejarah anti-korupsi di Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa
pemberantasan korupsi merupakan perjuangan yang panjang dan kompleks, namun perlu dilakukan
dengan semangat dan inovasi untuk membentuk sebuah masyarakat yang kredibel dan bebas dari
korupsi. Pemberantasan korupsi di Indonesia terdampak oleh beberapa faktor, seperti sistem
penyelenggaraan negara yang keliru, kompensasi Pegawai Negeri Sipil yang rendah, pejabat yang
serakah, law enforcement (penegakan hukum) tidak berjalan, hukuman yang ringan terhadap koruptor,
pengawasan yang tidak efektif, dan tidak ada keteladanan pemimpin.
Pada dasarnya, pandangan umum tentang sejarah anti-korupsi di Indonesia dan dunia
menekankan bahwa pemberantasan korupsi merupakan perjuangan yang panjang dan kompleks,
namun perlu dilakukan dengan semangat dan inovasi untuk membentuk sebuah masyarakat yang
kredibel dan bebas dari korupsi.

2.Faktor Penyebab Perilaku Anti Korupsi

Perilaku anti-korupsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kesadaran akan bahaya
korupsi, penegakan hukum yang efektif, transparansi, dan budaya organisasi yang menekankan pada
integritas. Faktor-faktor ini dapat mendorong individu dan lembaga untuk menolak dan melawan
korupsi. Di Indonesia, sejarah pemberantasan korupsi menunjukkan bahwa perilaku korupsi sudah ada
sejak masa kerajaan, seperti pungutan pajak yang memaksa rakyat. Namun, upaya pemberantasan
korupsi terus dilakukan melalui pembentukan lembaga dan undang-undang anti korupsi[1].

3. Prinsip-prinsip dan Dampak Korupsi

Prinsip-prinsip anti-korupsi meliputi kejujuran, akuntabilitas, transparansi, partisipasi
masyarakat, dan kontrol kebijakan. Kejujuran menjadi nilai utama dalam upaya anti-korupsi,
sementara akuntabilitas menekankan pada pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas. Dampak
korupsi mencakup kerugian ekonomi, merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan
penghambatan pembangunan. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip anti-korupsi diharapkan
dapat mengurangi dampak negatif korupsi[2].

4.Strategi Pencegahan Anti Korupsi

Beberapa strategi pencegahan korupsi meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan
bahaya korupsi, penegakan hukum yang tegas, transparansi dalam pengelolaan keuangan publik, serta
pembentukan budaya organisasi yang menekankan pada integritas dan anti-korupsi. Selain itu,
partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah juga dianggap sebagai salah satu
strategi efektif dalam pencegahan korupsi. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan dapat
mengurangi tingkat korupsi dan dampak negatifnya.
 Dengan memahami faktor penyebab perilaku anti-korupsi, prinsip-prinsip dan dampak
korupsi, serta strategi pencegahan anti korupsi, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat bekerja
sama dalam upaya pemberantasan korupsi dan menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi[3].
SUMBER:
[1]https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/pendidikan/infografis/sejarah-pemberantasan-korupsi-di
-indonesia
[2] http://fmiindo.com/index.php/id/corporate/index/slug/korupsi
[3]https://nasional.kompas.com/read/2022/02/19/00000071/sejarah-pemberantasan-korupsi-di-indones
ia?page=all