Anda di halaman 1dari 2

Miftahun Nissa

04202240004

Administrasi Bisnis R3

1. Ada tujuh langkah mengatasi plagiarisme, Jelaskan satu persatu

2. Menurutmu, apa cara paling efektif untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia

3. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, baik kebijakan penal maupun nonpenal sudah gencar
dilakukan. Akan tetapi, mengapa korupsi masih saja terus terjadi? Utarakan pendapatmu dengan
alasan yang jelas!

4. Sejak berdiri pada 2002 lalu, KPK telah menangani beragam kasus korupsi,baik yang melibatkan
penyelenggara negara, aparat penegak hukum, maupun pihak swasta yang terkait. Meskipun belum
sempurna, KPK telah bekerja semaksimal mungkin dan mengungkap sejumlah kasus korupsi besar di
dalam negeri. Menurut kamu: Apa yang akan terjadi pada Indonesia jika KPK tidak pernah dibentuk
atau dibubarkan di tengah jalan atau di perlemah kewenangannya?

5. Mengapa setiap negara perlu memiliki komisi antikorupsi?

6. Apa saja kinerja positif yang berhasil dicapai KPK dalam kurun waktu 2014-2019?

7. Bagaimana kinerja seluruh aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi selama ini?

8. Apa yang perlu diperbaiki/diperkuat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia?

Jawab

1. Ada tujuh langkah mengatasi plagiarisme, yaitu: (1) pahami konsep plagiasi, (2) kembangkan
kemampuan menulis, (3) lakukan riset yang memadai, (4) catat sumber-sumber referensi dengan
benar, (5) hindari menyalin dan menempelkan teks secara langsung, (6) gunakan software
pendeteksi plagiarisme, dan (7) jangan takut bertanya kepada dosen atau ahli jika masih bingung.
Dengan mengikuti tujuh langkah tersebut, maka kita dapat menghindari tindakan plagiarisme dan
dapat menghasilkan karya yang orisinal dan berkualitas.

2. Menurut saya, cara paling efektif untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia adalah dengan
melakukan reformasi sistem dan budaya politik yang bersih dan transparan. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperkuat sistem pengawasan dan regulasi terhadap kinerja pemerintah dan pejabat
publik, memperkuat independensi lembaga-lembaga yang berperan dalam pemberantasan korupsi,
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, serta
memberikan pendidikan dan kesadaran anti-korupsi kepada seluruh warga negara.

3. Meskipun sudah banyak kebijakan penal dan nonpenal yang dilakukan, korupsi masih terjadi
karena masih adanya faktor-faktor seperti budaya nepotisme, kurangnya kesadaran anti-korupsi,
dan lemahnya sistem pengawasan dan regulasi. Selain itu, korupsi juga seringkali terjadi karena
adanya peluang dan kesempatan yang terbuka bagi pejabat publik atau pihak swasta untuk
memperkaya diri. Oleh karena itu, upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secara
berkelanjutan dan komprehensif, melalui reformasi sistem dan budaya politik yang bersih dan
transparan.

4. Jika KPK tidak pernah dibentuk atau dibubarkan di tengah jalan atau di perlemah kewenangannya,
maka Indonesia mungkin akan terus mengalami masalah korupsi yang merajalela dan dapat merusak
tatanan demokrasi dan perekonomian negara. KPK memiliki peran yang sangat penting dalam
memberantas korupsi dan menjaga integritas lembaga negara, serta memberikan sinyal positif
kepada masyarakat bahwa negara serius dalam memerangi korupsi.

5. Setiap negara perlu memiliki komisi antikorupsi karena korupsi merupakan masalah yang dapat
merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara. Komisi antikorupsi memiliki peran
penting dalam memberantas korupsi dan menjaga integritas lembaga negara, serta memberikan
sinyal positif kepada masyarakat bahwa negara serius dalam memerangi korupsi.

6. Kinerja positif yang berhasil dicapai oleh KPK dalam kurun waktu 2014-2019 antara lain:

Peningkatan jumlah perkara yang diselesaikan dari tahun ke tahun.

Peningkatan jumlah penuntutan dalam kasus korupsi, termasuk kasus-kasus yang melibatkan
pejabat tinggi negara.

Peningkatan jumlah pelaku korupsi yang ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan.

Peningkatan dalam mengembangkan sistem pencegahan korupsi, termasuk dengan mendorong


pembentukan unit-unit integritas di berbagai institusi pemerintah dan swasta.

7. Kinerja seluruh aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi selama ini masih perlu
ditingkatkan, terutama dalam hal penanganan kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi
negara. Masih terdapat kelemahan dalam sistem penegakan hukum, seperti penegakan hukum yang
lamban, rendahnya tingkat keberhasilan penuntutan, dan masih terdapat tindakan korupsi yang
luput dari penanganan.

8. Beberapa hal yang perlu diperbaiki/diperkuat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
antara lain:

Perbaikan sistem penegakan hukum yang lebih efektif dan efisien.

Penyempurnaan regulasi dan kebijakan yang mendukung upaya pemberantasan korupsi, termasuk di
bidang transparansi, akuntabilitas, dan integritas.

Peningkatan koordinasi dan sinergi antar lembaga dan institusi terkait pemberantasan korupsi.

Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi, termasuk
melalui penguatan peran lembaga masyarakat sipil dalam memantau dan melaporkan tindakan
korupsi.

Anda mungkin juga menyukai