Anda di halaman 1dari 10

Liturgi Natal Sekolah Minggu/Pemuda

LITURGI NATAL SEKOLAH MINGGU/ PEMUDA


OLEH: DANIEL BONARDO PANE, S.Th.
Liturgi I :
1. Persekutuan yang dihormati, bapak, ibu, orangtua kami dan semua anak-anak sekolah
yang kami hormati begitu juga para pelayan gereja. Hari ini kami anak-anak sekolah minggu
gereja ini mengadakan kegiatan Natal Anak Sekolah Minggu di gereja ini. Terima kasih kami
sampaikan atas kedatangann dan keikutsertaannya bapak, ibu, orangtua kami dan semua
pelayan gereja dan mengikuti kegiatan ini. Selamat hari Natal bagi kita semuanya!
2. Dengan rendah hati dan hormat kami memohon untuk kesediaanya mendengarkan
kesaksian Firman TUHAN, yang akan kami saksikan bagi kita yang berkumpul disi. Apabila
terdapat kesilapan atau kesalah, semoga itu tidak mengurangi makna natal pada malam ini
untuk mengenang Kristus lahir, dan mempersiapkan diri kita menyambut kedatangan Kristus
kedua kali dalam kemuliaan Bapa.
3. Semoga kegiatan Natal hari ini sebagai kesaksian akan kebaikan Allah dalam Kristus
kepada semua anak-anak Gereja, khususnya anak-anak Sekolah Minggu Gereja ini, serta
menunjukkan cinta kasih Allah kepada anak-anak di semua bangsa di dunia ini.
4. Perayaan Natal hari ini juga merupakan suatu permohonan kepada TUHAN supaya
sukacita Natal ini dapat dirasakan juga oleh semua anak-anak yang saat ini merasakan
kesedihan yang mendalam karena korban perang, anak-anak yang kehilangan ayah dan ibu,
korban ketidakadilan, korban penjualan anak, penyiksaan anak.
5. Oleh karena itu, kepada kita seluruh anak-anak Sekolah Minggu hendaknyalah kita
memperhatikan dan menekuni semua nasehat dan khotbah yang disampaikan oleh Guru
Sekolah minggu. Hendaklah kita rajin untuk berdoa seperti yang telah diajarkan oleh Guru
Sekolah Minggu kita, agar kita memiliki ciri khas yang baik kepada teman-teman kita yang
belum atau tidak dapat ikut menjadi Anak Sekolah Minggu.
6. Hendaknyalah Anak Sekolah Minggu yang bersukacita saat ini menjadi teladan yang
baik di rumah, di sekolah atau dimana pun kami berada, sebagai bentuk kesaksian kami akan
kebaikan dan kemurahan TUHAN. Sehingga semua Anak Sekolah Minggu dapat semakin
bertambah memuji memuliakan TUHAN.
7. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menyaksikan acara demi acara yang telah
disusun dalam merayakan sukacita natal Anak Sekolah Minggu pada hari ini. Dengan sukacita
dan keberanian memberitakan dan menyaksikan kebaikan dan kemurahan TUHAN dalam
Yesus Kristus, dan memberitakan kabar sukacita tentang lahirnya Kristus Juruselamat dunia.
8. Marilah berdoa. Ya Allah, Bapa kami yang kekal dalam nama Yesus Kristus. Syukur dan
hormat dan penuh kemuliaanMu kami sampaikan kepadaMu. Engkau telah memanggil kami
untuk berkumpul di tempat ini khususnya Anak Sekolah Minggu GerejaMu, yang akan bersaksi,
menyaksikan kebenaran Firman TUHAN yang telah menjadi daging, yaitu Yesus Kristus.
9. Engkau jugalah yang kiranya memberikan sukacita seperti sukacita kami saat ini kepada
saudara/i kami, semua anak di suka bangsa di dunia ini. Mereka yang telah menjadi korban
perang, yang kehilangan ayah dan ibu mereka, korban ketidakadilan, korban penjualan dan
kekerasan anak. Lepaskanlah mereka dari semuanya itu melalui hambaMu yang Engkau utus
untuk membebaskan mereka, khususnya GerejaMu yang ada di semua suku bangsa.
10. Sehingga, kami dan anak-anak di seluruh dunia ini dapat bersukacita menyaksikan
kebaikan dan kemurahanMu dan kemuliaanMu dalam usia kami yang masih sangat muda.
Sehingga, kami pun dapat beroleh Kerajaan Sorga seperti yang telah dijanjikan oleh Yesus
Kristus, Tuhankami. Amin.
Liturgi II
Kejadian 1: 1 – 3 Kejadian 1: 16 – 18
Kejadian 1: 4 – 6 Kejadian 1: 19 – 21
Kejadian 1: 7 – 9 Kejadian 1: 22 – 24
Kejadian 1: 10 – 12 Kejadian 1: 25 – 27
Kejadian 1: 13 – 15 Kejadian 1: 28 – 31
Liturgi III
1. (Matahari) : Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya, Allah. Ia menciptakan aku,
matahari, dengan sinar matahari. Allah yang Mahakuasa, hanya kepadaNyalah aku tunduk,
menyembah Dia yang mahakuasa, Dialah Matahari yang tidak akan pernah padam, Matahari
yang kekal dengan kehangatan sinar mataharinya, yaitu kasihNya yang tidak berkesudahan.
Terpujilah TUHAN, Allah semesta alam. Terpujilah Engkau TUHAN.
2. (Bintang): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN. Allah yang menciptakan
aku, bintang. Ia memberikan aku cahaya untuk menerangi kegelapan malam hari dan
bertaburan di langit yang biru dan tinggi. Dialah Bintang yang sesungguhnya, yang kekal.
Melalui aku, TUHAN menyatakan keindahan ciptaan yang dikerjakan oleh tangan-Nya dan
menerangi setiap sisi gelap manusia dan ciptaan lainnya. Aku sujud dan tunduk kepadaMu, ya
TUHAN, Allah semesta alam. Terpujilah Engkau TUHAN
3. (Bumi): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah yang telah menjadikan
diriku, bumi dan langi. Dengan FirmanNya, Ia telah mencipta. Aku telah dicipta dengan begitu
indah dengan berbagai lapisan-lapisan yang memberikan kenyaman bagi makhluk ciptaan yang
ada di dalamku. Sungguh aku sangat tunduk dan sujud menyembah Engkau Ya, TUHAN, Allah
semsesta alam. Terpujilah Engkau ya TUHAN
4. (Air): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah pencipta langit dan bumi.
Pada awalnya bumi masih kosong dan belum berbentuk, dan Roh Allah melayang-layang di
atas permukaan air. Dengan Firman-Nya ia telah mengaturku sedemikian rupa. Dengan
Firman-Nya yang penuh kuasa, aku telah dibentuk menjadi ciptaan yang begitu indah, sehingga
terciptalah samudra dan lautan dan terbentuklah daratan. Aku sujud dan tunduk kepadaMu, Ya
TUHAN, Allah Semesta Alam yang adalah Air kehidupan yang sesungguhnya. Terpujilah
Engkau TUHAN.
5. (Angin): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah pencipta segala
sesuatu yang dahulunya tidak ada kini menjadi ada. Dengan Firmannya aku dibentuk memberi
kesejukan kepada ciptaan yang telah diciptakan. Aku yang adalah angin dapat memberikan
kesejukan dan dapat untuk merobohkan, tetapi aku tunduk dan sujud menyembah kepada
TUHAN, Allah Pencipta. Dialah Allah yang memberikan kesejukan yang abadi. Terpujilah
Engkau TUHAN.
6. (Pohon): Sungguh, Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah Pencipta yang begitu
hebat. Dengan FirmanNya, Ia telah menjadikan, dan semuanya indah. Ia menciptakan aku,
pohon. Aku dapat merasakan sejuknya embun di pagi hari, hangatnya sinar mentari, dan
indahnya bintang malam hari. Semuanya itu telah memberikan semua kebutuhanku. Aku sujud
dan menyembahMu ya TUHAN yang penuh dengan keagungan dan Kuasa ada padaMu.
Terpujilah Engkau ya TUHAN.
7. (Manusia, Laki-laki): Sungguh, Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah Pencipta
yang begitu hebat. Dengan FirmanNya, ia menciptakan dari debu dan tanah dan
menghembuskan nafas kehidupan kepadaku. Ia menciptakan aku segambar dan serupa
dengan Dia. Dia memberi kuasa kepadaku atas semua ciptaan lainnya untuk memelihara dan
melestarikannya. Sungguh, aku memuji keagunganMu TUHAN, Sungguh Ajaibnya KuasaMu
TUHAN. Terpujilah Engkau ya TUHAN.
8. (Manusia, Perempuan): Sungguh, Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah
Pencipta yang begitu kuasa. Dengan FirmanNYa, ia telah menciptakan aku dari tulang rusuk
laki-laki. Dia telah menciptakan aku begitu indah sesuai dengan firmanNya. Aku sujud dan
menyembahMu ya TUHAN yang penuh dengan kemuliaan dan kuasa. Terpujilah Engkau ya
TUHAN.
Liturgi IV
Mazmur 104: 1 – 3 Mazmur 104: 16 – 18
Mazmur 104: 4 – 6 Mazmur 104: 19 – 21
Mazmur 104: 7 – 9 Mazmur 104: 22 – 24
Mazmur 104: 10 – 12 Mazmur 104: 25 – 27
Mazmur 104: 13 - 15 Mazmur 104: 28 – 31
Liturgi V (Kejatuhan dalam dosa)
Perempuan melihat buah yang dilarang TUHAN untuk dimakan, kemudian datanglah
iblis untuk merayu manusia itu:
Ular : Apakah engkau mengingkan buah itu?
Prmp : ya, buah ini tampak indah, tapi Allah melarang kami untuk memakannya, karena kami akan
mati.
Ular : itu tidak betul, jika engkau memakan buah itu, maka kamu akan sama seperti Allah. Engkau
akan memiliki kuasa yang begitu besar.
Peremp: Tidak, aku takut Allah akan murka dan marah.
Ular : Allah tidak akan marah padamu, ambillah dan makanlah engkau akan memperoleh seperti
yang aku katakan tadi.
Peremp: (mengambil buah itu dan memakannya) enak sekali buah ini.
Ular : Kasih sama laki-laki itu, supaya ia juga dapat merasakan buah yang nikmat ini
Peremp: Adam...Adam....buah ini sungguh sangat enak. Makanlah.
Laki2 : Apa yang kamu lakukan hawa? Bukankah ini buah yang dilarang oleh Allah untuk kita makan?
Mengapa engkau memakannya? Kita ini pasti akan mati.
Peremp: tidak apa-apa Adam. Lihatlah aku, aku tidak terjadi apa-apa. Makanlah, bukankah engkau
sangat mencintaiku dan aku adalah tulang rusukmu?
Laki2 : (mengambil buah dan memakannya) tiba-tiba mereka terkejut dan segera lari untuk
bersembunyi.
Prolog : kita dengarkan lanjutan apa yang terjadi kepada manusia yang pertama itu setelah melanggar
apa yang telah difirmankan oleh Allah kepada mereka
Liturgi VI
Kejadian 3: 1 – 2 Kejadian 3: 14 - 15
Kejadian 3: 3 – 5 Kejadian 3: 16 - 17
Kejadian 3: 6 – 7 Kejadian 3: 18 – 19
Kejadian 3: 8 – 10 Kejadian 3: 20 – 21
Kejadian 3: 11 – 13 Kejadian 3: 22 – 24
Liturgi VII
1. Pada mulanya tidak ada Allah menciptakan langit dan bumi, Allah mencipta dengan
begitu indahnya dan baik, dan sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian Allah menguduskan
ciptaan itu dan menyempurnakan ciptaan sedemikian indahnya.
2. Begitu indah dan penuh mulianya manusia diciptakan oleh Allah. Allah menciptakan
manusia segambar dan serupa dengan Allah. Manusia dan Allah memiliki hubungan yang
begitu dekat dan harmonis. Akan tetapi manusia justru menuruti hawa nafsunya dan
mendengarkan segala rayuan iblis untuk melanggar apa yang telah Allah firmankan bagi
mereka. Allah pun menjadi murka terhadap mereka.
3. Walaupun manusia itu sudah terbukti salah dan memberontak terhadap firman TUHAN,
manusia itu justru saling menyalahkan satu sama lain, dan mencari pembenaran terhadap
dirinya. Sungguh, manusia itu tidak mengakui perbuatan salahnya kepada TUHAN, tetapi justru
saling melemparkan kesalahan. Aduh..sungguh menyedihkan manusia itu.
4. Apa yang engkau tanam itu juga yang engkau tuai. Apa yang engkau kerjakan harus
jugalah engkau menerima konsekuensi atau buah dari pekerjaanmu. Manusia telah
memberontak dan melawan terhadap firman TUHAN. Manusia telah kehilangan kemuliaan
TUHAN, manusia diusir dan taman Eden. Keletihan, kesusahan, sakit, dan penderitaanlah yang
menjadi upah manusia di bumi ini, sampai ia akan kembali juga ke tanah dari mana ia terbuat.
5. Semakin banyak manusia di bumi ini, demikianlah banyaknya dosa. Keturunan Adam
pun sudah melakukan dosa. Ia memiliki kecemburuan yang begitu besar sehingga ia
membunuh adiknya. Tidak ada lagi rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Abang membunuh
adiknya. Tidak ada lagi rasa takut terhadap Firman TUHAN.
6. Itu benar. Allah berfirman kepada Kain, Dimana adikmu itu? Kain menjawab dengan
penuh ketakutan dan tidak hormat, ”aku tidak tahu, apakah aku yang memeliharanya?”.
bagaiman jika pertanyaan Allah demikian kepada kita. Ibu, dimanakah anakmu? Bapak,
dimanakah anakmu? Mengapa engkau tidak mengajari anakmu dalam firman-Ku? Mengapa
tidak bisa menjadi contoh yang baik terhadap anakmu? Apakah jawab terhadap itu? Marilah
menjawab di dalam hati kita masing-masing.
7. Pertanyaan itu juga sampai kepada kita yang berkumpul saat ini, dimanakah anak-anak
lainnya yang tidak ikut dalam perayaan ini? Dimanakah anak-anak lainnya yang tidak pernah
atau jarang mengikuti persekutuan Anak Sekolah Minggu? Apakah jawab kita terhadap itu?
Marilah menjawab di dalam hati kita masing-masing.
Liturgi VIII (Dosa semakin berkembang)
Jesaya 1: 21 – 22 Amos 4: 1
Jesaya 1: 23 Amos 4: 2 – 3
Jesaya 2: 6 – 7 Mikha 7: 2 – 3
Jesaya 2: 8 – 9 Mikha 7: 4 – 5
Jeremia 6: 13 – 14 Mikha 7: 6
Liturgi IX
Manusia sudah banyak menjadi hamba dosa.
Stage I
Budi : Ibu, mintalah uang, aku mau membeli maninan seperti yang dimuliki temanku itu bu
Ibu : nak, apalah uang kita lagi untuk membeli beras dan keperluan lainnya. Ingat nak, kita ini orang
yang miskin bukan orang kaya.
Budi : aku tidak mau peduli pokoknya aku minta uang. Tidak perduli bagaimana kehidupan besok.
Ibu : nak, kan masih ada mainanmu dan banyak.
Budi : (membentak) Tidak. Aku tidak mau. Kalau ibu tidak mau memberi uang, aku akan pergi dari
rumah ini..ibu pelit...ibu pelit...ibu jahat
Ibu : (menangis) budi anakku...jangan berkata demikian nak.
Budi : (suara keras) aku pergi sekarang (langsung meninggalkan ibunya)
Ibu : Budi, anakku. (menangis)
Bapak : (dalam keadaan mabuk), hei...buka dulu pintu, kalau tidak aku akan mendobraknya
Ibu : Bukalah, pintunya tidak terkunci
Bapak : (dalam keadaan mabuk), hei. Kamu istri yang tidak tau hormat, suami pulang tidak disambut
(langsung memukul istrinya dan meninggalkan istrinya)
Ibu : (menangis) oh TUHAN, bantulah aku menghadapi semuanya ini. Kuatkanlah aku TUHAN untuk
mengajar anakku sehingga dalam segala hal, aku bisa menjadi contoh dan teladan yang baik
bagi anakku, dan suamiku.
Stage II (orang berbeda di stage I)
Andi : (berjalan dengan tunduk) (Muncullah segerombolan anak-anak lainnya)
Anak I : (membentak) hei....anak ingusan. Minta uangmu, kalau tidak kamu tidak akan selamat.
Anak II: Ya, kalau kamu tidak memberikan uangmu, kami akan mengambilnya dengan cara paksa.
Andi : Jangan..aku tidak punya uang.
Anak I : ah. Tidak mungkin, anak sepertimu nggk ada uangnya. Mau memberi dengan baik-baik atau
dengan paksaan.
Anak III: hei, jangan bohong. Anak Tuhan kan nggk bisa bohong, jadi jangan bohonglah, kasih aja
uangmu..hahaa...
Andi : benar, ini hanyalah uang Sekolah
Anak I : ah...tidak peduli, mau uang sekolah atau uang lainnya, kami tidak peduli. Okelah kalau kamu
mau meminta kekerasan, oke kami akan lakukan. Ayo kawan, kita ambil uangnya, kalau perlu
bajunya juga kita ambil. Hahahaa....
Seketika anak-anak itu mengeroyok Andi dan bajunya dibuka hanya tinggal celana pendek
tinggal. Lalu Andi ditinggalkan sendirian di jalan.
Andi : (menangis)... ya TUHAN, kuatkan aku ya Allah dalam menghadapi semuanya ini. Ampunilah
mereka ya Bapa sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Amin.
Stage III (orang yang berbeda)
(maju satu-satu orang dengan penampilan mewah)
Lita : Aku Lita, lihat, papaku belikan aku Hp baru merek blackforest, eh..salah..blackberry, bisa
kamera, internetan, dan dari sini kita bisa facebookan. Papaku sungguh hebat. Siapa dulu??
Papaku..
Mita : Aku Mita, eh...tunggu dulu, papaku belikan aku baju baru dari Australia. Harganya mahal dan
terbuat dari kain yang sangat berkualitas. Papaku hebat dan sangat baik.
Nita : Aku Nita, eh....tunggu dlu, lihat papaku belikan aku boneka yang cantik, harganya mahal, dan
buatan Amerika. Setiap malam aku selalu ditemani oleh bonekaku ini, papaku sungguh sangat
baik..
Sita : Aku Sita, eehhh.....ehee..lihat dlu sepatuku teman-teman.. terbuat dari bahan yang sangat
berkualitas, harganya mahal, dan papaku membeli dari Jerman. Wah..papaku hebat.

Tiba-tiba lewat seorang yang berpenampilan sederhana dengan membawa Alkitab


Lita : hei, anak miskin, papamu bisa belikan apa?? Uang aja nggk ada (Lita, Mita, Nita, dan Sita
langsung tertawa tebahak-bahak)
Angel : Papaku memberikan aku Alkitab, sehingga melalui Alkitab aku mengetahui kebaikan TUHAN,
bahwa TUHAN itu baik, dan Ia melindungiku dan selalu menjaga hidupku.
Nita : ah....banyak kali cakapmu, lihat bajumu aja sangat buruk, kalau di rumahku, sudah dijadikan
kain lap. Iss..jijiknya (Nita dan teman-temannya tertawa).
Sita : Emangk dirimu mau kemana Angel?
Angel : Aku mau ke sekolah minggu. Kalian mau ikut?
Mita : ah...nggk usah..nggk perlu..toh nggk ada yang kami dapat dari situ...buktinya kami tidak bisa
mendapatkan seperti yang ada pada kami sekarang dari Sekolah Minggu itu. Ya, sudah, kami
pergi dulu ya..nggk ada waktu banyak untuk ngomong banyak sama kamu anak miskin (tiba-
tiba menjatuhkan Angel sambil melihat dengan penuh kejijikan)
Angel : (tertunduk) Ya TUHAN, ampunilah mereka ya Bapa.
Liturgi X
2 Timoteus 3: 1 2 Timoteus 3: 6
2 Timoteus 3: 2 2 Timoteus 3: 7
2 Timoteus 3: 3 2 Timoteus 3: 8
2 Timoteus 3: 4 2 Timoteus 3: 9
2 Timoteus 3: 5 2 Timoteus 4: 3 – 4
Liturgi XI
1. Manusia saat ini sudah kehilangan hakekatnya dan kehilangan kesempurnaan dari
ciptaan lainnya.
2. Oleh karena dosa, manusia menjadi lain dari yang seharusnya; menjadi seperti produk
yang gagal fungsi, makhluk ciptaan yang hampir sama dengan Allah dan segambar dan serupa
dengan Allah, kini menjadi manusa menjadi insan yang kerdil
3. Manusia yang memiliki kuasa atau mandat melestarikan dan memelihara ciptaan, kini
menjadi panakhluk yang menyeramkan. Demi pemenuhan hasrat duniawi dan kerakusannya
tega menguras sumber daya alam, tanpa peduli datangnya kerusakan atau kehancuran. Bumi
menjadi rusak, air banyak tercemar, pohon banyak ditebang, semua ciptaan telah menjerit
kesakitan.
4. Manusia diciptakan sebagai makhluk mulia, tetapi oleh karena dosa, manusia menjadi
makhluk yang frustasi karena keadaan, takhluk akan godaan-godaan yang terbelenggu oleh
kelemahannya sendiri.
5. Manusia yang seharusnya bebas, menjadi terikat. Seharusnya raja menjadi budak, yang
seharusnya saling mengasihi dan mencintai, kini menjadi bagaikan serigala antar sesamanya.
6. Manusia yang mulanya adalah pewaris kemuliaan Allah, kini menjadi makhluk yang
tidak memiliki harapan dan masa depan.
7. Sekarang sudah banyak anak-anak telah menjerit, menangis menahan sakitnya hidup
yang mereka alami. Banyak sekarang anak-anak sudah dijadikan budak, anak-anak dijadikan
sebagai mesin pencetak uang, bahkan ada anak-anak yang dijadikan menjadi budak hawa
nafsu manusia yang telah kehilangan kemuliaan Allah. Penjualan anak-anak pun semakin
banyak, anak-anak korban ketidakadilan, korban perang, anak-anak yang kehilangan
orangtuanya.
Liturgi XII
1. Firman TUHAN melalui Nabi Yesaya: ”bangsa yang berjalan di lembah kegelapan akan
melihat satu cahaya yang begitu besar”. Kiranya Cahaya itulah kirimkan kepada hatikami ya
TUHAN, kiranya cahaya itu menyinari kegelapan hati manusia yang hatinya dipenuhi oleh
kegelapan firmanMu. Sehingga dengan Cahaya yang besar itu, yaitu Sinar Surya yang abadi,
dapat menyinari hatikami, sehingga FirmanMu dapat kami lihat dan kami ketahui, dan kami
menyesali segala dosa kami
2. Yesaya Juga mengatakan: ”TUHAN sendiri akan memberikan satu tanda bagi kita,
melalui anak dara yang akan melahirkan Anak dan namanya akan disebut Immanuel”.
Immanuel, TUHAN beserta kita. Kiranya TUHAN jugalah beserta dengan saudara-saudara
kami, semua anak-anak yang belum dapat merasakan sukacita seperti pada malam ini, kiranya
mereka beroleh sukacita dengan tangan TUHAN sendiri melalui hamba yang dihunjukNya
menyatakan kebaikan TUHAN dan membebaskan semua anak-anak dari semua yang
menghimpit mereka.
3. TUHAN menyatakan kasih-Nya melalui Firman yang disampaikan oleh para nabi, yang
memberitakan kabar sukacita, dimana akan lahirnya seorang penyelamat yaitu Mesias.
Membawa kemerdekaan dan kelepasan bagi umat TUHAN yang menderita, Raja yang adil dan
sangat bijaksana, Raja membawa sukacita yang kekal. Hamba TUHAN yang setia dan taat. Ia
akan menata kembali bumi dan ciptaan yang telah rusak oleh karena dosa dan keinginan jahat
manusia.
4. TUHAN sendirilah akan menyatakan Kemahakuasaan dan KemuliaanNya di bumi ini.
Menyatakan Kasih-Nya yang membawa kepada keselamatan. Raja Damai, pengharapan akan
selalu tertuju kepada-Nya.
Liturgi XIII
Jesaya 7: 14 Jeremia 33: 15 – 16
Jesaya 9: 1 Sakaria 9: 9
Jesaya 9: 5 – 6 Mikha 5: 1
Jesaya 11: 1 – 2 Lukas 3: 4
Jeremia 23: 5 – 6 Lukas 3: 5 – 6
Liturgi XIV
Lukas 1: 26 – 27 Lukas 1: 36 – 38
Lukas 1: 28 – 29 Lukas 2: 1 – 2
Lukas 1: 30 – 31 Lukas 2: 3 – 4
Lukas 1: 32 – 33 Lukas 2: 5 – 6
Lukas 1: 34 – 35 Lukas 2: 7 – 8
Liturgi XV
Fragment singkat perjalanan Maria dengan Yusuf menjelang kelahiran Yesus
1. Kelahiran Yesus tidak ada yang mengetahui karena manusia berada dalam ketakutan
yang besar, berada dalam kesibukan yang luar biasa, dan manusia tidak memiliki persiapan
untuk menyambut Kristus. Apakah kedatangan Kristus pada saat ini sama seperti ketika Ia akan
dilahirkan. Ia mengetuk Pintu hati kita, apakah tidak ada tempat bagiNya di hati kita? Apakah
hati kita telah disibukkan oleh aktivitas kita dan telah ditakutkan akan masa depan kita?
Yusuf : Pak, bolehkah kami menginap malam ini, perjalanan kami masih jauh dan istri saya sudah letih
dan sepertinya akan melahirkan.
Orang I : Maaf pak, di rumah ini tidak ada ruangan yang kosong, sepertinya kalian harus ke rumah yang
lain.
Yusuf : baik pak (berjalan perlahan) (menemui satu rumah) pak, ibu, apakah kami boleh menginap
untuk satu malam ini di rumah ini? Perjalanan kami masih jauh tetapi istri saya sudah sangat
capek dan ingin melahirkan.
Orang II : Tidak ada lagi, pergilah dari sini, kami tidak ada waktu untuk melayani yang demikian. Pergilah.
Yusuf : baik pak (berjalan perlahan) (menemui satu rumah) permisi pak, apakah kami boleh menginap
untuk satu malam aja di rumah ini? Perjalan kami masih jauh, tetapi istri saya sudah sangat
capek dan ingin melahirkan.
Orang III: Maaf pak, kami tidak ada tempat, tapi kalau bapak dan ibu mau, kami ada sebuah kandang,
dan kalian bisa menginap di tampat itu.
Yusuf : baiklah pak, kami akan tinggal di situ. Terimakasih banyak pak.
(kemudian diantarlah Yusuf dan Maria yang hendak akan melahirkan.
Liturgi XVI
Lukas 2: 9 – 10 Johannes 1: 14
Lukas 2: 11 – 12 Johannes 3: 16
Lukas 2: 13 – 14 Pilippi 2: 2 – 4
Johannes 1: 1 – 3 Psalmen 103: 1 – 2
Johannes 1: 4 – 5 Psalmen 103: 8
Liturgi XVII
1. Setelah para Malaikat pergi, kemudian gembala-gembala yang tepat berada di tempat
itu, langsung pergi ke Bethlehem melihat apa yang telah disampaikan oleh Malaikat kepada
mereka. Sesampai di kandang domba itu, mereka heran melihat bahwa apa yang dikatakan
oleh malaikat benar.
2. Kita yang berkumpul di tempat ini, kita telah mendengarkan bahwa Kristus, Raja Damai
telah lahir dan telah naik kembali ke sorga. Dia berjanji bahwa ia akan datang untuk keduakali
dalam penuh kemuliaan Bapa. Apakah kita sudah mempersiapkan hati, jiwa dan tubuh kita
untuk menyambut Dia, pemberi pengharapan dan sukacita yang abadi.
3. Para gembala pulang dengan penuh sukacita sambil memuji dan memuliakan Allah.
Oleh karena itu, kita juga yang berkumpul disini, bapak-ibu, orangtua kami, dan semua anak-
anak Sekolah Minggu, kita juga hendaknya bersukacita pulang dari tempat ini melanjutkan
berita sukacita ini, bahwa Pengharapan baru telah dinyatakan. Berita pembebasan dan
kesealamtan hendaknya kita sebarkan dan beritakan dimana pun kita berada, baik melalui
tindakan, atau melalui perkataan kita.
4. Kiranya, sukacita Natal hari ini dapat dirasakan oleh anak-anak di seluruh dunia. Mereka
dapat bersukacita dan memuji TUHAN, semua anak di dunia ini hendaknya memiliki
kegembiraan memuliakan TUHAN, Semesta Alam. Seluruh bumi tunduk dan berada di bawah
kuasa TUHAN. Terpujilah TUHAN.
5. Psalmn 105 : 1
6. Psalmn 105 : 2
7. Psalmn 106 : 1 – 2
8. Psalmn 111 : 1 – 2
Liturgi XVIII
(Liturgi Salib)
Pesan Natal
Matius 5: 3 Matius 5: 9
Matius 5: 4 Matius 5: 10
Matius 5: 5 Matius 5: 11
Matius 5: 6 Matius 5: 12
Matius 5: 7 Matius 5: 13
Matius 5: 8 Matius 5: 14 + 16

. Liturgi Pada Mulanya

2. Liturgi Penciptaan : (kelas 1 – 2)


Prolog : Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta
seluruh alam semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang
menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau dengan merdu, semuanya
menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan Allah. Bagaimanakah semua ini
bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan LITURGI I.

1. Pada mulanya gelap semuanya, lalu Allah berfirman: jadilah terang; itulah hari pertama di
dunia.
2. Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah semua bercampur. Allah berfirman:
Cakrawala pun jadi; itulah hari kedua

3. Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanaman. Allah berfirman: terciptalah
darat; itulah hari ketiga.

4. Pada mulanya belum ada matahari, bulan dan bintang Allah berfirman membuat
semuanya; itulah hari keempat.

5. Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap juga belum ada. Allah berfirman:
semuanya tercipta; itulah hari kelima.

6. Pada mulanya belum ada manusia dan hewan ternak. Allah berfirman menjadikan
semuanya; itulah hari keenam.

7. Enam hari Allah menjadikan langit dan bumi beserta isinya. Lalu Allah beristirahat
dan memberkati hari ketujuh.

3. Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa

Prolog : Semua yang baik berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan semuanya
dengan baik tetapi manusia memberontak. Manusia tidak puas denga apa
yang ada padanya. Sehingga perintah Allah untuk tidak memakan buah di
tengah-tengah taman Eden ternyata dilanggar, sehingga membuat manusia
jatuh ke dalam dosa. Bagaimanakah peristiwa itu terjadi? Mari kita
dengarkan liturgi berikut.

1. Ular adalah binatang yang paling cerdik. Lalu ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya,
bukan?"

2. Jawab perempuan itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, tidak boleh kami makan ataupun pegang,
nanti kamu mati."

3. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi
Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya kamu akan menjadi seperti Allah.

4. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.

5. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

6. Ketika Tuhan mengetahui bahwa manusia itu sudah melanggar perintah Tuhan, maka
manusia itu dihukum dan diusir dari taman eden.

7. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa
kerub dengan pedang yang bernyala-nyala untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

4. Liturgi Janji Keselamatan


Prolog : Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa.
Berasal dari hatiNya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada
manusia. Allah ingin menusia hidup dan beroleh keselamatan.
Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
1. Keluaran 23:20
Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi
engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.

2. Mazmur 24: 7
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu
yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!

3. Mazmur 24: 8
Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam
peperangan!"

4. Yesaya 1: 25
Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam
soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya

5. Yesaya 1: 27
Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang
bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar

6. Yesaya 35: 4
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut!
Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia
sendiri datang menyelamatkan kamu!

7. TUHAN sendirilah akan menyatakan Kemahakuasaan dan KemuliaanNya di bumi ini.


Menyatakan Kasih-Nya yang membawa kepada keselamatan. Raja Damai, pengharapan
akan selalu tertuju kepada-Nya.

8. Mika 5 : 1
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari
padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang
permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

5. Liturgi Kelahiran Mesias


Prolog : Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika
Tuhan Allah senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah
sendiri, janji keselamatan diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan
menyerahkan Anak-Nya yang tunggal sebagai tumbal dari dosa-dosa
manusia. Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan kepada siapa saja
yang percaya kepada-Nya. Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini
disempurnakan. Bumi yang masih di alami oleh kegelapan segera melihat
terang. Siapakah Raja keselamatan yang dijanjikan oleh Allah itu ? Marilah
kita dengarkan liturgi Kelahiran Yesus.

1. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai
suami isteri.

2. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia. Maka pergilah juga Yusuf dan Maria dari kota Nazaret ke
Betlehem, untuk mendaftarkan diri.

3. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan.
4. Di daerah itu ada gembala-gembala di padang menjaga kawanan ternak mereka. Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

5. Malaikat itu berkata, “Jangan Takut! Aku Membawa kabar baik bagimu: Telah lahir seorang
Juruselamat di Betlehem”. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

6. Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang
sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.

7. Pengharapan baru telah dinyatakan. Berita pembebasan dan keselamatan hendaknya kita
sebarkan dan beritakan dimana pun kita berada, baik melalui tindakan, atau melalui perkataan
kita.

6. Liturgi Makna Natal


Prolog : Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada
pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu
menyenangkan, namun ada juga yang menyatakan bahwa natal itu bagitu
menyedihkan.

1. Anak Sekolah Minggu : (Datang ke depan sambil menyanyikan “Natal telah tiba, Natal
telah, Natal telah tiba”)
Hari Natal itu sungguh membuatku senang. Dibeli baju baru, sepatu baru, dikasih
uang, banyak hadiah, pokoknya seru deh. Coba aja Hari Natal itu ada setiap bulan
pasti aku senang sekali.

2. Pengemis : (Datang dari depan gereja sambil meminta-minta uang kepada


Jemaat).
Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram, jangankan baju
baru makan pun susah, kami hanya bisa menangis melihat kemewahan di sekitar
kami. Kami semakin terlupakan. Tuhan tolonglah kami…!

3. Pemulung : (Datang dari depan gereja sambil membawa karung).


Natal? Apa ini yang disebut Natal? Kalian semua enak, bisa pakai baju baru, sepatu
baru, pokoknya banyak yang baru. Sementara aku, mana bisa pakai baju baru, mana
bisa pakai sepatu baru. Mau makan pun aku harus nyari botot dulu. Ya Tuhan kapan
aku seperti mereka?

4. Pengusaha bangkrut : (Datang dari samping membawa buku sambil menelpon


seseorang)
Natal tinggal Natal tahun ini. Tahun kemarin masih enak, masih banyak uang, masih
bisa liburan kesana kemari. Sekarang, apa ini Natal, usaha tinggal satusatunya yang
ada di Aek Rangat itupun sepi karena Coron. Eee… tahe, ini adalah Natal paling
buruk!

5. Orangtua : (Datang ke depan sambil mendekati Anak Sekolah Minggu)


Pusing… Pusing… Pusing kepala kalau sudah tiba Natal. Sedikit-sedikit uang.
Sebentar-sebentar hepeng. Beli bajulah, beli sepatu lah, semuanya ingin yang
baru. Bisa-bisa aku pun ikut dijual, bagaimana tidak pusing, anakku ada delapan.
Kalau sudah natal begini kepala jadi pusing

6. Pedagang : (Sambil membawa baju-baju sebagai barang dagangan)


Wah kan bagus itu buat kami. Hati senang kalau hari Natal telah tiba, barang-
barang dagangan habis semua, harganya pun bisa
kunaikkan agar aku dapat banyak untung. Kalau saja natal sebulan sekali
pastilah aku kaya raya. Terima kasih natal, kau telah buat aku banyak uang
walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung!
7. Karyawan perusahaan :
Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan capek kalau
kerja terus. Dengan adanya hari natal saya bisa bersenang-senang, bisa jalan-
jalan, bisa belanja-belanja, semuanya deh. Terbaiklah pokoknya hari Natal.

8. Polisi : (Datang ke depan gereja sambil meniup peluit)


Natal. ahh repot deh! Lalu lintas padat, macet. Kalau sudah begitu aku yang repot.
Kalau Hari Natal begini pasti capek, walaupun semuanya orang liburan saya harus
tetap kerja bukan hanya menjaga jalan, gereja juga harus dikawal supaya tidak
ada kerusuhan yang terjadi. Natal, Natal.

9. Pendeta : (Sambil membawa Alkitab)


Syalom saudara/iku hari Natal adalah sukacita, karena Yesus telah lahir ke dunia ini
untuk menyelamatkan kita manusia berdosa. Andaikan Natal tidak ada, andaikan Yesus
tidak lahir ke dunia ini, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kita. Oleh karena itu
saudara/iku biarlah kita bersukacita dan mengundang Yesus lahir di hati kita untuk
memberi kedamaian kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai