Anda di halaman 1dari 11

0

Dimodul ini Anda akan belajar jurus rahasia untuk melipatgandakan omzet
penjualan.
Nama ilmunya adalah Scale Up Jualan Online.

Inti dari ilmu ini adalah memperbanyak pembeli dengan cara :


1. Ubah Iklan Promosi : Menambah Jumlah orang yang merespon iklan
Anda
2. Ubah Teknik Closing : Membuat calon pembeli yang sudah tertarik
langsung jadi pembeli, dan
3. Ubah Cara Follow Up : Membuat prospek yang masih nunda-nunda
transfer segera transfer

Ya, jika bisa melakukan 3 hal barusan dibisnis Anda, maka insyaAllah
omzetnya akan naik drastis.
Gambarannya seperti ini

Sebelum pakai teknik Scale Up Jualan Online.


Harga produk : Rp. 200.000
Promosi ke 1.000 orang
Yang Tertarik : 5% (50 orang)
Yang Beli : 25 Orang
Yang di Follow Up : tidak ada
Omzet yang didapat = Rp. 200.000 x 25 = 5 Juta

Ilustrasi setelah pakai teknik Scale Up Jualan Online


Harga produk : Rp. 200.000
Promosi ke 1.000 orang
Yang Tertarik : naik jadi 20% (200 orang)
Yang Beli : Teknik closing di pertajam, transaksi naik jadi 120 Orang
Yang di Follow Up : Hasil dari follow up 30 orang
Omzet yang didapat = Rp. 200.000 x (120 + 30) = 30 Juta
Bisa naik sebesar 6 kali lipat.

Jadi intinya, dengan mengubah iklan, teknik closing dan cara follow up, itu
bisa meningkatkan omzet Anda. Enak kan?

1
Pertanyaannya, lantas bagaimana cara melakukan semua hal tersebut?

Kami akan ajarkan satu persatu ya.

Strategi Pertama - Tambah Jumlah yang Respon Iklan


Seperti yang sudah kami ajarkan dimateri-materi sebelumnya, kalau iklan
itu ibarat cara pendekatan ke target pasar.
Jadi kalau target pasar belum mau beli produk kita, maka yang diubah
adalah cara pendekatannya.

Nah kalau Anda menguasai ilmu copywriting atau ilmu nulis iklan, maka
Anda akan tau banyak teknik untuk memperbagus iklan promosi.
Khusus di modul ini, kami akan ajarkan 2 teknik ampuh yang bisa bikin orang
merespon iklan Anda.

2 Teknik itu adalah :


1. Iklan Story, dan
2. Iklan Social Proof

Iklan Story artinya adalah iklan yang bercerita. Pada dasarnya cerita bisa
mempengaruhi orang lain. Karena itu, salah satu cara untuk membuat
orang merespon iklan Anda adalah dengan bercerita.

Dan untuk membuat Iklan Story ini, Anda bisa coba Contekan iklan ini

---------------------------------------------------------
Cara (tokoh) (Pengalaman)

Cerita dikit ya pengalaman (Tokoh)

Jadi (Cerita yang bisa mempengaruhi target pasar)

Tapi itu semua berubah, semenjak (Menggunakan produk)

Gara-gara itu, (Tokoh) jadi (Perasaan yang dirasakan setelah pakai produk)

2
Karena (Manfaat produk)
(Testimoni Tokoh).

Memang sih,
Awalnya sih (Tokoh) sempat ragu gitu.
Tapi setelah (Kalimat yang bisa mengkikis keraguan)

Nah, (Batasan)
Karena itu, (Sugesti) bisa (Arahan Action) ya
---------------------------------------------------------

Kalau contekan tersebut digunakan, iklannya jadi seperti ini

Cara Saya merawat Gigi yang bisa ditiru

Cerita dikit ya pengalamanku

Jadi aku suka banget ngopi, ngeteh, minum coklat.


Alhasil gigi bisa kuning, berkarang dan berlubang.

Jadi khawatir, kalau gigi berlubang nanti nafas bakal jadi bau.
Apalagi kalau sudah sakit gigi.
Sakitnya itu loh.

Kadang sebel juga, udah gosok gigi ehh baru beberapa jam, kondisi
mulut udah gak seger.

Nah buat jaga kesegarannya, aku rutin basahi mulut deh.


Ya minum air putih gitu.

Tapi itu semua berubah, semenjak aku pakai pasta gigi Dental Flawless.

.....
Gara-gara itu, aku jadi gak khawatir lagi.

3
.....
Gara-gara itu, aku jadi gak khawatir lagi.

Karena ini bakal mengatasi semua masalah gigi dan mulut.


Aku sudah pakai 8 bulan, dan memang sudah terbukti manfaatnya.

Memang sih,
Awalnya sih aku sempat ragu gitu.
Tapi setelah tau harganya cuma Rp. 70ribu doang ya gak ada salahnya
sih dicoba, hehe.

Nah, kebetulan pasta gigi ini ada promo spesial sampai 2 hari kedepan
Karena itu, yang mau coba bisa langsung balas chat aja ya

Nah itulah contoh iklan Story. Sekarang kita bahas iklan yang kedua.
Iklan Social Proof artinya adalah iklan yang berisi bukti sosial. Ya, kalau ada
buktinya, maka calon pembeli akan lebih percaya. Dan ketika mereka
percaya, maka mereka akan semakin yakin untuk merespon iklan Anda.

Untuk membuat iklan Social Proof ini, Anda bisa gunakan contekan berikut

---------------------------------------------------------
Bagaimana (impian target pasar) tanpa (Hambatan)

Mungkin Anda pernah atau sedang merasakan ini


(Hal-hal yang buat Market setuju)

Ya, (Hal yang membuat Market Gelisah)

Karena itu, bagi yang (Impian Market) solusinya (Nama Produk)

(Penjelasan produk yang mengusir kegelisahan Market)

Dengar saja kata mereka yang sudah pakai.

4
(Testimoni)

Mau juga (Impian)?

(Arahan Action)
---------------------------------------------------------

Kalau contekan tersebut digunakan, iklannya jadi seperti ini

Bagaimana turun 5 kg dalam sebulan tanpa diet ketat

Mungkin Anda pernah atau sedang merasakan ini


- Berat badan diatas rata-rata sehingga sulit aktivitas
- Mudah naik beratnya, tapi susah nuruninnya
- Mau diet tapi gak tau cara benarnya

Ya, kelebihan berat badan tuh emang gak enak.


Susah cari pakaian yang pas, rentan sakit, dan otomatis jadi gak pede.

Karena itu, bagi yang ingin punya berat badan ideal,solusinya Body Slim

Ini rahasia banyak orang turun berat badan dengan mudah dan cepat
Pil ini bisa menurunkan berat badan sampai 5 kg dalam 1 bulan lho
Jadi sekarang bisa punya berat badan ideal dan gak khawatir
kegendutan.

Dengar saja kata mereka yangsudah pakai.

"Saya kaget, padahal pola makan Saya sama, tapi bulan ini berat badan
turun 7 kilo" -Pak Arif

.....

5
.....

"Sebenarnya sudah pasrah sama berat badan setelah melahirkan,


sampai akhirnya ketemu Body Slim. Cuma konsumsi ini tiap hari,
sekarang baju-bajuyang dulu muat lagi lho" -Ibu Lina

"Ini rahasiaku, pil Body Slim membantu jaga berat badan selama
berkarir jadi model" -Kak Tari

Mau juga turun berat badannya?

Untuk info lengkap bisa langsung klik (link)

Jadi begitu ya cara menambah jumlah orang yang tertarik dengan


penawaran Anda. Bisa dengan Iklan Story atau Iklan Social Proof.
Silahkan coba tips barusan karena Semakin banyak yang tertarik, itu sama
artinya dengan semakin banyak yang akan membeli produk Anda.

Strategi Kedua - Tambah Jumlah yang Langsung Transaksi


Sekarang kita bahas strategi yang kedua, yaitu membuat orang-orang yang
sudah tertarik langsung beli.

Nah agar bisa begitu, Anda bisa gunakan yang namanya Teknik Closing
Komitmen.

Intinya minta calon pembeli melakukan sesuatu yang mudah, sebelum


mengarahkan mereka untuk transfer. Salah satunya adalah dengan
membuat mereka mengisi data dulu.

Jadi disadari atau tidak, calon pembeli lebih mudah diarahkan untuk
transfer, kalau sebelumnya melakukan komitmen kecil terlebih dahulu
seperti isi data, hehe.

6
Nah cara melakukan teknik closing komitmen seperti kalimat yang ada di
contoh ini

Baik Mas Dodi, silahkan isi data ini dulu ya sebelum lanjut ke prosedur
berikutnya.

Nama :
Alamat lengkap :
Nomor yang bisa dihubungi :

Boleh langsung diisi dan tolong jangan ketinggalan satu datapun ya,
karena data diatas untuk pengiriman produk. 😊

Kalau calon pembeli isi data, artinya kemungkinan besar mereka akan
beneran transfer, hehe.

Strategi Ketiga - Tambah Jumlah Pembeli Lewat Follow Up


Yang namanya jualan online, pasti ada aja calon pembeli yang nunda-nunda
transfer. Nah kalau ketemu yang seperti ini maka kita harus melakukan
follow up.
Dan supaya yang di follow up banyak yang transfer, maka Anda bisa
gunakan Teknik Follow Up Presuposisi + Urgensi.

Teknik apa ini?


Mudahnya, presuposisi itu adalah asumsi terselubung. Jadi, saat follow up
calon pembeli, asumsikan mereka pasti beli produknya.
Ya, chat aja calon pembeli seakan-akan mereka pasti bayar produknya,
hehe.

Nah untuk memasukan asumsi terselubung ini, Anda bisa gunakan kata-
kata sambung yang berkaitan dengan waktu. Contohnya : sebelum,
sesudah, dan sejenisnya.

7
Sedangkan urgensi adalah memberikan penekanan bahwa ada batas waktu
transaksi agar mereka tidak nunda-nunda.

Jadi kalau digabung, teknik follow up presuposisi urgensi adalah Teknik


Follow Up yang mempengaruhi calon pembeli untuk segera transfer tanpa
nunda-nunda. Nah contoh-contoh Follow Up Presuposisi Urgensi seperti ini

Contoh 1
Selamat pagi mas Adi.🙂
Hari ini batas waktu terakhir promo spesial ya.
Jadi untuk orderan jaket bomber yang kemarin.
Setelah transfer, bisa langsung chat kesini ya.

Kalimatnya mengarahkan untuk chat, padahal secara gak langsung juga


mengarahkan calon pembeli untuk transfer, hehe.

Contoh 2
Siang Pak Budi.
Jam 4 sore kami tutup ya promonya.
Jadi pas transfer nanti, jangan lupa difoto ya bukti transaksinya.
Terimakasih ya pak. 🙂

Mengingatkan foto transaksi, sekaligus mengasumsikan calon pembeli akan


segera transfer.

Contoh 3
Mba Eka, pihak ekspedisi akan ambil pesanannya nanti sore ya.
Untuk orderan yang kemarin, Mba Eka rencananya mau transfer pagi
atau siang ini? 😊

Gak penting kapan transfernya, yang penting transfer, hehe.

8
Jadi itulah cara follow up presuposisi urgensi. Intinya, jangan beri celah
calon pembeli untuk membatalkan pesanannya. Sip? Hehe.

Nah sekarang silahkan praktikan ilmu dari modul ini ke bisnis Anda.
Kuncinya kalau mau omzetnya naik drasti dengan ilmu di modul ini adalah
Anda cukup melakukan :
▪ Bikin yang respon iklan makin banyak
▪ Bikin yang tertarik langsung jadi pembeli, dan
▪ Bikin yang nunda-nunda langsung transfer dengan follow up

Semua caranya ada dimodul ini, dan jika ada pertanyaan, jangan sungkan untuk
menghubungi kontak kami ya.
Selamat praktik.

9
10

Anda mungkin juga menyukai