Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SINGKAT HASIL MONITORING DAN EVALUASI KURIKULUM

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER SENI BUDAYA


DI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Program pembinaan ekstrakurikuler bidang seni budaya merupakan implementasi tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Keberhasilan penyelenggaraan dalam
kegiatan ekstrakurikuler selain dari unsur pelaksana di sekolah juga ada hubungannya dengan dukungan
kebijakan dan tata kelola dari Dinas Pendidikan Aceh.

DATA HASIL PEMANTAUAN DAN ANALISIS TEMUANNYA

Tabel 1
Perencanaan dan Pelaksanaan Program Pembinaan Ekstrakurikuler
Seni Budaya di SMAN 3 Banda Aceh

No Pernyataan %
1. Memiliki perencanaan program pengembangan kegiatan 90.00
ekstrakurikuler seni budaya
2. Telah melakukan sosialisasi rencana pengembangan 97.00
kegiatan ekstrakurikuler seni budaya
3. Memiliki anggaran untuk pengembangan kegiatan 75.50
ekstrakurikuler seni budaya
4 Memiliki rencana pengembangan kegiatan 75.00
ekstrakurikuler seni budaya
5 Telah melakukan kegiatan pengembangan 80.00
ekstrakurikuler seni budaya
6 Menyusun laporan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler 75.00
Seni budaya
7 Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan 80.00
ekstrakurikuler seni budaya
Rata-rata 81.78

Tabel 1 menunjukkan bahwa gambaran rata-rata yang berkaitan dengan perencanaan dan
pelaksanaan program pembinaan ekstrakurikuler seni budaya pada SMA Negeri 3 Banda Aceh secara
akumulatif mencapai 97.00%. Sekolah telah memiliki kebijakan program (90.00%) dan rencana pembinaan
ekstrakurikuler seni budaya (75.00%). Sebagai tindak lanjut dari adanya program dan rencana pembinaan,
sekolah juga telah melakukan sosiasilasi dan implementasi program kepada warga sekolah dengan prosentase
97.00% . Untuk kelancaran kegiatan sekolah telah memiliki anggaran sebesar 75.50%, untuk
pengembangan kegiatan tersebut serta sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaran pembinaan
ekstrakurikuler seni budaya 80.00% sekolah telah menyusun laporan kegiatan dan 75.00 % telah
melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler seni budaya.

Jenis Ekstrakurikuler Seni Budaya Yang Telah Dilakukan Pembinaan di SMA Negeri 3 Banda Aceh
Jenis ekstrakurikuler Seni Budaya yang ada dan telah dilakukan pembinaan di SMA Negeri 3 Banda
Aceh terdiri dari bidang Pendidikan Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Berdasarkan hasil
pengumpulan dan analisis data maka diketahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni rupa
(75,50%), seni musik (75,00%), seni tari (80,00%), dan seni teater (70,50%) seperti disajikan pada Tabel 2.
Kondisi ini ada kaitannya dengan minat siswa dan ketersedian guru/pelatih ekstrakurikuler di SMA
Negeri 3 Banda Aceh.
Tabel 2
Jenis Program Ekstrakurikuler Seni Budaya
pada SMA Negeri 3 Banda Aceh

No Pernyatan %
1. Kegiatan ekstrakurikuler bidang seni rupa yang 75.50
dilaksanakan sekolah yang Bapak/Ibu
bina sudah ada
2. Kegiatan ekstrakurikuler bidang seni musik 75.00
yang dilaksanakan sekolah yang Bapak/Ibu
bina sudah ada
3. Kegiatan ekstrakurikuler bidang seni tari yang 80.00
dilaksanakan sekolah yang Bapak/Ibu
bina sudah ada
4. Kegiatan ekstrakurikuler bidang seni teater 70.50
yang dilaksanakan sekolah yang Bapak/Ibu
bina sudah ada

Tabel 2 diatas menunjukkan komposisi jenis program ekstrakurikuler seni budaya yang dipilih dan
dilaksanakan di sekolah. Jumlah peminat ekstrakurikuler pada empat bidang tersebut hampir sama. Namun
demikian, prosentase tertinggi pada ekstrakurikuler seni music, kemudian seni rupa dan seni tari, dan paling
rendah pada bidang seni teater. Tingginya jumlah peminat pada seni musik selain tersedianya SDM
juga ragam pilihan kegiatan ekstrakurikuler musih sangat banyak dibandingkan dengan tiga cabang seni
lainnya (Lihat dan bandingkan data pada Tabel, 4, Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7). Sementara rendahnya
pilihan pada seni teater ada hubungannya dengan masih terbatasnya guru atau pelatih yang menguasai bidang
ini sehingga perlu dilakukan pembinaaan secara terencana.

Tabel 3
Dasar Pengembangan Materi Program Ekstrakurikuler
Seni Budaya pada SMA Negeri 3 Banda Aceh

No Pernyataan %
1 Materi ekskul seni budaya dikembangkan 90.00
berdasarkan kebutuhan, minat dan bakat siswa
2 Materi ekskul seni budaya dikembangkan 80.00
berdasarkan kearifan budaya lokal
3 Materi ekskul seni budaya dikembangkan 75.25
berdasarkan potensi SDM setempat
4 Materi ekskul seni budaya dikembangkan 75.00
berdasarkan ketersediaan sumber daya alam
setempat
Data pada Tabel 3 menggambarkan pada kita bahwa yang mendasari pengembangan materi program
ekstrakurikuler seni budaya pada SMA Negeri 3 Banda Aceh berdasarkan beberapa aspek, di antaranya:
berdasarkan kebutuhan, minat dan bakat siswa (72,25%); materi ekstrakurikuler juga dikembangkan
berdasarkan nilai kearifan budaya lokal (80,00%); dikembangkan berdasarkan potensi SDM setempat
(75,25%); dan dikembangkan berdasarkan ketersediaan sumber daya alam setempat (75, 00%).

Tabel 4
Jenis Materi Ekstrakurikuler pada Bidang Seni Rupa

No Jenis Ekstrakurikuler Jumlah Persentase


1 Desain Poster 100.00
Jumlah 100.00

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang banyak dilaksanakan adalah
Desain Poster. Hal ini erat kaitnya dengan tuntutan yang ada pada lomba di ajang FLS2N yang secar rutin
digelar secara berjejang. Berdasarkan kajian faktual di lapangan masih terkendala dengan terbatasnya
guru/pelatih yang menguasai bidang seni rupa.

Tabel 5
Jenis Materi Ekstrakurikuler pada Bidang Seni Musik

No Jenis ekstrakurikuler Jumlah Persentase


1. Vokal Solo 30.00
2. Oubade 40.00
3. Gitar 15.00
4. Rapa’i 15.00
Jumlah 100.00

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada bidang seni vokal sangar beragam. Namun demikian dari
sejumlah jenis ekstrakurikuler pada bidang ini terlihat ekstrakurikuler oubade paling diminati oleh para
peserta (40,00%). Kemudian pada jenis vokal solo (30,00%), Gitar (15,00%) dan rapa’i (15,00%).
Tabel 6
Jenis Materi Ekstrakurikuler pada Bidang Seni Tari

NO JENIS JUMLAH PROSENTASE


EKSTRAKURIKULER
1. Tari Ratoh Jaroe 9 40.00
2. Tari Ranup Lampuan 5 25.00
3. Tari Kreasi 3 20.00
4. Rapa’i Geleng 9 25.00
Jumlah 39 100
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada bidang seni tari secara umum dikelompokan menjadi
seni tari tradisi dan kreasi. Berdasarkan data dari daftar isian terbatas, diketahui tari tari Rapa’i Geleng
25.00%, seperti pada tabel di atas tari Ratoh Jaroe 40.00 %. Selanjutnya Tari Ranup Lampuan 25.00% dan
Tari kreasi 20.00%.

Tabel 7
Jenis Materi Ekstrakurikuler pada Bidang Seni Teater

NO JENIS
JUMLAH PROSENTASE
EKSTRAKURIKULER
1. Monolog/Baca Puisi 25
2. Story telling 30
3. Film pendek 20
4. Musikalisasi Puisi 25
Jumlah 100

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada bidang seni teater secara umum didominasi oleh story
telling (30%), monolog/baca puisi (30%), film pendek (20%) dan musikalisasi puisi (25 %).

Gambaran Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Budaya di
Sekolah
Keberhasilan program kegiatan ekstrakurikuler seni budaya yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 3
Banda Aceh tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat di lapangan. Beberapa faktor pendukung
yang teridentifikasi berasal dari stakeholder (disdik, pengawas, kepala sekolah guru, siswa, pelatih, dan
masyarakat). Sementara faktor penghambat pada umumnya berasal dari kurang fasilitas (sarana)
pelaksanaan ekstrakurikuler pada msing-masing bidang seni budaya (Tabel 8).

Tabel 8
Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler Seni
Budaya pada SMA Negeri 3 Banda Aceh
No Pernyataan %
1. Pelaksanaan pembinaan eskul seni budaya didukung 100.00
oleh kepala sekolah
2. Pelaksanaan pembinaan eskul seni budaya didukung 100.00
oleh waka kesiswaan
3. Pelaksanaan pembinaan eskul seni budaya didukung 90.00
oleh guru/wali kelas
4. Pelaksanaan pembinaan eskul seni budaya didukung 80.00
oleh orang tua siswa
5. Pelaksanaan pembinaan eskul seni budaya didukung 80.00
oleh seniman/masyarakat terkait
Rata-rata 90.00

Menurut Tabel 8, dukungan penyelenggaraa kegiatan ekstrakurikuler seni budaya berasal dari
dukungan kepala sekolah (100.00%), waka kesiswaan (100.00%), guru/wali kelas (90.00%), orang tua siswa
(80.00%), dan dari seniman/masyarakat (80.00%). Kondisi ini tentunya perlu dipertahankan bahkan untuk
ditingatkan (90,00%). Peran guru/wali kelas dalam pembelajaran ekstrkurikuler memegang peran penting
karena guru lebih mengetauhi potensi yang dimiliki peserta didiknya. Selain itu, kontibusi para waka
kesiswaan juga akan mewarnai kemajuan pelaksanaan program ini sehingga dapat memobilisasi guru dan
para siswa serta stakeholder lainnya guna meningkatkan prestasi dalam bidang seni budaya.

Tabel 10
Hambatan Pelaksanaan Ekstrakurikuler Seni Budaya
pada SMA Negeri 3

No Pernyataan %
1. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 05.00
kurangnya dukungan Disdik
2. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 00.00
kurangnya dukungan dari kepala sekolah
3. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 10.00
kurangnya dukungan guru/wali kelas
4. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 20.00
kurangnya dukungan dari orang tua siswa
5. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 60.00
kurangnya minat siswa
6. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 10.00
kurangnya biaya
7. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 60.00
kurangnya fasilitas pendukung
8. Pelaksanaan eskul seni budaya terkendala oleh 60.00
kurangnya sumber daya manusia (guru/seniman/pelatih)
yang kompeten
Rata-rata 27,56

Tabel 10 di atas menginformasikan kondisi nyata di lapangan terkait dengan beberapa hambatan yang
dihadapi dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni budaya. Faktor kekurangsediaan fasilitas, minat siswa dan
kurang SDM yang kompeten (60,00%) menjadi faktor yang dominan. Selain faktor itu, tingkat kepedulian
guru dan orang tua juga menjadi faktor yang menghambat dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni budaya.
Untuk mengatasi berbagai masalah di atas maka perlu ada upaya yang dilakukan oleh para pengawas
guna mengoptimalkan proses dan hasil program. Beberapa upaya konkret yang sudah dilakukan di antaranya:
perekrutan pelatih ekstrakurikuler seni budaya yang berasal dari masyarakat, mengembangkan program
pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia sebagai pelatih, dan Pelaksanaan program
pameran dan pertunjukan hasil karya siswa telah dilakukan di SMA Negeri 3 (Tabel 10).
Tabel 11.
Upaya yang Dilakukan dalam Menghadapi Hambatan Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler
Seni Budaya pada SMA Negeri 3 Banda Aceh

No Pernyataan %
1. Bapak/ibu telah melakukan perekrutan dan pemanfaatan 80.00
SDM yang kompeten (guru/seniman/pelatih)
dalam pengembangan eskul seni budaya
2. Bapak/Ibu telah mengembangkan program pelatihan SDM 20.00
untuk mengembangkan eskul seni budaya di sekolah
3. Pelaksanaan program pameran dan pertunjukan hasil karya 60.00
siswa telah dilakukan di sekolah

Berdasarkan Tabel 11, upaya perekrutan dan pemanfaatan SDM yang kompeten untuk digunakan
dalam pembinaan eksrtakurikuler baru mencapai 80,00%. namun untuk program pelatihan SDM yang
dilakukan pada tingkat sekolah atau gusus baru 20,00%, jadi masih perlu ada peningkatan. Sementara itu,
kegiatan pameran dan pertunjukan untuk memperlihatkan hasil pembinaan baru 60.00%.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PERBAIKANNYA


Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa SMA
Negeri 3 Banda Aceh telah memiliki kebijakan untuk mengimplementasikan pembinaan ekstrakurikuler
seni budaya 80.25 %. Jenis ekstrakurikuler seni budaya yang telah dilakukan pembinaan di SMA Negeri
3 Banda Aceh di antaranya pada bidang seni rupa 75,50 %, Seni Musik (75,00 %), Seni tari (80,00%), dan
seni teater (70,50%). Pembinaan ekstrakurikuler seni budaya dikembangkan dengan memperhatikan
kebutuhan siswa, memperkuat nilai-nilai budaya lokal, dikembangkan berdasarkan ketersediaan SDM serta
SDA. Pelaksanaan pembinaaan ekstrakurikuler sudah mendapat dukungan 90,00 % dari stakeholder. Selain
itu, pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler sei budaya di sekolah menghadapi hambatan 27.56% yang
berasal dari kebijakan kepala sekolah, guru, orang tua, minat siswa,biaya, fasilitas dan ketersdiaan SDM

Anda mungkin juga menyukai