DIAJUKAN OLEH
Provinsi : Lampung
Tahun : 2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan pada Allah SWT atas Rahmad,
taufiq dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan Proposal Ruang Kelas Baru
(RKB) SDN 2 Bandar Agung Kec. Terusan Nunyai Kab. Lampung Tengah
Tahun Anggaran 2023. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Yth.
Bapak Sekjend Kemdikbud di Jakarta, yang telah berkenan memberikan
informasi dan petunjuk tentang kegiatan Alokasi Dana Bantuan Ruang Kelas
Baru (RKB). Proposal ini kami susun dengan sangat sederhana, mudah-
mudahan semua pihak dapat membantu kelancaran proses dari awal hingga
akhir dalam rangka untuk memenuhi standar sarana dan prasarana sekolah
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Demikian proposal ini kami susun, dan besar harapan kami untuk dapat
dikabulkan, atas kebijaksanaannya kami ucapkan terima kasih.
AHMAD NASIKUN, S. Pd
Nip.19930715 202012 1 007
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SATUAN PENDIDIKAN SD NEGERI 2 BANDAR AGUNG
NPSN :10802648 NSS : 101120213433
Alamat :Jl. Empat Lima, Kampung Bandar Agung Kec. Terusan Nunyai, Kab. Lampung Tengah Kode Pos 34167
Email : sdn2bandaragung@yahoo.com
Nomor : 420/017/C.14/D.a.VI.01/2013
Lampiran : 1 bendel
Perihal : Permohonan Bantuan Ruang Kelas Baru
Kepada
Yth : Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
C.q Kabid Sarana dan Prasarana
di –
Gunung Sugih
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bersama ini kami sampaikan 1 (berkas) proposal permohonan Bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk SDN 2
Bandar Agung Kec. Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2023, sebagaimana
terlampir.
Oleh karena kebutuhan yang sangat mendesak bagi sekolah kami, untuk itu maka kami mengajukan
permohonan ini, kiranya bapak dapat mengabulkan permohonan kami demi terwujudnya kegiatan belajar yang
tertib dan nyaman.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian bapak kami haturkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
AHMAD NSIKUN, S. Pd
NIP.19930715 202012 1 007
PROPOSAL PENGADAAN RUANG KELAS BARU (RKB)
A. Latar Belakang
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan “me”
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan
pembinaan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan Pengertian
“Pendidikan” ialah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232).
Pendidikan dasar diselenggarakan dengan memberikan pendidikan yang
meliputi antara lain menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, pembangunan watak dan kepribadian serta pemberian
pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidkan dasar pada hakekatnya
merupakan pendidikan yang memberikan kesanggupan kepada peserta didik
bagi perkembangan kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap warga negara harus diberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk memperoleh pendidikan dasar. Program pendidikan
dapat disampaikan melalui sekolah termasuk pendidikan luar biasa dan
pendidikan di luar sekolah. Selanjutnya pendidikan dasar juga mempersiapkan
peserta didik untuk dapat mengikuti pendidikan menengah.
Kita patut berbangga karena bangsa Indonesia telah menuangkang
Program Wajib Belajar Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1984 dan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun 1994. Program Wajib Belajar
tersebut di samping telah memperluas kesempatan untuk belajar di SD dan
SLTP, juga telah mendorong perluasan kesempatan belajar pada jenjang-
jenjang yang lebih tinggi.
Anggaran pendidikan mengalir dari pusat ke daerah menelusuri saluran
birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-masing menginginkan
bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling operasional
telah menyusut. Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh
dana pendidikan sebenarnya dipakai untuk hal-hal yang sama sekali tidak
berhubungan dengan proses pembelajaran di level yang paling operasional,
yaitu sekolah. Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari
kumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni
tujuan pendidikan, dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber
daya, di samping yang ada di luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu.
Agar kerja sama itu berjalan dengan baik, maka perlu ada aturan.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga kependidikan,
dana, prasarana dan sarana, dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor
tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu padagilirannya akan
menghasilkan lulusan yang bermutu pula. Prasarana dan sarana diibaratkan
sebagi motor penggerak yang dapat berjalan dengan kecepatan sesuai dengan
keinginan oleh penggeraknya. Begitu pula dengan pendidikan, sarana dan
prasarana sangat penting karena dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan
dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu
sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan
terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang cukup canggih. Manajemen prasarana dan sarana sangat diperlukan dalam
menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang pembangunan
nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual
yang jelas agar dalam implementasinya tidak salah arah. Bagi guru pemahaman
tentang pengelolaan prasarana dan sarana akan membantu memperluas
wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan,
menggunakan, dan mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga
prasarana dan sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Prasarana dan sarana memegang peranan penting dalam menunjang
pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah
memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai
dengan kemampuan lembaga pendidikan/sekolah masing-masing termasuk
dalam pengembangan prasarana dan sarana. Dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan secara maksimal maka diperlukan proses pembelajaran yang
kondusif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran secara optimal.
Salah satu komponen penting yang menjadikan proses pembelajaran menjadi
lancar dan kondusif adalah tersedianya sarana pembelajaran yang memadai.
Sarana pembelajaran merupakan sarana yang sangat diperlukan untuk
menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa. Keberadaannya
membawa dampak yang lebih luas seperti, rasa aman, rasa memiliki,
ketenangan dan hal-hal positif lainnya.
SD NEGERI 2 BANDAR AGUNG sebagai salah satu sekolah dasar
yang sangat merasakan betapa pentingnya keberadaan sarana pembelajaran
kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran.
Sekolah yang memiliki siswa 471 orang yang terbagi dalam 18 kelas
(rombongan belajar) dan 8 orang guru PNS, 7 orang guru P3K dan 13 orang
guru tidak tetap (GTT), saat ini sekolah hanya memiliki 15 ruang yang dapat
dipakai untuk pembelajaran. Permasalahannya yaitu ada tiga rombongan
belajar yang belum mendapatkan ruang kelas sehingga siswa harus bergantian
dengan kelas lain untuk melaksanakan proses pembelajaran yang
mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan secara maksimal.
Kiranya tidaklah berlebihan jika kami mengutip 55 Ayat (4) Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Pasal tersebut menegaskan bahwa
”Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis,
subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah
dan/atau pemerintah daerah.”
Bertolak dari pemikiran di atas maka SD NEGERI 2 BANDAR AGUNG
menganggap bahwa pengadaan sarana pembelajaran adalah hal yang sangat
penting dan mendesak untuk diwujudkan. Untuk itulah kami mengajukan
PROPOSAL PENGADAAN RUANG KELAS BARU (RKB) untuk
peningkatan kualitas anak didik kita dan terciptanya suasana belajar yang
kondusif dan proses administrasi yang lancar.
C. Rencana RKB
No Nama Jumlah
1 Ruang kelas 3 ruang kelas
2 Meja/Kursi Guru 3 Stel
3 Meja/Kursi Siswa 120 Stel
D. PENUTUP
Akhirnya kami berharap bahwa proposal ini mendapat persetujuan dan
diberikan bantuan sehingga pelaksanaan pembelajaran dan proses adminstrasi
sekolah dapat terlaksana dengan baik serta dapat terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif dan tercapainya tujuan pendidikan secara
maksimal, Amien.
AHMAD NASIKUN
NIP.19930715 202012 1 007
Mengetahui,
Pengawas Sekolah Dasar
Kecamatan Terusan Nunyai
SRI SAPTANTI, S. Pd
NIP 19630812 198303 2 001
LAMPIRAN
PROFIL SEKOLAH
Gr.Kelas 1
6 9 10 - 3 25 18 15
RKB 3 ruang
Ahmad Nasikun, S. Pd
NIP.199307152020121007
LOKASI LAHAN UNTUK USULAN RUANG KELAS