Anda di halaman 1dari 9

PENGETAHUAN GIZI BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN

BUAH PADA REMAJA

Oleh :
Fitriyani Arbie
e-mail: sanafiar@gmail.com

ABSTRAK

Konsumsi sayur dan buah sangat Siswa SMP Negeri Widyakrama


penting dalam pola makan seimbang. Kabupaten Gorontalo.
Hal ini disebabkan sayur dan buah Metode penelitian yang digunakan
mengandung vitamin dan mineral, serat survey analitik dengan rancangan survey
makanan, dan zat-zat phytochemical cross sectional. Populasi juga merupakan
yang diperlukan tubuh, tanpa vitamin sampel yaitu sebanyak 90 orang
dan mineral, proses pemanfaatan zat gizi siswa.Variabel bebas yaitu pengetahuan
yang dikonsumsi tidak dapat optimal. dan variabel terikat yaitu konsumsi sayur
Tanpa serat makanan, buang air dan buah pada siswa.Pengumpulan data
besar tidak lancer. Vitamin utama dalam dilakukan dengan menggunakan
sayur dan buah yang sukar digantikan kuesioner dan lembar FFQ.Analisis data
oleh makanan lain adalah vitamin C, menggunakan “Chi square(X2)”.
asam folat, dan golongan karoten, Kesimpulan penelitian ini adalah
terutama betakaroten yang akan bekerja terdapat hubungan pengetahuan dengan
sebagai antioksidan konsumsi sayur dan buah pada Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk SMP Negeri Widyakrama Kabupaten
mengetahui hubungan Pengetahuan Gorontalo Tahun 2015.
dengan Konsumsi Sayur dan Buah pada

Kata kunci : Pengetahuan, konsumsi, sayur, buah

Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015 23


NUTRITION KNOWLEDGE HAS CORRELATION WITH VEGETABLE AND
FRUIT CONSUMPTIONS IN TEENAGERS

By :
Fitriyani Arbie
e-mail: sanafiar@gmail.com

ABSTRACT

Vegetable and fruit in students of Widyakrama junior high


consumptions are very important in school of Gorontalo District.
balanced diet. This is because both Research method was analitic
vegetables and fruits contain vitamins, survey with cross sectional design. The
minerals, fiber and phytochemical entire population was used as research
compounds needed by our body. sample (90 students). Independent
Without vitamins and minerals, the variable was knowledge whereas
nutrition usage cannot be optimised. dependent variable was vegetable and
The absence of viber can cause toilet fruit consumptions. The data was
problems such as constipation. collected by using questionnaire and
The remarkable vitamin FFQ sheets. It then was analysed by
contained in vegetables and fruits that using Chi square test (X2).
cannot be replaced by other foods is Conclusion: there is significant
vitamin C, folic acid, carotenoid, correlations between knowledge and
particularly betacarotenoid which has vegetables and fruit consumptions in
function as anti oxidant factors. students in junior high school
This research aims to explore Widyakrama junior high school of
the relationship between knowledge Gorontalo District in 2015.
and vegetable and fruit consumptions
Keywords: knowledge, consumptions, vegetables, fruits.

PENDAHULUAN Konsumsi sayur dan buah sangat


penting dalam pola makan seimbang. Hal

24 Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015


ini disebabkan sayur dan buah rendah yaitu sebesar 182 gram per anak
mengandung vitamin dan mineral, serat per hari (Lock, 2006).
makanan, dan zat-zat phytochemical yang Di Indonesia, konsumsi sayur dan
diperlukan tubuh, tanpa vitamin dan buah sangatlah kurang, yaitu dipengaruhi
mineral, proses pemanfaatan zat gizi yang oleh pengetahuan yang baik tentang sayur
dikonsumsi tidak dapat optimal. Tanpa dan buah serta pengetahuan tentang
serat makanan, buang air besar tidak manfaat sayur dan buah. Hal ini
lancer. Vitamin utama dalam sayur dan ditunjukkan oleh penelitian Farisa (2012)
buah yang sukar digantikan oleh makanan didapatkan bahwa konsumsi sayur dan
lain adalah vitamin C, asam folat, dan buah baik pada responden dengan
golongan karoten, terutama betakaroten pengetahuan yang baik yaitu
yang akan bekerja sebagai antioksidan persentasenya sebesar 54,5 %, sedangkan
(Sekarindah, 2006). untuk responden dengan pengetahuan
Menurut The World Health Report yang kurang baik mengenai sayur dan
bahwa kurangnya konsumsi sayur dan buah konsumsinya pun kurang baik yatu
buah dapat menyebabkan kanker sebesar 42 %.
gastrointestinal sebesar 19 %, penyakit Sayur dan buah memberi
jantung iskemik sebanyak 31 % dan kontribusi terhadap pemenuhan zat gizi
penyebab stroke sebesar 11 % di seluruh yang penting bagi tubuh
dunia. Sekitar 2,7 juta (4,9 %) kematian manusia.Mengonsumsi sayur dan buah
yang disebabkan oleh kurangnya dapat menurunkan risiko penyakit kronis
konsumsi sayur dan buah (WHO, 2002). dan juga dapat membantu mengatur berat
Rata-rata konsumsi sayur dan buah badan.Banyak negara yang telah
pada anak usia 5-14 tahun di seluruh mengadopsi rekomendasi dari WHO
dunia adalah 265 gram per anak per hari, untuk mengonsumsi 400 g sayur dan
padahal WHO merekomendasikan buah.Dietary Guidelines
konsumsi sayur dan buah adalah 400 gram merekomendasikan untuk mengonsumsi 5
(5 porsi) per hari untuk semua kelompok porsi sayur dan buah setiap harinya
usia. Di Asia, terutama Asia Tenggara (Agudo, 2005).
rata-rata konsumsi sayur dan buah pada Pada studi yang dilakukan di 5
anak usia 5-14 tahun juga masih sangat negara di Asia Tenggara yaitu India,
Indonesia, Myanmar, Sri Lanka dan

Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015 25


Thailand dinyatakan bahwa prevalensi Gorontalo kurangnya konsumsi sayur dan
kurangnya konsumsi sayur dan buah pada buah sejumlah 83,5 % pada penelitian
anak usia 13-15 tahun yaitu sebesar 75,2% tahun 2007 (Balitbangkes, 2009) dan pada
di Indonesia yang didahului oleh India tahun 2013, penduduk Provinsi Gorontalo
sebesar 85,1%, Myanmar sebesar 83,3%, yang kurang mengonsumsi sayur dan buah
dan Sri Lanka sebesar 77,1% (Peltzer, sejumlah 92,5 % (Balitbangkes, 2013).
2012). Penduduk Kabupaten Gorontalo yang
Menurut hasil penelitian tahun 2007 berusia 10 tahun ke atas yang kurang
di Indonesia konsumsi sayur dan buah mengonsumsi sayur dan buah sejumlah
masih sangatlah kurang. Penduduk 10 74,5 % padahal seharusnya suluruh warga
tahun ke atas yang kurangmengonsumsi di provinsi Gorontalo mengonsumsi sayur
sayur dan buah sejumlah 93,6 % dan dan buah setiap harinya, karena dapat
untuk kelompok umur 10-14 tahun mencegah terjadinya berbagai penyakit
prevalensinya sebesar 93,6% degeneratif di kemudian hari
(Balitbangkes, 2008). Untuk Provinsi (Balitbangkes, 2009).

METODE Variabel Pengetahuan merupakan


Penelitian ini menggunakan jenis hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
penelitian survey analitik, dengan orang melakukan penginderaan terhadap
pendekatan cross sectional. Penelitian suatu objek tertentu. Dalam hal ini
dilakukan di SMP Negeri Widyakrama pengetahuan tentang sayur dan buah
Kabupaten Gorontalo pada bulan Mei meliputi definisi sayur dan buah, manfaat
sampai Juni 2015. Dalam penelitian ini sayur dan buah serta pengetahuan
variabel independen (bebas) adalah mengenai anjuran konsumsi sayur dan
pengetahuan dan variabel dependen buah. Variabel pengetahuan dikategorikan
(terikat) adalah konsumsi sayur dan buah. baik jika skor jawaban responden >56%
Populasi DAN subjek dalam penelitian ini dan kurang baik jika <56%. Jumlah
adalah seluruh siswa SMP Negeri konsumsi sayur dan buah diperoleh
Widyakrama kelas VII dan VIII yang berdasarkan hasil recall konsumsi
berjumlah 90 siswa yang tediri dari kelas menggunakan form Food Frequency
VII sebanyak 45 siswa dan kelas VIII Questionaire (FFQ). Konsumsi sayur dan
sebanyak 45 siswa. buah didefinisikan baik jika konsumsi

26 Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015


sayur dan buah >400g perhari dan (variabel terikat) dengan melihat
konsumsi kurang jika konsumsi sayur dan frekuensinya. Analisis bivariatdilakukan
buah <400g per hari. dengan mencari hubungan pengetahuan
Analisis data secara univariat dan konsumsi sayur dan buah
dilakukan untuk menjelaskan atau menggunakan analisis Chi Kuadrat (X2).
mendeskripsikan karakteristik tiap Interpretasi dilakukan pada tingkat
variabel. yaitu pengetahuan (variabel kemaknaan p=0,05 dan confidence
bebas) dan konsumsi sayur dan buah interval (CI) 95%.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Siswa berdasarkan Jenis Kelamin di SMP Negeri
Widyakrama Kabupaten Gorontalo Tahun 2015
Karakteristik Jumlah Persentase
Jenis Kelamin (n=90)
Laki-laki 35 38,9
Perempuan 55 61,1

Usia (n=90)
11 2 2,2
12 16 17,8
13 47 52,2
14 21 23,3
15 4 4,4
Pengetahuan (n=90)
Baik 5 5,6
Kurang Baik 85 94,4

Konsumsi sayur & buah


Baik 18 20,0
Kurang 72 80,0
Sebagian besar responden sejumlah 55 responden (61,1%). Usia
penelitian adalah remaja perempuan yaitu responden tertua 15 tahun dan termuda 11

Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015 27


tahun. Frekuensi usia 13 tahun merupakan Di Amerika Serrikat, sebagian remaja
frekuensi usia tertinggi diantara tidak memperoleh kalsium sebanyak yang
responden. Data hasil penelitian dianjurkan oleh RDA 18%. Remaja tidak
menunjukkan bahwa 94,4% (85 setiap hari ,akansayur dan buah,
responden) memiliki pengetahuan kurang sementara kudapan asin dan manis (70%)
baik mengenai konsumsi sayur dan buah. dimakan beberapa kali (sepertiga dari
Adapun tingkat konsumsi sayur dan buah mereka) setiap hari (Arisman, 2008).
diketahui bahwa 72 responden (80,0%) Konsumsi sayur dan buah sangat penting
memiliki konsumsi sayur dan buah yang dalam pola makan seimbang. Hal ini
kurang baik. disebabkan sayur dan buah mengandung
vitamin dan mineral, serat makanan, dan
Meski asupan asupan kalori dan zat-zat phytochemical yang diperlukan
protein sudah tercukupi pada masa remaja, tubuh.
elemen lain seperti besi, kalsium dan
beberapa vitamin ternyata masih kurang.

Tabel 2
Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Sayur dan Buahdi SMP Negeri
Widyakrama Kabupaten Gorontalo Tahun 2015

Konsumsi Sayur dan Buah Jumlah


Pengetahuan Baik Kurang p-value
% % n %
(n) (n)
Baik 3 60,0 2 40,0 5 100,0 0,028
Kurang 16 18,8 69 81,2 85 100,0
Total 19 21,1 71 78,9 90 100,0

Berdasarkan tabel 2 hasil analisis berpengetahuan kurang dan memiliki


hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan konsumsi sayur dan buah yang
konsumsi sayur dan buah pada siswa SMP kurang yaitu sebanyak 69 orang (81,2%)
Negeri Widyakrama tahun 2015 dari jumlah keseluruhan responden yang
menunjukan bahwa responden yang

28 Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015


kurang konsumsi sayur dan buah yaitu 2015, karena berdasarkan tabel 9 dapat
sebanyak 85 orang (94,4%). dilihat bahwa konsumsi sayur dan buah
Menurut Notoadmodjo (2012) yang kurang, lebih banyak pada responden
bahwa Pengetahuan atau ranah kognitif yang memiliki pengetahuan yang kurang
merupakan domain yang sangat penting juga yaitu sebanyak 69 orang (81,2%).
dalam membentuk tindakan seseorang Menurut hasil penelitian peneliti masih
(overt behavior), maka dapat dikatakan banyak responden yang belum
dengan berpengatahuan baik tentang sayur mengonsumsi sayur dan buah sesuai
dan buah maka konsumsinya juga akan anjuran WHO.
baik. Karena menurut WHO konsumsi
Adapun hasil penelitian yang buah dan sayur yang dianjurkan 400 gram
serupa yaitu oleh Soraya Farisa (2012) di per hari per orang untuk mencegah
Depok mengatakan bahwa ada hubungan terjadinya penyakit kronis di masa
antara pengetahuan dengan konsumsi mendatang. Berdasarkan Dietary
sayur dan buah. Adapun menurut Gustiara Guidelines of America. Sayur dan buah
(2012) salah satu faktor yang memberi kontribusi terhadap pemenuhan
mempengaruhi konsumsi sayur dan buah zat gizi yang penting bagi tubuh manusia.
pada siswa adalahpengetahuan, karena Mengonsumsi sayur dan buah dapat
siswa yang konsumsi sayur dan buahnya menurunkan risiko penyakit kronis dan
baik memiliki pengetahuanyang baik juga dapat membantu mengatur berat
pula.Konsumsii sayur dan buah di ukur badan. Konsumsi sayur dan buah sangat
menggunakan formulir FFQ semi penting dalam pola makan seimbang. Hal
kuantitatif dimana jumlah dan ini disebabkan sayur dan buah
frekuesnsinya diperkirakan dan mengandung vitamin dan mineral, serat
dikonversikan dalam hari, hal tersebut makanan, dan zat-zat phytochemical yang
agar dapat mengetahui konsumsi diperlukan tubuh. Tanpa vitamin and
responden per hari. mineral, proses pemanfaatan zat gizi yang
Dari hasil yang di dapat sangat dikonsumsi tidak dapat optimal
jelas bahwa pengetahuan sangat (Sakarindah, 2008).
berhubungan dengan konsumsi sayur dan Buah-buahan dan sayuran merupakan
buah pada siswa SMP Negeri makanan yang mengandung hampir
Widyakrama Kabupaten Gorontalo tahun seluruh ascorbic acid (vitamin C) yang

Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015 29


diperlukan sekitar 94%. Di samping itu kalorinya rendah (Kurniasih, 2003). Buah-
juga menyediakan hampir seluruh vitamin buahan dan sayuran merupakan sepertiga
A; 20% zat besi, 19% riboflavin; 7% dari seluruh makanan yang
protein dalam semua makanan yang dipergunakan.Meskipun demikian, bahan
dikonsumsi selama satu tahun. Perlu makanan ini hanya menyediakan kurang
diingat bahwa buah-buahan dan sayuran dari sepersepuluh jumlah kalori yang
hanya menghasilkan kurang dari 1% dibutuhkan pada tingkat nasional. Hal ini
lemak yang dikonsumsi dalam makanan terutama sekali berlaku bagi sayur dan
manusia selama satu tahun.Sebenarnya, buahan segar yang tidak dicampur dengan
buah-buahan dan sayuran merupakan tambahan gula dan sagu (Kurniasih,
bahan bebas lemak, dan banyak sekali 2003).
mengandung air (80-95 %) sehingga nilai
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelian dapat untuk dapat meningkatkan konsumsi sayur
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dan buah maka dapat dilakukan dengan
pengetahuan dengan konsumsi sayur dan meningkatkan pengetahuan remaja dengan
buah pada siswa SMP. Saran yang dapat cara memberikan informasi mengenai
direkomendasikan dari penelitian ini yaitu manfaat sayur dan buah.

DAFTAR PUSTAKA
Agudo, 2005, Measuring Intake of Fruit Bahria & Triyanti, 2010, Faktor-Faktor
and Vegetables, yang Terkait dengan Konsumsi
(http://www.who.int/dietphysicalacti Buah Dan Sayur pada Remaja Di 4
vity/publications/f&v_intake_measu SMA Jakarta Barat.
rement.pdf) Diakses 8 Januari 2015. (http://download.portalgaruda.org/ar
ticle.php?article) Diakses 15 Maret
Almatsier, S, 2010, Prinsip Dasar Ilmu 2015.
Gizi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Balitbangkes, 2008, Laporan Hasil Riset
Kesehatan DasarIndonesia tahun
Arisman, 2008, Gizi dalam Daur 2007,
Kehidupan, Buku Kedokteran EGC, (http://www.litbang.depkes.go.id)
Jakarta. Diakses 7 januari 2015.
Aspuah, S, 2013, Kumpulan Kuesioner -------------, 2013, Laporan Hasil Riset
dan Instrumrn Penelitian Kesehatan DasarIndonesia tahun
Kesehatan, Nuha Medika, 2013,
Yogyakarta. (http://www.litbang.depkes.go.id)
Diakses 7 Januari 2015.

30 Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015


-------------, 2009, Laporan Hasil Riset Kurniasih, D, 2003, Buku Pengantar
Kesehatan DasarGorontalo tahun untuk Memilih dan Mengolah
2007, Buah dan Sayur Segar, Gema
(http://www.litbang.depkes.go.id) Utama, Jakarta Utara.
Diakses 7 Januari 2015.
Kurniasih dkk, 2010, Sehat dan Bugar
Farisa, S, 2012, Hubungan Sikap, Berkat Gizi Seimbang, Gramedia,
Pengetahuan, Ketersediaan dan Jakarta.
Keterpaparan Media Massa dengan
Konsumsi Buah dan Sayur pada Lock, K, 2005, The Global Burden of
Siswa SMPN 8 Depok Tahun 2012, disease Attributable to low
Skripsi, Fakultas Kesehatan Consumption of Fruit and
Masyarakat Program Studi Gizi UI, Vegetables : Implications for the
Depok. Global strategy on Diet. Bulletin of
the World health Organization
Fibrihirzani, 2012, Hubungan antara
Karakteristik Individu, Orang Tua Machfoedz, I, 2010, Statistika Deskriptif,
dan Lingkungan dengan Konsumsi Fitramaya, Yogyakarta.
Buah dan sayur pada Siswa SDN
Maryani, R, 2013, Hubungan Konsumsi
Beji 5 dan 7 Depok Tahun
2012,Skripsi, Fakultas Kesehatan Serat dengan
Masyarakat Program Studi Gizi UI,
Depok.

Health and Nutritions Journal Volume I / Agustus / 2015 31

Anda mungkin juga menyukai